webnovel

Han liu

di sebuah desa kecil tepatnya di kerajaan Awah Han liu bersama ayah dan ibunya sedang makan di meja makan di kediaman nya.

"ayah apakah ayah akan pergi lagi" ucap seorang anak kecil yang umurnya masih 4 tahun

"iya nak ayah akan pergi lagi untuk berburu bersama teman-teman ayah" jawab pria paruh baya bernama Han zi kepada anak nya.

"kenapa ayah selalu pergi berburu bersama teman-teman ayah sehingga tidak Ada waktu bermain bersama ku apakah ayah tidak sayang lagi kepada Han liu" jawab Han liu denga wajah yang sedih.

"nak jangan bersedih ayah mu pergi berburu untuk kita makan sehari-hari karna keluarga kita adalah keluarga kecil nak" ucap ibu ham liu yang bernama Han zhue dengan wajah penuh kasih sayang menatap anak semata wayangnya yang ingin mencegah ayah nya untuk pergi berburu.

"tapi ibu ayah hampir tidak pernah bermain bersama Han liu karna terlalu sering pergi ke hutan untuk berburu bersama teman-teman nya" jawab Han liu dengan mata yang berkaca kaca.

ayah Han liu yang menatap anak nya yang hampir menangis karna akan di tinggal berburu lagi oleh nya dengan sedih berkata.

"nak yang dikatakan ibumu benar ayah berburu untuk kebutuhan sehari-hari kita karna didesa kita tidak ada perkejaan yang cocok denga ayah" kata ayah Han liu dengan sedih kepada anak nya karna ia hapir tidak pernah menemani anaknya untuk bermain atau jalan-jalan karna setiap hari dia harus pergi berburu untuk kebutuhan makan sehari-hari dia dan keluarganya kecilnya itu.

Han Liu yang mendengar kata-kata ayah nya itu hanya bisa tertuduk sedih karna gagal mencegah ayah nya untuk pergi berburu lagi

dan setalah selesai makan Han Liu segera bergegas masuk kekamar nya tanpa berbicara lagi kepada orangtuanya.

ayah dan ibu Han liua yang melihatnya pun hanya bisa menghela nafas dengan berat karna yang di katakan anak Nya memang benar ayah Han Liu hapir tidak punya waktu untuk menemani anaknya itu.

"apakah aku adalah ayah yang buruk Karna tidak bisa menemani Han Liu bermain walau hanya sebentar" ucap ayah Han Liu dengan wajah yang sedih kepada istrinya karna tidak bisa menemani anaknya.

"tidak kau telah menjadi ayah yang baik suami ku Han Liu hanya masih kecil untuk mengerti semua yang kau lakukan itu hanya agar dia bisa bahagia" jawab ibu Han Liu menghibur suaminya.

didalam kamar Han Liu masih sedih karna tidak bisa bermain dengan ayahnya pun hanya diam di kamar memikirkan agar ayahnya tidak perlu berburu lagi dan membahayakan nyawanya untuk dia dan ibunya saat berfikir dengan keras Han Liu tiba-tiba teringat tentang buku yang dia ambil dari dalam kamar ayahnya Han Liu pun segera mengambil dan membuka buku yang dia ambil dari dalam kamar ayahnya itu dan membacanya dengan sangat fokus.

di dalam buku itu tertulis tentang dasar-dasar ilmu kultivasi serta berbagai macam jenis elemen yang ada di dunia Han Liu yang membacanya dengan sangat fokus pun hanya bisa terkagum kagum dengan isi yang ada di dalam buku itu Han Liu pun berfikir jika dia bisa berkultivasi maka dia bisa ikut ayahnya untuk berburu binatang buas di dalam hutan dan bisa selalu bersama ayahnya.

Han Liu pun duduk bersila sambil memejamkan matanya dan mencoba merasakan energi alam di sekitarnya denga seksama.

beberapa menit pun berlalu tapi Han Liu masih belum bisa merasakan energi alam yang ada di sekitar nya tapi Han Liu masih belum menyerahkan untuk merasakan energi alam yang ada di sekitar nya dan sampai setengah jam pun berlalu Han Liu pun bisa sedikit Merasakan seperti ada cahaya tipis di sekitar nya Han Liu pun mecoba untuk menyerap cahaya itu kedalam tubuh nya seperti yang ada di dalam buku panduan dasar kultivasi ayah nya itu perlahan tapi pasti Han Liu pun berhasil menyerap cahaya tipis itu kedalam tubuh nya dan setelah berhasil menyerap nya Han Liu melakukan nya lagi dan sudah 3 jam Han Liu melakukan nya ahirnya dia pun membuka matanya seraya berkata

"sepertinya aku berhasil dan tubuh ku pun terasa lebih ringan dari sebelumnya" Han Liu pun melangkah keluar dari kamarnya karna sudah cukup lama dia didalam dia tidak mau mambuat ayah dan ibunya khawatir apalagi sampai mengganggu fikiran ayahnya saat berburu nanti.

di ruang tamu Han Liu melihat ibu nya sedang bersama ayahnya pun memanggil nya seraya berkata.

"ayah apakah ayah akan segera berangkat berburu" ucap Han Liu

ayahnya yang mendengar pertanyaan anaknya pun menjawab " iya liu'er ayah akan segera berangkat jadi jangan nakal-nakal saat bersamaan ibumu nanti ya dan juga maaf ayah tidak bisa menemani mu bermain hari ini" jawab Han zi sambil mengusap kepala anaknya yang paling dia sayangi itu.

"tidak apa-apa ayah liu'er juga mengerti kalau ayah melakukan itu semua demi keluarga kecil kita" ucap Han liu sambil tersenyum ke arah ayah nya.

dan ayah Han Liu pun berangkat bersama teman-teman nya untuk berburu kedalam hutan.

Han Liu pun kembali kedalam kamarnya untuk melanjutkan apa yang dia lakukan tadi setelah sampai di kamar nya Han Liu pun bermeditasi dan mencoba untuk Marasakan energi alam disekitar nya.

"tadi aku seperti Merasakan selain cahaya tipis tadi masih ada cahaya yang lain huuff akan kucoba untuk merasakan nya lebih jauh lagi" gumam Han Liu kepada dirinya sendiri .

Han Liu pun mengkosongkan fikiran nya dan merasakan energi alam tidak seperti sebelumnya sekarang dia bisa merasakan ada berbagai macam cahaya yang berbeda beda warnanya mulai dari putih hitam merah biru dan masih banyak lagi yang lain Han Liu pun mecoba untuk menyerap semuanya dan berhasil tapi saat dia melihat kedalam tubuh nya cahaya-cahaya itu sepertinya sebuah gumpalan warna-warni yan tidak karuan.

"apa ini kenapa cahaya-cahaya menepel satu sama lain sehingga terlihat seperti gumpalan warna-warni yang tidak karuan dan tidak rapi sama sekali akan ku coba untuk memisah kan nya dan merapikan nya"ucap Han Liu melihat bahwa gumpalan cahaya warna-warni itu tidak karuan dan seperti akan meledak kapan saja.

Han Liu pun memisah kan cahaya_cahaya itu perlahan-lahan sampai keringat nya membasahi baju yang di kenakan nya setelah berjam jam memisah kan semua cahaya itu dan membaginya menjadi sembilan bagian Han Liu pun membuat penghubung seperti garis yang menghubungkan sembilan gumpalan kecil-kecil yang sebesar kelereng itu setelah semua terhubung sembilan gumpalan itu mengeluarkan cahaya berbeda beda dan menyilaukan.

Han Liu pun khawatir melihat di dalam tubuh nya sembilan gumpalan itu mengeluarkan cahaya yang sangat menyilaukan dia mencoba untuk tenang dan memfokuskan fikiran agar tidak terjadi sesuatu yang membahayakan dirinya.

setelah beberapa saat cahaya itu pun kembali seperti semula Han Liu yang melihat itu segera memeriksa nya dan sembilan gumpalan itu terlihat sudah stabil dai pun menghembuskan nafas lega.

"kukira sembilan gumpalan itu akan meledak sungguh membuat takut saja" ucap Han Liu yang merasa senang karna sekarang semuanya sudah stabil dan garis yang menhubung kan sembilan gumpalan itu terlihat seperti aliran air yang mengalir mengelilingi ke sembilan gumpalan bergantian.