webnovel

Justice or Crime - Eps 13

Di ruangannya Siska masih sibuk mencari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan para penjahat kelas S.

"Sial aku tidak menemukan dokumen dokumen penting soal penjahat kelas S", kesal Siska.

Lalu Siska menghubungi Rizki di mejanya.

"Rizki bisa aku minta tolong carikan informasi mengenai dokumen penting data dari penjahat kelas S", pinta Siska.

"Ya siap komandan nanti saya cari dan saya serahlan hasilnya ke ruangan komandan", jawab Rizki.

Lalu Siska menghubungi Jenny.

"Jenny apa kau mengetahui informasi tentang kejadian itu jika kau mengetahuinya segera buat laporan dan hasil pencarianmu ke ruanganku ya", pinta Siska pada Jenny.

"Baik akan ku carikan informasi itu", jawab Jenny.

Lalu Siska menghubungi Doni,

"Doni bisa kau carikan informasi yang berkaitan dengan distric 2 dan kelas penjahat di sana", pinta Siska pada Doni.

"Baik komandan akan saya kerjakan dan akan saya serahkan hasil laporannya ke ruangan komandan", jawab Doni.

Kemudian Siska menghubungi Tia namun tidak di angkat.

"Kemana dia tidak mengangkat telponku", ucap Siska.

Siska pun menghubungi ponsel milik Tia yang ternyata dia sedang berada di pantry membuat secangkir teh.

"Hei sedang apa kamu aku menelpon mu tidak kamu angkat apa kamu sedang tidak di mejamu?", tanya Siska.

"Iya komandan saya sedang di pantry membuat teh, ada apa komandan?", jawab Tia lalu bertanya.

"Apa kau mengetahui sedikit informasi tentang distric 2?", tanya Siska.

"Aku tidak mengetahuinya komandan tapi yang pasti ada kemungkinan yang bisa kutahu, pertama senjata yang sedang di kembangkan oleh salah satu mafia di kota namun saya tidak bisa memastikan apakah dia pemimpin dari salah satu mafia kota atau pemimpin dari para mafia kota dan kemungkinan kedua adalah masih adanya sisa suku legenda itu", jelas Tia.

"Suku legenda?", gumam Siska dengan serius.

"Baiklah kalau begitu cari informasi lebih dalam tentang kemungkinan data yang kau punya jika salah satu dari kemungkinan ysng kamu asumsikan benar kita akan perluas pencarian informasi akan hal tersebut, segera beri aku laporan dari hasilmu", ucap Siska dan perintahnya.

"Baiklah komandan", jawab Tia.

"Tok . . Tok"

"Ya silahkan masuk", jawab Siska mempersilahkan anggotanya masuk.

"Maaf komandan saya ingin menyerahkan laporan yang saya dapatkan", ucap Rizki menyerahkan laporannya.

"Ya silahkan duduk Rizki", ucap Siska.

"Itu informasi yang saya dapat beberapa data penjahat kelas S dan keterkaitannya setiap jaringannya", jelas Rizki.

"Humm jadi ada jaringan lain di sebelah barat ya", ucap Siska saat membaca laporan itu.

"Iya itu sedikit informasi yang bisa saya temukan dan keterkaitan dengan wilayah Barat dan ada asumsi dari pengamatan saya kemungkinan dengan menyebarnya berita distric 2 di bumihanguskan itu akan sampai di wilayah barat dan kemungkinan akan ada pergerakan dalam hal tersebut komandan", jelas Rizki.

"Baiklah terima kasih kamu bisa kembali ke meja mu dan jika kamu menemukan informasi lagi segera laporkan padaku ya", ucap Siska pada Rizki setelah menerima laporannya.

"Apa orang itu terlibat dalam kasus ini ya tapi jika memang di tari ulur cerita kasus ini jika memang ia ingin membumihanguskan distric itu untuk apa dan kenapa", gumam Siska dengan terus menerka-nerka.

"Tok. . Tok".

"Ya silahkan masuk", ucap Siska.

Kemudian Jenny pun masuk dan memberi laporan perihal informasi yang ia susun.

"Baik apa yang telah kamu temukan Jenny", tanya Siska.

"Baik saat kejadian tersangka yang kita bawa terbakar aku melihat salah satu petugas kita terlihat memiliki mata yang menyala dan berwarna orange", jelas Jenny.

"Maksudmu Suku Matonge masih ada?", tanya Siska dengan seriusnya.

"Aku tidak bisa memastikan itu namun informasi yang selama ini tersebar adalah suku legenda telah musnah kan, jika ada yang tersisa kemungkinan sangatlah kecil", jelas Jenny.

"Tok. . Tok".

"Ya silahkan masuk", ucap Siska.

"Oh kamu Tia silahkam bagaimana hasil laporanmu?", tanya Siska.

"Baik komandan aku bisa mengaitkan kejadian itu dengan salah satu organisasi mafia bernama BlackBird", jelas Tia.

"Bagaimana kamu bisa memutuskan dengan sangat cepat analisa seperti itu?", tanya Jenny bingung.

"Karena kejadian itu sangat persis dengan kejadian dimana ayahku di bakar oleh Organisasi Mafia itu sebab ayahku tak mau memberikan toko miliknya yang akan di jadikan sebuah tempat hiburan".

"Dan saat itu yang aku ingat hingga kini adalah BlackBird", tambah Tia.

"Analisa yang cukup bisa di terima namun jika kasus ini ada kaitannya dengan organisasi BlackBird dan Suku Legenda maka kasus ini sangat menarik untuk kita", ucap Siska.

"Suku Legenda??", ucap Tia terkejut.

"Ya hasil laporan yang ku minta pada Jenny bisa mengarah kesana namun masih kita pelajari untuk detailnya", jelas Siska.

"SUKU APA YANG TERIDENTIFIKASI??", tanya Tia begitu keras dengan mata penuh dengan dendam.

"Aaa..aa suku Matonge", jawab Siska terbata-bata karena melihat aura balas dendam yang begitu pekat di diri Tia.

Saat mendengar Suku Matonge Tia benar-benar memancarkan aura balas dendam yang teramat sangat hingga Jenny menyadari bahwa matanya aktif menyala.

"Hahh sial apa apaan ini", gumam Jenny lalu menonaktifkan kemampuan matanya.

Ya kemampuan mata milik Jenny akan aktif jika aura balas dendam sangat pekat.

"Apa kau mengetahui suku Matonge?", tanya Jenny.

"Sangat mengetahuinya dan orang itu akan membayar semuanya", jawab Tia.

Lalu dengan kemampuan Siska ia merangkul Tua dengan telapak tangannya menyentuh kepalanya.

"Heii sudah sudah jangan tegang seperti itu , apa kamu sudah makan Tia? Kita makan yuk", ajak Siska.

Dalam sekejap Tia mendingin dan menjawab pertanyaan Siska.

"Belum komandan, apa boleh saya makan istirhata?", tanya Tia.

"Ohh tentu boleh makanya aku mengajakmu kan ayo hehe", jawab Siska lalu melirik Jenny mengisyaratkan bahwa dia akan menenangkan Tia dan mempersilahlan Jenny kembali.

"Wanita itu benar-benar memiliki aura balas dendam yang sangat kuat dan siapa yang ia maksud orang itu saat komandan menyebutkan suku Matonge", gumam Jenny binggung dengan Mata nya yang menyala biru terang.

"Sudahlah aku akan kembali bekerja", ucap Jenny dan menonaktifkan matanya yang menyala Biru menjadi normal.

Berpindah di tempat makan dimana Tia dan Siska makan.

"Maaf komandan jika saya tadi tak terkendali", ucap Tia meminta maaf pada Siska atas tindakannya tadi di ruangan Siska.

"Ohh iya tidak apa aku mengerti kok Tia makanya aku mengajakmu makan mungkin kamu belum makan jadi kamu seperti itu hehe ternyata benar dugaanku kamu belum makan", jawab Siska dengan riang.

"Suku Matonge dan Organisasi BlackBird tidak ada hubungannya Komandan karena dari keduannya aku memiliki kisah berbeda", ucap Tia pelan.

"Maksudmu?", tanya Siska.

"Iya BlackBird adalah organisasi pemimpin para mafia dan mereka sangat kejam bebas mengambil atau menjarah tempat atau toko bahkan rumah milik warga yang tidak ingin di ajak kompromi lalu membangun tempat hiburan malam", jelas Tia.

"Jadi untuk kasus membumihanguskan desa atau distric pengamatanku tertuju pada BlackBird, namun jika Suku Legenda . . .", belum selesai Tia meneruskan perkataannya.

"Apa suku itu telah berbuat jahat padamu?", tanya Siska.

"Suku Legenda dan Organisasi BlackBird tidak ada kaitan dengan kasus ini menurutku tapi Suku Matonge dan BlackBird berkaitan dengan kisahku komandan", jawaban Tia membuat Siska benar-benar terkejut hingga tak bisa berkata apa-apa.

"Aku berambisi untuk membalas semua perbuatan mereka komandan", tambah Tia.