webnovel

KEMBALI PADAMU

Kisah hidup Raya menjalani kehidupan yang penuh liku dan panjang, menjalani hidup yang tak terduga, ditinggal papanya yang selingkuh dari mamanya, dan mempunyai anak yang ga tau siapa ayahnya...

Yanti_Wina ¡ Urban
Not enough ratings
150 Chs

THE END (21+)

Dua tahun telah berlalu, Rey tumbuh menjadi pangeran tampan, semua mata terpana kala melihatnya, tumbuh kembangnya sangat baik dan sangat aktif, semua yang bisa di ambilnya, Rey ambil dan di banting hingga barang- barang yang membahayakan Natan taruh di gudang.

Ketika Natan pulang bekerja, wajah coolnya di pasang sempurna, hingga membuat Natan dan Ara gemas,

"Rey main apa hari ini?" tanya Natan, ketika pulang sehabis bekerja, " Nain boya, nain abak - abakan (main bola, main tembak- tembakan) pah." Jawab Rey, Natan tersenyum mengacak rambut Rey, lalu menggendongnya masuk kedalam kamar, menunggu Ara mandi dan berganti baju setelah itu bergantian dengan Natan.

Ara memang sesekali saja pergi kebutiknya dan paling lama juga 2 jam, karena Rey yang utama sama seperti Natan. Ara selalu mementingkan keluarganya.

***

"Ra, mami mau ada pertemuan sama teman lama mami, mami sama papi bawa Rey boleh?" mami Andien meminta izin Ara, sambil menyuapi Rey, "Boleh mam, iya kan sayank?" kata Natan mengedipkan matanya, Ara memang sulit jika jauh dari Rey, tapi mengingat untuk melancarkan aksinya, Natan berusaha sebaik mungkin. Ara terdiam sebentar lalu menganganggukan kepalanya, lalu mempersiapkan segala sesuatunya untuk Rey,

"Tapi jangan terlalu lama ya mam," Ara masih saja khawatir. "Siap sayang," Wajah Andien gembira, lalu menatap Rey. "Rey jalan - jalan sama nenek mau?" Rey mengangguk dan tersenyum.

"Yank ada klien aku janjian bertemu tapi dia sama istrinya, kamu ikut ya sebentar, istrinya pasti bosan kalau menunggu kami membicarakan bisnisnya." Natan melancarkan misi selanjutnya,

"Tapi...." Natan berbalik kearah Ara yang sedang merapihkan bajunya, "Please!" Ara menatap Natan lalu menganggukan kepalanya, Ara paling tidak tega kalau Natan sudah mengucapkan kata itu, hatinya selalu luluh."Bajuku?" Ara menunjuk bajunya, Natan tersenyum lalu mengambil dress yang senada dengan jasnya, "Kamu pakai ini." Ara menyipitkan matanya,

"Kamu sudah menyiapkannya? lalu, kenapa kamu tadi tidak bilang?" Ara cemberut karena merasa di permainkan,

Natan memeluk tubuh Ara karena takut Ara marah, "Maaf sayank, aku kan bertanya dulu." tanpa Natan duga Ara malah mengecup bibir Natan, lalu mengganti bajunya tepat di depan Natan, membuat milik Natan terusik. Natan memalingkan wajahnya dan sedikit menjauh untuk menghubungi Robi.

"Ayo berangkat!" Kata Ara yang sudah siap, Natan yang sedang memerintahkan Robi untuk mengosongkan jadwalnya selama dua hari segera menutup sambungan telponnya.

"Kamu cantik sayank." pipi Ara merona seketika. Natan melingkarkan tangannya di pinggang Ara.

"Yank lama banget sih? ini bukannya jalan menuju penginapan yang terdapat danaunya dan romantis." Di ujung kata- katanya suara Ara dipelankan, Ara menatap Natan bingung.

"Jangan bawel yank, orangnya meminta bertemu di sini, aku bisa apa." Natan memarkirkan mobilnya, lalu masuk ketempat makan yang ada di pinggir danau dan tidak ada siapa- siapa di sana, hanya ada tempat kursi dua berhadapan dengan suasana yang romantis.

"Mana klien kamu Nat?" Natan tidak menjawab malah merapatan tubuh Ara ke tubuhnya dan memberikan buket bunga mawar yang sudah tersedia di meja kepada Ara. "Untukmu sayank." Ara menatap Natan tersenyum tapi menitikan air mata, air mata bahagia tentunya,

"Maaf sayank, akhir- akhir ini kita sama - sama sibuk dan Rey jadi pelengkap kesibukan kita, maaf untuk waktu kita sedikit," Ara memeluk tubuh Natan erat,

"Aku sangat bahagia dengan semua ini, semua yang kamu berikan adalah bukti cintamu dan Rey... hadiah terindah yang kamu berikan untukku."

Natan menarik kursi dan mempersilahkan Ara duduk, lalu meletakan kado kecil di hadapan Ara, Ara tersenyum dan membukanya, terdapat kalung bermata biru dan di dalamnya terdapat ini sial huruf N sama A.

"Makasih yank... kamu romantis banget..." Ara tersipu, "Aku mau menghabiskan hari ini bersamamu, mari aku pakaian." Natan memakaikan kalungnya dan Ara menyibakan rambutnya yang terurai, acara romantis di lanjutan dengan makan siang.

Setelah selesai, Natan mengajak Ara berjalan keliling tempat itu dan berakhir di penginapan, Natan membuka pintu dan mengajak Ara masuk, pintu segera di tutup dan bibir Natan sudah membungkam bibir Ara, Ara sejenak terdiam linglung dan seterusnya merespon ciuman Natan, suasana makin panas dan satu per satu pakaian mereka terlepas begitu saja dan sampai di kamar keduanya telah polos, tidak ada pakaian yang tersisa, pipi Ara merona memandang wajah natan yang sudah berkabut penuh gairah, tapi masih meminta persetujuan, Ara tersenyum dan menciumi daerah sensitif Natan yang membuatnya mendesah,

"Yank... akh... kamu nakal..." Natan meremas lembut rambut Ara yang telah membobol pertahanannya, Ara tersenyum dan terus memainkan milik Natan hingga Natan mencapai puncaknya, Ara menatap wajah Natan yang semakin tampan jika sedang bergairah.

Natan segera memeluk tubuh Ara dan mulai melumat bibirnya, lalu keleher jenjang Ara setelah itu menjelajahi tubuh Ara seakan mengabsen semuanya, sampai membuat Ara mencapai puncaknya yang pertama. Dengan memberi jeda sebentar, lalu Natan menyatukan tubuhnya dengan Ara dan menikmati percintaan mereka dengan penuh gairah hingga mereka mengeluarkan benih cinta mereka entah yang keberapa kalinya hingga keduanya terkulai lemas.

Ara terbangun jam enam Sore dan berteriak mengingat Rey, Natan yang masih tertidur terkejut, "Ada apa yank?" Ara menatap Natan dan terlihat mau menangis. "Aku meninggalkan Rey seharian,"Ara terlihat panik, karena ini pertama kalinya meninggalkan Rey lama, Natan malah tersenyum lalu memeluk Ara yang masih polos, "Rey juga ada di sini yank.... jadi, kalau rewel pasti mami sudah menghubungi kita dari tadi." Mata Ara membola dan menatap Natan, "Benarkah?" Natan menganggukan kepalanya.

"Satu tempat ini aku sewa selama 2 hari untuk keluarga kita," Natan menjelaskan, Ara yang hendak menangis berubah menjadi gembira, "Kamu memberiku kejutan hari ini." Natan mengecup kening Ara, "Apa kamu lupa? hari ini anniversary pernikahan kita?"

"Aku tidak lupa, tapi biasanya kita makan malam berdua, ini paling spesial Nat," Ara mengecup bibir Natan, dan pertempuran berlangsung lagi hingga saat makan malam tiba.

Ara dan Natan keluar dan sudah di tunggu oleh keluarganya yang lain dimeja makan, Rey berlari kearah Natan, minta di gendong Natan,

"Pengantin baru.... baru kelar..." goda Anggara, dan semuanya menatap Ara dan Natan, membuat wajah keduanya merona.

"Papa nana? (papa dari mana?)" mata jernih Rey meunggu jawaban Natan,

"Kerja sayang," Jawab Natan, "aci nana? (dasi mana?)" Rey mengerutkan keningnya, mungkin setiap pulang bekerja, Natan selalu memakai dasi dan ini hanya mengenakan kaos dan celana santai, "Papamu habis ngerjain mama Rey," jawab Anggara, sambil tertawa, Rey menatap Natan kembali,

"Eja mama?" Natan hanya menggaruk kepalanya, lalu melotot kearah Anggara, yang di balas juluran lidahnya. Natan mengedarkan pandangannya dan di situ juga ada Trio dan orang tuanya, ingin bertanya tapi diurungkannya, lalu duduk disebelah Ara.

Setelah acara makan malam selesai, Fano berdiri,

"Hari ini, adalah Anniversary pernikahan Natan dan Ara, kami sekeluarga berharap pernikahan kalian langgeng dan selalu bahagia, tetap bersama sampai maut memisahkan... Aamiin... Selain acara Anniversary pernikahan Natan dan Ara, hari ini ada kabar bahagia yang lain, Trio akan menjadikan Lexa calon istrinya, dengan tahapan pertama yaitu acara tunangan dan akan di lanjutkan pernikahan di tahun depan tepat di tanggal yang sama."

Keluarga Trio juga memberi sambutan dan di akhiri dengan melingkarkan cincin di jari Lexa, Lexa dan Trio tampak bahagia begitupun keluarga yang lainnya.

semuanya saling bercanda bersama apalagi ada Rey yang sedang lucu- lucunya, membuat suasana menjadi lebih hangat.

"Mama cucu..." rengek Rey. Ara dengan cepat membuatkan susu di dotnya, sebelum memberikannya mengetes air susunya di tangannya memastikan air susunya hangat. Rey mengedot sambil guling- guling di karpet dan lama- lama tertidur lelap yang kemudian di pindahkan ke kamar mami Andien di temani baby sisternya Rey.

Acara di lanjutkan masing- masing orang tua berkumpul mengobrol sambil minum dan memakan makanan ringan, sementara yang lainnya mencari tempat yang nyaman untuk mereka termasuk Natan dan Ara, Natan memeluk Ara di depan kamarnya yang memang bersifat pribadi ada tempat duduk di hiasi lilin yang menyala,

"Nat, kenapa Ada wine?" tanya Ara menatap Natan, "Kalau kita minum sedikit, tidak buruk kan?" Ara mengangguk setuju dan Natan mulai menuangkannya, Pipi Ara lama- lama memerah dan Natan mulai menyentuhnya, lagi dan lagi, "Nat..." Suara Ara parau...

"Mmm..." jawab Natan pelan, "Aku bahagia banget Nat... memilikimu dan memiliki semuanya..." Natan makin mengeratkan pelukannya, "Aku yang bahagia sayank, mendapatkan wanita yang sempurna sepertimu, yang selalu sabar menghadapi sikap kekanak- kanakanku."

"Kamu tau Nat, walaupun aku pernah melupakanmu dan membencimu pada akhirnya aku kembali padamu."

*****************************

Terimakasih yang telah mendukung tulisanku sampai di bab ini.

Terimakasih pembaca setiaku, dan terimakasih atas PS, bintang, ulasan, chapter comments nya, 😘😘😘

Maaf bila tulisanku belum baik 🙏

#Silahkan mampir ke tulisan saya yang lain dengan judul : Secrets "cinta dan obsesi, Caraku atau Anindira.

❤❤❤Yanti_Wina❤❤❤