webnovel

PROLOG

Punggungnya yang sudah diganjal bantal bersandar pada dinding kamar. Duduk di kasur yang ada di lantai. Kedua kakinya yang mulai membengkak diselonjorkannya demi mencari kenyamanan. Beberapa kali ia meringis, namun juga tersenyum sambil memandang perutnya yang sudah membesar. Siap melahirkan keturunannya dan suami tercintanya. Keturunan yang sudah mereka nantikan kelahirannya setelah tiga tahun pernikahan. Tangan kirinya menopang bagian bawah perut sementara tangan kanannya mengelus dengan sayang perut hamilnya. Mengajak bicara calon bayi yang ada dalam kandungannya.

"Nak, dua hari lagi kamu ketemu Ibu Riga sama Ayah Isam. Sehat terus, sayang," ucap perempuan ini bernama Riga sambil tersenyum lalu mengelus perutnya. Terasa ada sebuah tendangan kecil dari dalam perutnya. Seakan calon bayinya menjawab. Perempuan ini tertawa kecil.

Sore hari biasanya Riga duduk di teras luar sembari menikmati udara sore hari. Menyapa para tetangga yang lalu lalang dan melihat anak-anak kecil yang bermain di depan rumahnya. Tapi, hari ini hujan jadi Riga memilih untuk berdiam diri saja di kamar. Rumah mereka bukan terletak di perkomplekan, tapi terletak di perkampungan. Rumah bercat biru dengan lingkungan asri dan tetangga yang baik. Rumah tak bertingkat yang terlihat minimalis, tapi terdapat teras, garasi mobil, dan juga pagar. Beberapa tanaman nampak subur di halaman rumah mereka. Berkat sentuhan tangan Riga dan ketelatenannya mengurus tanaman dengan segenap hati. Membuat beberapa tetangga terkadang meminta tanaman mereka untuk keperluan entah obat-obatan atau masak dan Riga mempersilahkannya.

Suara gemuruh petir terdengar, membuat Riga tiba-tiba khawatir dan kepikiran Isam, suaminya. Riga segera meraih ponselnya dan mengirimkan pesan Whats App kepada Isam.

mas, dmn? dluar hujan.

mas jgn hujan2n ya...

Riga menekan tombol kirim dan menanti balasan dengan perasan khawatir. Tak berapa lama, balasan pesan dari Isam datang. Riga segera membacanya.

mas msh dkntr, syg..

maaf mas plgny tlt ya.

hujanny lebat bgt.

maaf jg mas lp bw js hjn..

Riga segera membalas,

iy ngg pp, mas..

yg pntg mas jgn hujan2n ya,

Isam pun juga membalas dengan cepat,

iya, sayang...

nnt klo udh reda aku lsg plg ya.

kgn km sm baby.

aku mencintaimu.

Riga tersipu malu dan senyum-senyum sendiri saat membacanya. Lalu segera membalas,

hati2 y, mas.

aku jg mnctaimu..

Auriga Bayanaka. Panggilannya Riga. Perempuan yang suka disangka laki-laki karena namanya. Perempuan dengan tinggi seratus lima puluh sentimeter, kulit berwarna kuning langsat, berwajah cantik, tanpa poni dengan rambut pendek sebahu berwarna kecokelatan, alis agak tebal, bola mata agak bulat, hidung mancung, dan bibir kecil berwarna merah ranum. Anak tunggal yang pekerja keras. Kini berusia dua puluh enam tahun. Riga memutuskan menikah saat usia dua puluh tiga tahun. Saat Riga masih bekerja di salah satu toko boutique, di lamar langsung oleh kekasihnya yang sudah dipacarinya selama dua tahun. Sejak dinikahi oleh Isam, Riga memutuskan untuk berhenti bekerja, menjadi Ibu rumah tangga. Sekaligus istri yang baik dan calon Ibu yang baik untuk buah hati mereka. Tiga tahun menantikan kehadiran seorang anak, akhirnya Tuhan mengabulkan permintaannya dan suaminya.

Isam Jauzan. Panggilannya Isam. Laki-laki dengan tinggi badan seratus tujuh puluh sentimeter, kulitnya kecoklatan, berwajah tampan, dengan poni ke kanan, rambut berwarna hitam pendek, alisnya agak tebal, sorot matanya tajam, berhidung mancung, dan bibir agak tebal berwarna merah. Usianya sepantar dengan Riga. Laki-laki yang bekerja sebagai karyawan swasta di perusahaan logistik. Anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya seorang laki-laki juga. Laki-laki bertanggung jawab dan juga pekerja keras yang sangat menyayangi Riga dan keluarga Riga maupun keluarganya. Seorang calon Ayah yang sangat siaga menyambut kelahiran anak mereka. Anugerah terindah yang sudah lama mereka nantikan.