webnovel

Serangan Kejutan(1)

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Saat Shangguan Bing'er memeluknya, Zhou Weiqing merasakan ada perasaan yang hangat di dalam hatinya. Meskipun biasanya ia bersikap mesum dan kurang ajar, namun pada saat itu pikirannya benar-benar kosong.

Bagi Zhou Weiqing, pelukan Shangguan Bing'er seolah-olah merupakan tanda penerimaan. Benar, penerimaan. Sejak masa mudanya hingga saat ini, orang-orang selalu menganggapnya sampah. Meskipun ia telah menjadi seorang Master Heavenly Jewel, namun kekelaman dari masa lalu yang ada di dalam hatinya masih belum hilang, dan di dalam lubuk hatinya yang terdalam ia masih merasa direndahkan. Inilah alasan mengapa ia selalu mengenakan topengnya, mengejek dan menggoda orang lain, yaitu untuk menyembunyikan perasaan itu. Sebelumnya, inilah alasan utama mengapa ia bersikap seperti itu saat ia menghabiskan waktu dengan Shangguan Bing'er.

'Shangguan Bing'er memelukku. Ia benar-benar memelukku atas kehendaknya sendiri.' Dipeluk seperti ini membuat Zhou Weiqing merasakan perasaan yang luar biasa, indah dan hangat di dalam hatinya. Akhirnya ada seorang gadis yang sangat luar biasa, yang benar-benar berpikir bahwa aku adalah seseorang yang berarti dan dapat diandalkan. Paling tidak pada saat ini, perasaan bangga dan kepuasan memenuhi hatinya.

Setelah Shangguan Bing'er memeluknya, wajahnya juga langsung berubah merah karena malu. Saat ia memeluk Zhou Weiqing, hatinya sedang dalam kesdihan dan ia merasa tersentuh karena perkataan Zhou Weiqing, namun saat ini ia telah tersadar dan merasa gugup. Selama ini perlakuan Zhou Weiqing sangat buruk, apakah ia akan menggunakan kesempatan ini untuk...

Namun, tiba-tiba Shangguan Bing'er merasa terkejut. Ia menyadari bahwa Zhou Weiqing hanya berdiri di dalam pelukannya tanpa melakukan apa pun dan tidak melakukan sesuatu yang bodoh. Perlahan perasaan gugup Shangguan Bing'er menghilang dan ia merasa ada perasaan aman dan damai di dalam hatinya.

'Meskipun ia telah mengambil keperawananku, tapi hari ini ia juga telah menyelamatkanku. Dengan begitu, mari kita lupakan semua kejadian itu' Shangguan Bing'er berpikir di dalam hatinya.

Ketika seorang wanita membenci seorang pria, tidak peduli apa pun yang telah dilakukan pria itu dan seberapa besar usaha yang telah dilakukannya, kebencian itu tidak akan menghilang. Namun, sama juga dengan kebalikannya. Ketika seorang wanita menyukai seorang pria, meskipun pria itu tidak melakukan apa pun, ia tetap akan terlihat lebih baik di mata wanita itu.

Mereka berdua hanya berdiri di sana tanpa bersuara. Lagipula mereka berdua masih muda; yang satunya adalah laki-laki yang merasa rendah karena dipanggil sampah selama bertahun-tahun, dan yang satunya lagi adalah gadis yang tidak sanggup lagi menanggung beban yang terlalu berat. Pada saat ini, tampaknya kedua hati mereka mulai menyatu dan aura mereka terlihat saling menghibur satu sama lain.

"Terima kasih Little Fatty, aku merasa lebih baik sekarang." Setelah waktu berlalu, akhirnya Shangguan Bing'er berbicara terlebih dulu. Ia melepaskan Zhou Weiqing dan menatapnya, namun yang ia lihat adalah Zhou Weiqing yang menatapnya dengan tatapan kosong dan terlihat bodoh, sehingga membuat Shangguan Bing'er tertawa.

"Bing'er kamu terlihat sangat cantik ketika kamu tersenyum." Zhou Weiqing berkata dengan suara yang terdengar bodoh. Pada saat ini ia tidak dapat memikirkan apa pun, namun kekelaman di dalam hatinya mulai terhapus oleh pelukan Shangguan Bing'er.

Shangguan Bing'er dapat merasakan hembusan nafas Zhou Weiqing yang panas dan membuatnya merasa lebih malu sehingga ia menggigit bibir bawahnya, dan membuatnya tampak sangat imut.

Zhou Weiqing merasakan darahnya naik hingga kepala dan membuatnya hampir pingsan. Ia lalu menundukan kepalanya ke arah Shangguan Bing'er. Gerakannya sangat pelan, dan pada saat ini ia tidak ingin melukai gadis yang telah menyelamatkannya ini. Jika Shangguan Bing'er menujukkan tanda penolakan, ia akan langsung berhenti.

Ketika wajah mereka semakin mendekat, wajah Shangguan Bing'er semakin memerah, namun ia tidak berusaha untuk menghindar. Sesaat yang lalu, hati mereka telah bertemu dan menyatu menjadi satu, dan kemarahan Shangguan Bing'er terhadapnya pun telah menghilang.

Tepat saat wajah mereka semakin mendekat, tiba-tiba penutup tenda terbuka dan terdengar suara, "Wei kecil, Shangguan Bing'er ternyata telah mengundurkan diri dari jabatan Komandan Batalyon...Ehhh…"

Xiao Ruse masuk ke dalam tenda dan mengejutkan Shangguan Bing'er seperti burung kecil.

"Aku… masuk tenda yang salah. Kalian lanjutkan saja…" Ekspresi Xiao Ruse terlihat aneh dan dengan cepat mengatakan alasan yang aneh, lalu keluar dari tenda.

Zhou Weiqing berkeringat dan tidak dapat berkata-kata. Ia hampir mendapatkan ciuman pertamanya. 'Kak… kamu benar-benar datang di saat yang tidak tepat.'

Telinga Shangguan Bing'er terlihat sangat merah, dan ia melirik sebentar ke arah Zhou Weiqing, "Ini semua salahmu! Aku akan kembali sekarang." Setelah itu ia bergegas pergi.

"Bing'er, tunggu sebentar." Zhou Weiqing melangkah ke depan dan menggenggam tangannya.

"Kamu… apa yang kamu lakukan?" Suasana romantis yang sebelumnya telah hilang saat Xiao Ruse masuk ke dalam tenda, dan Shangguan Bing'er bertanya sambil menundukan kepalanya.

"Bing'er, jangan pergi dulu. Apakah kamu tidak ingin membalaskan dendam untuk orang-orang kita yang telah mati hari ini?" Zhou Weiqing berkata dengan lembut.

"Eh?" Saat itu Shangguan Bing'er menyadari bahwa ia telah salah paham, dan ia mengangkat kepalanya. "Balas dendam? Bagaimana caranya?"

Tatapan dingin terlihat di mata Zhou Weiqing, dan ia berkata, "Ini perang antara dua negara. Karena mereka telah membunuh dan melukai lebih dari seratus orang prajurit kita, maka kita harus melakukan hal yang sama kepada mereka. Bukankah itu akan menjadi balas dendam untuk orang-orang kita yang telah mengorbankan hidupnya? Seberapa jauh jarak antara markas militer Kekaisaran Kalise dari sini?

Shangguan Bing'er berkata, "Sekitar 300 meter jauhnya, namun medan yang harus dilalui sangat membingungkan dan dapat dianggap sebagai zona demiliterisasi*1 untuk kedua belah pihak. Apakah kamu berencana untuk melakukan serangan secara diam-diam ke benteng musuh?"

Zhou Weiqing menganggukan kepalanya dan berkata, "Ya. Bukannya kamu ingin mengetahui jurus apa yang tersimpan di dalam Elemental Jewel ku? Biarkan aku memberitahukan mu malam ini. Kamu benar, dalam hal mengarahkan dan memimpin pasukan, kita memang tidak bisa dibandingkan dengan Xiao Ruse. Namun, kita adalah seorang Master Heavenly Jewel dan tujuan kita di medan perang dapat dijelaskan hanya dalam tiga kata, yaitu kekuatan untuk menghancurkan. Ini adalah kegunaan dari Master Heavenly Jewel seperti kita. Karena mereka telah berani melewati garis perbatasan untuk membunuhmu, mengapa kita tidak bisa melakukan hal yang sama untuk memberikan mereka pelajaran?"

Shangguan Bing'er mengambil nafas dalam-dalam, dan tatapan tegas terlihat dari matanya yang indah. Ia lalu berkata, "Baiklah, mari kita lakukan itu. Aku akan kembali untuk memulihkan Heavenly Energy ku terlebih dulu. Sehabis makan malam, aku akan mencarimu dan kita akan membahas rencananya."

Zhou Weiqing menggiringnya keluar dari tenda dan kembali ke tempat tidurnya untuk melanjutkan kultivasi. 'Kerbau muda tidak takut kepada harimau'*2 anak muda selalu bertindak tanpa memikirkan konsekuensinya. Zhou Weiqing hanyalah memikirkan bagaimana ia bisa membuat Shangguan Bing'er merasa lebih baik dan bahagia. Shangguan Bin'er ingin membalaskan dendamnya kepada orang yang telah membunuh prajuritnya, sehingga mereka berdua dengan mudah menyetujui rencana itu.

Saat asap terlihat naik ke udara di area militer, sinar merah matahari terbenam terpantul di cakrawala. Waktu makan malam sudah dekat, dan para juru masak militer sibuk menyiapkan makan malam.

Di tentara Kekaisaran Heavenly Bow, ada aturan yang dengan jelas menetapkan bahwa semua perwira militer, tidak peduli apapun pangkatnya, harus makan bersama dengan para prajurit, kecuali memiliki alasan tersendiri. Peraturan ini ditetapkan oleh ayah Zhou Weiqing, Laksamana Zhou. Karena itu, waktu makan malam selalu menjadi waktu yang membuat prajurit dari Batalyon Ketiga menjadi bersemangat, karena pada saat itulah mereka dapat melihat Komandan Batalyon wanita yang cantik, yang juga dikenal sebagai wanita yang paling cantik di Kekaisaran.

Next chapter