webnovel

Kami Ni Tazune Rareta Supaman

Salam semuanya! Namaku Alan Aberu, Bisa dibilang Living Superman, Lahir di Planet lain besar di bumi. Saya Dipanggil ke dunia lain Oleh kakek Zeus, Menjadi Dewa terkuat Disana, Bahkan Hero Party Tidak akan Bisa mengalahkan saya, disana saya dikenal sebagai God of Space And Time, Saturn

NandaMaulana · Fantasy
Not enough ratings
13 Chs

Episode 11 - Bringing All Pawn

Kapal Erlangga terlebih dahulu menuju ke tempat Keluarga Cornelius untuk menjemput mereka, sebelumnya Patriak keluarga Cornelius diserahkan kepada Rea Cornelius. mereka ingin Alan membawa mereka selama berpetualang di Luar Angkasa. total keluarga Cornelius yang ikut adalah 100 orang dari keluarga utama dan 20 keluarga luar.

"Tunggu, pemindai kebencian mendeteksi mata-mata asing didalam keluarga!"

"Pemindai Kebencian? Bukan itu yang paling penting, mata-mata? siapa yang memata-matai kita Alan?" Rea penasaran dengan kinerja Pemindai kebohongan Alan.

"kakakku memang selalu membuat alat-alat aneh tapi berguna, jadi biarkan dia bekerja, ketika dia serius tidak bijak untuk mengganggu" Shuna mengajak Rea untuk duduk menjauh selama Alan memeriksa anggota keluarga Cornelius luar.

(catatan Editor: Sistim keluarga Dalam dan Luar, sama seperti Suku Badui, ada badui dalam ada badui dalam, sekedar informasi untuk Edukasi.)

"Penjaga! Panggil empat orang yang ada didalam daftar segera menghadap Patriak!"

"oh tuan muda, anda hebat bisa mengetahui siapa yang bersembunyi dibalik bayang-bayang yang kami tidak mengetahui, maafkan kami sebagai Penjaga Keluarga tidak bisa bekerja maksimal" Kakek penjaga menyadari kekurangannya dan meminta maaf.

"Tidak apa-apa, Anda sebagai kepala Penjaga sudah berumur jadi mengapa tidak memilih pekerjaan yang lebih mudah, Kakek sini ambil pemindai ini jadilah pengawas mulai sekarang, anda tinggal duduk manis dan memindai orang-orang" Rea memberi pemindai miliknya ke kakek Penjaga.

Pemindai yang dimiliki Alan ada dua, satu di tangan Alan, satu diserahkan kepada Rea. Alan merasa dirinya juga bagian dari Keluarga Cornelius dalam, dia turut membantu keluarga Cornelius dari kehancuran, tahun lalu teror dari Gereja Gradient berhasil dihalau oleh para petualang yang disewa keluarga Cornelius dengan bayaran 1,000 koin emas kecil.

Empat orang yang dikumpulkan didepan Rea panik dan cemas. mereka berusaha untuk tidak melakukan hal yang dicurigai identitas mereka sebagai mata-mata Gereja Gradient.

"Mengapa Patriak Mengumpulkan Kami disini? apa salah kami?" pertanyaan yang sangat tidak cerdas, Empat Orang itu malah membuat Rea semakin marah.

"Masih berani bertanya! saya katakan terakhir kali siapa yang mengirim Kalian?"

Pesan Gereja Gradient kepada mata-mata itu adalah jika kalian ketahuan, Bunuh Patriak Cornelius, atau bunuh diri.

Pisau kecil Terbang kearah Rea.

"Percuma kalian Cari kesempatan dibawah pengawasanku" Alan membuat pelindung disekitar Rea. Mata-mata itu ada yang menenggak Racun, ada yang Lari.

"Shuna, jangan biarkan mereka lari! biarkan Hidup-hidup!" Alan menyuruh Shuna untuk menangkap mata-mata yang lari.

"Dimengerti Onii-chan! Pengikat Bumi! Earth Bind!" Suna melafalkan Mantra sihir bumi untuk mengikat kaki, tangan dan badan mata-mata itu.

Earth Bind Menjulurkan Tali Bumi yang dialiri Mana sebagai penguat tali tersebut tujuannya adalah tali itu tidak Rusak karena perlawanan.

"Seharusnya kalian tidak melakukan hal memalukan itu terhadapku! Rasakan ini!"

"sfx: Buk Buk bak buk!" Rea memukuli Mata-mata yang terikat hingga pingsan.

Alan, Shuna, Dan Shirone melihat Rea yang Liar memukuli, kulit kepala mereka bertiga menjadI dingin, tidak menyangka Rea yang lembut kepribadiannya bisa melakukan hal yang diluar dugaan.

"Kita apakan mereka Niisama? dua tewas dan dua diikat" Shirone bicara pada Alan ketika dia keluar dari Kapal Erlangga mengambil Es Jus Buah untuk Empat orang.

"Billy sedang duduk di perpustakaan kapal, Nao dan Kirito sedang latihan Pedang seperti biasa, Nih tangkap! jangan sampai tumpah! … yang mati kita kuburkan, yang pingsan kita bisa jadikan Pion kita setelah mereka sadar"

"Sluurrp, lega, ide bagus itu! tapi kami tidak mempunyai Sihir Kegelapan untuk melakukannya, Bagaimana denganmu Shirone?"

Sama halnya seperti Shuna, Shirone juga tidak Tahu dan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kami Empat Pahlawan tidak punya kapabilitas untuk Sihir kegelapan"

"Tenang saja, Alan-sama bisa melakukannya, Saya pernah melihatnya Melawan Mo Nan dan menjadikannya sebagai Budak Alan-sama" Jawaban ini Alan terkejut, tidak Hanya Alan, dua adiknya juga terkejut.

"Eeeeh!?"

"Hm ehm, Bukanya Aku sombong, tapi aku malas menggunakan itu terus-menerus, kamu kira mana yang dikonsumsi tidak Besar?"

"Alan-sama adalah Dewa, mana mungkin Dewa Saturn yang terkenal, Kehabisan Mana? Ah sakit jangan dicubit!" ketika Rea akan melanjutkan kata-katanya, Alan mencubit pinggul Rea supaya tidak membongkar rahasia itu.

"Baiklah akan aku Coba! Create!" sekarang muncul Pil Merah bulat, yaitu Versi yang disempurnakan dari Batu Pengendali Roh tingkat mutlak. ada dua dan diserahkan ke Rea untuk memasukkannya ke mulut Mata-mata yang pingsan.

"Pil yang bagus, tapi berbahaya! untung bukan buat kita" Rea menggerutu sambil memasukkan pil kedalam mulut Mata-mata itu.

"Barang-barang sudah diangkut, keluarga Cornelius sudah didalam, mari kita pergi" yang datang menemui Alan adalah Mo Nan, Rupanya orang-orang sudah ada didalam kapal.

"Hei kalian! bangun, jangan tidur!" Alan membangunkan dua orang yang pingsan.

"Kami melihat Tuan kami" Dua orang itu bangun dan membungkuk pada saya memberi salam.

"Jangan panggil aku tuan, pangil saja Tuan Muda!"

"Baiklah Tuan Muda, Apa yang kami Bisa kerjakan?" o iya ada barang barang di gudang kapal yang belum dirapikan, saya suruh mereka saja untuk merapikan.

"Rapikan bagian Gudang kapal, dan ketika selesai temui aku, Bubar!" memerintahkan bawahan itu menyenangkan, dan di Bumi bawahan bisa memberontak jika hak-hak mereka tidak dipenuhi. sementara itu disini bawahan atau Individu yang Saya miliki tidak kenal takut, lelah, lapar, maupun haus.

"Sungguh saya tidak tahu bagaimana berkata-kata lagi melihat pemandangan ini"

"Semua ini terjadi sudah ditakdirkan, aku datang kesini untuk membuat perdamaian dunia, malah terperosok masalah Manusia-Manusia yang keji ini sungguh tak termaafkan!"

"Sabar, Kita akan menemukan jalan menuju Bumi kita, kita pasti akan kembali"

"Ayah pasti bangga, anak-anaknya sudah dewasa, dan mampu mempertahankan diri di dunia yang kejam ini, disini kalau tidak kejam maka akan diinjak-injak"

Percakapan mereka berlangsung satu jam didalam Kapal, mereka mempersiapkan Baju Astronot mereka.

[Kapal Erlangga Akan berangkat 5 Menit lagi, Harap Tuan dan Nyonya bersiap di tempat duduk masing-masing, harap memasang Sabuk pengaman agar tidak terhempas kebelakang.]

"Nah sekarang kita berangkat semuanya katakan Ready Go!"

"Ready Go!" Hahaha sudah lama sekali saya bisa bercengkrama dengan keluarga, rasanya hangat dan nyaman, tinggal bersama keluarga memang menyenangkan, Bagaimana kita bisa melalui ini dengan cepat? semoga kami tetap utuh selamat setelah Perjalanan Panjang ini.

Kapal Erlangga Terbang melewati Atmosfer Planet Aquamarine. mengarungi Angkasa menuju ke Planet Neraka yang sangat jauh.

-----------

sementara itu di Planet Atlantis

"Rajaku Kapal Raksasa baru berangkat dari Planet Aquamarine, Butuh dua bulan Kapal itu mencapai Planet Atlantis kita" ini adalah Peneliti Planet Atlantis, Gorea Atlan, seorang profesor dari Planet Atlantis.

"Kita sambut mereka baik-baik, tapi jika mereka menyerang kita Hancurkan!"

Raja Planet Atlantis Altlanta Atlantia Ratu Cantik kerajaan Atlantis.

"Hamba Takut kita tidak mampu menyerang mereka, mereka menggunakan Teknologi yang jauh Lebih Baik daripada yang kita miliki"

Petualangan Enam Orang akan menjadi Legenda Penjelajah Alam semesta akan terealisasi dengan baik, Banyak tantangan yang akan dihadapi oleh mereka, nantikan kelanjutannya!