1 Prolog

Pesta pertunangan yang aku impikan hanya tinggal kenangan. Hati dan perasaan hancur, melihat calon suamiku bermesraan dengan sahabatku di sebuah balkon kamar hotel tempat kami merayakan anniversary jadian hubungan kami yang ke-7 tahun.

Dengan mudahnya dia mengatakan telah bosan bermain dengan satu wanita dalam waktu 7 tahun lamanya dan ingin merasakan bunga segar lainnya sebelum memutuskan untuk menikah.

"Michelle, kenapa kau tega melakukan hal ini kepadaku? Bukankah kau berkata akan melamarku malam ini?" tanya Maura dengan air mata berderai.

Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Kekasih yang telah di kencaninya selama 7 tahun sedangkan berciuman dengan mesra bersama sahabatnya.

"Kau terlambat, sayang. Aku sudah terlalu Lelah menunggumu menjawab lamaranku. Sekarang aku sudah menemukan Lucy. Tetapi kau tenang saja, aku tak akan membuatmu kecewa dan patah hati. Aku sudah menyediakan kekasih penggantiku untukmu. Kau bisa bersamanya, seperti kau bersamaku. Kami tak ada bedanya." Kata Michelle kepada Maura yang berdiri mematung di depannya.

"Apa kau bilang kekasih Pengganti? Kau pikir aku apa? Dasar laki-laki brengsek!"

"Plak..."

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Michelle.

Ucapan Michelle sungguh membuat perasaan Maura terguncang. Dia tahu benar siapa laki-laki yang di maksud oleh kekasihnya itu.

Laki-laki itu tak lain adalah Marchel yang merupakan saudara kembar dari Michelle. Sayangnya laki-laki itu cacat dan hanya bisa berdiam diri di kursi roda. Meskipun begitu ketampanan wajahnya tak di ragukan.

Marchel memang memiliki wajah tampan seperti Michelle.

Meskipun mereka memiliki wajah yang sama. Tetap saja bagi Maura akan memiliki perasaan yang berbeda.

Penghianat Michelle telah membuat hati dan jiwanya terluka. Melihat Marchel yang sebagai pengganti hanya akan membuat lukanya semakin menganga.

"Sudahlah, Maura. Terima saja tawaran Michelle. Aku rasa kak Marchel juga tidak terlalu buruk untukmu." Kata Bella kepada Maura tanpa ada rasa bersalah karena menghianati sahabatnya.

"Aku tak butuh belas kasihan kalian. Dasar pasangan menjijikkan. Aku tidak menyangka sahabat dan kekasihku sendiri yang telah aku percaya justru menusukku dari belakang. Cih!" Maura begitu jijik dan kecewa, hingga meludah di depan pasangan tidak tahu malu itu.

"Karena kau sudah mengetahui hubungan kami. Jadi, kami tidak perlu lagi berpura-pura. Iyakan, sayang?" kata Bella sambil memeluk mesra Michelle di depan Maura.

"Tentu saja, sayang." balas Michelle mengecup dahi Bella dengan mesra di hadapan Maura.

"Kalian, benar-benar menjijikkan!."

Bruakkk...

Suara pintu di banting dengan hingga tertutup. Maura berlari dari keluar dari kamar hotel Michelle dengan hati hancur.

"Baiklah, jika ini yang kau inginkan. Aku akan membuat kau menyesal dengan keputusanmu ini, Michelle." Kata Muara bersumpah dalam hatinya untuk membalas semua sakit hatinya kepada sang mantan kekasih dengan membuatnya bertekuk lutut dan memohon cintanya kembali.

Sepeninggal Maura alis Michelle terlihat mengerut dan kedua matanya terlihat berkaca-kaca.

"Maafkan aku Maura. Aku terpaksa melakukannya. Suatu saat kau akan tahu alasanku melakukan hal ini. Aku berharap pada saatnya nanti, kalau akan kembali ke pelukanku." Kata Michelle dalam hatinya yang sakit bagai tersayat pisau melihat air mata Maura.

Kekasihnya itu pasti sangat hancur hatinya saat ini. Tetapi bagi Michelle ini merupakan keputusan yang terbaik saat ini.

*Apakah Maura akan berhasil membuat Michelle menyesal dan kembali ke pelukannya, atau justru terjebak dengan kekasih Pengganti yang di berikan oleh kekasihnya?

avataravatar