1 Ujian semester 1

"Kriiiiiiiiing.....kriiiiiiiiing.....kriiiiiiiiiiing"

Sontak gadis yang tampak masih tertidur pulas refleks menutup telinganya dengan bantal dan memposisikan tubuhnya senyaman mungkin lalu tertidur kembali seakan suara jam weker itu hanya lagu nina bobo.

Terlihat seorang wanita cantik berjalan menuju sebuah kamar lalu mengetuknya pelahan. Namun tidak ada respon, sehingga dia membuka pintu dan masuk kedalamnya.

" Kelly sayang, bangun. Hari ini kan ujian, jangan bilang kalau kau ga mau kesekolah ya."

ucap wanita itu sambil mengusap wajah cantik anaknya dengan lembut.

Sementara itu karena merasa geli, Kelly pun akhirnya membuka mata. Dia lalu mengucek mata bulatnya pelahan dan menatap ibunya.

"Mami tau aja kalau Kelly ga mau kesekolah". Jawabnya sambil cengar-cengir.

" Jangan begitu dong sayang, kau kan sudah kelas tiga. Masa iya sih kau gak lulus cuma gara-gara gak ikut ujian?" ucap ibunya berusaha membujuk.

"Mi, sekarang itu zamannya duit adalah segalanya. Tinggal kasi tuh pihak sekolah cek nominalnya terserah mereka, jadi Kelly gak usa capek-capek ujian.Gampang kan?" ucapnya enteng sambil terus memeluk guling dan kembali memejamkan matanya.

Ibunya hanya menggeleng melihat sikap masa bodoh anaknya. Dia merasa sudah putus asa dengan tingkah anak semata wayangnya itu. Dia menyesali dirinya yang sudah membiarkan anak gadisnya itu bersikap seenaknya, memanjakannya berlebih sehingga Kelly tumbuh menjadi seorang yang tidak peduli dengan masa depan, arogan dan angkuh. Kelly juga sangat anti sosial, satu-satunya sahabat yang dia miliki adalah Via, teman sekolah sekaligus patnernya beraksi. Dan yang melengkapi itu semua adalah gayanya yang tomboy. Rambut yang dipotong sangat pendek dan pakaian yang hampir semuanya kaos oblong, kemeja dan jeans dan yang terparah adalah anak gadisnya itu sudah mulai belajar merokok. Sudah beberapa kali dia mendapati bungkusan rokok ditas anaknya itu, meskipun Kelly seringkali membantah kalau itu punya kawannya yang dititpkan tapi dia tau kalau anaknya sendirilah yang memakai barang itu. Itulah yang membuatnya sangat frustrasi.

"Sayang, kalau kau mengikuti semua ujianmu kali ini, mami janji akan memenuhi semua keinginanmu." ucapnya berusaha membujuk. Dan lagi-lagi dia membuat kesalahan yang sama.

Mata Kelly serta merta terbuka lebar mendengar ucapan ibunya.

" Benarkah?" tanyanya girang lalu bangkit dan duduk disisi ibunya.

" Apapun?" tanyanya lagi

" Iya apapun". jawab ibunya sambil tersenyum.

Dengan bersemangat Kelly kemudian bangkit dan lansung melangkah menuju kamar mandi sambil bernyanyi riang. Melihat anaknya berlalu wanita itupun keluar.

Beberapa saat kemudian Kelly keluar dari kamar mandi, dia begitu sangat seksi dan mempesona hanya dengan handuk pendek yang menutupi sebagian tubuhnya. Betis dan paha yang jenjang seakan menambah kemolekan tubuhnya yang semampai dengan tinggi 165 cm. Wajahnya yang masih basah terlihat bagitu mempesona dengan bibir seksi yang merah alami, hidungnya yang mancung sempurna serta matanya yang bulat indah tak ubahnya seorang model. Dia memang adalah primadona disekolahnya meskipun dengan gayanya yang tomboy maksimal. Rambut hitam yang dipotong pendek bahkan menambah keindahannya. Dia sangat cantik dan menawan.

Seperti biasa, dengan seragam putih abu-abu, kaos kaki putih panjang dan sepatu kets hitam serta topi cap kesukaanya dia melangkah keluar dari kamar dan langsung menuju meja makan. Dia kemudian menyantap sarapannya setelah itu menuju mobil yang sudah menunggunya dari tadi.

" Mamiii.... Kelly berangkat" Teriaknya sambil masuk kemobil.

"Iya sayang, hati-hati" Jawab ibunya dari dalam rumah. Kemudian mobil melaju.

Mobil berhenti tepat di depan pagar sekolah yang sudah tertutup rapat. Kemudian Kelly turun dari mobil lalu berjalan kearah gerbang.

" Sssttt...." kodenya kepada satpam yang sedang duduk di pos.

Mendengar ada suara satpam yang bertubuh kekar itupun melihat kearah sumber suara. Wajahnya yang garang dan brewok bak preman jalanan semakin menambah kesan menakutkan. Dia memang satpam yang selain menjaga gerbang dia juga sengaja ditugaskan untuk berpatroli disekitar sekolah. Wajahnya yang sangar serta badannya yang kekar sukses membuat semua siswa berpikir dua kali untuk terlambat ataupun membolos. Terkecuali kelly pastinya. Gadis itu sama sekali tidak terpengaruh oleh wajah garang satpam itu karena dia tau trik yang paling mudah untuk orang-orang serperti mereka.

" Neng Kelly lagi rupanya, ujian sudah dimulai 15 menit yang lalu neng" ucapnya sambil melangkah mendekati gerbang tempat Kelly berdiri.

"Ayolah pak, sekali ini aja. Aku janji besok-besok ga akan telat lagi. Sumpah." ucapnya memohon sambil mengangkat kedua jari telunjuk dan tengahnya.

" Sudah berapa kali kamu bersumpah seperti itu, kali ini saya ga akan percaya lagi sumpah palsulmu". Jawab satpam itu.

Kelly tersenyum mendengarkan perkataan satpam itu, dia kemudian terlihat mengambil sesuatu dari tasnya lalu mengeluarkan beberapa lembar uang seratus ribuan dan menyodorkannya kearah satpam itu. Seperti sudah terbiasa, satpam itupun tanpa ragu langsung mengambil uang itu lalu dengan cepat memasukkan kesakunya kemudian dia membukakan pintu pagar untuk Kelly.

" Neng tau kan jalan aman kekelas?" tanyanya memelankan suara.

" Jangan khawatir pak" jawabnya sambil mengacungkan jepol lalu berlari kecil menuju kelasnya.

Sesampainya di depan pintu kelas, dia terdiam beberapa saat dan menghela napas sebelum kemudian mengetuk pintu perlahan.

"Masuk" terdengar suara dari dalam kelas. Kelly pun lansung membuka pintu dan dengan santai berjalan menuju bangkunya. Namun, langkahnya terhenti ketika mendengar teguran gurunya.

" Kau pikir kamu mau kemana Kelly?"

" Ya duduklah bu, masa iya saya mau berdiri terus?" jawabnya tidak sopan

" Dan siapa yang suruh kamu duduk?"

" Bu, kalau masuk kelas ya pasti duduk dibangku dong. Lagian ibu sendiri yang suruh Kelly masuk." jawabnya masih dengan nada yang sama.

Semua teman sekelasnya yang dari tadi fokus mengerjakan ujian saling melempar tatapan jengkel kepada Kelly. Tapi mereka hanya bisa diam dalam kemarahan karena tidak berani berurusan dengan sitomboy pembuat onar itu. Guru saja dilawannya apalagi mereka. Entah sudah berapa kali Kelly bolak balik ruang bp karena perilakunya, bahkan dia hampir akan dikeluarkan dari sekolah. Tetapi karena orang tuanya yang punya banyak koneksi pejabat di dinas pendidikan maka pihak sekolah tidak bisa berbuat apa-apa. Hal itu pulalah yang membuat Kelly menjadi seenaknya terhadap siapa saja disekolah itu.

Guru-gurunya pun sudah sangat terbiasa dengan kearoganan Kelly, karena meskipun mereka marah dan kesal toh mereka tidak bisa berbuat banyak. Bahkan kepala sekolah yang harusnya bisa mengambil sikap tegas tidak bisa berbuat apa-apa kecuali mempertahankan siswanya yang satu ini.

" Kamu hari ini ujiannya di kantor kepala sekolah, jadi setiap siswa yang terlambat pada saat ujian maka akan diberikan kesempatan mangikuti ujian diruangan kepala sekolah. Ini adalah aturan dari kepala sekolah kita yang baru". jelas gurunya.

" wah, bagus dong bu. Disana malah sangat nyaman, bisa sambil makan cemilan". ucapnya sambil tersenyum lebar.

Kemudian dia mengambil kertas ujiannya dan langsung menuju ruangan kepala sekolah. Dia berjalan sangat santai seakan tanpa beban, suaranya nyanyiannya yang merdu terdengar menggema di lorong tempatnya berjalan. Dia tampak sangat senang karena diminta melaksanakan ujian di ruangan yang nyaman itu. Sesampainya didepan pintu, Dia langsung mengetuk pintu. Sekali,dua kali dan tiga kali dia mengetuk pintu itu perlahan tapi tidak ada jawaban. Akhirnya dia memutuskan untuk membuka pintu lalu masuk kedalam. Sesampainya didalam ruangan, matanya langsung tertuju pada punggug sosok tinggi tegap yang dengan khusyuk mengerjakan sholat. Sesaat Kelly terkejut karena sosok itu terlihat asing, dia bukan pak Baskoro. Kepala sekolah yang tubuhnya pendek berperut buncit dengan kepala botaknya. Dia mengerutkan keningnya seraya mencoba mengira-ngira siapa orang asing itu. Apa mungkin dia anak pak baskoro ya? tanyanya dalam hati.

Tak lama kemudian, orang itu selasai mengerjakan sholatnya dan berbalik kearah Kelly. Dia kemudian melangkah kearahnya dengan senyum ramah.

" Ada yang bisa saya bantu"? tanyanya sambil duduk disofa lalu memberi sinyal bagi Kelly untuk duduk.

Sementara itu Kelly yang masih berdiri mematung semakin mengerutkan kening. Dia semakin heran karena dengan santainya orang itu duduk seperti ruangan itu adalah miliknya bahkan sampai menyuruhnya duduk juga. Dia memperhatikan orang itu dengan seksama. Wajahnya yang tampan dengan hidung mancung, mata hitam tajam bagai mata elang, bibir seksi yang terpahat sempurna serta kulitnya yang sawo matang semakin menambah kesan maskulinya. Apalagi dengan tubuhnya yang berotot sempurna seakan sangat jelas terlihat dibalik kemeja birunya yang rapih. Tapi dengan itu semua tidak sedikitpun terbersit pengaruh apapun kepada Kelly. Gadis itu bahkan malah curiga dan mulai ingin menginvestigasi orang itu.

" Kamu siapa?" tanyanya sedikit membentak menunjukan rasa kecurigaannya.

" Saya kepala sekolah yang baru disekolah ini".

avataravatar
Next chapter