webnovel

bertemu kembali

semua tak ada yang berubah masih sama seperti dua tahun yang lalu,

saat ini Azka sudah berada di ruang makan.

"Zee mana mana ma!?" tanya Azka pada sang mama saat melihati tidak ada adik kesayangan nya

"palingan di kamar nya" ujar sang mama sambil menyiapkan sarapan.

"pagi semua nya!!" terdengar suara lebay Zee yang baru turun dari tangga.

"kok udah pada sarapan sih? Zee gak di tungguin?"

"nunggu gadis lebay seperti mu kita bisa mati kelaparan" celetuk Azka yang membuat Zee sedikit kesal

"ihhh bang Azka mah gitu!!!"

"Zee!!! kapan kamu bisa berubah ? "

"Zee kan bukan putri duyung bang yang bisa berubah jadi ikan" jawab nya asal yang sukses mendapatkan jitakan dari Azka"

"rasain!!! orang tanya nya serius jawab nya bercanda mulu, kapan kamu dewasa ?"

"ihh !! sakit tau" ujar Zee memegangi kepalanya "Zee udah dewasa kali bang , Abang aja yang ketinggalan perkembangan Zee,, iya kan ma?"

"iya iya! sarapan gih jangan pada ribut, kamu juga Zee! nanti kamu telat Lo" ujar sang mama melerai kedua nya

"Zee pagi ini berangkat sama bang Azka ma!! iya kan bang, Zee kan adik nya Abang , kalo Zee kenapa Napa di jalan gimana?" ujar Zee dengan nada bercanda nya, tak lama kemudian Zee pun tertawa terbahak bahak.

melihat tingkah Zee pagi ini, Azka seperti dijavu, fikiran Azka seolah melayang pada masa dua tahun lalu , saat diri nya pertama kali bertemu secara langsung dengan gadis bernama Zahra , gadis SMA yang tingkah nya seperti bocah yang menyebalkan.

"hufff" Azka menghembuskan nafas nya lelah

usai sarapan kedua nya berpamitan pada sang mama

***

"Abang beneran belum punya pacar? masa sih lama di Singapore gak ada satupun gadis yang nyangkut di hati Abang ? gua cariin deh teman Zee cantik cantik kayak model"

"apaan sih Zee? nyangkut? emang hati Abang pancing harus ada ikan yang nyangkut! . lagian masih kecil kamu? "

"menurut Abang Zee yang masih kecil, Zee gak bercanda bang Zee beneran, Abang beneran masih belum ketemu sama cewek yang sesuai dengan keteria Abang, atau itu hanya Alasan saja, karena Abang Minang belum bisa move on dari kak Nadira?" pertanyaan Zee seolah membuat Azka tersentak, namun Azka berusaha menetralkan perasaan nya dan tersenyum pada Zee, seolah tidak ada apa apa, dan tidak terjadi apapun

"Zee minta maaf, tapi Zee ingin Abang move on, semua manusia pasti pernah patah hati bang, tapi mereka bisa bangkit dan menemukan cinta sejati mereka , Zee yakin, asal Abang mau membuka pintu hati Abang, Abang pasti bisa merasakan cinta lagi"

"Zee Abang sudah benar benar tidak memiliki perasaan apapun pada Nadira, hanya saja Abang Minang belum menemukan gadis yang benar benar menggetarkan hati Zee!, Abang tidak ingin memulai suatu hubungan hanya karena sebuah keterpaksaan , karena semua nya tidak akan berujung indah zee"

"aku ngerti, tapi Zee hanya takut Abang masih memendam rasa pada kak Nadira yang sudah jadi milik orang sekarang"

"nggak Zee, kamu jangan hawatir"

Nadira adalah sepupu Azka, sejak mereka duduk di bangku SMP mereka selalu bersama , hingga getar getar cinta tumbuh di hati Azka, Azka telah lama memendam rasa pada Nadira namun Nadira hanya menganggap Azka sebagai saudara, sakit Minang, seharus nya Nadira tidak harus merespon semua perhatian Azka pada nya. jika hanya menganggap nya saudara, seharus nya ia juga bersikap selayak nya saudara jika Minang tak pernah ada rasa suka

****

usai mengantar Zee ke kampus , azka mampir dulu ke pusat perbelanjaan, Azka masih sibuk dengan hp nya , namun tiba tiba terdengar suara

brakkk

"astaghfirullah" terlihat seorang gadis yang sudah mendaratkan pantatnya di lantai.

menyadari kesalahan nya , Azka pun mengulurkan tangan nya berniat membantu.

"maaf ! saya benar - benar tidak sengaja" raut penyesalan terlihat jelas di wajah Azka

setelah beberapa detik gadis itu berdiri sendiri dan mengabaikan pertolongan Azka "iya gak papa " ujar nya tersenyum ramah, gadis itupun mengambil semua. belanjaan nya yang berserentakan di lantai di bantu Azka yang ikut memunguti.

"sekali lagi saya minta maaf"

"iya gak papa kok , oh ia makasih " ujar nya.

gadis yang sangat cantik , senyum nya manis anggun meski tak menampilkan kemulekan tubuh nya, bahkan tubuh nya terbungkus indah dengan gamis warna pink bercorak bunga bunga, dengan paduan hijab pink polos nya menambahkan kesan manis menawan.

Azka melihat gadis itu tanpa berkedip. hingga sebuah suara mampu menyadarkan ia dari lamunan nya

"Zahra!!! ayo nanti kita terlambat" suara cempreng kemudian menghampiri gadis dengan nama Zahra dan membawanya pergi

"Zahra? apa dia Zahra gua?" batin nya,

apa Azka bilang ? Zahra nya? sejak kapan dia memiliki Zahra, bukankah dia tidak pernah mengingin kan Zahra

"apa dia Zahra Almera?" Azka ingat betul senyuman gadis itu seperti senyuman Zahra tapi apa mungkin dia Zahra si gadis dengan tingkah bocah, Azka tak begitu yakin dia Zahra yang itu.

***

Zahra terdiam sejenak saat menyadari ada sesuatu yang hilang" astaghfirullah"

"kenapa Ra? apa ada yang tertinggal?" tanya Rania teman Zahra

"gelang yang tadi gua pake hilang! apa mungkin lepas pas gua jatuh ya?"

"Lo jatuh? di mana? kok bisa jatuh , jangan bilang Lo jatuh di pusat perbelanjaan! ampun deh" ujar Rani dengan logat bawel nya sambil menepuk jidat nya.

"iya! kenapa emang? gak penting juga kan gua jatuh di mana ! yang penting tuh gelang gua harus ketemu! ayo kita cari"

"iya!! tapi ampun deh! pasti malu banget kan jatoh di tempat umum, di liatin orang banyak pasti nya, ya ampun! !!! jangan sampai ada yang video in Lo deh, jadi viral nanti , kan gak lucu kalo keviralan Lo gara gara jatoh, yang ada video Lo jatuh nya ber judul ,deretan video lucu"

"udah lah gua gak mau mikirin itu, ayo bantu gua" ujar Zahra

Zahra dan Rania pun mencari di tempat Zahra jatuh, namun nihil

"ini kan tempat umum Ra, meskipun jatuh di sini pasti sudah ada yang mungut" ujar Rania mengelus punggung Zahra

tak ada kata yang keluar dari bibir Zahra

" mungkin sudah bukan Rizqi kamu Ra! ayo kita balik aja , kita udah ketinggalan pelajaran" ujar Rania yang langsung di iyakan zahra.