webnovel

Kembalilah Belajar

Sudah 6 hari Ima dirawat di UGD, dan hari ini adalah hari pertama Ima dirawat di ruang umum.

Tadinya ibunya ingin Ima dirawat di ruang kelas 1.

Tapi semua ruang kelas 1 maupun kelas 2 sudah penuh.

Akhirnya, Ima dirawat di ruang kelas 3.

Pesan dari dokter yang menangani Ima adalah, tidur tidak boleh miring ke kiri, sebab tengkorak kiri baru dibelah untuk menyambung pembuluh darah yang pecah di dalam tengkorak.

Gumpalan darah dikeluarkan dari sisi kanan kepala.

Hal ini sangat menyebalkan buat Ima.

Dia biasanya kalau mau tidur biasanya bolak balik miring kanan, miring kiri, terlentang, telungkup baru tertidur.

Larangan seperti ini membuat seluruh badannya pegal.

Apalagi dilarang pakai bantal ...

Aduuuuuuuuhhh ...

Tapi ...

Dia tidak mau mengeluh.

Keluhan hanya akan menambah berat perasaan.

Dia sadar, kondisinya memang kudu seperti itu.

Kemarin sore, dia terbangun, gara - gara rombongan umat di gereja asalnya menjenguknya.

Ima kaget sekali, karena tiba - tiba dia dikerumuni begitu banyak orang.

Karena tidak ada bantal, dia akan menahan kepalanya dengan tangannya.

Ima terkejut!

Kok kepalanya ga ada rambutnya!

"Emang ini di mana ya?

Di kamar kos bukan ...sepertinya di rumah sakit.

Wah ... orang - orang gereja pada besukin saya ...

Kepalaku kok ga ada rambutnya ya?"Ima bertanya-tanya di dalam hati.

Cie Popi bertanya,"Ima pusing ngga? Sakit yah?"

Hanya dijawab dengan senyum dan gelengan kepala.

Tangan kiri Ima mulai diletakkan di bawah kepalanya ... tiba - tiba Cie Popi lari mencari suster perawat.

Ternyata dia minta bantal kecil untuk membantu mengganjal kepala Ima.

Setelah bantal kecil dipasang di bawah kepala Ima, Cie Popi bertanya,"Gimana Im? Enakan?"

"Iya ... Lumayan ... Terima kasih."

Setengah jam kemudian, ibunya Ima terlihat geram.

"Kamu lihat anak saya!!!"

"Kamu apakan anak saya, sampai pembuluh darah di kepalanya pecah?!

Lihat matanya!!! Sampai hitam kayak gitu!!!" Ibunya Ima meninju Budi.

"Maap Bu ... saya tidak sengaja ..."

"Saya sedang belajar naik motor.

Di saat berangkat kuliah, saya belajar naik motor pakai motor teman saya.

Di saat saya seharusnya ngerem, saya malah ngegas dan menabrak anak Ibu...

Maap Bu ..."

"Emang kamu kuliah apaan di mana?"

"Kehutanan UGM Bu ... Saya benar - benar minta maaf."

"Ga usah minta maaf sama saya! Tuh! Minta maap sama anak saya!"

Akhirnya Budi mendatangi Ima.

Setelah dekat dengan tempat tidur dekat kepala Ima, Budi minta maaf.

"Mohon maaf yah ... Saya tidak sengaja ..."

Ima menjawab,

"Ya ga apa-apa ...

Sekarang lagi waktunya mid semester, kan?

Kembalilah belajar."

Budi terhenyak serba salah.

"Trima kasih ..."

Ibunya Ima yang tidak menerima pemberian maaf dari Ima.

Tapi dia tidak protes.

Ima anaknya sudah memaafkan ...

Dia biarkan saja Budi melangkah pergi sambil tertunduk ...