"DAFAAAA" Teriak gadis itu murka,
yang diteriaki hanya mengangkat bahu acuh, seakan tak peduli dengan teriakan gadis itu.
murid-murid disekelilingnya memandang mereka berdua, dan menatap gadis itu takut.
seakan mereka berkata, "Perang Dunia ke3 nih bentar lagi"
Gadis itu berlari mendekati Dafa, gadis itu langsung menarik kasar tangan Dafa agar ia berhenti berjalan.
wajah gadis itu memerah menahan emosi yang hampir meledak,
"sialan!" umpatnya,
gadis itu melempar kertas yang dipegangnya ke wajah Dafa dengan kasar, "Puas lu?!" teriaknya
Dafa mengambil kertas yang tadi dilempar ke wajahnya, ia membacanya
wajah Dafa terkejut, sangat-sangat terkejut.
"Lu di DO?" tanyanya,
Gadis itu memandang Dafa sinis, "iya, dan itu gara-gara lu!!!" Ucapnya.
"inikan yang lu mau, gua keluar dari sekolah ini? Bravo Dafa, lu udah berhasil usir gadis pembuat onar ini!" Ucapannya sontak membuat Dafa terkejut,
"Gua ga maksud kaya gitu, Ra."
"lu masih belum puas? Ah- lu mau gua Mati ya supaya lu bener-bener bisa Bahagia?" Tambahnya
Dafa kesal, "Gua ga sejahat itu!"
"Makasi Daf udah buat gua terusir dari sekolah milik bokap gua sendiri!" ucap gadis itu lalu berlalu pergi dari hadapan Dafa.
Dafa memegang kertas itu dengan raut wajah merasa bersalah,
"gua harus ngomong sama Kepala sekolah." Dafa berjalan menuju ruang kepala sekolah.