webnovel

Ketika Dendam Berubah Menjadi Cinta

Author: Yuliani123
Perang dan Milter
Ongoing · 2.3K Views
  • 1 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT

What is Ketika Dendam Berubah Menjadi Cinta

Synopsis

You May Also Like

I Became the Villain's Fiancè!?

I was just an ordinary ,unsuccesful novelist and a bastard on the other side.. I only live quitely and dont appear in front of their eyes so...Why am i beaten to death!!? I thought im going to finally rest in peace but... “you either complete the story and come back to your world , or be my mesiah” i transmigrated in the novel i created when i was 16..oh sh*t...Really!?what do you mean come back!?I was beaten to death there and you want me to come back!? The goddess of moon replied“Then be my mesiah and change the story” I have no choice...“okay i will be your mesiah”... Now what to do....And what the hell is a mesiah..Nevermind i need to change the flow of this story first because i will die for the Male lead in the end.. “Sa..saintess im sorry for the rumors”The male lead apoligize in a embrassed voice and voice.."Dont worry your majesty i dont believe baseless rumors,and i also have a fiance.."i suddenly utter that word even though i dont have one just to avoid this Male lead... “Re..really?c..can i see him?we need to announce it to stop the rumors”The emperor replied in a disappointed tone. "Actually i..."i can't think of a reason what to say to him since i dont really have a fiance and suddenly a unknown man stood in my back and said “what are you doing here my fiance?”..Huh????....the man who just talk is the grand duke of the empire and the greatest Villain of my novel..wait..now is not the time for that..i need to escape from that annoying man first..I think his name carefully to call him by that so that it will sound intimate..“oh my~khalil what are yoy doing here”..the Duke eyes widened as if it was this first time someone called him... “i..i took a stroll outside and i see you so i went here”...“i..i will go inside”the emperor who suddenly feel the atmosphere finally left. "Speak whats your motive?"i suddenly unsheated a sword and point it in his neck.. “whats wrong with you my fiancé?,a moment you're calling me khalil intimately~”.“shut up,whos your fiancé!? ” then he replied“Me?”...what a shameless man i suddenly want to slit his throat right now..while i was lost in thought he suddenly said a words that made me shock“arent you miss pioneer?”.Pioneer was the name given to me as a mesiah.."how did you know...?".“its a secret”he then winked at me.He leaned on me and whisper on my ear“i'll see you next time my fiance~”..

Azra_elle0109 · History
Not enough ratings
1 Chs

BAWANG MERAH DAN BAWANG PUTIH

Telah terbayang dalam benaknya betapa banyak perhiasan, intan, dan permata yang akan ia miliki. Sang Ibu Tiri pun dengan gembira menyambut kepulangan putri kesayangannya itu. Tak sabar lagi mereka berdua memecahkan labu besar itu. Akan tetapi apakah yang terjadi? Bukannya perhiasan yang didapat, dari dalam labu itu keluar berbagai macam ular (terutama ular sendok) dan hewan berbisa. Mereka berdua lari ketakutan. Baik Ibu Tiri maupun Bawang Merah akhirnya menyadari sifat buruk dan ketamakan mereka. Mereka menyesali bahwa selama ini telah berbuat buruk kepada Bawang Putih dan memohon maaf pada Bawang Putih. Bawang Putih yang baik hati pun memaafkan mereka berdua. Alkisah di sebuah kampung, hiduplah seorang janda yang memiliki dua orang anak gadis yang cantik, Bawang Merah dan Bawang Putih. Ayah kandung Bawang Putih telah lama meninggal dunia. Bawang Merah dan Bawang Putih memiliki sifat dan perangai yang sangat berbeda dan bertolak belakang. Bawang Putih adalah gadis sederhana yang rendah hati, tekun, rajin, jujur dan baik hati. Sementara Bawang Merah adalah seorang gadis yang malas, sombong, suka bermewah-mewah, tamak dan pendengki. Sifat buruk Bawang Merah kian menjadi-jadi akibat ibunya selalu memanjakannya. Sang janda selalu memenuhi semua permintaan dan tuntutan Bawang Merah. Selain itu semua pekerjaan di rumah selalu dilimpahkan kepada Bawang Putih. Mulai dari mencuci pakaian, memasak, membersihkan rumah, hampir semua pekerjaan rumah selalu dikerjakan oleh Bawang Putih seorang diri, sementara Bawang Merah dan Ibu Tiri selalu berdandan dan bermalas-malasan. Jika mereka memerlukan sesuatu, tinggal menyuruh-nyuruh Bawang Putih. Bawang Putih tak pernah sekalipun mengeluhkan nasib buruknya. Ia selalu siap sedia melayani sang Ibu Tiri dan Saudari Tirinya dengan senang hati. Pada suatu hari Bawang Putih tengah mengerjakan pekerjaan rumah mencuci pakaian milik Ibu Tiri dan Saudari Tirinya. Akan tetapi Bawang Putih tak menyadari bahwa sehelai kain milik Ibu Tirinya telah hanyut terbawa arus sungai. Ketika Bawang Putih menyadarinya, ia sangat sedih dan takut bila diketahui hilangnya kain itu, maka ia akan dimarahi dan disalahkan oleh Ibu Tirinya. Bukan mustahil bahwa Bawang Putih akan dihukum bahkan diusir dari rumahnya. Khawatir kehilangan kain tersebut, Bawang Putih dengan gigih dan tekun tetap mencarinya sambil berjalan menyusuri sepanjang sungai yang berarus deras itu. Tiap kali bertemu seseorang di sungai ia selalu menanyakan apakah mereka melihat kain tersebut. Sayang sekali tak seorangpun yang melihat di mana kain hanyut itu berada. Hingga pada akhirnya Bawang Putih tiba di bagian sungai yang mengalir ke dalam gua. Ia sangat terkejut ketika mengetahui ada seorang nenek tua yang tinggal di dalam gua tersebut. Bawang Putih menanyai nenek tua itu mengenai keberadaan kain Ibu Tirinya. Nenek tua itu mengetahui di mana kain itu berada, akan tetapi ia mengajukan syarat bahwa Bawang Putih harus membantu pekerjaan sang nenek tua. Karena telah terbiasa bekerja keras, dengan senang hati Bawang Putih menyanggupi untuk membantu sang nenek merapikan dan membersihkan gua tersebut. Nenek tua itu sangat puas dengan hasil pekerjaan Bawang Putih. Pada sore harinya Bawang Putih berpamitan kepada sang nenek. Sang nenek itu kemudian mengembalikan kain milik Ibu Tiri Bawang Putih yang hanyut di sungai, seraya menawarkan kepada Bawang Putih dua buah labu sebagai hadiah atas pekerjaannya. Dua buah labu itu berbeda ukuran, satu besar dan yang lainnya kecil. Karena Bawang Putih tidak serakah dan tamak, ia memilih labu yang lebih kecil. Ketika kembali ke rumah, sang Ibu Tiri dan Saudari Tirinya amat marah karena Bawang Putih terlambat pulang. Bawang Putih pun menceritakan apa yang telah terjadi. Ibu Tiri yang tetap marah karena Bawang Putih hanya membawa sebutir labu kecil, ia kemudian merebutnya dan membanting buah itu ke tanah. "Prak..." pecahlah labu itu, akan tetapi terjadi suatu keajaiban, di dalam labu itu terdapat perhiasan emas, intan, dan p

Anisa_8075 · History
Not enough ratings
2 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews

SUPPORT

More about this book

Report