webnovel

Justice sword (Revisi)

Seorang pelajar yang hidup dijaman modern tiba-tiba berpindah kejaman kuno pada universe yang lain. Kekuatan heroine akan mengandung time-loop. Tetapi time loop hanya terjadi di arc 1 saja. Dalam cerita ini Protagonis tidak memiliki kekuatan sihir. Ada fitur untuk mewariskan kekuatan milik penyihir terdahulu melalui benda yang ditanam fragmen jiwa. Fitur ini disebut dengan saint grafik. Salah satunya yaitu sebilah pedang bernama justice sword. Keseruan dimulai ketika protagonis nya mencabut justice sword dari batu. Keseruan dimulai....

Rivana_Nirvana · Fantasy
Not enough ratings
145 Chs

Boss fight pertama

Sekarang pyrokinesis di buff jadi menyakitkan. Kini demon witch menghindari pyrokinesis dengan lihainya.

Melangkah dengan tangan semu seperti laba-laba, movement speed lawan sangat cepat. Kini lawannya melaju zig-zag menghindari arah tembakan pyrokinesis Nirvana.

Nirvana teringat pengalaman saat bermain game simulasi menembak dengan controller pistol. Melawan musuh yang bergerak dengan cepat, maka pistolnya harus diarahkan beberapa centimeter dari bidikan asalnya. Pengalaman memberikan otaknya kecerdasan motorik. Jari telunjuknya diarahkan beberapa sentimeter dari posisi real lawan.

Pyrokinesis !!

Secara mengejutkan tembakan mengenai lawan. Demon witch dibikin tersentak sakit. Terus saja melaju zig-zag, api terus dilepas. Tembakan Nirvana lebih banyak mengenai lawan daripada meleset.

Seperti demon witch punya health point yang sangat panjang. Walau serangan terus dilepas, banyak yang kena, tapi lawan tak kunjung kalah.

"Kalau begini terus, lawan bisa mendekat!" Gandalf memberikan peringatan.

Demon witch memperbanyak tangannya.

Ada tujuh belas tangan semu yang memegang pedang proyeksi. Kala Nirvana terus melepas pyrokinesis, demon witch pun memanjangkan tangan semu nya. Tangan semu meluncur, pedangnya mengarah kepada Nirvana. Sambil sesekali menembak pyrokinesis, Nirvana berlari menghindari lesatan tangan semu yang memanjang menusukan pedang panjang proyeksi.

"Great!" Gandalf memberi apresiasi terhadap aksi sigap Nirvana.

Tidak sia-sia aktif dalam eskul olahraga.

"Keahlian atletik ku cukup baik. Ternyata aku bukan tipikal useles with tracker jaket." Nirvana pun berseru bangga sambil melakukan lompatan atletik tanpa sihir.

Nirvana mencapai titik mati pada pergelangan kakinya. Ada tangan semu memanjang kearahnya. Itu membawa pedang yang terhunus kearahnya.

Munculah quick event momen. Di dalam game, quick event momen adalah ketika player memencet tombol dengan cepat agar avatar game melakukan dodge.

Nirvana segera tiarap, melakukan elakan. Pedang dari tangan semu menusuk lantai atap kastil hingga retak. Bangkit dengan cepat, lalu berlari menjauhi demon witch.

"Alirkan sihir pada pedang!"

Atas permintaan Nirvana, Gandalf menyetujui. Seberkas cahaya emas muncul pada bilah justice sword.

Dengan properti white magic pada bilah pedang, apapun yang bersifat element gelap akan ditebas lebih efektif. Nirvana terus berlari sambil sesekali melepas pyrokinesis.

Tiga pedang yang digenggam oleh tangan semu terus memanjang. Melaju kearah Nirvana, melihat dengan fokus, Nirvana yakin itu mengarah kedepan dan belakang. Satunya mengincar lengan kiri Nirvana. Mengerem larinya lalu memasang posisi bertahan. Satu pedang menusuk lantai didepan, satunya dibelakang. Sementara satunya mengarah tepat kearah tubuhnya Nirvana, sangat akurat.

Nirvana melakukan lompatan kedepan, menjatuhkan dirinya. Melakukan gerakan bergelinding dilantai. Melanjutkan larinya.

Melompat ke kanan, satu pedang terhindari. Nirvana menebasnya, tangan semu sobek lalu hancur setelah ditebas oleh white magic.

"Untung saja ini tangan yang bisa dilihat," ucap Nirvana.

"Tugas kita bukan survive, tetapi mengalahkan mahluk ini! Kamu gunakan mana roh lebih banyak. Hancurkan dalam satu tembakan pyrokinesis terkuat!" Gandalf menginterupsi kala pertarungan berjalan secara alot.

Nirvana berlari mendekati mahluk tersebut. Sambil terus menghindar dari tangan semu yang memanjang, menusukan pedang proyeksi.

"Aku mengorbankan lif point ku, untuk memperkuat pyrokinesis.

"Lifrasil!"

Saat menggunakan lifrasil, kini Nirvana mengalirkan tenaga roh secara gila-gilaan. Jumlah sangat banyak. Buff pyrokinesis sangatlah kuat sekarang. Terus berlari dan melompat. Mengelak dari serbuan tangan semu bersenjata pedang.

Nirvana sukses memangkas jarak. Jaraknya sudah sangat dekat. Ia berjarak tujuh meter dari lawan.

Pyrokinesis !!

Karena buff lifrasil sangat besar, pyrokinesis menghasilkan ledakan yang besar. Bahkan Nirvana ikut terhempas kebelakang karena ia terlalu dekat dengan radius ledak.

Lantai yang dipijak jadi runtuh kebawah. Nirvana hampir jatuh kelantai bawah, hanya saja tangan kirinya mencengkeram bagian lantainya. Ujung lantai yang tak runtuh kebawah. Tubuh Nirvana bergelantungan. Memakai tangan kanan agar dapat menarik diri.

Akhirnya Nirvana dapat menarik tubuhnya ke atas. Menjauh dari bagian lantai cor atap kastil yang runtuh. Nirvana menatap lantai runtuh sambil membayangkan bagaimana nasib demon witch itu.

"Pastinya mati dong." Tinggi sekali harapan Nirvana. Berharap bahwa demon witch mencapai ajalnya.

"Tidak semudah itu, teman," ucap Gandalf.

Atas ucapan Gandalf, Nirvana pun mengerutkan keningnya.

Benar saja....

Ada delapan tangan semu hitam mencengkeram sisi lantai yang tak runtuh. Mencengkeram pijakan, kemudian mengangkat tubuh asli.

Demon witch memanjat ke atap setelah terjatuh ke lantai bawah.

"Gila!"

Nirvana frustasi. Bahkan setelah ledakan sebesar itu, lawan yang dihadapinya masih berdiri kokoh.

Nirvana teringat momen ketika bertemu elves goddess.

"Kamu malah mikir mesum?" Bisik Gandalf.

"Apa, bukan!" Sanggah Nirvana.

Elves goddess memberikan item sihirnya pada Nirvana. Merogoh sakunya, mengenakan cincin batu berwarna hitam meteor. Kekuatan ilusi, tergantung pikiran pengguna.

"Semakin kuat imajinasi mu maka semakin kuat sosok yang tercipta. Kamu paling jago melakukan ini." Suara elves goddess diputar ulang didalam pikiran Nirvana.

Nirvana menyeringai.

"Baiklah, ayo kita akhiri!" Nirvana memejamkan mata. Nirvana segera melakukan imajinasi.

"Bukan waktunya melamun! Hey kisamak!" Gandalf memprotes.

Waktu aku kecil, aku mengagumi sosok mu.

"Bangkitlah sosok yang tidak terkalahkan!"

Sosok terkuat dalam alam imajinasi masa anak-anakku.

"Manifestasi dari pahlawan fantasi masa kecilku!"

Imajinasi yang terkuat.

"Monkey king!"

Nirvana mengaktifkan sihir ilusi. Cincin batu hitam meteor telah memproyeksikan sosok manusia setengah kera. Memakai armor berwarna emas dengan baju sisik naga yang mistik. Ia memegang sebuah tongkat emas sakit.

"Sun!"

"Apa, cium?" Interupsi Gandalf.

"Sun, adalah nama bintang dalam semesta Bimasakti," ujar Nirvana.

"Sun wukong!"

Sosok manusia kera petarung itu berdiri gagah. Memutar tongkat emasnya. Berlari kearah musuh.

"Aku mengorbankan lif point ku untuk memperkuat sihir ilusi ku."

Mana roh mulai dialirkan untuk memberi buff pada kera sakti.

"Lifrasil!"

Kera sakti telah di buff jadi tambah kuat.

Movement speed sangat cepat, ia berlari menyilang. Seperti langkah kuda yang wujudnya L. Kera sakti melompat terbang kearah lawan. Mengayunkan tongkat emas nya secara vertikal. Suara dentingan terdengar keras, kera sakti sukses memukul kepala demon witch.

Sun Wukong melakukan serangan kedua secara horizontal, mengenai perut kiri demon witch. Lawannya terkena efek knock back. Secara bersamaan Nirvana melepaskan pyrokinesis terus menerus. Daya serang pyrokinesis adalah sedang.

Memakai delapan tangan semu sebagai kaki laba-laba, sang demon witch melarikan diri dari Sun. Sun terus mengejar demon witch.

Selama bulan darah masih terus berlangsung, durasi curse mode berjalan terus menerus.

Curse mode lah yang jadi sumber kekuatan demon witch.

Sun Wukong berlari dengan laju manusia super, berkat buff dari lifrasil. Melompat kedepan, lalu memukul punggung lawannya.

Melakukan combo pukulan dalam satu waktu. Mendapat pukulan bertubi-tubi, demon witch dapat dampak crowd control. Movement speed sangat lambat. Bahkan api pyrokinesis mengenai lawan amat mudah. Nirvana diatas angin.

Namun....

Tiba-tiba Nirvana mengeluh sakit kepala berat.

"Oh tidak!"

Ilusinya melemah, demon witch menebas kera sakti.

"Sama seperti pyrokinesis. Ilusi tersebut mengkonsumsi energi mental mu sobat."

Gandalf resah atas efek samping kekuatan cincin ilusi.

Tau-tau Nirvana mengingat sosok monster sumoned yang ia lihat di pertempuran sebelumnya. Nirvana membayangkan sosok thanatos.

Sun Wukong yang sekarat karena tebasan pedang dari tangan semu, mulai memudar. Secara bersamaan muncul sosok ilusi yang baru.

Sosok humanoid tingginya hampir mencapai tiga meter. Memiliki sepasang sayap hitam. Bukan lagi sepasang. Dua sayap di kanan, dua sayap di kiri. Dipinggangnya ada pedang panjang amat besar. Boleh dibilang pedang gigantic. Wajah skeletal nya berbentuk kerangka kepala elang raksasa, atau Garuda.

Kini Nirvana bernada lemah. Nada suaranya hampir seperti berbisik, seolah-olah kondisinya melemah. Namun apa yang dilakukannya ada didalam alam bawah sadarnya.

"Aku mengorbankan seluruh life point ku untuk memperkuat ilusi."

"Lifrasil!" Nada yang terdengar berbisik. Nirvana kini berdirinya sangat goyah, itu bisa terjatuh.

"ROAR!"

Thanatos meraung.

Thanatos menarik pedang raksasa dipinggangnya. Melesat kearah lawannya. Puluhan tangan semu menerjang sambil menggenggam pedang proyeksi. Thanatos melaju cepat dengan flyng magic. Terbang meliuk-liuk. Tak satupun pedang tangan semu menyayat Thanatos.

Thanatos mencengkeram tangan manusia dari tubuh demon witch yang asli. Menebas perutnya, lalu tubuh demon witch terbelah dua.

Fatal end !!

Katana besar menebasnya dengan fatal, sungguh mengerikan.

Tebasan berkekuatan sihir. Satu serangan dengan kekuatan sangat besar. Pertahanan kuat yang tadi menahan banyak serangan kuat, dikalahkan oleh tebasan Thanatos.

Membanting tubuh bagian atas demon witch kelantai. Kemudian Thanatos meraung sangat keras.

Suara auman menggelegar.

Sementara itu....

*****************

Dinding kota.

Tiga orang penjaga berdiri diatas dinding benteng kota. Mereka ada pada sudut dinding yang lumayan dekat daripada kastil akademi sihir Griffin Quen.

"ROAR!"

Suara auman terdengar keras dan menggelegar. Secara bersamaan penjaga disana terkejut karenanya.

"Hah.... Suara menyeramkan apa barusan itu!"

Penjaga menatap kearah kastil sekolah sihir.

Jaraknya lumayan jauh, tapi suara auman Thanatos terdengar jelas. Sebenarnya Thanatos yang muncul asalnya dari sihir ilusi.

*****************

Lorong sekolah.

Theodore bertarung seorang diri. Satella harus membantu Minerva. Penyihir yang dihadapi Minerva, berubah kebentuk curse mode.

Apes bagi Minerva karena harus melawan demon witch dengan kekuatan sihir es yang kuat sekali.  Yang bisa mementahkan mantra pembekuannya hanya Satella.

Percikan bunga api terbentuk kala Theodore membenturkan pedang panjangnya pada tinju besi Diablo.

Theodore mengayunkan pedang, Diablo menghindar. Menangkap tangan kirinya, Diablo membuat patah tangan kiri Theodore.

Kretak....

Jelas terdengar suara sendi yang bergeser. Theodore tak mampu memegang pedang dengan kedua tangannya lagi. Ia tak sanggup memegang pedang dua tangan memakai satu tangan lagi sebab ototnya lelah. Alhasil Theodore memproyeksikan pedang baru.

Theodore memakai pedang satu tangan yang pendek dan ringan. Bahkan kedua tangan Diablo masihlah fit. Sementara ototnya Theodore lelah. Tangan kirinya mengalami cidera tulang.

Dari dalam lorong terdengarlah raungan menggelegar.

"Suara apakah itu?" Theodore semakin resah.

Diablo tahu bahwa itu suara dari monster yang mengalahkannya di pertempuran yang lalu.

"Cih." Diablo putus asa.

Setidaknya realitas marmer bulan darah membuat Diablo bertambah kuat sekarang.

"Kali ini aku pasti mampu. Kalau berada didalam realitas marmer bulan darah, aku yang menang!"

Bertekad, Diablo berlari menuju tangga. Sebelum Diablo menuju keatas, Theodore mencegat nya.

~Bersambung~