1 VERNON

Satu tahun setelah Secret atau Lee Dokyeom melarikan diri, Vernon pikir dengan dititipkannya Lisa padanya, jalannya dalam membantu Jungkook akan mulus. Namun, ia salah besar. Vernon memang masuk tim khusus Delta 1 lebih dulu dibanding Mingyu dan Wonwoo yang harus melewati rangkaian ujian fisik. Setelah ditinggalkan oleh Dokyeom, Jungkook meminta khusus pada Taehyung dan Jae Bin untuk mendidik Vernon selama setahun full. Karena dari semua pengajar dan pembimbing, Taehyung dan Jae Bin lah yang paling menguasai dunia peretasan. Awalnya Jae Bin bahkan menolak karena ia merasa tidak cukup mumpuni untuk yang satu itu, ia mengaku hanya tahu beberapa ilmu dasarnya saja dan beberapa trik yang tidak biasa diajari didunia peretasan itu. Tapi Jungkook dan Taehyung berhasil meyakinkannya. Dan setelah setahun, Vernon berhasil lulus ujian masuk di satuan Cyber Crime Police. Ditambah dengan Lisa yang mendampinginya, menjadi nilai plus ia dimanjakan para seniornya di satuan itu.

Akan tetapi semua itu justru mengundang rasa iri dan cemburu pada anggota club Hacking yang dipimpin oleh Cha Eunwoo. Mereka protes besar kenapa hanya Vernon yang diperbolehkan mengakses Smart Hologram seperti Lisa. Meski sudah berulang kali Jungkook menjelaskan bahwa Lisa di setting oleh Dokyeom untuk mematuhi Vernon seorang, tapi tetap saja mereka tidak mempercayainya. Mereka tetap menganggap bahwa semua staf pengajar di Keimyung hanya mencari-cari alasan saja. Alhasil, Vernon menjadi korban pembullyan yang dilakukan oleh para anggota club Hacking.

- BRUUGGHH ~ ....

Vernon didorong hingga ia terjatuh terpental dan punggungnya menabrak kursi dan meja yang rusak didalam gudang itu. Di Keimyung memang ada gudang semacam itu yang dibangun ditengah-tengah kebun belakang, area ini tidak dipasang CCTV karena jangkauannya yang terlalu jauh dari Aula utama dimana M6J4 aktif. Pancaran elektromagnetiknya pun sedikit rentan menyebabkan kebakaran pada pohon yang mati dan kering. Wajar saja itu menjadi tempat yang aman untuk mereka melancarkan aksi pembullyan itu.

Vernon meringis kesakitan karena punggungnya tertusuk paku yang menempel pada kursi dan meja yang rusak itu, pembullyan masih terus berlanjut.

"Hey, kau menjadi sombong setelah menjadi putra mahkota bagi Keimyung ya, Vernon.". Kata Park Dohan.

"Cepat berikan kode untuk mengakses Lisa!". Perintah Lim Junhwan melempar sebuah buku kecil dan penanya.

"Sunbae, aku sungguh tidak tahu kodenya. Dokyeom . . .". Belum selesai Vernon menjawab Dohan sudah menarik rambut Vernon hingga anak itu berteriak kesakitan.

"Hey, kau pikir aku percaya itu?hah?".

"Sejak kedatangan kalian ke Keimyung University, mereka semua memanjakan kalian. Sekarang bahkan kau dididik langsung oleh Taehyung Ssaem dan Jae Bin Seonsaengnim. Lalu, kau bilang Dokyeom hanya mensetting Lisa agar bisa diakses olehmu seorang? Jangan membuatku tertawa geli, Chwe Hansol.". Sambung kata Lim Junhwan.

"CEPAT BERIKAN KODENYA SEKARANG!". Teriak Park Dohan.

"Aku benar-benar tidak tahu, Sunbae.". Jawab Vernon yang terus berusaha menahan sakit pada punggungnya.

Melihat Vernon yang tetap bungkam semakin membuat mereka geram dan lepas dari kendali. Vernon berakhir pingsan karena habis dipukuli tanpa perlawanan. Untungnya, beberapa siswa yang memiliki jadwal piket hari ini menemukan Vernon tergeletak saat mereka hendak menyimpan kursi-kursi yang patah. Vernon pun dibawa kerumah sakit terdekat. Berita itu sampai ketelinganya Mingyu dan Scoups, sang leader memilih untuk melihat kondisi Vernon lebih dulu. Berbeda dengan Mingyu yang langsung menghampiri Park Dohan dan Lim Junhwan lalu memukuli mereka ditempat. Kim Mingyu telah membalas apa yang telah diterima oleh Vernon. Jin dan Jungkook bahkan hampir kuwalahan menghentikan Mingyu.

"KIM MINGYU! CUKUP!". Bentak Jungkook yang menahan tubuh tinggi Mingyu.

"AKU HARUS MELAKUKANNYA AGAR WONWOO HYUNG TIDAK PERLU MELAKUKANNYA LAGI, SSAEM. MEREKA BERDUA AKAN MATI JIKA WONWOO HYUNG MENGETAHUI TENTANG HAL INI..". Balas bentak Mingyu sambil menahan gemuruh amarah didadanya. Semua orang terpaku karena itu memang faktanya, karena hingga saat ini pun Wonwoo masih mendapat kelas pribadi dengan Malik Ssaem untuk mengatasi kontrol emosinya itu.

Namun, harapannya tak didengar oleh yang maha kuasa. Wonwoo yang tengah berlatih fisik mendengar ocehan para seniornya yang berpendapat bahwa sangat disayangkan disekolah seperti Keimyung University masih terjadi pembullyan, mereka bahkan sampai menyebut bahwa korban adalah salah satu anggota terbaik di club hacking. Kini korban dirawat akibat luka dari paku yang tertancap dipunggungnya, Wonwoo yang mengerti, ia tahu siapa yang mereka bicarakan. Alih-alih memastikan keadaan Vernon dirumahsakit, Wonwoo malah pergi ke tempat kejadian perkara untuk mencari paku yang melukai punggung Vernon. Betapa geramnya ia melihat bercak darah yang menempel pada kaki kursi dengan paku yang tetancap itu, Wonwoo lalu mematahkan bagian-bagiannya agar dapat mengambil bagian dimana ada paku berdarah itu, dan ia pun membawanya sambil mencari keberadaan Dohan dan Junhwan.

"Pertama, karena Wonwoo hyung sangat membenci penindasan. Kedua, karena Vernon bisa saja mengalami second trauma.". Kata Mingyu.

"Second trauma? Apa maksud mu, Mingyu? KALIAN MERAHASIAKAN KONDISI PSIKISNYA DARIKU?". Bentak Jin.

"Bagaimana aku bisa mengungkapnya? ITU AIB SAHABATKU.". Balas bentak Mingyu.

"Katakan sekarang!". Perintah Jin.

"Saat baru pertama kali datang ke Korea bersama keluarganya, Vernon menjadi korban pembullyan di SMA. Dan Wonwoo hyung yang menyelamatkannya, itulah mengapa dia membawa Vernon masuk dalam kelompok Blade. Karena dengan nama Blade, tidak akan ada yang berani menyentuh Vernon kecuali orang itu hendak mencari mati dengan Wonwoo hyung.". Cerita Mingyu.

"Meski telah kami lindungi pun sulit baginya untuk berdiri percaya diri, dia akan cenderung menangis dan menyalahkan dirì sendiri karena menjadi orang bodoh.". Tambah Mingyu.

"Wonwoo hyung bahkan sampai harus mengajarinya beladiri untuk mematahkan traumanya itu.". Lanjut kata Mingyu lagi, lalu tiba-tiba ponsel Jin berbunyi. Ia menjawabnya lalu mengaktifkan speakernya.

"The8? Ada apa?".

"Sepertinya kau harus segera kerumah sakit. Vernon terlihat aneh, Ssaem.". Jawab The8, mereka jadi saling bertukar pandang mendengarnya.

"Aku datang untuk menjenguknya. Tapi tidak menemukan siapa pun dikamar rawatnya, saat aku ingin pergi bertanya pada perawat, aku mendengar suara gemeretak gigi. Vernon tengah meringkuk ketakutan dibawah tempat tidur, tubuhnya gemetar hebat, Ssaem.".

"Aku mengerti. Aku akan segera ke . . . ". Ucapan Jin terhenti karena melihat seseorang didepan pintu kelas club hacking.

"Jeon Wonwoo.". Lanjut ucap Jin yang terkejut melihat ekspresi wajah Woonwoo.

"Lim Junhwan, Park Dohan. Mati saja kalian!". Ucap Wonwoo geram.

"Hyung, aku sudah memberi mereka pelajaran. Jadi kau tidak perlu melakukannya lagi.". Kata Mingyu menghadang tubuh kekar Wonwoo.

"Minggir!".

"Hyung, aku mohon. Lebih baik kita kerumah sakit saja, kita lihat kondisi Vernon.". Bujuk Mingyu lagi.

"Kau ingin aku melubangi kepalamu juga? Minggir! Aku bilang minggir, Kim Mingyu. MINGGIR!". Teriak Wonwoo mendorong tubuh Mingyu hingga terjatuh dan terbatuk. Lalu dengan cepat ia menghampiri Dohan dan Junhwan. Jin dan Jungkook membantu Mingyu berdiri.

"Taruh tangan kalian diatas meja!". Perintah Wonwoo, Junhwan dan Dohan ketakutan.

"Kenapa? Kalian takut? Ya, aku memang hendak melubangi kedua tangan kalian. Itu yang paling berharga bagi hacker bukan? Sama dengan betapa berharganya Vernon untukku. TARUH TANGANMU DIATAS TANGANNYA, LIM JUNHWAN!". Teriak Wonwoo, dengan gemetaran mereka menurutinya.

"Ini akibat karena kalian telah mengganggu sahabatku!". Ucap Wonwoo sambil mengayunkan kayu balok itu keatas, ketika ayunan tangannya turun dan hendak menancapkan paku itu kepunggung tangan mereka. Tiba-tiba tangan Malik Ssaem menahan ayunan tangan Wonwoo.

"Lepaskan kayu ini! Cepat!". Perintahnya, Wonwoo masih tetap menatap dua orang dihadapannya itu. Wonwoo sangat marah, Malik Ssaem bisa mengetahui hal itu dari deruan napasnya.

"Drop Out. Apa itu cukup untuk meredakan amarahmu?". Lanjut kata Malik, Wonwoo jadi menatapnya.

"Vernon membutuhkanmu, dia membutuhkanmu sekarang. Wonwoo~ah!.". Bujuk Malik mengambil kesempatan selagi Wonwoo menatapnya. Benar saja, kekuatan tangan Wonwoo mulai melemah, repleks Malik pun mengambil alih balok kayu berpaku itu. Dan melemparnya sembarang.

"Aku akan mengatasi yang berada disini. Pergilah, aku akan pastikan mereka mendapat ganjaran yang setimpal". Ujar Malik yang menepuk bahu Wonwoo.

"Ayo, hyung!". Ajak Mingyu. Wonwoo mulai mengatur nafasnya perlahan-lahan dan meninggalkan ruangan itu.

"Dimana ketua kalian?". Tanya Malik.

"Aku disini, Seonsaengnim.". Jawab Eunwoo yang baru saja sampai didepan pintu club.

"Beginikah caramu mengatasi rasa iri? Cha Eunwoo.".

"Maafkan aku, Seonsaengnim. Aku akan lebih berhati-hati memberi arahan pada mereka.". Jawabnya.

"Ini sudah termasuk tindakan kriminal, bagaimana kalian akan bertanggung jawab untuk ini?hah?". Kata Malik Ssaem, mereka semua menunduk.

"Kalian berdua akan masuk ke kelas isolasi sampai Vernon kembali, setelah dia kembali aku akan putuskan hukuman untuk kalian. Tapi, sebelum itu aku harus adil kan? Itu yang kalian inginkan bukan?". Ucapannya membuat semua orang menatapnya.

"Persiapkan diri kalian, aku akan memperkenalkan kalian pada Lisa. Lalu, tanyakan padanya sendiri kenapa harus Vernon.". Lanjut kata Malik Ssaem.

Kelas isolasi adalah sebuah ruangan dimana siswa yang akan dihukum menjalani introspeksi diri sampai mereka menyadari kesalahan mereka. Ruangan ini cukup efektif karena para siswa cukup tertekan berada didalam ruangan kecil itu. Konon katanya, seseorang yang telah masuk ke ruang isolasi hingga ia lulus pun ia tidak akan pernah masuk lagi kesana. Seperti mendapat pencerahan atau Wahyu dari Tuhan.

* * *

Wonwoo, Mingyu dan Jin berlarian keruang rawat Vernon dimana ada The8 dan Scoups sedang berdiri diambang pintu.

"Dia masih seperti itu?". Tanya Jin, The8 mengangguk.

"Mingyu~ah! Kenapa kau membawa ayam goreng?". Tanya The8, itu juga yang ingin ditanyakan Jin sebenarnya. Tapi Jin mengalihkan rasa penasarannya, ia berpikir mungkin Mingyu merasa lapar. Tiba-tiba . . .

- BRAAAKKK . . .

Suara pintu yang di buka Wonwoo dengan sembarangan, Jin dan The8 terkejut melihat apa yang dilakukan Wonwoo.

"HEY, KAU GILA ?". Teriak The8 yang hendak melangkah masuk keruang rawat Vernon tapi Scoups menghalangi.

"Tahan! Belum waktunya.". Kata Scoups.

"Apa maksudmu?". Tanya The8 lagi, Jin memberi isyarat pada The8 untuk memperhatikan saja.

"Hey, Vernon! Kau dimana? Kenapa tidak ada orang?". Seru Wonwoo.

"Wonwoo hyung?". Bisik Vernon, ajaibnya tubuhnya tak lagi gemetar, bahkan perlahan ia keluar menampakkan dirinya. Jin dan The8 lagi-lagi terkejut melihatnya.

"Hyung!". Panggilnya pelan.

"Kau dari mana? Lukamu bagaimana?". Seru Wonwoo.

"Kau .... sudah membereskan mereka?". Tanya Vernon ragu.

"Siapa? Ah, orang-orang yang menggangumu?". Tanya Wonwoo dan Vernon mengangguk.

"Tentu saja. Mereka tidak akan berani datang melihatmu lagi.". Jawab Wonwoo, Vernon tersenyum seperti Vernon biasanya. Melihat itu Mingyu dan Scoups pun masuk dengan riang.

"CHWE HANSOL. KAMI BAWA AYAM GORENG KESUKAANMU.". Teriak Mingyu dan Scoups yang masuk dibuntuti dengan Jin dan The8 yang tertegun. Mereka bertiga terlihat seperti biasa, makan, mengobrol, dan bergurau. Seolah Vernon melupakan apa yang menimpanya.

"Ssaem, kondisi ini disebut apa?". Tanya The8 berbisik. Jin lalu menarik anak didiknya keluar dari ruang rawat Vernon untuk mengajaknya berjalan pelan sepanjang koridor rumah sakit.

"Loyalty.". Jawab Jin sambil tersenyum.

"Loyalty?".

"Emh, kesetiaan. Rasa kesetiaan pada diri mereka masing-masing mampu membangun rasa percaya yang tinggi pada kawan mereka. Itu membuat alam bawah sadar mereka menciptakan ketenangan itu sendiri. Vernon yang begitu percaya Wonwoo akan melindunginya, mampu menekan ketakutannya dan bertindak tenang. Karena alam bawah sadarnya mencerna, asalkan ada Wonwoo hyung aku tak perlu takut apapun.". Jawab Jin menjelaskan.

"Hal yang seperti itu tidak bisa diciptakan kan, Ssaem?". Tanya The8 lagi.

"Tentu saja tidak. Karena semuanya berasal dari sini.". Jawab Jin sambil menunjuk dada The8.

"Hati.". Lanjut ucap Jin yang tersenyum.

* * *

Tanpa terduga kabar itu meluas keseluruh lembaga-lembaga kenegaraan, bahwa Malik Iskandar berkata akan memperkenalkan siapa Lisa. Sejak setahun lalu, mereka hanya tahu bahwa yang membantu mereka adalah seseorang bernama Lisa, Lisa, dan Lisa. Belakangan mereka baru mengetahui bahwa Lisa adalah Smart Hologram. Rasa penasaran mereka semakin menjadi-jadi. Hingga puncaknya hari ini, ruang sekretariat Keimyung dipenuhi perwakilan dari setiap lembaga yang memohon diikut sertakan dalam seminar perkenalan Lisa.

"Dengar ya, ini bahkan bukan seminar. Guru besar Malik hanya ingin berlaku adil pada anak didiknya.". Kata Lee Kwangsoo, kepala sekretariat Keimyung University.

"Kalau begitu beliau juga harus adil pada kami.".

"Iya, itu benar. Benar, benar.". Seru mereka bergantian.

"Sebenarnya kalian dapat kabar ini dari mana? Bikin repot saja.". Keluh Lee Biseo.

Karena hal ini Jungkook dan Malik dipanggil oleh Song Daepyo. Mereka sedang berdiskusi diruangannya.

"Apa yang kau pikirkan sebenarnya, Malik? Kau sadar kau telah membuat keributan?".

" . . . ".

"Kenapa kau diam? Bukankah seharusnya ada penjelasan untuk ini? Aku masih mengerti jika yang membuat keributan itu Fire atau Seventeen. Tapi ini kau Malik, KAU.". Lanjut Song Daepyo mengomel.

"Aku hanya ingin berlaku adil pada semua anak didikku.". Jawabnya.

"Dengan membuat gempar Korea Selatan?".

"Aku hanya ingin memperkenalkan Lisa pada anggota club Hacking. Bukan salahku jika berita itu tersebar sampai keluar Keimyung.". Jawab Malik.

"Lalu, apa yang akan kau lakukan selanjutnya, Ssaem? Jika mereka mengenal Lisa, dengan segala cara mereka akan merebut Vernon dan Lisa lalu memanfaatkan mereka.". Sambar Jungkook ikut protes.

"Dengar! Jangan membuat semuanya terlihat rumit. Menyembunyikan Lisa itu artinya kalian yang jauh lebih serakah dari mereka.". Kata Malik. Mereka berdua terkejut seseorang sepertinya mampu mengumpat atau menghina.

"MALIK.". Tegur Song Daepyo.

"Jujur saja pada diri kalian sendiri, kalian tidak ingin Lisa dikenal bukan karena Vernon tapi justru karena Lisa itu sendiri. Kenyamanan teknologi yang diberikan Smart Hologram itu pada kalian malah membangun rasa iri dan dengki yang begitu tinggi pada setiap orang yang melihat keistimewaan yang kalian berikan pada Vernon.". Ujar Kata Malik membuat kedua orang didepannya bungkam seribu bahasa.

"TUJUANKU HANYA SATU.".

"Aku tidak ingin hal mengerikan apapun terjadi pada Vernon dan anak didikku yang lain. Mau tidak mau, suka atau tidak suka. Kalian semua harus bisa menerimanya, bahwa apa yang dikatakan Secret itu benar. Hanya Lisa yang mampu melindungi Vernon dan Blade, bahkan Seventeen.". Akhir kata Malik yang marah sebelum ia meninggalkan ruangan Song Daepyonim.

Bersambung....

************************************************************************************

Hai, aku kembali.

Aku tidak yakin masih adakah yang ingat dengan Keimyung University...

Season kedua On Going, harap bersabar..

aku akan berusaha lebih keras untuk membuat cerita yang menarik...

jangan lupa untuk ajak teman-teman kalian membaca ceritaku ya...

bagaimana? next? or not?...

please jawab di komen kenapa harus aku next dan tidak?

avataravatar
Next chapter