webnovel

Just Leave Me Alone! I dont Want Any Social Life

Jin Jinada yang terus diganggu oleh cewek bernama Shinta.

AETHER1 · Realistic
Not enough ratings
27 Chs

Chapter 5

Dua jam telah berlalu, akhirnya kami sampai pada tujuan kami, fasilitas sekolah diluar sekolah, cukup membingungkan sih, Fasilitas Sekolah tetapi diluar sekolah? Jadi ini fasilitas apa? fasilitas yang di luar sekolah? I don't care either.

Terik panas matahari membakar setelah aku keluar dari Bus. Tetapi Shinta Divin Gigi dan Verly mereka berjalan di depanku mengobrol dengan penuh semangat. Diikuti aku yang mengikuti mereka dari belakang.Mereka saling berbicara dengan akrabnya, Divin yang terus menggoda Shinta, Gigi yang terus menganggu Verly, such a colorful life.sedangkan menurutku, aku hanyalah "orang luar" dari kehidupan bewarna mereka, selain itu juga aku selalu berusaha "mengeluarkan diri" dari kehidupan berwarna mereka.im trying you know.

Sambil terus berjalan, aku terus memperhatikan hpku, aku kemarinmembeli sebuahe-bookyang menurutku menarik.dan *dug. lol is that sound effect?

"Ahh Maaf. " Aku menabrak seorang cewek.

Seperti merasa kesakitan cewek itu berkata,"Ah Gapapa, salahku juga, maaf lagi buru buru."

Aku membantunya berdiri. Dia lalu menerima tanganku, ah cukup berat juga sih, kemudian ia memandangi wajahku. Dia tampak tidak asing, tetapi aku tidak tahu namanya.

"Oh Jin Jinada."

"Eh...? Umm? Siapa?" Cantik banget nih orang dah...is this love at first sight? Nope. Jk lol.

"Aerlilyn Ayu."

"Aer ? Air? Airlilin?" What?

"A-yir-li-lyen, Aerlilyn"

"Ahh Ribet, Ayu aja dah. By the way Kok bisa kenal denganku.?"

"Siapa yang gak kenal Jin Jinada dari kelas 11A nilai terbaik ke 3 di sekolah kita?"Sambil memberikan senyumannya Aer- Li-,, maksudku, Ayu.

"Wah, aku seterkenal itu kah? Hmm tanda di lenganmu itu," Aku seperti dibawa terbang olehnya, this girl is dangerous.

"Ya.. hmm Aku Ketua Osis. Salam kenal Jinada, Aerilyn Ayu, biasa dipanggil Aerlilyn sih tapi boleh ko' dipanggil Ayu"

"OK salam kenal yu, Maaf udah nabrak. Salah aku sih gak liat jalan." Lah ketua osis? Kapan coba pemilihannya.

"Oiya, dah dulu ya Jinanda, aku buru buru nih. bye." Dia langsung berlaritergesa gesa

"Jinanda? Aerli- lin, Airlilin, Aerlilylin, Ribet banget nama tuh orang."Lol jinanda. Stop change my name.

"Ngomong sama siapa Jin.?" Shinta datang dengan memegang roti dan minuman yang kami beli tadi sebelum berangkat.

"Gak sama siapa siapa, emang diperbolehkan makan ya.? makan mulu , ntar gen-"

Tendangan melayang ke arah ku, dengan sigap aku mengelak dengan cepat.Haha take that bitches...

"Kalo lu lengkapin kata-kata tadi gue gak segan segan nambah satu tendangan Jin, gw gabisa mukultangan gw lagi penuh nih."

"Dut...." Seorang pria tidak pernah menarik kata katanya! *DUG.... tendangannya seperti di isi oleh tenaga dalam.Is this raider kick?

Lalu Shinta meninggalkan ku ..

Dan aku tergeletak ditanah. KO!!! *teng teng teng*

***

Lalu kami semua dikumpulkan di aula gedung ini, gedung ini sangat besar dan terletak jauh dari perkotaan. Tepatnya dibawah kaki gunung. Memiliki tempat lapang yang sangat luas dan dikelilingi hutan. Di dalamnya terdapat Aula, Ruang Guru, dan Kamar untuk para murid. Setiap kamar ada sebuah pembatas untuk cewek dan cowok serta dilengkapi dengan toilet pada setiap kamar. Hmm ini lebih tepat disebut sebagai Hotel Sekolahan daripada Gedung pelatihan. Tapi kenapa tempat ini sangat terawat ya padahal jarang-jarang murid sekolah kesini? Maybe ghost? Ghost cleaner lul.

Diaula kami semua duduk sesuai kelompok. Nanti ada beberapa arahan dari guru pembimbing dan juga dari OSIS. Acara pun dimulai dimulai darsambutan dari kepala sekolah yang sungguh membosankan.

"Hoam, buat ngurus kelas aja ribet banget dah. Perasaan isi kelas cuman 30 orang udah harusnya kayak biasa aja kali." Aku benar mengantuk dan malas sekali untuk mengikuti semua ini.

"Sekolah kita ini berstandar internasional dan terbaik di Indonesia, mereka juga melakukan ini untuk menaikkan nama seperti pencitraan gitu, jadi ada banyak banget aktivitas. Walau gak guna juga sih haha." Shinta menyaut gumaman ku.

"Iya iya tau kok, yang gw sesalkan itu kenapa gw harus terlibat."

"Lah bukannya lu ngajuin diri ke Bu Dini?"

"Ya gak lah. akal akalan dia aja itu."

"Lah.. masa sih.." is there any reason why i should lyin to you?

lalu datang sesosok pria tinggi,kekar dan botak mendatangi kami.

"Bisa diam tidak mbak, mas?"

"Ah, maaf pak."Shinta meminta maaf dan nampak terkejut dengan wajah bapak itu.

Orang itu adalah guru killer pengajar Fisika, wali kelas 11F Pak Susiono atau biasa dijuluki oleh para murid dengan iron fist atau tinju besi. aku juga gak paham, aku tidak pernah diajar olehnya, hmm mungkin dia suka meninju murid-muridnya?

"Jadi murid murid, Tujuan Pelatihan ini adalah untuk membangun kerja sama serta pertemanan yang lebih erat bagi sesama pengurus kelas, dan mengenal lebih baik OSIS maupun pengurus kelas yang lain-" Ocehan pak kepala sekolah seakan tidak berujung, rasa kantuk ku tak terlawan, rasanya ingin sekali tidur.

Setelah kepala sekolah panjang lebar berbicara, sekarang giliran ketua OSIS yang maju. Oh aku bertemu dengannya tadi.

"Ya kali ini, sambutan dari ketua OSIS, Aerlilyn Ayu Lestari." Pembawa acara yang terlihat bosan itu terlihat lebih semangat setelah mengumumkan ini.

Sambil menarik-narik kerah kemeja ku, dan menunjuk pada sesuatu lalu Shinta berkata. "Jin,, liat dah tuh cewek, Aerlilyn Ayu Lestari, ketua kelas B sekaligus ketua OSIS. kudengar dia cewek sadis yang menolak puluhan cowok. cakep banget dah dia."

"Oh jadi, Aerlilin Ayu Lestari jadi nama lengkapnya."

"Lu kenal ? Aerlilyn, bukan air lilin, Lyin loh, LYEENNN, Astaga emang air lilin itu gimana coba," Umm.... Who cares anyway...?

"Btw kapan sih pemilihan ketua OSIS, kok gue gatau ya."

"haha keknya lu langsung pulang duluan dah waktu itu." Okay. My bad.

"Emang lu tau banyak tentang si Air lilin ini ?" Tanya aku kepada Shinta.

"Ngga, gw kagum aja sama dia yang dengan sadisnya menolak semua yang menembak dia, bahkan Divin pun pernah ditolak dia loh!"

"Beneran tuh Den ?" Aku lebih memilih memanggil Divin atau Dendi Vinra dengan Dendi, terus apasih arti Divin, kalau disingkat dari namanya harusnya Devin kan? Nah! That's more cool u know.

"Yoi, gw suka banget sama dia dulu waktu kelas satu, jadi gw nembak dia di lapangan sekolahan abis upacara. terus ditolak mentah mentah dengan sadisnya. galau banget gw waktu itu Jin."

Mantep banget mental nih anak. terus kenapa sekarang dia jadi curhat?

"Dibandingin gw sih, Aerlilyn seratus kali lebih sadis . hahaha" Shinta tertawa dengan kencangnya

Oi Stop, jangan keras-keras nanti ada iron fist.

"EHM...!!! kalian ini bandel sekali, bisa diam tidak !?" Lalu datang pak Susiono yang terlihat marah kearah kami.

Pak Susiono pun duduk disebelah kami, jadi kami diam dibuatnya.Bapak ini guru atau atlet binaraga sih, kekar banget, botak, ngeri banget, aku jadi sedikit mengerti perasaan anak anak kelas 11F. i know that feel bro!