4 Hari Kedatangan

Akhirnya Yoshimura tiba juga di Shin-Osaka tepatnya di distrik Yodogawa – Osaka.

Di distrik Yodogawa ini terkenal dengan sungai Yodo yang panjang dan megah dengan pohon Sakura yang indah tumbuh di sekitarnya, walau tak sebesar sungai lainnya, Yoshimura ini segera melihat-lihat daerah sekitar sungai ini.

Suasana musim semi dengan sakura yang ada di dekat trotoar itu, membuatnya ingin sesekali berfoto-foto di sana tapi ....

Perutnya berbunyi menunjukkan dia lapar dari perjalanan panjangnya.

Dia sudah memastikan kalau dirinya sudah tidak bisa dilacak oleh orang-orang di Tokyo dengan mematikan GPS di ponselnya, beberapa nomor seseorang yang dirasa sering mengganggunya, dia memblokirnya juga. Dia juga pergi tanpa berpesan pada siapa pun, seolah-olah keberadaannya lenyap begitu saja.

Tapi, untuk berkeliling di distrik Yodogawa ... Yoshimura tidak mungkin berpenampilan seperti ini! Dia memutuskan untuk belanja pakaian terlebih dahulu.

Pakaian yang dia pakai saat ini sebelumnya berawal dari tempat kaburnya waktu itu, dan dia segera menemukannya di tempat pembuangan pakaian bekas.

****

Osaka penuh dengan orang-orang yang unik, itu pikir Yoshimura. Logat daerah di sana benar-benar berbeda dengan Tokyo, sering kali orang bilang di Osaka itu logat daerahnya yang kental. Asal ada beberapa orang di sini yang masih memakai logat Tokyo atau bahasa Jepang pada umumnya digunakan saja tidak masalah, itu membuatnya seperti bukan orang asing lagi.

Kini Yoshimura sudah berjalan agak jauh dari stasiun kereta dan dia berada di pusat perbelanjaan yang terdekat dari JR Shin-Osaka.

Hanya untuk membeli baju saja, Yoshimura sekarang harus berhemat dengan jumlah uangnya di mastercard namun dia tidak mempermasalahkannya karena dia merasa jumlahnya masih terlalu banyak. Dia membeli pakaian seadanya dan tas rangsel untuk tempat membawa barang belanjaannya agar tidak mencolok saat dilihat orang. Dia tidak akan menghabiskan seluruh uangnya karena bagi dirinya di dalam mastercard itu adalah uang satu-satunya yang dia punya untuk bertahan hidup.

"...."

Perut Yoshimura masih berbunyi menandakan rasa laparnya tidak dapat dibendung. Dia berjalan sambil melihat beberapa aneka kuliner di dekat jalan. Makanan di Osaka tidak jauh berbeda dengan di Tokyo, Yoshimura membeli beberapa bento dan makanan ringan lainnya kemudian dia makan di suatu bangku di dekat pusat perbelanjaan yang dia kunjungi.

"Hmm Oishii" gumamnya sambil menikmati makanannya, dia melihat kanan kiri di sekitarnya dan berharap tidak ada yang mengganggunya. Tapi, begitu dia sudah makan dengan lahapnya dan memakannya seorang diri, seketika Yoshimura merasa hampa karena tidak ada seseorang yang bisa diajak bicara, dia juga terlihat memiliki rasa malu yang besar ketika akan menyapa seseorang yang ada di dekatnya.

'Kenapa hidup ini terasa hampa?'

'Tapi, kemari adalah pilihanku ....'

Dia teringat di waktu pulang sekolah seperti ini biasanya dia sudah tiba di rumah dan ibunya menyambutnya dengan senyum ceria.

Yoshimura menepuk kedua pipinya sebanyak 2 kali, dia juga menggeleng-gelengkan kepalanya ... dia sudah tidak ingin mengingat masa-masa dirinya di Tokyo lagi. Sesungguhnya dalam hatinya dia merasa jauh lebih bebas sekarang.

Begitu selesai makan dan berganti baju yang sekiranya pas dan pantas, rencana Yoshimura selanjutnya adalah mencari penginapan, kalau bisa menemukan penginapan dengan biayanya yang relatif murah.

Dia mencari beberapa tempat yang bisa dibuat untuk mengumpulkan informasi, dia juga melihat peta Osaka di beberapa toko buku yang menjualnya, dia juga segera mencari beberapa sumber di perpustakaan pusat terdekat.

Ada sebuah komputer dengan jaringan internet yang terpasang di perpustakaan umun di kota Yodo tersebut. Dia segera mencarinya, 'Di mana kira-kira tempat di Osaka yang sekiranya murah dan tidak begitu terkenal?'

'Higashiyodogawa ... (pertama kalinya Yoshimura search di sini) Tapi, itu masih dekat dengan Yodogawa ....'

Dia terus mencari, setidaknya dia menemukan suatu tempat yang pas 'Hmm ... di mana lagi?' dan juga biaya akomodasinya murah.

Dia mencari setiap distrik yang sekiranya jauh dari pusat Osaka.

Memang sempat memakan waktu bahkan dia lupa kalau dia ingin melihat keindahan Sakura di sungai Yodo, itu tujuan awalnya.

'Naniwa ... Namba ... Umeda ... ah~ itu kan dekat kota dan tempat-tempatnya terkenal. Jujur saja aku tidak ingin hidup di tempat seperti itu.' Dia jadi agak sedikit gelisah kalau tidak menemukannya sama sekali.

*Niat Yoshimura memang hidup normal dengan suasana sedamai mungkin.

Lalu ... agak ke barat daya sedikit di sana ada distrik Abeno.

Abeno memang terkenal dengan sky tower nya tapi, tidak untuk wilayah yang lain.

"Hmm kira-kira ada tidak daerah di sekitar sini yang menyewakan apartemen murah?" gumamnya yang terus memfokuskan diri untuk mencari tempat tinggal di Abeno.

Lalu, begitu dia ingin melihatnya lebih jelas lagi daerah yang ada di sana dan dia mengurutkan berdasarkan kode pos yang tertera di layar komputer itu.

"Um~ Hannanchou, Shouwachou, Abenomotomachi, Momogaikechou, Nagaikechou, Seimeidoori, Harimachou, Kitabatake, Bandai, Aioidoori, Matsumushidoori, Fuminosato, Yamasaka ...."

*Dan lain sebagainya ....

"Wah~ di sekitaran Bandai, Matsumushidoori, Hannanchou, banyak tempat penginapan yang cukup murah." Gumamnya pelan dan tertarik untuk mengunjungi beberapa daerah Abeno ini.

Begitu sudah memantapkan diri untuk pergi ke Abeno dan dia kembali ke stasiun kereta api terdekat di Yodogawa ....

"Berarti, nanti aku harus berhenti di Shouwachou, ya ...." Yoshimura cepat paham juga dengan sekali lihat. Dia berpikir, kereta shinkansen berikutnya akan tiba sekitar 30 menit.

Yoshimura segera menunggunya di peron di stasiun awal dia tiba, dia duduk sembari melihat orang-orang di sekitarnya yang menunggu kereta juga.

Begitu kedua kereta dari arah berlawanan tiba Yocchan segera memasuki salah satu kereta itu dengan santainya. Dipastikan orang-orang di dalam kereta tidak ada yang mengenalnya.

Kereta pun segera berangkat satu menit kemudian, dia akhirnya baru ingat kalau dia ingin mengunjungi sungai Yodo sejenak, dan karena terburu-burunya untuk mencari penginapan murah, niatnya terurungkan.

Tapi, beberapa menit kemudian begitu kereta sudah melaju beberapa kilometer, dia heran ketika dia mendengar kedua wanita yang ada di dekatnya berbicara soal daerah Tennouji.

"Hmm ...? Tennouji ... bukankah itu tempat yang terkenal dengan istana Osaka, ya? Tapi, kan aku mau ke Abeno ...." Yoshimura sempat memikirkannya dalam hatinya dia merasa agak aneh mendengar pembicaraan kedua orang wanita itu. Beberapa orang yang ada di belakangnya pun terdengar seperti sedang membicarakan daerah sekitar Tennouji. Walaupun Yoshimura tidak begitu memahami logatnya tapi daerah-daerah yang disebutkan mereka yang ada di kereta ini bukan daerah yang ada di Abeno.

Yoshimura terus menyimaknya, dan sampai pada suatu pemikiran, "Tampaknya aku ...."

'Perasaanku tidak enak! 'Padahal jelas-jelas tujuannya tadi ke Abeno!!

'Apakah ini rute kereta yang aku masuki ini benar ke Abeno?'

Lalu, begitu Yoshimura mencoba berjalan untuk lebih masuk ke tengah gerbong kereta yang agar ramai di dalamnya itu. Dia menengadahkan kepalanya dan mencari di mana tepatnya rute perjalanan kereta yang dia naiki tersebut berada.

DEG!!

Begitu dia menemukannya, matanya langsung terbelalak tajam.

"Ini kan ...!!" seketika dia terdiam kaku setelah melihatnya, dia akhirnya tahu kalau dia salah rute dan lebih parahnya lagi dia salah menaiki kereta.

Ah~ seharusnya aku naik kereta yang satunya tiba bersamaan tadi :"(

Niatnya ke tempat yang tidak begitu terkenal sekarang malah salah memasuki gerbong kereta yang membawanya ke tempat-tempat yang masih terkenal.

Lantas seperti apa nantinya kehidupan Yoshimura di Osaka?

________

To be Continued

avataravatar
Next chapter