webnovel

Akhir Pekan Pertama di Tokyo (1)

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Hari di mana para pelajar bisa bersantai dan bermalas-malasan.

Hari ini adalah hari Sabtu. Setelah lima hari pergi ke sekolah, akhirnya tiba hari Sabtu yang mana tidak ada sekolah dan besok hari Minggu. Akhir pekan untuk beristirahat, bersantai, dan bermalas-malasan. Pasti ada orang yang berpikiran seperti itu. Tapi, tidak bagiku.

Hari ini aku bangun pagi-pagi dan mulai mencuci pakaian setelah selesai sarapan. Apartemen ini menyediakan mesin cuci di setiap kamarnya yang terletak di kamar mandi. Karena adanya mesin cuci itu, kamar mandinya bisa dikatakan sempit. Namun, bukan masalah untuk orang sepertiku. Aku buru-buru mencuci pakaianku karena besok ada kemungkinan hujan. Bisa gawat kalau tidak mencuci hari ini karena aku mengeringkan pakaianku dengan cara menjemurnya di beranda, memanfaatkan sinar matahari dan hembusan angin. Mesin cuci yang ada di sini termasuk model lama yang prosesnya berakhir dengan pemerasan untuk mengurangi kadar air di pakaian agar waktu mengeringkan saat menjemurnya lebih cepat.

Setelah mencuci, aku istirahat sebentar sambil meminum teh. Sekarang sudah masuk ke pertengahan bulan April. Bunga sakura telah gugur dan suhu udara mulai naik perlahan. Walaupun begitu, angin yang berhembus di bulan April masih terasa sedikit sejuk. Pintu beranda yang terbuka membuat angin masuk ke kamarku sambil membawa aroma musim semi yang masih tertinggal.

Akhir pekan bagi orang yang tinggal sendirian di kota besar tidaklah menyenangkan seperti apa yang dipikirkan orang-orang. Bangun pagi-pagi, membersihkan kamar, mencuci, menyetrika, dan sebagainya dilakukan seorang diri. Perlu keterampilan untuk bisa melakukannya semua itu.

Ngomong-ngomong soal mermbersihkan kamar, aku lupa kalau aku belum membersihkan kamar ini. Mungkin, karena aku sedikit panik karena ada kemungkinan hujan, jadi kupusatkan pikiran dan perhatianku kepada mencuci pakaian. Dan akhirnya, tugas mencuci sekarang telah selesai.

Aku menaruh gelas teh tadi ke dapur dan sekarang memulai untuk membersihkan kamar ini. Kuambil kain yang ada di bawah lemari dapur dan mulai membersihkan dapur. Aku harus membeli cairan pembersih saat belanja nanti.

Setelah selesai membersihkan area dapur, selanjutnya membersihkan bagian tengah kamar ini, yaitu di daerah tempat tidur. Kupindahkan meja yang ada di sana dan kumiringkan di dekat dinding. Karpet yang berada di bawah meja itu kubawa ke beranda, kubersihkan dan kujemur. Setelah itu, aku mulai mengelap lantai kamar ini dengan kain. Dan lagi, aku harus membeli cairan pembersih lantai. Satu lagi, cairan pembersih kaca. Pintu kaca ke beranda sedikit kotor, mungkin karena hujan kemarin. Bertambahlah barang apa yang harus kubeli saat belanja nanti. Mm… kapan seharusnya aku belanja, sekarang itu muncul di kepalaku. Hidup sendiri bukanlah hal yang menyenangkan.

Setelah selesai membersihkan kamar, kutata semua barang-barangku yang ada di kamar ini agar terlihat rapi dan juga agar aku mudah mengambil sesuatu yang kuperlukan. Buku-buku juga sudah rapi.

Tanpa kusadari, sekarang jam sudah menunjukkan pukul 12 siang. Waktu berjalan begitu cepat. Padahal sedikit yang kulakukan.

Inilah mengapa orang-orang tidak suka bersih-bersih. Kenapa? Karena kita tidak bisa berhenti sebelum kita mendapatkan apa yang dikatakan "bersih" tersebut. Sejak awal, manusia itu makhluk yang suka dengan kebersihan karena mereka makhluk berakal. Mereka tahu, bersih itu sehat. Kalau ada manusia yang tidak suka dengan kebersihan, berarti akalnya sudah hilang, sudah tidak berakal. Bisa saja dianggap sebagai hewan.

Tidak lama kemudian, kegiatan bersih-bersih kamar apartemen selesai. Akhirnya aku bisa beristirahat dari kegiatan yang melelahkan ini.

Haaaaaaaa...… kuhembuskan napas seperti orang tua dan bersandar di pinggir tempat tidur karena di kamar ini tidak ada kursi atau sofa. Teringat akhir pekanku saat masih berada di Nagano. Biasanya aku hanya membantu kakek dan nenek dan kadang-kadang pergi bermain bersama temanku. Sejak pindah ke sini, aku masih belum terlalu tahu daerah ini sehingga belum tahu tempat-tempat yang dikunjungi anak-anak muda seumuranku untuk menghabiskan waktu akhir pekannya.

Daripada memikirkan itu, lebih baik aku siap-siap masak untuk makan siang. Ponselku berbunyi saat aku hendak ke dapur. Uwa, dari nomor yang tidak dikenal. Siapa ini tiba-tiba telepon?

Lebih baik kuabaikan saja, mungkin saja orang iseng. Tapi, nomor itu terus-terusan meneleponku. Aaarrghh… lebih baik kuangkat saja.

"Halo."

「"Amamiya?"」kata dari orang yang meneleponku.

Sepertinya orang ini mencariku. Dari suaranya terdengar seperti suara orang yang kukenal. Karena berbicara lewat telepon, aku sedikit ragu.

"Iya, ini dengan Amamiya. Anda siapa?"

「"Ini aku, Hiroaki. Masa' enggak kenal dengan teman sendiri?"」

Ternyata Hiroaki yang meneleponku. Pantas saja suaranya sedikit aku kenal. Tapi, hei, dari mana dia mendapatkan nomor ponselku?

"Oh, kamu, Hiroaki. Kupikir siapa tadi. Dari mana kamu dapatkan nomor ponselku?"

「"Ah, itu… Da-dari guru. Dari Hiratsuka-sensei."」

"Mm… Beneran itu?"

「"Be-beneran kok."」

" Um, ya sudah. Jadi, ada perlu apa?"

「"Kamu di mana sekarang?"」

"Di apartemen."

「"Sedang apa?"」

"Mau masak untuk makan siang."

「"Oh… Kalau begitu, ayo makan siang di luar."」

"Eeh… Tidak usah, Hiroaki. Aku makan di rumah aja."

「"Waktu itu saat di kantin sekolah aku pernah bilang kalau akan mentraktirmu makan, kan, Amamiya?"」

"Um, pernah."

「"Karena itu, kutraktir makan siang hari ini. Lagian kamu pasti sedang tidak melakakukan apapun, kan? Sekalian menghabiskan waktu akhir pekanmu juga."」

Tawaran yang diberikan Hiroaki memiliki keuntungan bagiku. Setidaknya aku bisa mengetahui tempat-tempat baru

"Mm… Sebenarnya sih aku mau saja. Tapi…"

「"Tapi kenapa? Ayo pergi."」

"Aku baru saja mencuci pakaian dan bersih-bersih kamar. Agak sedikit lelah. Kalau kamu ada waktu besok…"

「"Ya sudah, besok ya! Janji ya?"」

"Baiklah. Kalau begitu, besok."

「"Ya, nanti kuberitahu pukul berapa dan tempat kita bertemu."」

"Oke, kirim saja lewat LINE. Cari saja akunku dengan nomor ponselku itu."

「"Oke. Kalau begitu, sampai nanti."」

"Um."

Setelah selesai bicara, kutup ponselku.

Jadi, besok aku ada janji dengan Hiroaki.

Yosh, saatnya masak untuk makan siang. kulihat isi kulkas, ikan kalengan, telur, dan beberapa jenis sayuran. Ternyata dagingnya sudah habis. Kuambil apa saja yang ada di dalamnya dan langsung mulai memasak. Selanjutnya, makan, cuci piring, dan tidur siang.

Ya, tidur siang kebutuhan seorang pelajar. Mengistirahatkan otak sangatlah perlu untuk seorang pelajar. Oleh karena itu, gunakanlah sedikit waktumu untuk tidur siang. Apakah itu lima menit, 10 menit, 15 menit, yang penting tidur saja, di mana saja.

Aku bangun pada saat sore hore. Warna langit sudah menjadi oranye dan matahari sudah berada di ufuk barat yang tidak lama lagi akan tenggelam. Mungkin 90-an menit lagi. Langsung kucek cucianku tadi di beranda. Ternyata sudah kering. Kumasukkan ke dalam kamar, juga karpet yang tadi langsung kurentangkan di bawah meja.

Kuambil setrika dari dalam lemari dan sekarang mulai menyetrika pakaianku ini. Tidak terlalu banyak karena aku tidak banyak memakai pakaian bebas untuk keluar rumah. Kusetrika satu per satu, dari baju hingga celana. Setelah selesai, pakaian bebas kulipat, kugantung seragam sekolah menggunakan hanger,dan meletakkan semuanya ke dalam lemari pakaian. Akhirnya selesai.

Kulihat jam di ponselku. Ternyata sudah pukul 6 sore. Kuhabiskan waktuku sebelum malam datang dengan memandangi pemandangan luar dari beranda. Suasana sore yang terlihat dari sini dengan hembusan angin terasa menyenangkan. Terlihat orang-orang yang sedang kembali ke rumah mereka. Sepertinya baru saja menghabiskan waktunya hari ini. Ada yang berjalan sendirian dan ada juga berdua. Dari atas sini memang tidak terlihat dengan jelas ekspresi orang-orang yang sedang berjalan bedua, apakah itu teman mereka ataupun pacar mereka. Tapi, dari gerakan badannya megatakan kalau orang-orang itu dalam perasaan yang senang.

Sekali lagi terpikirkan olehku, sepertinya menghabiskan waktu akhir pekan bersama teman pasti sangat menyenangkan.

Matahari semakin tenggelam di ufuk barat. Warna langit yang oranye tadinya sekarang menjadi biru kehitaman. Akhirnya malam pun tiba. Aku kembali ke kamar dan mengunci pintu ke beranda ini.

Aku langsung bersiap-siap masak untuk makan malam. Sebenarnya ada yang ingin kulakukan saat malam nanti. Setelah itu makan dan mencuci peralatan makan dan masak. Meletakkan pakaian kotor di keranjang untuk pakaian kotor dan sekarang saatnya mandi. Aaah… segarnya. Setelah itu, langsung memakai pakaian. Kalau tidak salah di lemari tempat setrika tadi ada kantung kain untuk menaruh barang belanjaan. Kucoba cari di dalam lemari itu dan memang ada. Yosha… saatnya pergi ke kawasan belanja.