webnovel

Balas Dendam!! (4)

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Mu Chuqing memegang gelas di tangannya dan menggoyangkannya dengan lembut. Dia melihat cairan merah di gelas tersebut menjadi sangat jelas di bawah cahaya yang menyilaukan. Ye Yun mengerutkan alisnya, tetapi dia justru melihat wanita itu dengan pelan menuang sisa anggur yang ada di gelasnya ke dalam tong berisi es yang ada di sebelah dirinya. Suara gemerincing pun bergema di aula perjamuan yang sunyi, terdengar seperti suara aliran sungai yang menyenangkan.

Mu Chuqing selalu menyungingkan ejekan di sudut bibirnya. Ketika anggur tersebut selesai dituangkan, dia menatap Ye Yun. Tatapannya terlihat dingin, matanya penuh dengan kebencian. Wanita yang pernah menjadi mertuanya itu terkejut hingga terhuyung ke belakang beberapa langkah.

"Chuqing, apakah kamu sudah selesai? Kalau ada sesuatu, langsung hadapi aku, jangan menakuti orang tua!" Tiba-tiba terdengar suara Chang Chu yang berdiri di depan Ye Yun dengan gaya yang sok berani. Kemudian, terdengar kebisingan di sekitar sana, semua orang mengejek dan mengkritik Mu Chuqing, sementara Chang Chu menerima pujian.

"Baiklah, aku tidak mungkin ribut dengan orang tua. Jadi karena kamu sudah berdiri membelanya, maka aku akan memenuhi keinginanmu."

Baru saja Mu Chuqing selesai berbicara, tiba-tiba…

Byurrr!

Semua orang terkejut dengan apa yang mereka lihat dan sama sekali tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Saat ini, Chang Chu yang cantik dan menawan telah basah kuyup dengan remah-remah kue dan krim tergantung di rambutnya. Selain itu, pecahan es batu seolah berkedip di bawah cahaya.

Kemudian, Mu Chuqing melemparkan tong es ke lantai dengan keras. Dia menepuk-nepuk noda air di tubuhnya dan berkata, "Kemampuanku belum cukup terampil hingga terciprat begini…"

Kemudian Mu Chuqing mengangkat kepalanya, melihat wanita yang menyedihkan di hadapannya. Sementara Chang Chu menggigit bibirnya dengan seluruh tubuh yang menggigil, lalu menatap kejam ke arahnya. Dia pun tertawa dengan kedua tangan di depan dadanya, lalu menjulurkan lehernya melihat ke empat penjuru ruang perjamuan tersebut.

"Eh? Nona Chang, mengapa kamu tidak menangis? Ini tidak seperti dirimu, dulu bahkan melihatku saja, kamu bisa menangis…"

"Mu Chuqing, apa yang kamu lakukan?!" Ye Yun tiba-tiba tersadar dan menatapnya dengan kaget dan marah.

"Melakukan apa? Apakah kamu tidak memujiku, Nyonya Sheng? Jarang-jarang aku begitu menurut, kalau tidak, ember ini pasti tumpah di tubuhmu!"

"Kamu…" Ye Yun menunjuk hidung Mu Chuqing. Dia sangat marah hingga gemetar, tetapi tidak dapat mengatakan sepatah kata pun.

"Nyonya Sheng, kamu sangat beruntung. Aku sangat senang kamu menemukan menantu yang baik."

"Sunny?"

Saat ini, tiba-tiba muncul suara panggilan yang terdengar ragu. Mu Chuqing mengangkat kepalanya ketika mendengar suara itu, lalu saat melihat orang itu datang, matanya tiba-tiba dipenuhi dengan sukacita.

"Able?!" Mu Chuqing terkejut dan juga senang bertemu dengan pria asing paruh baya dengan kemeja bergaris vertikal biru elegan.

Wajah pria itu juga terlihat tidak percaya dan terus mengucapkan, "Oh my god!"

"Tidak salah lagi, kamu adalah matahariku!" ujar Able.

"Benar! Teman baikku!" Kedua orang itu bertemu, lalu tersenyum dan berpelukan.

"Maaf, aku memakai keluar barang kesayanganmu." Mu Chuqing dengan rasa maaf tersenyum kepada Able.

Namun, Able tetap menggelengkan kepala dan berkata, "Tidak, hanya saat kamu yang memakainya, benda ini baru memperlihatkan keindahannya dan merupakan saat yang paling bernilai."

"Aku juga merasa seperti itu. Aku akan mengenakannya untuk hadir pada sebuah pesta," jawab Mu Chuqing sambil tertawa.