webnovel

PROLOG

28 Januari 2016

Priiitttttt. Suara peluit dari wasit Start memanggil para

Perenang dengan tiupan panjang untuk naik ke atas balok start. Para peserta renang sudah siap diposisi nya termasuk Gadis Bernama Kiara Rayna Andini.

"Waah bisa kita lihat bersama semangat dan antusiasme Dewi kita...perenang muda berbakat. Ya siapa lagi jika bukan Kiara Rayna Andini" ucap sang MC dengan sangat semangat

"Iyaaa betul saya bisa lihat senyum mengembang rayna,apakah dia berhasil kali ini untuk membawa medali emas? Kita lihat saja" ucap salah satu MC lainnya

"Start" wasit memberikan aba-aba dan para peserta segera mengambil posisi nya,kemudian suara peluit berbunyi keras dan para peserta menceburkam diri ke kolam mengayunkan tangan dan kaki untuk pencapai ujung.

Rayna terus berenang dia fokus pada satu titik,sorak dukungan menggema memanggil namanya,begitu juga pikiran Rayna sekarang,suara papa nya terus menggema di pikirannya

"Kamu pasti bisa Ray,papa percaya sama kamu"

Rayna semakin cepat,hingga akhirnya ia mencapai ujung,kakinya menyentuh dinding kolam dan berbalik,dengan cepat juga salah seorang peserta menyusul Rayna. Kini posisi keduanya sama.sangat menegangkan,keduanya terus berenang cepat mencapai tujuan.

Mereka pun semakin dekat finish,sorak dukungan semakin kencang,keadaan semakin menegangkan, dalam kepala Rayna terus memutar suara papa nya,hingga akhirnya Rayna bisa mendahului Arin lawan yang seimbang dengannya..sorak dukungan untuk Rayna pun pecah dengan sorak gembira.

3..2..1 Ya Rayna berhasil menyentuh dinding kolam dan menang sebagai pemenang pertama untuk medali emas lomba gaya renang bebas 100 m. Sorak penonton pecah bertepuk tangan dan meneriaki nama Rayna. Rayna tersenyum bangga dan mengangkat tangan kanannya ke atas

Saat pemberian medali,pelatih Rayna datang menghampiri Ray dengan raut wajah serius dan gelisah. Rayna melihatnya dengan bingung,rayna melihat tangan kiri pelatihnya memegang ponsel nya. Rayna sudah bisa menduga apa yang terjadi

"Ray, Papamu" raut wajah Rio sudah tidak bisa ditahan lagi raut wajahnya sangat panik. Rayna segera turun dan berlari mengganti pakaiannya lalu segera kerumah sakit diantar oleh Rio

Saat sampai rumah sakit Rayna berlari kencang,rambutnya yang masih basah terkibas ke belakang,wajah pucat pasi yang terlihat panik dan tidak lupa medali emas yang masih tergantung di lehernya, Rio mengikuti Ray di belakangnya, Rayna sangat cepat hingga akhirnya

Braaakk pintu ruang VIP itu terbuka kasar. Rayna melihat mama nya sedang menangis, adik-adiknya juga menangis di samping papa nya, dokter sedang memeriksanya,Rayna segera menghampirinya sambil dengan mata berkaca-kaca

"Papa..." Rayna menggenggam tangan itu,namun papa nya tidak menjawab. napas sang papa tertahan menahan sakit. Rayna sampai tidak tega melihatnya

"Papa..ini Rayna pa..papa harus baik-baik aja ya" papa nya membalas genggaman tangan Rayna dengan erat

"R-rayna...k-k-kamu berhasil s-sayang" papa nya melihat medali emas di leher Ray dan menyentuhnya.

"I-iya pa liat Rayna berhasil.. ini berkat papa...Rayna bawa ini buat papa" tangisnya pecah melihat papa nya yang menahan kesakitan

"R-rray...papa mau k-k-kamu jaga mama dan adik-adikmu ya nak"

"Pasti pa..Rayna pasti bakalan jaga mama,Raihan,dan Azka. Papa juga pasti bakalan sembuh pa..kita jaga mereka sama-sama kita saling menjaga satu sama lain" ucapnya sambil menangis

"P-papa gabisa lama-lama jaga kalian..p-papa mau pergi"

Ucap papa Ray tertahan karena kesakitan saat berbicara

"Engga.papa ga boleh ngomong kaya gitu. Papa bisa sembuh"

"P-p-papa bangga s-sama kamu Ray" itulah kalimat terakhir yang diucapkan papa Ray hingga kemudia beliau menghembuskan nafas terakhirnya.

"PAPAAAAAA" ucap Rayna,mamanya dan kedua adiknya bersamaan..tangis itu pecah. Dokter dan Rio sangat iba dan ikut merasakan kesedihan mendalam dari keluarga Rayna

Hari dimana hari bahagia sekaligus menyakitkan bagi Rayna, medali emas yang sangat berharga kini sudah tidak ada artinya lagi saat sang papa pergi meninggalkannya. saat itu juga Rayna berhenti dari karirnya sebagai Atlet renang muda berbakat.

.....,.....

23 Juni 2018

07.00

Di sekolah

"Gede bat sekolah gw ternyata"

Batin rayna

"RAYNAAAAAAAAA" Teriak seseorang

Dari belakang rayna

Merasa terpanggil rayna pun menoleh ke belakang

"Eh ray gila cape bet gua..lo skolah sini jugaa?" Kata orang itu.

"Lo lagi,bosen gw liatnya ah" -rayna

"Anjir lo gini2 temen se embrio lo nih" ucap nayla sambil menoyor kepala rayna

"Ngeselin lo nay oh iy- " ucap ray terpotong karna suara pengumuman bahwa upacara pembukaan mpls akan dimulai

" Yaudah yuk cepet kita baris" - nayla

Nayla mulai berlari ray pun mengikuti nya sambil berlari

Saat sedang berlari ray menabrak seseorang

Brukkk..

"Eh aduh sorry sorry" kata ray sambil menunduk, posisi Rayna sambil terduduk

"Lo gapapa? Sini gw bantu"ucap seorang yg ditabrak ray sambil mengulurkan tangannya

Ray mendongkakan kepalanya

Dan terjadilah tatap2an

5 detik

10 detik

"Lo lama sini" kata laki2 itu sambil menarik tangan ray

"Emm i-ya makasih m-maaf sekali lagi" kata ray sambil menunduk,

Ya ray malu klo bertemu dengan laki2

Apalagi lelaki yang menabraknya itu cukup tampan

Dan laki2 itupun hanya berdehem lalu melenggang pergi menuju barisan upacara

Ray masih melamun sambil memperhatikan  kepergian laki2 itu

"Menarik" batin ray

Saat ray mulai sadar.Ray sedikit terkejut saat melihat ke sekeliling bahwa nayla sudah tidak ada,kemana gadis itu, ray pun cepat berlari menuju barisan.

Next chapter