webnovel

Kelahiran Kembali : Aku akan berjuang walaupun dari nol

Seorang pria kantoran yang jenius memulai karirnya di sebuah perusahaan yang namanya sangat terkenal di ibukota. Karena dia sangat bisa diandalkan dalam mengerjakan pekerjaan, sangat mudah baginya untuk meningkatkan jabatannya dalam waktu singkat. Hanya saja pria itu sangat besar kepala akan kecerdasannya, akibatnya banyak rival kerjanya yang geram. Hingga salah satu asisten nya membuat kondisi dimana pria tersebut berada dalam suatu kecelakaan. Saat bangun yang dia dapati adalah sebuah dunia putih bersih, dan disana ada pula sebuah makhluk yang mengakui bahwa dia adalah dewa.

baka_kun013 · Fantasy
Not enough ratings
10 Chs

Chapter 7 : Seorang Kakak

Gadis berambut merah cerah dengan pakaian gothic. Gaya pakaian unik dengan seluruh pakaian berwarna hitam. Itu sangat tidak kontras dengan warna rambutnya yang berwarna merah. Namun jika dilihat lebih teliti, kau bisa menemukan keimutan dan kecantikan yang tersembunyi di baliknya.

Dulunya, dia adalah seorang gadis yang cantik dan periang. Orangtuanya juga memberikan perhatian dan kasih sayang yang besar kepadanya.

Dialah gadis bernama olivia, olivia evergreen.

Olivia adalah anak pertama yang di miliki oleh armand dan celes. Pengalaman pertama mereka dalam mengurus anak jelas tidak terlalu baik, namun bukan berarti bahwa itu sangat buruk.

Karena kasih sayang dan perhatian berlebih selalu di curahkan kepadanya,itu mengakibatkan dia menjadi sangat manja dan terlalu bergantung kepada kedua orang tuanya.

Armand dan Celes sebenarnya tidak ingin gadis kecilnya menjadi terlalu manja. Oleh karena itu, saat mereka akhirnya memutuskan untuk memiliki anak kedua. Mereka akhirnya mengurangi perhatian dan kasih sayang kepada olivia secara bertahap.

Olivia yang periang mungkin saja akan mulai menjadi gadis pendiam ketika orang tua yang selalu memanjakannya tiba-tiba merubah sikapnya.

Olivia tidak mempunyai teman, dia bisa dibilang sangat kesepian. Walaupun dia gadis yang cantik dan periang, namun karena terlalu bergantung kepada orang tuanya akhirnya dia tidak berani untuk pergi ke dunia luar seorang diri.

Meski begitu, olivia dapat di sebut sebagai gadis yang rajin dan pintar. Dia memiliki ketertarikan kepada sihir penyembuh.

Hal ini terjadi karena kejadian yang dialami olivia ketika usia nya masih 6 tahun.

Saat itu, olivia sangat suka memelihara bunga yang indah di sebuah pot. Bunga itu didapatnya dari ayahnya selepas ayahnya pulang dari sebuah perjalanan. Itu adalah bunga coreopsis.

Bunga itu memiliki ujung yang bergerigi dengan warna kuning cerah yang melambangkan kebahagiaan yang abadi.

Setelah mendapat pemberian dari orang yang sangat di sayanginya, olivia menanam dan merawat bunga itu dalam sebuah wadah kecil.

Dia selalu melihat bunga itu di kala dia kesepian dengan harapan bahwa dirinya akan selalu bahagia.

Terkadang dia mencurahkan isi hatinya dan keinginan nya kepada bunga itu, itu karena dia tidak memiliki seorang pun teman. Bunga itu sudah menjadi teman yang tidak tergantikan bagi olivia.

Namun dihari itu, olivia tidak sengaja menjatuhkan wadah bunga itu, sehingga mengakibatkan bunga itu menjadi rusak karena tertimpa wadah, ditambah bunga itu jatuh dari ketinggian yang cukup tinggi, daun dan kelopak bunganya banyak yang terlepas dari batangnya.

Kesedihan yang mendalam di alami oleh olivia, dia hanya bisa menangis dan berteriak sekeras mungkin.

Dia menyesali kecerobohan nya, namun penyesalan tidak ada artinya.

Mendengar suara keras, ibunya lantas datang dan menanyakan apa yang terjadi.

Ketika melihat sosok ibunya, olivia berlari lalu memeluk erat ibunya. Dalam pelukan ibunya, olivia menangis sekencang-kencangnya sambil menceritakan apa yang sudah terjadi.

Setelah mendengar ceritanya, ibunya bangkit lalu mengelus rambut merah cerahnya.

Kemudian dia menuju ke arah bunga dan pot yang sudah rusak itu.

Dengan sihir itu, pot dan bunga yang sudah rusak kembali dipulihkan.

Melihat hal yang begitu menakjubkan, olivia akhirnya berterimakasih kepada ibunya lalu membulatkan tekad untuk menjadi seorang penyihir penyembuh.

Selama 4 tahun dia belajar, perkembangan nya dalam mendalami sihir penyembuh dan ilmu kedokteran terbilang sangat pesat. Dia sudah menguasai sihir penyembuh yang bisa mengobati luka kecil dan patah tulang. Sebenarnya sihir untuk mengobati luka fatal dan luka bakar tidak pernah ada.

Walaupun begitu, celes sangat mendalami bidang ini dan berhasil membuat sihir untuk mengobati luka bakar hingga tingkat yang sangat parah. Namun olivia masih belum bisa menguasai sihir yang luar biasa ini.

Sedangkan pada bidang kedokteran, olivia sudah bisa membantu ibunya dalam meracik obat maupun menyembuhkan penyakit pasien ibunya.

Itu adalah prestasi yang luar biasa bagi anak sepuluh tahun. Hanya saja kemampuan berbicara nya adalah masalah utamanya. Dia hanya dapat berbicara dengan lancar kepada ayah dan ibunya.

Bahkan saat mengobati pasien ibunya, dia tidak pernah mengucapkan sepatah kata pun.

Celes dan Armand tidak melakukan sesuatu untuk mengatasi hal ini. Mereka percaya bahwa suatu saat olivia akan bisa menangani masalah itu seorang diri.

Hingga akhirnya celes mulai mengandung, olivia yang melihat perut ibunya membesar mulai memberikan perhatian kepada ibunya.

Olivia selalu ada di dekat celes untuk membantunya melakukan apapun, dan itu dilakukan selama hampir 9 bulan.

Olivia sangat tidak sabar untuk menanti kelahiran adiknya.

Olivia sering bertanya apakah adiknya nanti adalah laki-laki atau perempuan. Terkadang dia juga mencoba memberikan nama untuk adiknya. Namun nama yang dia buat adalah nama untuk seorang perempuan.

Sepertinya dia menginginkan seorang adik perempuan yang imut, celes yang belum tau tentang kelamin anaknya mungkin akan membuat olivia kecewa jika anak yang dikandungnya adalah lelaki.

Walaupun begitu, bukan berarti celes tidak menyukai seorang anak laki-laki. Celes sangat mendambakan untuk mempunyai seorang anak laki-laki dikeluarganya.

Dia berharap anaknya nanti dapat menjadi orang yang bijaksana, dan dapat membawa perubahan di desa ini. Tidak, mungkin saja bahkan anaknya nanti dapat membawa perubahan ke seluruh dunia.

Orang tua pasti selalu menginginkan yang terbaik dari anaknya, termasuk celes. Namun tentu saja dia takkan memaksa anaknya nanti untuk melakukan hal sesuai dengan keinginan ibunya.

Dan ketika hari melahirkan tiba, anak keduanya adalah seorang anak laki-laki dengan rambut hitam legam,namun wajah bayinya dipenuhi kebingungan saat pertama kali lahir didunia ini. Itu terlihat sedikit tidak normal, apalagi dia tidak menangis ketika dilahirkan.

Olivia yang melihat bahwa adik idaman nya adalah laki-laki pun terlihat sedikit kecewa. Hal ini dapat dilihat dari pundaknya yang membungkuk kedepan sembari terlihat sedikit murung. Namun dia menahan itu karena dia juga merasa bahagia bahwa ibunya, ibu kesayangan nya baik-baik saja setelah melahirkan adiknya.

Olivia yang tidak menyangka bahwa adiknya adalah laki-laki, menjauhi dan bahkan tidak mengobrol ataupun bermain dengan adik laki-laki nya itu.

Walaupun begitu, dia terkadang penasaran dan sesekali mengintip untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh adiknya itu.

Terkadang dia melihat sesuatu yang aneh seperti adiknya yang bergerak ke seluruh tempat dirumah seorang diri, terkadang ia melihat adiknya berdiri tegak sembari berlatih memukul, terkadang juga ia melihat adiknya itu membaca secarik kertas.. walaupun adiknya terlihat tidak memahaminya, namun olivia tahu bahwa adiknya berusaha untuk memahami isi dari secarik kertas itu.

Olivia berpikir bahwa itu tidak wajar, Adiknya cukup aneh. Sehingga terkadang olivia enggan untuk mendekatinya.

Hal ini berlangsung hingga adiknya sudah berusia 4 tahun.

Cukup tentang membahas masa laluku, sekarang ada hal yang mengejutkan bagiku, ada seseorang yang ingin mendatangiku.

Seseorang itu datang dimalam hari, dimana situasi sedang sangat dingin hingga membuat tubuhmu dapat gemetar ketika terkena sedikit tiupan angin.

Dimalam yang sangat dingin itu, orang itu masuk kedalam kamarnya tanpa mengetuk. Itu benar-benar perilaku yang tidak terpuji, namun menimbang dari selisih usia mereka yang cukup jauh, olivia tidak mempermasalahkan ini. Dan tentu saja dia juga tertarik dengan hal apa yang membuat orang ini datang ketempatnya malam ini.

Dan kemudian orang itu mulai berbicara

********

Aku benar-benar nekatttttt.

Ini tidak apa-apa kan?

Aku seorang adik laki-laki kan?

Bukan masalah ketika seorang adik masuk ke dalam kamar seorang gadis yang merupakan kakaknya, kan?

Aku mengakui bahwa diriku jenius dalam hal pelajaran. Namun untuk masalah sosial,ini sangat sulit, aku bahkan tidak mengerti cara bergaul dengan saudara kandung.

Aku adalah anak tunggal, ku pikir wajar saja jika aku kurang memahami tentang komunikasi sedarah.

Walaupun begitu, aku rasa langkahku dalam memasuki kamar gadis adalah sesuatu yang buruk, ini dapat dilihat dari reaksi olivia yang memandangku seperti memandang seekor serangga.

Nasib baiknya adalah dia tidak menjerit, sehingga tidak akan terjadi kesalahpahaman lebih lanjut antara aku, olivia dan orang tua kami.

Namun karena sudah terlanjur seperti ini, ini berarti aku harus mengatakan sesuatu yang bisa mendamaikan situasi ini.

Soalnya... yah,, dia memandangku begitu rendah. Aku jadi merasa sedikit sedih.

"Etto.. kak olivia, a-ada sesuatu yang ingin ku bicarakan, tapi sebelumnya maaf karena tiba-tiba masuk"

"Eh.. ah begitu ya, ada apa eryk? "

Dia sudah terlihat sedikit tenang, mungkin tatapan itu sekarang adalah tatapan seorang kakak kepada adiknya.

Kalau begitu sekaranglah waktunya untuk lanjut ke babak berikutnya, hal yang harus kulakukan untuk mempererat hubungan persaudaraan kami adalah....

"Aku ingin menunjukkan kehebatan sulapku kepadamu kak"

"Eh. . . . . . "

Dia melihatku dengan tatapan kosong. O-O

Ada apa? Bukankah yang kulakukan ini adalah hal yang benar?

Ini aneh. Tapi, kurasa dengan memainkan sulap, Penonton akan mengagumi pesulap lalu obrolan lain pun bisa terjadi.

Aku sudah mati-matian mempelajari sebuah teknik, dan aku merasa bahwa teknik ini akan membuatnya terkesan karena dibawakan oleh anak usia 4 tahun. Dan akhirnya kami akan menjalin ikatan persaudaraan yang belum pernah kurasakan di kehidupan lamaku.

Sunggu rencana yang hebat, aku memang jenius.

HUAHAHAHAHAHAHA.

Eryk masih belum mengetahui bahwa kakaknya juga seseorang yang antisosial dan sama tidak bergunanya dalam hal berbincang seperti eryk. Balasan yang dia keluarkan kemudian adalah.....

". . . . Oh sulap ya? Apa itu bisa di makan? "

"H A H? "

Sekarang giliranku yang membuat tatapan kosong. O-O

Loh dia gak ngerti sulap toh. Ternyata kakak ku adalah seorang yang bodoh. Bodohnya aku berpikir bahwa dia adalah gadis cantik yang jenius.

Eh tunggu tunggu... kalau aku malah bersikap begitu, bukankah harga dirinya sebagai kakak akan tercoreng?

Aku harus segera melanjutkan perbincangan ku.

"Ituu sulap itu... Sulap itu adalah permainan sihir tingkat tinggi, dimana kak olivia nanti tidak akan menyadari apa yang sudah aku lakukan"

"Oh b-begitu y-ya,, k-kalau begitu si-silahkan mulai"

Ntah kenapa dia terasa seperti gugup, apakah aku melakukan sesuatu yang salah? Aku harap kedatanganku yang tiba-tiba tidak dihitung sebagai kesalahan.

Apa yang membuat nya begitu?

Ada beberapa hal yang membuat seseorang gugup. Pertama adalah karena kurangnya kesiapan dalam menjalani sesuatu. Dalam hal ini adalah obrolan, namun aku bukanlah orang yang spesial hingga membutuhkan kesiapan untuk berbicara denganku. Jadi alasan pertama kurang tepat.

Yang kedua adalah karena seseorang merasa kurang percaya diri, aku rasa dia cukup percaya diri. Buktinya adalah dia dapat menjadi asisten yang membantu celes saat bekerja. Jadi alasan ini pun kurang tepat.

Dan yang terakhir adalah dia kurang berkomunikasi sehingga untuk berkomunikasi dengan orang lain akan terasa sangat sulit, aku rasa dia mengalami ini, aku memang sering melihatnya duduk diam tanpa berbicara sepatah katapun. Jadi wajar saja jika dia merasa gugup ketika berbicara denganku, namun kurasa kegugupan nya makin tinggi karena aku masuk ke kamarnya di malam hari yang begitu dingin.

Untuk mengatasi itu, dibutuhkan sentuhan yang akan membuat dia tenang.

Aku pun mendekat menuju olivia. Lalu dengan kaki kecilku, aku mulai merangkak naik keatas kasur. Olivia yang melihat itu merasa bingung.

Namun aku terus melanjutkan usahaku, lalu kemudian aku mengelus rambutnya.

"Tenang saja kak olivia, aku tidak akan menyakitimu. Aku ingin lebih dekat denganmu, kamu adalah satu-satunya kakak yang kupunya. Jadi, kalau bisa aku ingin mengenal kakak lebih jauh"

Ketika aku mengatakan itu, dia membelalakkan mata nya dengan lebar.

*****

Ah ini buruk, aku benar-benar gugup.

Kenapa aku gugup ketika berbicara dengan seorang anak kecil. Apalagi dia adalah anak dengan usia 4 tahun.

Aku gugup ketika berbicara dengan adikku sendiri. Bagaimana bisa aku melangkah maju jika terus seperti ini, aku bisa melihat bahwa eryk bingung dengan situasi yang ada.

Itu wajar, kakaknya adalah seorang yang bodoh dan tidak bergaul dengan teman sebayanya.

Berbicara dengan adiknya pun sangat melelahkan, aku merasa ingin pergi dari sini.

Namun, jika aku melakukan itu, aku merasa bahwa aku tidak akan bisa berkembang.

Naluriku memberitahu ku untuk tetap disini dan melihat apa yang anak ini akan lakukan.

Kami tidak pernah mengobrol, dan aku pun sejujurnya takut untuk berbicara dengannya. Dia terasa seperti orang dewasa dalam tampilan anak-anak. Namun orang tua kami menganggap nya anak jenius.

Aku benar-benar merasakan ketidaknyamanan saat berada didekatnya.

Lalu aku melihat dia menaiki ranjang dan mencoba mendekatiku.

Aku menutup mata karena takut. Ntah apa yang kutakuti, hanya saja inilah yang biasanya ku lakukan. Kebiasaan ini sangat sulit untuk kuhilangkan.

Namun tiba-tiba, tangan lembut mulai mengelus rambutku. Kehangatan ini, aku merasakan nostalgia yang kurasakan ketika ibuku membelaiku saat itu.

Kehangatan yang tidak akan pernah kulupakan. Kehangatan yang membantuku saat aku kesusahan, hingga membuatku membulatkan tekad untuk menjadi seorang penyihir penyembuh.

Kehangatan itu kembali kurasakan, dan kehangatan itu bukan datang dari ibuku. Melainkan dari adik kecilku yang masih berusia 4 tahun.

"Tenang saja kak olivia, aku tidak akan menyakitimu. Aku ingin lebih dekat denganmu, kamu adalah satu-satunya kakak yang kupunya. Jadi, kalau bisa aku ingin mengenal kakak lebih jauh"

Dia tiba-tiba mengatakan itu.

Olivia yang tidak bisa berkata-kata lagi, mulai menangis lalu memeluk eryk.

Tangisan di malam yang dingin, emosi yang tertahan dan kelemahan yang sudah lama melekat, akan mulai dihapus mulai dari malam ini. Olivia sudah membulatkan tekad untuk menjadi pribadi yang berbeda, dia akan menjadi kakak yang bisa diandalkan eryk. Dia akan menjadi gadis yang dibanggakan oleh orang tuanya.

Mulai malam ini, segalanya akan berubah.

Dan akhirnya olivia dapat berbincang tentang kesehariannya dan pengalaman menarik yang pernah dia alami kepada eryk.

*****

Mendengar suara tangisan, celes dan armand mulai mencari tahu apa yang terjadi.

Di balik celah pintu, mereka tersenyum ketika melihat pemandangan itu lalu menutup pintu secara perlahan.

Pemandangan yang mereka lihat adalah kedua anaknya yang sepertinya sudah bisa melampaui batasan yang menghalangi mereka.

Eryk dan Olivia tertidur diranjang yang sama dengan senyum bahagia yang terukir di wajah keduanya.

"Aku rasa eryk sudah menangani masalah olivia yang sudah lama kita abaikan"

"Ya sayang, sepertinya anak kita yang satu ini akan benar-benar bisa kita andalkan. Mari kita berharap dia akan selamat hingga dewasa nanti, kita berdua akan berusaha untuk melindunginya. "

"Ya tentu saja"

Lalu mereka kembali kekamarnya.

*****

Paginya, eryk bangun dari tidurnya karena sinar matahari menyorot tepat ke matanya.

Ketika dia mengingat apa yang sudah terjadi tadi malam, dia senang karena akhirnya mereka berdua dapat berbincang untuk pertama kalinya, walaupun begitu eryk masih memiliki penyesalan.

Sulap yang selama seminggu ini dia pelajari, tidak membuahkan hasil dan bahkan itu tidak bisa ditampilkan di depan kakaknya.

"KENAPA INI BISA TERJADIIIII. . . . . . . . "