webnovel

KAU YANG SEMPURNA

Kehidupan pahit yang dialaminya dan sang mama sebelum meninggal, membuatnya sangat berhati hati dalm memilih pasangan, ia tidak ingin pengorbanan sang mama yang menjadi istri ke3 dari lelaki hidung belang untuk menghidupinya sampai usai kuliah sia sia belaka, meski mamanya kini sudah tiada, ia masih terus selalu harus berjuang untuk kebahagiaanya.

Qolbie · Fantasy
Not enough ratings
5 Chs

ciuman paksaan

"maksud anda apa bos?jangan bilang bos sedang jatuh cinta padaku ya...nggak lucu bos..."ucap aura tiba tiba pada bos yang masih duduk di sampingnya di dalam mobil.

"iya yura...aku menyukaimu...saat dekat denganmu hatiku begitu gembira."ucap bos ganteng dengan entengnya,namun untuk aura itu sudah membuatnya terdiam mematung dengan jantung yang hampir meletup.

"yura...kita pacaran ya..."ucap bos ganteng lagi lagi dengan entengnya.

"nggak mau bos...aku nggak tertarik sama bos...aku lebih tertarik sama artis film x,"ucap aura tiba tiba dengan bodohnya untuk menolak ucapan bos gantengnya itu,karena tidak ada cara lain yang bisa ia gunakan lagi.

"yura...besok artis x itu akan aku hadirkan untukmu jika kau mau..."ucap daniel lagi dengan songongnya.

"bos...kenapa harus aura?kenapa nggak cewek lain saja bos?kenapa?aura bukan cewek gampangan yang tiap laki laki ajak pacaran aura bilang iya langsung...aura butuh pendekatan...aura butuh pengenalan...baru aura akan menimbang laki laki itu pantas atau tidak untuk aura."

ucap aura dengan nada nerocosnya dan dengan semangatnya.

"yura...aku tahu kau beda dari yang lain...ku pastikan kau akan menyukaiku tidak lama lagi,"ucap daniel dalam hati nya.

"yura....kamu kira ucapanku sungguhan huh...mana ada aku suka sama kamu?nggak lah...aku hanya bercanda yura...dan untuk panggilan yang aku berikan untukmu ini...hanya boleh aku yang memanggilnya.mengerti?"

kata daniel bos tampannya itu dengan tegas dan aura pun melepaskan nafas dalamnya lalau menariknya lagi ia merasa sangat lega.

"untung cuma main main...kalau nggak bisa bisa aku mati kena serangan jantung,"gerutu lirih aura yang samar samar di dengar oleh bos gantengnya itu.

"yura...rumah kamu mana?"ranya bos pada aura saat mobil sudah memasuki gang sempit.

"oh...cukup bos...cukup...berhenti di sini saja bos...aura akan jalan saja...sudah dekat kok bos..."ucap aura yang lalu di turuti daniel dan menghentikan mobil nya seketika.

lalu aura pun turun dari dalam mobil bosnya dan berjalan menuju kos kosannya.

"aura....kamu kemana saja...sebelah kamar kos kamu kebkaran aura...duh kamu baru pulang..."ucap teman kos aura yang begitu panik,dan saat itu pula daniel masih di dalam mobilnya menyaksika aura yang hampir ambruk saking kaget nya.

"gimana barang barangku?apa semua kebakar?"tanya aura pada wanita teman kosnya itu.

"aura...ada apa?"tanya daniel yang tiba tiba sudah ada di samping aura dan menopang tubuh aura di pelukannya.

"sebelah kamar kos aura kebakaran...tapi kamar kos aura aman kok api juga sudah padam...namun debu dan asap masih pekat di sana,"ucap wanita teman kos aura.

lalu daniel pun membimbing tubuh aura yang masih belum hilang syok nya itu menuju ke jok mobil nya,ia duduk di sana.dan sesaat daniel mengambilkan minuman untuk aura.

"yura...ayo minum...air dulu..."ucap daniel pada aura yang langsung di turuti aura untuk meminumnya dengan beberapa tegukan besar.

lalu daniel masuk ke dalam mobilnya lagi.ia meraih sabuk pengaman aura yang ada di dekat pintu samping aura,

dan memasangkannya.sesaat aura tidak bisa berpikir macam macam lagi,lalu ia pun menurut saja.

daniel melajukan mobilnya cukup kencang dan tanpa bertanya pada aura apakah aura mau ikut dengannya atau tidak.

"bos kita akan kemana ini bos?"tanya aura yang masih belum mengerti bos nya.

"ke rumahku yura..."ucap daniel dengan nada datar nya.dan tanpa menoleh pada aura yang dari tadi menatapnya.

"pangeran bermobil putih,"tiba tiba ucapan lirih itu terlontar dari bibir aura begitu saja dan air mata mengalir deras di pipi aura.

ia mengingat ingat...foto satu satunya almarhum mama nya yang tinggal satu satunya di dunia ini.andai bisa ia lipat gandakan pasti ia lakukan.foto usang dengan bercak bercak yang menghiasi sebagian besar foto mama nya.

"ada apa yura?kenapa menatapku seperti itu?"

anya daniel pada aura dengan perasaai iba karena air mata mengalir deras di sana.

lalu seketika daniel meminggirkan mobilnya dan memarkirkannya di tepi jalan.

ia melepas sabuk pengamannya dan juga yura,

daniel kemudian memeluk tubuh gadis di depannya itu,mendekapnya penuh kehangatan.

"sudah sudah...jangan nangis lagi...ada aku di sini yura..."

ucap daniel yang membuat aura makin terisak dan kencang menangisnya.

"hey yura....sudah...aku bilang kan sudah nangisnya...kalau di lihat orang...di dengar orang...dikira aku pria cabul...ngerti nggak sih?"ucap daniel dengan sedikit nada naiknya.

"bos...biarkan aku memeluk anda sedikit lebih lama lagi bos...aku benar benar menginginkan ini,"

ucap dalam hati yura yang tanpa di ketahui daniel.

aura semakin menarik kemeja dada daniel dan mengusap ingusnya di dasi baru yang daniel beli khusus.

"yura....auuuh...dasiku....kau nggak kira kira ya...kau sudah pinjam dadaku...sekarang kau bersikap seperti ini!"

ucap daniel dengan dengusan kesalnya.

lalu aura pun terbangun dari pelukan daniel...meraih tisu basah di tas nya dan mengusap usap dasi daniel sambil sedikit menarik nariknya.

tanpa aura sadari,sepasang mata daniel menatap lurus ke arah wajah polos tanpa make up aura yang benar benar membuat hati daniel bergetar.

langsung saja satu tangan daniel menarik tengkuk aura hingga mendekat padanya dan mendaratkan ciuman nya di bibir aura.

sontak aura pun meronta ronta ingin melepaskan rengkuhan daniel,lalu daniel pun melepas ciumannya.

"bos cabul brengsek...kau mengambil ciuman pertamaku...."

teriak aura dengan di barengi pukulan pukulan tangan aura di dada daniel,seketika itu pula daniel menarik lagi tengkuk aura dan mengapitnya lebih kuat dan mendaratkan ciumannya lagi.

cukup lama hampir aura tidak bisa bernafas dan terengah bahkan kekuatannya seakan sirna seketika saat ia menikmati ciuman keduanya itu.sesaat mata keduanya terpejam cukup lama sampai aura bisa membalas ciuman daniel.hingga keduanya melepas ciuman satu sama lain dan aura dengan wajah merahnya membuang muka ke luar jendela kaca mobil daniel.hatinya sudah tidak mampu ia kendalikan lagi,sudah benar benar hampir meledak.

"aura...bodoh...aura...kau mesum...aura...bla...bla...bla.."

umpatan dalam hati aura yang di tujukan untuk dirinya sendiri.

"hatiku geli...rasanya seperti tergelitik...sangat geli..."ucap dalam hati daniel yang tanpa ia sadari...ciuman itu beda dari sebelumnya...dari ciuman kekasihnya yang sudah enam tahun lalu meninggal dunia.

keinginan untuk mencium itu pun tertuang tiba tiba.

sudah enam tahun lebih ia menyimpan hatinya...membekukannya...memagarinya dengan duri duri yang tidak mampu di tembus wanita lain,namum...keinginan iseng daniel yang ingin memacari aura berubah melelehkan dinding es di hati daniel sedikit demi sedikit.