webnovel

Kelompok Goblin

Rukio sudah memperkirakan bahwa goblin dengan pedang dan perisai jadul akan ketakutan bahkan tidak berani bergerak setelah melihat kekuatan pasukannya, jika ada yang memiliki keberanian untuk menyerang, berarti goblin tersebut cukup hebat dan perlu di selidiki.

Dari arah luar gerbang desa yang hancur, muncul sekelompok manusia dengan tubuh besar dan tinggi, 2 di antaranya sama dengan pasukan yang masuk di awal tapi 5 yang di belakang hampir 2 kali Tinggi dari yang lainnya.

"Kalian harus menyerah dan menjadi budak-budakku! Atau aku akan memotong kepala kalian dan memberikan kepada orang-orang di dalam rumah itu!" kata Rukio tenang sambil mendekati kelompok goblin yang sedang ketakutan.

Angkuh dan Sombong, gaya yang di siapkan Rukio untuk penaklukan pertamanya di dunia asing ini.

Dia tau bahwa banyak goblin wanita dan anak-anak yang bersembunyi di dalam rumah berdasarkan laporan dari Grup pengamat.

"Siapa kamu sebenarnya? Apa alasanmu menyerang desa ini?" Jawab Goblin tua dengan berani.

"Aku....? Aku Tuan barumu atau..." Kata Rukio terhenti dan menaikan tangannya yang di ikuti seluruh Grup Perang mengangkat pedang dan menujuk ke kelompok goblin di tengah.

"Orang terakhir yang kau lihat di kehidupanmu" Lanjut Rukio tanpa berhenti berjalan, sampai dia berdiri setengah meter dari goblin terdepan di pasukan itu.

"Lancang, apakah kau ingin... " Teriakan marah salah satu goblin sebelum terhenti dan kepalanya terpenggal oleh pedang Grup perang.

Darah hijau pucat menyembur dari tubuh tanpa leher dan aroma amis tanaman menyebar ke sekitarnya.

Dua goblin lainnya dan goblin tua dengan tongkat terkejut, mereka bahkan tidak sempat bereaksi sebelum kepala rekan mereka terputus.

"Lebih baik kalian berhenti" Lanjut Rukio setelah melihat mereka akan menyerang Robotnya yang baru saja memenggal goblin berisik itu.

Seketika mereka terperanjat dan diam.

"Apa jaminan mu kalau kau tidak akan membunuh kami" tanya goblin tua pada Rukio.

Dengan pengalaman hidupnya dan kemampuannya selama masa muda, Goblin tua tersebut sudah melihat kekuatan orang yang menyerang mereka.

Jadi dari pada menjadi bodoh dengan melawan musuh kuat di depannya, lebih baik membicarakan kesepakatan terlebih dulu.

Dia mengetahui jika tujuan Rukio pasti bukan pembantaian atau pemusnahan seluruh Goblin, karena jika itu tujuannya, maka tidak satupun goblin yang berdiri saat ini.

"Hahahaha. Tidak ada, tentu saja. Jika kalian tidak mau menyerah lebih baik kalian mati hari ini" Jawaban tegas Rukio membuat semua Goblin tercengang.

Keheningan yang mematikan melanda seluruh desa.

"Jadi apa pilihan kalian?" lanjut Rukio di ikuti Grup perang mendekati kelompok goblin, bersiap melakukan eksekusi jika goblin tidak mau menyerah.

"Baiklah kami bersedia menjadi budakmu. Tapi anda harus tau bahwa banyak eksistensi yang jauh lebih kuat dari goblin di hutan ini." Jawaban Goblin untuk sedikit menyelamatkan harga diri seluruh penduduk desanya.

Setelah penyerahan para goblin, Rukio memerintahkan mereka untuk mengubur goblin yang mati dan Merapikan hasil ledakan dan perang yang hanya berlangsung beberapa saat saja.

Sore harinya.

"Tok tok" Suara ketukan pintu datang saat Rukio sedang berdiskusi dengan Prime.

Melihat layar, Rukio tau itu adalah Alton, dia adalah kepala desa dan goblin yang memiliki pengetahuan sihir serta informasi tentang dunia ini paling banyak di antara yang lain.

"Masuklah" Teriak Rukio dari dalam.

Dia saat ini menggunakan rumah Alton sebagai markas sementara sehingga dia bisa mengumpulkan data dengan lebih baik.

Setelah penyerahan Ras Goblin, Rukio segera membangun peralatan penelitian untuk Sumber air di desa.

Alton masuk, tubuh sedikit bungkuk dan keriput membentuk sosok tua, tapi dengan bekas luka bakar dan tubuh kekarnya sangat menampilkan seberapa kuat dia saat muda.

"Apakah semua sudah siap Prime?" Tanya Rukio sambil berdiri dan mendekati Alton.

Alton yang memiliki tingkat 1,7Meter terlihat sangat kecil di hadapan Rukio yang setinggi 2 meter.

"Tentu saya tuan. Kita bisa kembali ke markas menjalankan proyek tersebut." Proyek yang di maksud Prime adalah proyek pengembangan perangkat keras untuk prajurit Rukio.

Setelah mengalahkan Goblin pada siang hari tadi, Rukio langsung memeras semua informasi yang diketahui Alton dan akhirnya tau bahwa air di sumur tersebut adalah air kehidupan.

Air kehidupan adalah bentuk cair dari energi sihir yang di hasilkan oleh dunia ini. Air kehidupan memiliki kandungan Energi yang sangat besar dan bermanfaat bagi tubuh, terutama penyihir yang memerlukan ennergi yang sangat banyak untuk melakukan casting sihir.

Meskipun Rukio saat ini belum tau asal usul sebenarnya dari energi sihir, tapi dengan bantuan Prime, dia bisa menggunakan energi sihir tersebut untuk membuat reaktor sihir yang sama sekali berbeda, sehingga kekuatan pasukan bisa sangat di tingkatan.

Prime juga mendapat pengetahuan tentang casting sihir dari Alton, dan merumuskan Sihir baru yang akan di gunakan dalam pengembangan masa depan.

"Alton, Siapkan pemuda dan anak-anak paling berbakat di desa. Aku akan membuat mereka menjadi utusanku dalam penaklukan seluruh hutan." Jelas Rukio sambil keluar dari rumah.

"Baik tuan, setelah matahari tenggelam, mereka semua akan berkumpul di depan gerbang desa" Lanjut Alton.

Setelah Alton melihat kemampuan Prime dan kekuatan sebenarnya dari pasukan Rukio, dia menjadi sangat patuh. Dia berpikir jika Tuannya ingin seluruh hutan tunduk padanya, itu adalah hal yang mudah. Tapi entah kenapa tuannya tidak terlalu tertarik hal tersebut.

Malam pun datang. Rukio sudah berdiri di depan 300 goblin muda, 100 di antaranya sudah cukup dewasa dan 200 lainnya masih anak-anak. Rukio menginginkan goblin sebagai utusannya dalam mengendalikan kerajaan yang akan dibuat.

Prime dan pasukannya adalah Program Cerdas, sehingga tidak cocok untuk diplomasi dan perencanaan dagang yang memerlukan emosi dan perasaan di dalamnya.

"Yang aku butuhkan adalah kesetiaan kalian, dan aku akan memberikan kekuatan dan kekuasaan pada kalian semua."

"Waktu kalian hanya 6 bulan untuk memenuhi persyaratan, atau kalian akan di kembalikan kedesa dan menjadi petani untuk selamanya."

Teriak Rukio tegas dan mendominasi, seluruh goblin yang mendengarnya merinding ketakutan. Mereka sudah melihat bagaimana Rukio tanpa pandang bulu membunuh panjang desa saat perang tadi siang.

Setelah menyelesaikan instalasi jaringan dan berbagai kamera untuk mengawasi desa, Rukio serta seluruh pasukannya kembali me markas untuk memulai Proyek selanjutnya.

Membangun sebuah Reaktor untuk mengaktifkan perangkat yang ada di desa adalah hal utama baginya.

Rukio juga meninggalkan berbagai baju besi, pedang, perisai dan senjata Berbahan paduan ke Alton, sehingga desa memiliki pertahanan diri dari monster liar.

Rukio tidak mau desa pertama yang dia dapatkan hancur, sehingga akan mempengaruhi reputasi Rukio sendiri.

"Bergerak!!" Perintah Rukio pada para Goblin.

Melihat pasukan Rukio meninggalkan desa dari balik gerbang, Alton dan para orang tua dari goblin yang dibawa Rukio menjadi sedikit khawatir jika Rukio mengkhianati omongannya dan malah membuat Pemuda goblin untuk menyerang desa mereka sendiri.

Dalam perjalanan kembali yang hanya memakan waktu kurang dari 3 jam, Prime memberi tahu bahwa pipa bawah tanah dari desa goblin ke markas sudah selesai di bangun dan markas siap melakukan penyulingan pada air sumur sehingga mendapatkan kemurnian tertinggi.

Dalam perjalanan, seorang Goblin dewasa bernama Cael dengan tinggi 1,7Meter diam-diam mengamati pasukan yang menjaga mereka.

Sesekali monster menyerang mereka, tapi bahkan sebelum monster berjarak 5 meter dari mereka, sebuah pedang langsung menebasnya dan membelah monster tersebut.

"Mereka sangat kuat. Tikus batu dewasa bahkan bisa mereka belah dengan mudah?" Kata cael ringan pada teman-temannya.

"Benar, menurut kakak ku. Perlu 10 orang hanya untuk menjatuhkannya. Tapi mereka hanya sekali tebas" Sahut Corvin teman dari cael.

Obrolan serupa hampir terdengar dari setiap goblin dalam konvoi tersebut.

Tapi terdapat 2 goblin di bagian tengah yang hanya diam dan tidak pernah bicara sedikitpun, bahkan hanya melirik saat melihat robot Fighter mengalahkan monster.

Kedua bocah tersebut adalah Dale bocah lelaki dengan Tinggi 1,4 dan Daria, perempuan dengan Tinggi 1,4.

"Karena seluruh goblin memiliki rambut coklat, mereka terlihat sangat seragam, tapi rambut mereka sangat kusut" Kata Rukio yang berjalan di bagian belakang konvoi bersama Prime.

"Jadi, Apakah kamu sudah menyiapkan Proyek untuk mereka Prime?" Lanjut Rukio santai.

"Tentu saja, Markas sudah membuat tabung nutrisi untuk mereka semua dan larutan nutrisi sudah cukup untuk digunakan selama 10 tahun."