webnovel

BAB 21

Deg

hancur, sakit, sedih, kecewa, bahagia, marah. semua rasa bercampur aduk, rasanya amat sangat sakit. niat hanya ingin turun mengambil air tapi ia malah mendengar hal yang selama ini ia takutkan. perasaan Rafka terbalaskan.

air mata Aulia mengalir begitu saja, dadanya benar-benar sakit kali ini. terbiasa bersama pulang pergi memang bukan hal yang baik bagi dua hati. rasa sakit itu terasa terperangkap di hatinya, Aulia terus memukul dadanya. menangis tanpa suara dan kali ini ia dirumah Rafka membuat dirinya masuk kembali ke Kamar.

"sakit banget si" kata Aulia lirih

"suka sama orang emang harus sesakit ini" kata Aulia terus memukul dadanya agar sakit itu hilang tapi percuma.

Althar hanya mengintip dari balik pintu, bukan hanya Aulia. ia juga mendengar jelas semua perkata kedua orang itu. bahkan dia lebih dulu ada sebelum Rafka menghampir Rizka. Apakah perjuangan mereka hanya sampai sini?

***

Hari demi hari mereka lalui. Diantar dan dijemput oleh Rafka , perlakuan Rafka yang menjadi semakin manis sejak mereka berpacaran. Mereka juga melakukan hal-hal seperti remaja yang lainnya. Date, nonton, dinner berdua, berantem lewat pesan tetapi ketika ketemu tidak ada lagi kata berantem diantara mereka.

Mereka bergadengan tangan saat melewati koridor sekolah yang lumayan ramai . Saat berpapasan dengan Zaky keduanya melepaskan gandengan itu, terlihat sangat salah tingkah.

"Lo berdua kenapa ? " tanya Zaky penasaran.

"Gue sama dia? Ya gapapa lah ky" jawab Rafka enteng.

Zaky menghiraukan jawaban Rafka. Sebenernya gosip yang mengatakan kalau Rizka dan Rafka sudah menjadi sepasang kekasih sudah terdengar oleh keempat sahabatnya. Tetapi mereka memilih diam, mereka hanya ingin keduanya yang berkata jujur kepada mereka. Althar juga yag mendengar gosip benar-benar mengabaikan kebenerannya. Ia juga masih usaha agar perasaan terbalaskan. katakan lah ia jahat , tapi sekali saja ia ingin egois. Seperti mengajak Rizka jalan bedua, makan ice cream dikedai ara dan masih banyak lagi.

Rafka sebenarnya mengetahui itu memilih diam. Ia dan Rizka sepakat untuk tidak membicarakan hubungan mereka berdua kepada sahabat-sahabatnya.

"Raf"

"Apa? "

"Kita gausah cerita dulu ya ke mereka tentang hubungan ini."

"Loh kenapa? "

"Biarin gue jauhin dan buat perasaan Althar secara perlahan menghilang, biar gua kasih dia pengertian dulu kalau sebenernya gue sayangnya sama lo bukan dia"

"Apa gak bikin dia semakin berharap kalau kaya gini? "

Rizka diam. Yang diucapkan oleh Rafka ada benarnya. Namun ia tak ingin Althar menjauh darinya, ia juga tidak mau persahabatan mereka merenggang.

"Gue tahu ada diposisi lo itu sulit. Gue ngerti, tapi jangan sampe rasa peduli lo malah bikin orang sakit hati Riz. Mending Althar sakit sekarang daripada nanti, karena ia semakin berharap sama lo "

"Coba cara gue dulu ya. Gue minta sama lo jangan cemburuan hehe" kata Rizka manja

Rafka hanya menganggukkan kepalanya. Sambil mengusap puncak kepala Rizka .

Bel istirahat berbunyi, segera mereka berenam keluar kelas dan menuju kantin. Kantin tampak ramai dengan cepat Zaky menepati bangku yang kosong di pojokkan kantin. Saat Rizka berjalan tiba-tiba saja ia di guyur oleh kuah soto yang masih hangat. Ia diam ditempatnya, mereka semua yang ada dikantin menatap Rizka . Keadaan kantin yang tadinya ramai menjadi hening. Saat Rizka mengangkat kepalanya, mata Rizka dan Giselle beradu. Mata Rizka menandakan emosi yag ia tahan sementara mata Giselle menandakan kebencian yang menyalang.

"Lo apaan si Gis childish banget jadi cewe " ucap Althar dingin.

"Gue kaya gini juga karena lo" katanya sambil menatap ke Althar. Tetapi yang ditatap malah memasang muka datar dan aura dingin dari tubuhnya.

"Gue udah bilang berapa kali si, gak usah ganggu Rizka. Dia gak tahu apa-apa, apa dengan sikap lo kaya gini gue jadi tertarik? gak, malah dengan sikap lo yang kaya gini bikin gue jijik sama lo. Makin kelihatan banget sikap lo yang gak ada bagus-bagusnya.  Bener-bener jauh dari sikap baiknya Rizka" ucap Althar dengan sinis.

"Kalau aja lo gak suka sama dia, kalau aja dia gak ngerebut perhatian lo kaya gini . Gue gak bakalan sechildish ini Al. Aulia yang suka sama Rafka aja , apa bikin ini cewe sadar? engga Al, Rizka itu egois. cuma melihat sudut pandang dia doang. Salah gue karena gue cari perhatian lo?! " suara Giselle meninggi.

Seluruh siswa dikantin menjadi ricuh dan berbisik. Sementara Aulia sudah meremas ujung roknya. Sebisa mungkin ia menahan air matanya agar tidak runtuh. Mata Aulia beradu dengan mata Rizka. Keduanya saling tatap Rizka melihat goresan luka dimata Aulia. Kesedihan yang mendalam dimata itu. Namun Aulia buru-buru megalihakan pandangannya.

"Ck. Lo tau apa soal perasaan gue sama temen-temen gue? Gak usah so tau" ucap Althar ketus.

"Hahaha. Ternyata bukan cuma gue yang gila karena Cinta tapi lo juga. Lo bener-bener gak sadar percintaan kalian itu terlalu complex ? Atau lo juga bener-bener tuli tentang kalau Rizka sama Rafka udah jadian? Kenapa lo seolah-olah tutup telinga? Hah?! Katanya pinter tapi lo bener-bener bego Al soal hati!" teriak Giselle dihadapannya.

Saat Althar ingin membalas ucapan Giselle. Ia melihat Aulia keluar kantin dengan berlari tubuhnya sedikit bergetar.

Kemudian Althar ingin mengejar Aulia tetapi kalah cepat oleh Zaky. Zaky sudah lebih dulu berlari mengejar Aulia, dari pintu kantin ia sempat melihat Aulia yang merontah dalam dekapan Zaky. Apa semua rasa sayang diantara merekamampu membuat luka dihati Aulia tetapi tidak bisa menyembuhkan luka di hatinya gadis itu ?

Saat membalikkan tubuhnya. Ia melihat Rafka yang sedang merangkul tubuh Rizka yang basah. Rafka membawa Rizka keluar dari kantin tetapi saat melewati pintu kantin mata Rafka dan Althar beradu. Mereka saling menatap tajam seakan mengisyaratkan emosi masing-masing.

"Well, gue mungkin cuma kehilangan lo. Tapi liat diri lo, lo kehilangan dua cewe sekaligus sahabat-sahabat lo Al" sindir Giselle setelah melihat adegan demi adegan dihadapannya.

Althar tidak menjawab ucapan Giselle ia lebih milih meninggalkan kantin dan berjalan menuju rooftop sekolah. Baginya ini sangat mengejutkan, rasa sakit dihatinya terpecah belah. Saat melihat Rizka yang sama sekali tidak membantah tentang tuduhan hubungannya dengan Rafka. walaupun ia ingin sekali kalau Rizka membantah tetapi ia bahkan mendengar semuanya malam itu. Dan melihat Aulia kembali menangis karena Rafka dan Rizka.

*

"Gue bego ya ky, terus terusan nangis kaya gini. Padahal gue tahu kalau Rafka itu gak ada rasa gue" kara Aulia di sela isak tangisnya.

Saat ini mereka berdua berada ditaman belakang sekolah. Zaky masih setia mendengarkan keluh kesah gadis ini. Walau hatinya tertohok karena Aulia tidak juga menyadari perasaannya. sama seperti Rizka hanya melihat satu orang dan tidak peduli dengan yang lain.

"Udah tahu sakit hati ya relain aja kenapa si. Lo juga udah tahu kan kalau sayang sama Rafka itu percuma" kata Zaky kalem.

"Lo kira gampang buang rasa sayang lo ke orang yang lo sayang. Kalau merelakan segampang mata berkedip juga gue gak mau kaya gini " ucap Aulia meninggi.

"Kalau gitu biarin gue yang perjuangin lo. Biarin gue yang ngejar lo, tapi gue minta lo tetap diam di tempat lo sekarang. Gue bakalan samperin lo dan kita jalan beriringan ul bukan lo giring gue atau gue yang giring lo" kata Zaky mantap dihadapan Aulia.

Aulia diam tubuhnya mendadak kaku. Kejutan apa lagi setelah kejadian kantin yang membuatnya malu. Sekarang Ekky menyatakan perasaanya.

"Mungkin bukan gue yang lo harapin buat nyatain ini. Tapi ul lo harus tahu dan sadar. Kalau gue yang sayang sama lo bukan Rafka" setelah mengatakan itu Zaky bangkit dan meninggalkan Aulia sendirian ditaman belakang.

*

Berbeda dengan keadaan UKS saat ini. Keheningan menyelimuti mereka berdua, keduanya saling diam. Setelah Rizka membersihkan dirinya ditoilet sekolah dan menganti pakaiannya dengan seragam yang disediakan uks sekolah .

"Yang dibilang ka Giselle bener? " tanya Rizka.

"Yang mana?" dahi Rafka mengerut.

"Soal Aulia suka sama lo "

Rafka diam.

"Jawab Raf. Kalau kaya gini gue seakan bodoh dan gak pekaan banget sama sekitar gue"

"Jangan salahin diri lo sendiri kaya gitu. Kalaupun emang benar Aulia suka sama gue, itu kan hak dia. Mungkin dari sisi penilai cowo , emang ketara banget kalau Aulia suka sama gue. tapi asli gue juga gak nyangka" jelasnya

Tiba-tiba saja air mata Rizka turun. Dengan cepat Rafka menghapus air Rizka dengan kedua ibu jarinya.

"Udah gak usah nangis lagi. Ini bukan salah lo, bukan salah siapa-siapa pula. Mungkin kita emang kurang peka satu sama lain soal perasaan kita masing-masing " Rafka memeluk Rizka mencoba menenangkan agar gadisnya tidak menangis lagi.

*

Bel pulang sekolah berbunyi. Setelah kejadian tadi Aulia tidak masuk kedalam kelas. Membuat Rizka khwatir dengan sahabatnya itu. Ia juga sudah merapihkan buku-buku Aulia. Keadaan kelas semakin sepi tidak terasa hanya tinggal mereka berlima yang menunggu Aulia ke kelas.

Setelah menunggu hampir lima belas menit Aulia masuk dan mengambil tas. Ia sempet tersenyum tipis kearah Rizka dan yang lainnya. Saat Althar mengajak ia pulang bareng Aulia menolak mentah-mentah.

"Ayo pulang" ajak Althar.

"Gak usah gue bisa balik sendiri" kata Aulia dingin.

"Yaudah"

" Gue bingung jadinya" kata Bagus

"bingung kenapa ?" Tanya Rafka.

"kan dia marahnya sama lo, tapi ko Althar kena imbas juga ya?" katanya sambil melirik Rizka, Althar, Zaky.

"gak tahu lah gue, bingung juga kan jadinya"

"biarin dia sendiri dulu" ucap Zaky dengan muka datar.

"Udah nyesel belum? Lo lihat kan mata yang begitu Indah dan berbinar buat lo dulu sekarang udah gak ada. Gak usah lo kejar apa lagi merasa bersalah. Karena itu semua percuma, hatinya udah pecah kaya gelas yang lo banting dari ketinggian . karena sikap lo yang terus aja tutup mata dan telinga Raf yang bikin dia merasa bener-bener hancur sekarang ini" kata Zaky datar.

Sementara Althar, Rafka, Rizka dan Bagus diam tidak merespon. Mereka tidak menyangka seorang Zaky Pratama begitu dewasa dan tegas. Tidak seperti Zaky yang hanya bisa becanda dan melucu.

Zaky keluar kelas, ia tidak akan meninggalkan gadis yang ia cintai berjalan pulang sendirian. Walaupun Aulia menolak seengganya ia bisa mengikuti Aulia dari belakang. Memastikan bahwa Aulia pulang dengan selamat sampai rumah.

****

kasih penilaian, masukan, kritik dan power yaa Terimakasih

WebNovel

Next chapter