webnovel

Ketika Mobs lebih Jahat dari Villainess

Menceritakan seorang pria berumur 24 tahun. Ia yang merupakan player hardcore ataupun soulslike dipaksa memainkan sebuah otome game reverse harem oleh sepupunya karena ia memegang rahasia dan aib dirinya. Selama bermain ia begitu kelas dengan semua karakter didalam game ini. Membuatnya heran mengapa game seperti itu bisa laku keras. Setiap dirinya kalah dalam membuat pilihan ataupun didalam. Disetiap pertarungannya, ia selalu mengutuk game ini berkali kali sampai menyebutkan 7 dosa besar. 1 minggu telah berlalu dan akhirnya game yang dimainkannya telah tamat. Selama bermain game ia tak pernah makan sama sekali. Ketika dirinya keluar dari rumah, jalannya sempoyongan dan akhirnya meninggal tertabrak truk yang melaju kencang. Sampai akhirnya ketika dirinya sadar ia mulai menyadari beberapa hal keanehan dimulai dari tentang adanya kasta kerajaan, dan derajat wanita lebih tinggi daripada pria membuatnya sadar jika dia bereinkarnasi disebuah dunia otome game, bukan sebagai karakter yg dekat depan sang tokoh utama melainkan karakter sampingan alias Mob.

Nara_Ryuko · Fantasy
Not enough ratings
7 Chs

Chapter 3 Banquet Para Bangsawan

Setelah memberitahukan tujuan aslinya untuk mencari kekuatan, Beelzebub semakin tertarik dengan Raviel dari yang merupakan seorang manusia reinkarnasi untuk mengubah konsep/sistem dunia.

"menarik-menarik, konsep apa yang sebenarnya ingin kau ubah dari dunia ini? " tanya beelzebub.

"ya mungkin setelah kau mendengarnya kau pasti akan setuju dan memaksaku untuk mengubah konsep itu dari dunia ini." ujar Raviel

Kemudian Beelzebuh diam menunggu jawaban dari Raviel karena dirinya cukup penasaran dengan tujuannya.

"yaitu untuk menyetarakan gender, diera sekarang derajat wanita begitu tinggi ketimbang laki laki--"

Setelah mendengar jawaban yang keluar dari mulut Raviel, dalam sekejap muncul semua jiwa yang terus berputar putar seperti ying dan yang diiringi dengan teriakan darinya.

"apa kau bilang--!! "

Ravel segera menutup kedua lubang telinganya mendengar nada suara Beelzebub yang menggelegar, membuat telinga Raviel sakit mendengarnya.

"Aagghhh--! Bisa gak sih jangan kenceng kenceng!?--"

"apa maksudmu!?- Jika aku tau ini semua ulah Asmodeus, akan kujadikan dia target utamaku ketimbang Lucifer dan Satan!! "

Ya dirinya begitu paham karena hawa nafsu begitu tinggi ketimbang pria, ditambah dalam sejarah umat manusia Adam melanggar perintah tuhan karena digoda oleh Hawa yang sudah terhasut oleh iblis sehingga membuat manusia dikeluarkan dari surga.

"jika memang begitu, bukannya dia justru lebih berbahaya ketimbang Lucifer dan Satan?" tanya Raviel menatap Beelzebub yang kini berada didalam dagger.

"ya kau benar. Oleh karena itu kita harus cepat sekarang, sebelum Iblis penggoda itu makin berulah! " jawab Beelzebub dengan nada tinggi.

"tapi sebelum itu aku ada tugas privasi terlebih dahulu--"

Beelzebub begitu tak senang setelah mendengar sebuah penolakan tersebut dan malah memilih kepentingan pribadinya ketimbang tujuannya saat ini.

"mana bisa begitu!!-- kau mau tujuanmu gagal sekar--"

"iya iya aku tahu! Tapi keluarga bangsawan bajingan itu mau menikahkanku kepada seorang nenek nenek tua atas dasar hutang!" seruan Raviel yang menjelaskan situasinya

"Khahahahah!!-- kau masih memikirkan soal hutang? Kenapa kau harus menurutinya? Untuk apa kau membayar hutang kepada dia!? Bunuh saja orang itu hingga orang orang lupa akan hutang tersebut, masalah terselesaikan bukan? "

Meskipun dalam hati kecilnya ia benar benar menolak saran yang diberikan Beelzebub, tetapi disisi lain apa yang dikatakannya itu benar apa adanya.

'benar apa yang dia katakan. Untuk apa aku membayar hutang wanita tua itu, bahkan aku tidak bisa menikmati hasil jerih payahku. Malahan membunuhnya bisa mendapatkan harta bangsawan tua itu'

Tanpa ia sadari Raviel langsung menunjukkan senyuman sinisnya yang begitu lebar sampai giginya terlihat.

Beelzebub yang melihat ekspresi Raviel sekarang ini, begitu puas merasakan dosa Rakus dan serakah bercampur dan itu sangat disukai oleh para iblis yang mewakili dosa besar tersebut.

Disini Beelzebub hanya diam dan penasaran apa yang akan direncakannya nanti. Raviel segera melakukan identifikasi kepada dirinya agar kapal Alexander bisa bergerak atas kendalinya.

'kurasa sisanya kapal kapal yang ada disini akan kujual. Maafkan kakak Nick tapi ini demi memuaskan hasrat rakus dan serakah kakak'

***

3 minggu telah berlalu, dan hari ini merupakan H-2 sebelum hari pernikahan Nick dengan sahabat Mary yang merupakan seorang nenek tua berumur 80 thn dengan fisik gemuk dan juga burukrupa.

Selama 3 minggu itu Raviel fokus membasmi beberapa monster mulai dari slime, skeleton, goblin, orc, ogre, bahkan sampai angelfish yang bisa berenang diudara ia bunuh. Dan tentu statusnya saat ini ialah sebuah petualangan tingkat A+ dan tinggal menjalani 2 ujian saja dirinya bisa naik ke peringkat S.

Tentunya selama 3 minggu itu dirinya tak fokus membantai monster dungeon untuk memuaskan rasa lapar dari Beelzebub, tetapi ia juga belajar diperpustakaan desa mulai dari beberapa budaya dan wilayah wilayah kekaisaran walaupun semuanya sudah pernah Raviel baca sejak memainkan gamenya.

Selama menjadi petualang ia mengenakan topeng hitam dengan senyuman lebar serta ukiran gigi ditopengnya, tak lupa dengan sebuah tanduk yang menjulang keatas. Bahkan dirinya tidak mengenakan nama aslinya melainkan sebuah julukan yakni Ravenous dari pasif skill yang ia punya.

"kurasa sudah saatnya aku pulang memata matai kondisi kediaman Ashford" sembari duduk lesehan diatas kapal Alexander.

"sepertinya penampilan anda sangat mencolok tuan" ujarnya

" Alexander ya, tak masalah aku mempunyai sebuah skill untuk mengantisipasi hal itu"

Alexander yang tadinya sebuah robot sudah berubah menjadi asisten Raviel dengan bentuk bola besi yang melayang dengan kaca lensa berwarna biru gelap.

Demi mengantisipasinya, ia segera memutuskan untuk singgah ke kediaman Ashford tentu dengan jalan kaki karena ia memarkir'kannya tidak begitu jauh.

***

Hari menjelang malam, dari kejauhan ia melihat adiknya baru saja keluar dari rumah megah kediaman Ashford.

Dari ekspresinya terlihat ia begitu kecewa karena Raviel tidak pernah kembali sama sekali, ntah ia sudah mati atau malahan lari dari tanggung jawab dan melemparkan semuanya kepada dirinya.

"wajahmu terlihat sedih sekali Nick" ujarnya

Sesaat ia mendengar suara yang begitu tak asing ditelinganya, Nick langsung menoleh kesamping dan melihat Raviel dengan penampilan yang jauh berbeda yang ditutupi oleh sebuah mantel berwarna hitam.

"ka--Kakak Raviel!!-- kau kembali!"

Raviel langsung menutup mulut Nick dan membawanya ke tengah kebun teh bersembunyi dibalik dedaunan.

"ppsstt... Jangan teriak, aku tidak mau siapapun melihat dan mendengarnya. "

Meskipun ia begitu senang karena Raviel masih hidup, disisi lain Nick merasa kesal karena ia melemparkan semua tanggung jawab kepada dirinya

"kenapa kau melarikan diri!!-- Kenapa kau malah melemparkan semua tanggung jawab kepadaku!!?-- aku tidak mau ibu dan ayah diusir karena kita tidak menuruti kemauan Nyonya Mary!--"

Yang seharusnya kejadian ini penuh emosional malah berubah menjadi sedikit komedi karena Raviel menekan bibir atas dan bawah Nick agar berhenti bicara lalu melepaskannya lagi.

"kenapa kau malah--"

Raviel melakukannya lagi kepada Nick karena ia masih saja mengoceh yang menurut dirinya tidak penting.

"tolong diam dan dengarkan kakak, bisa? " tanya Raviel

Nick pun menganggukkan kepalanya dan menuruti apa yang dikatakan Raviel. Ia segera melepas bibir Nick yang sedari tadi ia tekan dengan tangannya.

"tapi tetap saja mengap--"

Karena masih mengoceh Raviel kembali lagi mencepit bibir Nick seperti sebelumnya. Merasa cukup kesal akan hal itu, Raviel pun menghela napas panjang agar emosi marahnya bisa reda.

"hahhh... Sekarang gini saja, kakak gak mau lama lama, sekarang beritahu kakak dimana tempat tinggal si nenek tua itu jika dari sini?" tanyanya dengan tatapannya yang semakin dekat ke wajah Nick.

Raviel segera melepaskannya dan menunggu jawaban yang keluar dari mulut adiknya.

"mnhhhaa... Baiklah kalau begitu akan kuberitahu. Tapi janji, kak Raviel harus menjelaskan semuanya nanti"

"oh ayolah tenang saja untuk soal itu. Pria sejati selalu menepati janjinya. Jadi cepat beritahu kakak sekarang" menjauhi tatapannya dari Nick untuk memberikan ruang kepadanya.

"baik. Kalau dari yang kuingat lokasi teman nyonya Mary itu berada dibagian barat laut dari sini. Kediamannya seperti istana bahkan mereka memiliki air mancur dan taman pribadi seperti labirin." Nick dengan tatapan serius melihat Raviel dibalik topengnya.

'seperti istana ya. Berarti nenek tua itu tajir juga, dilain sisi itu rasanya begitu tidak normal jika bangsawan memiliki kediaman seperti istana pasti ada sesuatu dibalik kekayaan dia' pikir Raviel sekilas membayangkan sebuah istana sesuai deskripsi yang diberitahu Nick

"baiklah terima kasih atas informasinya" Raviel segera berdiri dan mihat Nick yang masih duduk ditanah.

"kakak tidak mau kau terlalu ikut campur. Intinya tenang saja, akan kupastikan kau bisa menikahi gadis yang kau inginkan"

"tunggu dulu kakak--!! " mencoba menggenggam tangan Raviel

Raviel memunculkan dagger ditangan kanannya lalu alam sekejap dirinya langsung lenyap dari pandangan Nick.

"kak Raviel... Padahal masih banyak hal yang ingin bicarakan padamu" Nick begitu kecewa karena tidak bisa berbincang bincang begitu lama dengan Raviel yang menghilang selama 3 minggu lebih.

***

Malam hari, angin berhembus begitu kencang membuat mantel hitamnya yang ia pakai berkibar.

"kau mendengarnya sendiri bukan Beelzebub ? Apa mungkin itu ulah dari Greed?" tanya Raviel menatap daggernya.

"ya itu bisa saja terjadi, dorongan dari Mammon bisa membuat penggunanya mau memiliki segalanya. Terutama para bangsawan yang menginginkan sebuah harta ataupun jabatan." jawab Beelzebub

"justru itu malah bagus untuk kita. Kudengar dari wanita tua sialan itu, suami nenek itu meninggal saat peperangan. Bisa jadi suaminya itu pengguna Greed dan kita mengambilnya dengan mudah."

Mendengar informasi tersebut, membuat Beelzebub merasa senang karena tak disangka hanya dalam waktu 3 minggu dirinya bisa melahap saudaranya.

"Kahahahah... Bagus itu sangat-sangat bagus, sepertinya sudah ditakdirkan kita untuk bertemu bocah" jawabnya diiringi dengan tawa.

"..."

Raviel memilih untuk tidak menjawabnya, apalagi dirinya terpaksa bekerja sama dengan Iblis untuk menjadi kuat demi tujuannya tercapai.

***

Beberapa menit setelah berbicara dengan Beelzebub, Alexander pun terbang menghampirinya.

"aku hanya ingin mengabari sesuatu tuan, lokasi yang anda deskripsikan sebelum perjalanan sudah terlihat dari jauhan. Dalam 5 menit kedepan kita akan tiba dilokasi, apa tuan mau mendarat ditempat yang jauh dari lokasi? " tanya Alexander.

Raviel tersenyum lebar dari balik topeng"ya tentu saja. Kita akan melakukan pantau lokasi tersebut sebelum hari H-nya tiba. Kau siap untuk menikmati Banquet bangsawan bukan? " ujarnya menatap kembali dagger

"hohoho... Tentu saja, makhkuk yang memiliki status yang tinggi adalah makanan favoritku. Silahkan saja, aku akan bersabar sampai hari itu tiba Raviel. Kahahahhahaha--!!"

"baiklah sudah waktunya mengisi perut terlebih dahulu"

Ia membuka UI inventory mengambil sebuah kentang bakar yang dapat membuat dirinya lebih lama lapar.

Raviel membuka topengnya setengah dan memakan 3 buah kentang kedalam dengan rakus.

Setelah selesai menyantap makanan tersebut, ia pun memulai penyusupan dan mencari beberapa letak strategis untuk penyusupan nanti.

Demi mencari jalan yang aman, ia memutuskan melewati taman dibelakang halaman rumahnya memanfaatkan labirin yang terbuat dari semak semak belukar.

Ketika baru memasuki taman labirin, tak biasanya Beelzebub yang membuka pembicaraan diawal.

"aura ini... Tak salah lagi, Mammon!--"

Raviel langsung menoleh ke dagger yang saat ini ia pegang ditangan kanannya.

"hei bocah, sepertinya tebakanmu benar. Bisakah kita lakukan malam ini? "

"kau yakin? Bukannya lebih baik jika kita lakukan saat hari H-nya? " Raviel kembali menatap istana dibalik labirin yang ia masuki

"baiklah kalau begitu, bagaimana kita mencuri Greed saja malam ini apa kau keberatan bocah? " tanya kembali kepada Beelzebub setelah memberikan jawaban

Raviel berpikir sejenak, karena beberapa lampu didalam bangunan tersebut masih menyala, kemungkinan mereka masih belum tidur.

"oke kita akan melakukan perampasan senjata itu tepat tengah malam"

Keduanya setuju untuk melaksanakan rencana pencurian senjata, karena ia memegang Beelzebub jadi dirinya tau dimana Greed disimpan.

Angin berhembus begitu kencang, dan dari luar terlihat beberapa penjaga menggunakan baju zirah dari tas sampai bawa membawa sebuah obor ditangan kirinya.

Raviel yang sudah diluar labirin, segera memunculkan dagger yang sebelumnya ia simpan kembali kedalam inventory.

"Stealh"

Dalam sekejap dirinya langsung menghilang begitu pula dengan senjata yang ia pegang, dengan skill yang ia miliki ia bisa menyelinap dengan begitu mudah tanpa khawatir akan ketahuan.

'Beelzebub dimana kau merasakan aura dari Greed sekarang?' dalam hati Raviel

"aku merasakan dia ada dibawah rumah ini. Cepat cari jalan menuju basement"

Raviel segera berlari dan menyusuri setiap lorong. 10 menit telah berlalu tetapi ia tetap tidak bisa menemukan pintu menuju basement sama sekali, sedangkan mode stealh atau menghilangnya kini sedang cooldown dan hanya tersisa 30 detik lagi baru bisa ia gunakan kembali.

"aku curiga, apa jalan menuju basement berada dikamar nenek tua itu? "pikir Raviel yang bergumam.

Karena dirinya begitu penasaran, Raviel memutuskan untuk menyelinap ke dalam kamar, tetapi sebelumnya ia mengintip dibalik lubang kunci, apakah nenek itu sudah tidur atau belum.

'tidak terlalu jelas, akan kuanggap orang itu sudah tidur.'

Raviel segera berdiri tegak kembali sehabis membungkuk untuk mengintip dibalik lubang kunci.

"baiklah, waktunya maling simulator" gumamnya.

Raviel langsung memasuki mode stealh lagi dan membuka pintu perlahan, memastikan tidak membuat sebuah suara sama sekali.

Setelah membuka pintunya cukup lebar, ia mulai memasuki kamar dan melihat sekelilingnya.

'tidak ada pintu yang sama sekali. Kurasa aku harus mengecek lemarinya' dalam hatinya.

Raviel mulai menarik kedua gagang pintu lemari dan membukanya, setelah dibuka hanya terdapat beberapa pakaian dia dan juga beberapa pakaian bekas suaminya.

"kurasa aku harus mengeceknya lagi lebih dalam. Kuharap aku tidak akan pergi ke Narnia" gumamnya

Ia memasuki lemari dan setelah menggeser-geser beberapa pakaian yang tergantung oleh hanger, terlihat sebuah gagang pintu dan Raviel langsung mendorongnya.

Ketika terbuka, terlihat sebuah anak tangga menuju kebawah ditemani oleh beberapa obor yang tertempel didinding.

"bingo"

Ia segera menutup lemari tersebut sebelum masuk kedalam basement.

Raviel menutup kembali pintu rahasia tersebut lanjut menuruni anak tangga, dan perlahan lahan mode stealh mulai menghilang membuat dirinya terlihat kembali.

Anak tangga terus ia turuni dan Raviel selalu memperhatikan langkahnya dengan perlahan, karena bisa saja ada sebuah jebakan disalah satu anak tangga yang ia injak ataupun dindingnya.

***

10 menit telah berlalu cahaya obor sudah mulai lenyap dan tergantikan sebuah cahaya berwarna biru terang yang menandakan jika dirinya sudah dekat dengan basement.

Ketika ia menapakan kakinya, ia melihat sebuah sabit yang melayang ditengah tengah altar, berwarna hijau gelap dan hitam dengan kepala tengkorak ditengah seakan akan ditembus oleh sabit dengan beberapa gigi taring besar serta sebuah rantai yang bergelantungan disisi kiri dan juga pegangan yang agak melengkuk ditengahnya.

"jadi itu Sin Of Greed? " sembari mendekati dirinya kepada sabit tersebut.

Ia langsung mengambil senjata tersebut dengan tangan telanjangnya. Ketika ia memegang langsung muncul jiwa jiwa yang menyembur keluar dari sabit tersebut dan beterbangan mengitari dirinya.

Weapon:

Avarice Of Scythe Awakening

Sin of Greed:

Dosa ketamakan yang terkumpul menjadi satu dan berubah bentuk menjadi salah satu senjata kutukan. Senjata yang tidak pernah merasa puas dan keegoisan tinggi.

Atribut:

STR: 30+

AGI: 30+

HP: -30%

Pasif Unique:

-Soul Eater-

Memakan jiwa jiwa yang telah dibunuh akan meningkatkan stats atributnya sebesar 2% bersifat permanen.

Skill:

-Soul Slice-

Setiap tebasan sabit bukan hanya

mengoyak tubuhnya saja tetapi jiwa target

juga ikut terluka.

Cooldown: 0

-Death Spin-

Melakukan dash ke lawan bersamaan

dengan tebasan berputar mengenai target

disekililingnya.

Cooldown: 15 detik

-Reaping Claw-

Memunculkan sebuah tangan tengkorak

Yang muncul dari bawah tanah dan

mendorong lawan dari belakang kedepan.

Efek: memberikan efek kutukan selama

10 detik membuat HP lawan.

berkurang setiap detiknya, dan

memberikan efek kebutaan sesaat

serta mual selama 20 detik.

Cooldown: 10

-Laceration-

Dash melewati lawan membuat target

terkena tebasan diagonal secara beruntun

ke anggota tubuh lawan selama 3 detik.

Cooldown: 15 detik

-Forbidden Arts-

Mengangkat lawan keudara dan

memberikan tebasan beruntun dengan

cepat kesetiap anggota tubuh terutama

pada organ vital selama 5 detik.

Cooldown: 35 detik

-Soul Collector-

Tebasan pertamanya membuat jiwa yang

tersimpan didalam senjata dosa

ketamakan membuatnya menggila,

meningkatkan damage sebesar 30%

Cooldown: 20 detik

Timer: 20 detik

-Soul Scythe-

Memunculkan sebuah jiwa sabit berukuran

besar dan mengoyak tubuh lawan

didepannya. Setelah skill ini dipakai,

memberikan 1 bonus serangan tambahan

setiap mengayunkannya.

Cooldown: 10 detik

Timer:10 detik

Heal: 40%

Setelah membaca semua deskripsi yang tertulis pada UI senjata Sin Of Greed ia merasakan jika ini benar benar kuat.

"bagaimana cara kau memakan saudaramu Beelzebub? " sembari memperhatikan sabit yang ia pegang dengan tangan kirinya.

"mudah saja, letakan saja itu kembali keatas altar, dan kau hanya perlu menancapkanku diatas lantai" jawabnya

Raviel menurutinya semua perintah dari Beelzebub. Ia meletakkan kembali sin of greed diatas altar.

"sekarang terimalah sesembahanku ini Beelzebub!!" langsung menusuk'kan dagger kelantai sampai tertancap.

Trreng!!

Dalam sekejap langsung muncul sebuah lubang dimensi berwarna merah maroon yang terus berputar-putar dibawah altar tersebut.

Gluup... Gllup gluup..

Raviel mendengar suara lumpur dilubang dimensi tersebut dan terlihat sebuah gelembung gelembung yang naik kepermukaannya.

BRRRAAAKHHHH!!--

Muncul sebuah mulut monster yang terbuka dengan gigi runcing serta gusi yang terlihat begitu jelas.

Altar itu sudah berada ditengah mulut, dan ia langsung menutupnya kembali dan masuk kembali kedalam lubang tersebut lalu memudar dengan perlahan.

Hanya dalam waktu 3 detik, aura hijau kebiruan keluar menyelimuti tubuhnya bersamaan dengan para jiwa jiwa yang berkeliaran memutari Raviel.

"ini!?--" melihat tangan kirinya yang ia rentangkan

"benar... Sekali ini adalah kekuatan dari dia Sin Of Greed, Mammon Kahahahahahha!!--" Beelzebub tertawa begitu keras setelah melahap saudaranya sendiri

Kini Raviel merasa lebih kuat dari sebelumnya, dan jiwa jiwa dari senjata Avarice Of Scythe terus memutari dirinya.

Penasaran apa saja yang meningkat kepada dirinya, Raviel segera membuka UI statsnya sekarang.

Stats: level 56

Race: Human

[HP: 93.800/134.000] [MP: 44.800/44.800]

[SP:5.685/5.685]

STR: 50

DEF: 5

AGI: 72

DEX: 64

Ability:

Pasif :

Ravenous: saat dirimu merasakan lapar, semua stat ditingkatkan sebesar 20%. Stat meningkat sebanyak 0,5% jika berhasil membunuh target, pasif ini bersifat permanen dan bisa distack sebanyak 30

Weapon:

Dagger Of Ravenous

Sin Of Gluttony:

Dosa kerakusan yang terkumpul menjadi satu dan berubah bentuk menjadi salah satu senjata kutukan. Dengan rasa kelaparan yang membuat dirinya tak pernah puas akan apapun.

Atribut:

STR: 100+

AGI: 60+

DEF: 25+

SP: 85+

-Soul Eater-

Memakan jiwa jiwa yang telah dibunuh akan meningkatkan stats atributnya sebesar 2% bersifat permanen.

-Ravenous-

Memasuki mode Ravenous akan merusak batasan baik dari stats, skill ataupun pasif sekalipun.

Skill:

-Passive: Assasins Blade-

Tebasan pertamanya memberikan efek

bleeding yang berlangsung selama 3 detik

Cooldown: 10 detik

-Blade slash-

Setiap memberikan tebasan kepada lawan,

diri membagikan rasa lapar kepada lawan

yang membuat staminanya berkurang

setiap detiknya selama 3 detik

Cooldown: 0 detik

-Dash-

Melesat dengan cepat kearah target

Cooldown: 4 detik

-Razor Spin-

Skill kombinasi Blade slash dan Razor spin

melesat dengan dan diakhiri dengan

tebasan memutar serta tusukan.

Cooldown: 0 detik

-Shadow Walk-

Memasuki mode Shadow Walk membuat

dirinya tak terlihat sama sekali serta meningkatkan Agility sebesar 60% selama 16 detik.

Durasi: 16 detik

Cooldown: 25 detik

-Dagger Throw-

Melemparkan 3 bayangan dagger, target

yang terkena akan mengalami efek

bleeding dan kebutaan sesaat selama 5

detik.

Cooldown: 15 detik

-Blade Dance-

Melakukan serangan membabi buta kepada

target dengan cara blink setiap 0,5 detik

berlangsung selama 5 detik.

Cooldown: 35 detik.

-Passive: Devouring Without an End-

Tidak pernah mengenal rasa puas, dirinya

selalu merasakan lapar tanpa henti

membuat ia dapat memakan apapun

hingga tubuhnya menjadi kebal terhadap

efek debuff apapun dan mengubahnya

menjadi SP.

Karena konsep kelaparan membuat

setiap serangannya bagaikan sebuah

kehampaan. Beelzebub mewarisi stats

apapun yang ia makan, dan dapat

mengubah dirinya menjadi Objek senjata

yang ia lahap dan dapat menggunakan

Potensi maksimalnya sehingga 120%.

Durasi: 0

Raviel melihat beberapa skill yang berubah seperti stealh berubah menjadi Shadow Walk dengan durasi 2 kali lebih lama dari sebelumnya. Dan terbuka skill baru seperti Razor spin dan juga Devouring Without an End.

"Pasif barumu gila juga Beelzebub. Apa kau yakin aku pantas menggunakanmu? " Raviel melihat kembali dagger.

"apa yang kau bicarakan, tentu saja. Dan itu baru aja 1 yang kira lahap, bayangkan jika aku sudah melahap 6 senjata dosa."

"pasti akan sangat gila ya" Raviel yang membayangkan aura yang begitu besar menyelimuti tubuhnya bersamaan dengan para jiwa dari sin of greed.

Raviel membalik'kan badannya dan segera pergi dari basement.

***

Sudah hari H-nya dimana pernikahan antara Nick dan nenek-nenek tua dari bangsawan harringston.

Didalam kereta kuda, Nick begitu gugup ditemani oleh ayahnya beserta nyonya Mary dan kakaknya Serena.

"kakak... " gumam Nick yang mengingat kejadian dimana Raviel mendatanginya saat tengah malam disebuah ladang jagung semalam.

"bagaimana? Apakah kakak sudah mengurusnya?" tanya Nick dengan wajah yang penuh khawatir.

"tenang saja itu masalah kecil. Besok aku ingin kau menyuruh nyonya Mary untuk mengundur pernikahanmu ke malam hari ditengah taman kediamannya, apakah kau bisa melakukannya?" tanya Raviel dengan nada yang begitu tenang

"kalau soal itu tidak usah khawatir, kebetulan mereka akan melakukan pernikahannya saat malam hari dikediamannya" jawab Nick dengan wajah senang karena apa yang inginkan kakaknya sesuai.

"bagus. Oh ya satu lagi, tolong rahasiakan penampilan kakak. Anggap saja kejadian kemarin sampai besok tidak pernah terjadi."

***

"tenang saja kau tidak perlu gugup begitu, justru kau seharusnya senang" ucap ayahnya mencoba untuk menenangkan Nick,karena ia pernah ada diposisinya juga.

"dia benar. Setelah ini kau akan hidup dengan lebih layak dari sebelumnya, dan statusmu akan naik menjadi Baron seperti ayahmu sekarang atau justru bisa lebih" ujar Mary sembari mengipas-ngipas wajahnya dengan kipas berwarna merah muda.

"setidaknya kau tidak menjadi seorang pengecut seperti Raviel. " seru Serena

Mendengar kakak tertuanya menjelekkan Raviel ia merasa tidak bisa menerimanya sampai sampai Nick mau mengepalkan tangan, tetapi dirinya mengurungkan niat sesuai perintah dari Raviel semalam.

***

30 menit telah berlalu dan kini mereka disambut oleh banyak sekali bangsawan disana serta sorakan yang begitu meriah atas pernikahan yang akan dilakukan oleh Nick dan nenek tua yang bernama Elizabeth.

Sedangkan itu Raviel sedang berada diatas atap kediamannya mendengar sorakan serta tepuk tangan yang meriah dari sana.

"wah-wah ramai sekali. Lihatlah santap mewah itu Beelzebub" ujarnya yang memegang topeng miliknya ditangan kiri dan dagger disisi kanan.

"kahaha!... Terima kasih sudah memberiku Banquet Bangsawan bocah-- tidak maksudku Raviel, kau sudah kuakaui sebagai partnerku mulai sekarang" suara senang dari Beelzebub meskipun nadanya masih sama mengerikannya karena ia adalah iblis.

Ia masih terus mengawasi jalannya pernikahan, dimana sang pemelai pria menunggu kedatangan pemelai wanita.

'hahhh... Lama sekali dasar nenek-nenek' dalam hati Raviel.

Setelah menunggu lama sekitar 20 menit akhirnya pemelai wanitanya sudah datang membawa sebuah ikatan bunga

Raviel pun segera berdiri tegak diatas atap setelah melihat target yang ia incar terlihat.

"ini dia yang kutunggu-tunggu" tersenyum lebar sampai terlihat giginya.

Raviel langsung mengenakan topengnya kembali dan menutupi rambutnya dengan tudung mantelnya.

Setelah melihat dari jauh dimana pastor sudah saling menoleh ke arah pemelai pria dan wanita, tiba tiba...

Jlebb--!!

Sebuah dagger menembus dadanya dari belakang padahal tidak ada seorang pun disana.

Tubuhnya dengan otomatis berputar kearah tamu yang kini sedang duduk dengan ekspresi terkejut, dengan darah yang keluar dari mulutnya.

Sreett...

Sreeng!!--

Dagger tercabut dan kelapanya langsung melayang diudara. Darah bermuncratan seperti air mancur yang menyembut dengan deras.

Ketika tubuhnya sudah jatuh dilantai dengan perlahan, wujud dari sang pembunuh mulai terlihat yang bersimbakan darah.

"Aaaaaaaahhhh!!--

"ibu!!--"

Suara teriakan dan jeritan begitu memekik mengisi suasana. Lalu muncul sebuah UI secara tiba tiba didepan matanya

[Skill Unlocked]

-Terror-

Mengeliminasi target secara diam-diam

didepan orang-orang memberikan rasa

takut dan panik, memberikan efek slow dan

DEF -30% serta serangan selanjutnya menyebabkan critical.

Cooldown: 40 detik.

"Nngghaahahahhaha ghahahahah!!--"

Dirinya tertawa makin keras memberikan efek teror kepada mereka semua.

Sementara itu Nick hanya membeku ditempat melihat apa yang dilakukan kakaknya sekarang ini.

"k-kak Raviel--!"

Ia segera menoleh kearah Nick dan mulai jalan perlahan mendekatinya. Nick langsung terduduk dilantai tidak berdaya sama sekali dan setiap tetesan darah mengucur dari ujung mata dagger.

Pastor yang berada sampingnya langsung terpenggal hanya sekali dalam sekali ayunan.

Saat hanya 5 langkah lagi dekat dengan Nick, seorang ksatria penjaga langsung berada dihadapannya seakan-akan melindungi pemelai prianya.

"cepat kau pergi dari sini, bersama dengan putra beliau. Aku akan menanganinya." ujar ksatria sambil mengunuskan pedang kepada Raviel.

Nick yang melihat kesempatan tersebut dirinya langsung saja pergi meninggalkan ksatria penjaga tersebut.

"cepat Nick, kita harus pergi dari sini!--" seruan Serena yang langsung menggandeng adiknya karena ia adalah salah satu pemelai pria dan berharap jikalau ia akan mewarisi harta warisan nenek itu.

Nyonya Mary,Serena,serta ayahnya segera masuk kedalam kereta kuda. Begitu pula dengan para bangsawan yang lainnya.

Sementara itu ia masih diam didepan ksatria tersebut yang mencoba untuk menghalangi dirinya.

"siapa suruhanmu? " tanya ksatria itu sambil menggertakan giginya.

Raviel menghiraukan perkataan tersebut dan kemudian menghilang kembali. Dia yang melihat kemampuan yang dimiliki Raviel, langsung memperkuat kuda kuda bertahannya serta mulai melihat sekitar.

'darimana dia akan menyerang, aku sama sekali tidak mendengar suara napas ataupun langkah kakinya sama sekali.' sembari melirik ke arah kiri dan kanannya.

"dasar pengecut, tunjukkan dirimu jika kau memang seorang ksatria--!" Seolah ingin memprovokasi Raviel disana

Tetapi secara tiba-tiba suara kuda meringkik begitu kencang bukan hanya satu tetapi 20 ekor.

Ksatria itu langsung memalingkan pandangannya ke arah suara itu berasal dan melihat Raviel sudah menghabisi semua kereta dan hanya 1 kereta kuda yang lolos.

Raviel sedang berada diatas kereta kuda sembari mencabut daggernya dari leher kusir kuda.

"baguslah jika dia sudah pergi" gumamnya melihat kereta itu sudah menjauh dari tempatnya sekarang ini.

Semua orang disana hanya bisa diam dan terus menatap Raviel dengan penuh rasa takut.

Lalu Raviel berdiri dan naik ke bagian teratas kereta lalu membentangkan tangan kanannya.

"kupersembahkan Banquet Bangsawan ini untukmu, Beelzebub!--"

Dagger tersebut langsung berubah menjadi sabit Sin Of Greed bersamaan dengan jiwa jiwa yang beterbangan mengelilingi dirinya.

Anak dari Elizabeth serta beberapa penjaga dan ksatria sangat terkejut dan gemetar setelah melihat Sin Of Greed telah jatuh ditangan Raviel.

"i-itu!--"

"senjata milik ayah!- bagaimana mungkin bisa asa ditanganmu"

ksatria tersebut segera mendekat dan melindungi anak tersebut.

"bukannya aku sudah menyuruh tuan muda pergi bersama Nick Ashford? Selama tuan muda masih hidup, keluarga utama Harriston akan tetap ada"

"tidak--! tidak akan kubiarkan orang seperti dia mengambil senjata itu, hanya Ayah yang pantas memegangnya! "

Disisi lain Raviel tanpa aba-aba sudah berada ditengah tengah kerumunan dan hanya dalam sekali ayunan saja tubuh dari 30 orang langsung terbagi menjadi 2 bagian

Gggraakkhhh!-

"semuanya siapkan spell rantai, kita akan mengikat--"

Raviel menghilang lagi dan sekejap ditengah tengah mayat yang terkapar ditanah serta rumput berwarna merah gelap dari darah mereka.

"menghilang lagi!?-- itu bukan kemampuan yang ayah miliki! Apa jangan-jangan dia memiliki senjata dosa yang sama seperti ayah!!?-"

"benar sekali--"

Wujudnya muncul kembali dan kini sudah berada disampingnya dengan mata sabit yang sudah ada dibelakang lehernya

"oleh karena itu--"

Srreaaaatt!!--

Hanya dalam sekali ayunan kecil, darah yang keluar menghujani para bangsawan disana dan beberapa ksatria.

"orang yang mengetahui senjata kutukan dosa, HARUS MATI!!-"

Raviel langsung memutar tubuhnya ke kanan dan menggenggam erat kuat sabit tersebut dengan memasang kuda-kuda. Jiwa dari sabit tersebut keluar dan berada diatas senjata yang ia pegang.

"Soul Scythe"

Soul Scythe langsung diayunkan kedepan dan menebas miring kepala, leher, dan badan mereka yang ada dihadapannya.

[Passive Soul Scythe diaktifkan selama 20 detik.]

Raviel langsung melesat dengan cepat seakan akan mendapatkan buff yang cukup gila dari Sin Of Greed yang telah dilahap Beelzebub.

Wuushh!--

Splashhh sraart!!--

Jreet!

Hanya dengan melakukan dash 5 orang sudah mati dan Raviel langsung lompat didepan salah satu ksatria lalu menancapkan sabit tersebut diatas kepalanya sampai hancur.

Suara jeritan rasa sakit dan minta tolong begitu jelas terdengar ditelinganya, tetapi Raviel tidak menghiraukannya sama sekali karena sifat para bangsawan didunia ini semuanya lebih bajingan daripada hewan.

Ketika dirinya hendak melakulan serangan diudara, tiba tiba dirinya ditembaki oleh bola api yang sangat besar.

Busshh!--

"rasakan, itu untuk tuan muda!-"

Ketika asapnya menghilang, tubuhnya tidak terbakar sama sekali,melainkan hanya mantel yang kenakan saja.

"huhhh... Untuk saja aku selalu menyiapkan mantel anti sihir, meskipun aku harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit." ujar Raviel yang mengibaskan sabitnya.

"ti-tidak mungkin!-- Baru kali ini aku melihat seseorang begitu hebat menggunakan senjata itu kecuali tuanku" ujarnya

Jika dilihat dari sebuah bandana yang berada dilengannya, ia bisa mengetahui jika orang yang berbicara kepada dirinya memiliki sebuah pangkat dari para ksatria yang sudah Raviel bunuh.

"terima kasih pujiannya, sebagai bentuk terimakasihku aku akan memberi kalian hadiah" sembari memrentangkan tangan kanannya ke samping

Sabitnya berubah kembali ke bentuk dagger dan disini Raviel kembali memasang kuda kuda dengan kaki kiri didepan dan tubuhnya condong menyerong kebawah dengan dagger membelakanginya ditambah Raviel benar benar sangat lapar membuat pasif Ravenousnya aktif.

"Blade Dance!--"

***

1 jam telah berlalu, karena 1 kereta kuda yang berhasil lolos, wakil komandan dari kekaisaran segera datang ke tempat kejadian sebuah kapal terbang.

Ketika hendak mendaratkan kapal, ia terkejut dimana kediaman Harriston yang terkenal akan kekayaan dan kemewahannya yang setara dengan sebuah kerajaan kini berubah menjadi lautan darah dengan para jasad bangsawan yang sudah berbentuk manusia lagi.

"siapa orang yang bisa membuat kediaman harriston menjadi seperti ini!?" seruan wakil komandan dengan penuh tanda tanya.

Ia segera turun bersama dengan para bawahannya.

Ketika ia sudah turun, dirinya sudah disambut oleh Raviel yang duduk diair mancur darah dengan sebuah sabit yang ia rentangkan diatas pundaknya.

"jadi kau yang melakukan ini?"dengan tatapan tajam tertuju kepada Raviel

"ya tentu saja. Jika kau bertanya siapa yang mempekerjakanku, akan kujawab saja. Tidak ada"

Raviel segera berdiri lalu menyimpan sabitnya ke belakang punggungnya yang menandakan ia sudah tidak mau bertarung lagi untuk sekarang ini.

"jadi apa jawab itu sudah cukup? Wakil komandan Holmes?" lanjut perkataan Raviel.

Tatapan dari wakil komandan tidak pernah bergeming sama sekali dan terus menatap Raviel.

"jika kau tahu siapa diriku, berarti kau adalah warga kekaisaran bukan? "

"ya... Ntahlah mmnngghh!--" ia segera merentangkan tangannya keatas karena cukup lelah melakukan pembantai dikediaman harriston

"sekarang pergilah, aku sudah cukup puas melakulan pembantaian disini. Jadi sampai jumpa lagi, tuan Holmes..."

Raviel segera menghilang dari sana tanpa meninggalkan jejak sama sekali.

Dan pada malam itu kekaisaran akan memberikan hari peringatan sebagai festival darah pada tanggal 04 Lower Birth Of The Goddess musim semi.

-To Be Continued-