webnovel

Anak yang malang

Aku melihat ada 1 anak kecil sekitar usia 12th an sedang duduk sendirian di ayunan sambil melihat anak-anak lainnya yang sedang bermain. "Kazu: Kenapa anak cewe itu tidak ikut bermain bersama mereka? dia terlihat sedih"pikirku. Karena aku penasaran aku menghampiri dia yg lagi duduk di ayunan yg jaraknya tak jauh dari tempat ku duduk. "Kazu: Hei, kamu kenapa tidak ikut bermain bersama mereka?" | "Anak cewe: ...." tiba-tiba salah satu anak yg sedang bermain berteriak kepadaku dari jauh "Anak cowo: KAK JANGAN DEKATIN DIA, DIA ITU JELEK" sesaat itu juga aku mendengar anak cewe didepanku menangis "Kazu: Hei, kamu kenapa nangis?, dan yang dimaksud kamu jelek itu apa?" | "Anak cewe: .... D-dia b-benar*hikss*, aku j-jelek kalo kamu m-melihat wajahku*hiiks* kamu j-juga akan berpikir s-seperti mereka*hiks*aku tidak p-punya teman satupun" | "Kazu: *hmm dia berbicara sambil menangis* Ah kalau begitu perlihatkan kepada ku, aku tidak akan berpikiran seperti itu dan aku akan menjadi temanmu" | "Anak kecil: K-kamu y-yakin?*hiks* | "Kazu: Iya aku yakin dan jangan nangis lagi oke" *setelah aku bicara seperti itu dia akhirnya berhenti menangis dan menolehkan kepalanya ke hadapanku pelan-pelan, betapa kagetnya aku setelah melihatnya ternyata ada bekas luka bakar disetengah wajahnya* "Anak kecil: .... | "Kazu: Ah, apakah itu masih terasa sakit?" | "Anak kecil: .... Tidak, ini tidak terasa sakit lagi" | "Kazu: *kasian sekali anak ini, tapi bagaimana anak ini mendapat luka itu?* pikirku" | "Anak kecil: ....hmm?" | "Kazu: Ah, ngomong-ngomong siapa namamu?" | "Anak kecil: .... L-lily" | "Kazu: Lily? nama yang cantik*aku sambil tersenyum*" | "Lyli: T-terima kasih, ibuku yang memberikan nama itu kepadaku" | "Kazu: Ibumu pasti sayang kepadamu, kamu harus senang" | "Lily: Iya aku juga sayang kepada ibuku, hmm anu.. kamu tidak berpikir aku jelek dan langsung lari setelah melihat wajahku seperti orang lain?" | "Kazu: Seperti yang aku bilang tadi aku tidak akan seperti itu, dan seperti janjiku juga aku akan menjadi temanmu*aku memberikan senyuman kepada dia*" | "Lily: B-benarkah kamu mau menjadi temanku? walaupun wajahku seperti ini?" | "Kazu: Iya benar aku akan menjadi temanmu, aku tidak peduli mau wajahmu seperti apa" | "Lily: T-terima kasih banyak aku sangat senang ini pertama kalinya aku punya teman kak ummm.... | "Kazu: Iya sama-sama lily, Ah iya kamu belum tau namaku yah?, namaku Kazu" | "Lily: Kak kazu, oke akan lily ingat*dia sambil tersenyum*" | "Kazu: Ngomong-ngomong ini udah mau hampir malam lebih baik kamu pulang aku anterin sampe rumah yah" | "Lily: I-iya boleh kak". akupun mengantarkan Lily sampai rumahnya dan kita juga mampir ke minimarket untuk membeli makanan dan minuman untuk Lily dia terlihat sangat senang dan tersenyum kearah ku melihat dia senyum aku juga ikut tersenyum. *Malam harinya* sesampainya dirumah Lily ibunya sangat senang Lily sudah pulang karena daritadi ibunya mencari-cari Lily tapi tidak ketemu. "Ibu Lily: Terima kasih karna telah membawa pulang Lily daritadi saya sangat khawatir karena dia tidak pulang-pulang dan telah membelikan Lily makanan dan minuman banyak sekali, Lily kamu sudah bilang terima kasih belum?" | "Lily: Ah iya terima kasih kak Kazu" | "Kazu: Hehe Iya sama-sama ibu Lily dan Lily juga" | "Ibu Lily: Eh iya ayo silahkan masuk dulu sini pasti capek nganter Lily kesini" | "Kazu: Ah kalau gitu saya bisa istirahat sebentar hehe" | "Ibu Lily: Iya tidak apa-apa ayo masuk aja" | "Kazu: Terimakasih" | "Ibu Lily: Kazu mau minum apa?" | "Kazu: Seadanya aja ga papa tante" | "Ibu Lily: Yaudah saya bikinin teh dulu ya" *Ibunya Lily langsung pergi ke dapur, ibunya ternyata masih terlihat muda dan cantik aku jadi kepikiran berapa umur ibunya Lily?, disaat aku memikirkan itu ibunya Lily sudah selesai membikinkan teh* "Ibu Lily: Ini silahkan diminum tehnya Kazu" | "Kazu: Ah! T-terima kasih tante" | "Ibu Lily: Hmm ada apa Kazu? kamu keliatan kaget waktu dipanggil kamu mikirin apa?" | "Kazu: Ah engga tante aku ga mikirin apa-apa kok hehe" | "Ibu Lily: Hmmmm" | "Kazu: *Waduh dia ngeliatin aku mulu lagi gimana nih, jadi deg-degan kan aku*" | "Ibu Lily: Baiklah kalau gitu dan manggilnya kamu boleh pake nama doang kok nama tante Maria, kamu Kazu kan? tadi dengar Lily manggil nama kamu pas didepan" | "Kazu: Ah Maria, I-iya nama aku Kazu" | "Kazu: Oh iya tante ada yang mau aku tanyain kira-kira karena kejadian apa Lily sampai punya luka bakar di setengah wajahnya?" | "Maria: Ah itu, jadi dulu rumah tante sempat kebakaran suami saya berusaha menyelamatkan saya sama Lily akhirnya yang selamat hanya kita berdua dia mengorbankan dirinya agar kita berdua bisa keluar hidup-hidup, walaupun begitu sebagian tubuh Lily terbakar" | "Kazu: Apa, sebagian tubuh?, berarti ga cuma wajahnya aja yang terkena?" | "Maria: Iya benar wajah sampai setengah badannya terkena walaupun tidak full setengah tapi ada sedikit-sedikit dibadan seperti wajahnya dan saya seperti Lily juga terkena api ada bekasnya tapi saya cuma dibagian badan tidak sampai wajah" | "Kazu: (dia terlihat sedih) aku turut berduka cita atas suami anda, maaf sebelumnya sudah menanyakan hal itu" | "Maria: Tidak apa-apa kok, saya akan menjaga Lily dan selalu menyayanginya sehingga pengorbanan suamiku tidak sia-sia" | "Kazu: Beruntung sekali Lily mempunyai ibu yang baik seperti anda, Ah..kalau begitu aku pamit pulang dulu ya tante sudah malam juga dan terima kasih untuk tehnya" | "Maria: Oh udah mau pulang? yaudah hati-hati dijalan ya Kazu" | "Kazu: Iya tante permisi...". dan aku pun berjalan pulang kerumah yang jaraknya lumayan jauh tapi tidak apa-apa daripada Lily pulang sendirian malah bahaya nanti, kalau dipikir-pikir Lily tidak sejelek itu dia tetap cantik dan imut menurutku dengan rambut depannya yang setengah menutupi lukanya, dengan luka seperti itu wajar saja orang-orang menjauhinya tapi bukankah lebih bagus kalau mendekati dan mengajaknya berteman? agar dia bisa menjadi percaya diri, aku sangat kasian kepada Lily. "Kazu: Ah.. aku haus" untung saja ada mesin penjual minuman disana aku segera menghampirinya dan membeli jus jeruk. "Kazu: mungkin aku sambil beristirahat sebentar" aku duduk dikursi tepat disebelah mesin minuman itu sambil melihat mobil dan motor lalu lalang. ditengah santainya aku duduk aku melihat orang yang sangat familiar berjalan kearah ku dari jauh aku pun terus memandangnya dan ternyata itu adalah... "Kazu: Hei, Nirra!!" | "Nirra: Ah, Kazu kau kah itu?" dia berjalan cepat ke arahku "Nirra: Ternyata benar, apa yang kamu lakukan disini Kazu?" | "Kazu: Hanya menikmati jus jeruk ini dan melihat kendaraan lalu lalang, bagaimana denganmu?" | "Nirra: Aku habis dari supermarket beli makanan" | "Kazu: Oh begitu.. apa kamu mau duduk sebentar disini nemanin aku?, aku beliin minuman juga deh buat kamu" | "Nirra: Oke terima kasih Kazu... aku pun membeli di mesin minuman, hmm Nirra suka minuman apa yah? mungkin jus jeruk sepertiku? yaudah lah ini aja, aku pun memberikannya kepada Nirra. "Nirra: Ah! jus jeruk? bagaimana kamu tau aku suka ini?" | "Kazu: Hmm? kamu suka jus jeruk ternyata, entahlah aku cuma menduga tapi baguslah aku jadi tau kesukaanmu" | "Kazu: Malam ini indah banget yah apalagi bisa duduk ditemani kamu Nirra, jarang-jarang kita bisa duduk berduaan gini iyakan Nirra?. aku sambil menoleh kearah Nirra. "Kazu: Huh?" dia hanya diam menunduk dan... A-apa? kenapa wajahnya memerah apakah dia malu? "Kazu: Hey Nirra, kenapa kamu diam? kamu ga apa-apa?" | "Nirra: (Duhh kenapa dia ngomong gitu sih, memang benar kita jarang bisa duduk berduaan gini tapi Aaaaa Kazu b-bodoh!!!)" | "Kazu: Hmm? Nirra?" dia tiba-tiba berdiri dan..."Nirra: A-aku mau pulang dulu" | "Kazu: Tapi Nirra-" | "Nirra: J-jangan manggil aku" dia pun berlari pulang. "Kazu: Huh? si Nirra kenapa sih tiba-tiba gitu? apa aku salah ngomong?, tapi ya sudahlah aku juga mau pulang". aku pun berjalan pulang... singkatnya aku pun sampai rumah "Kazu: Akhirnya sampai juga, mana lupa beli makanan lagi tapi ya udahlah aku juga tidak lapar terus apakah aku harus meminta maaf ke Nirra besok? mungkin iya". aku langsung pergi ke kamarku dan aku pun langsung tidur...