webnovel

Lebih indah

Seorang teman SMP pernah bercerita padaku tentang kehidupan seksualnya. Sejak SMA dulu dia selalu berganti-ganti pacar. Maklum lah dia ganteng, kulit putih, dan juga kaya. Wajar saja jika tak pernah ada satu pun wanita yang menolak jadi pacarnya. Gaya hidup bebas sudah dia jalani sejak masih SMA. Namun ternyata sampai menikah pun gaya hidupnya tak berubah. Meskipun setia pada satu istri, tapi teman tidurnya tak terhitung dengan jari. Meskipun istrinya mengetahui hal ini, ia tak pernah marah atau pun cemburu. Mungkin karena temanku ini ganteng dan kaya. Profesinya sebagai guru membuatnya lebih mudah mendapatkan "mangsa". Gadis-gadis remaja yang masih perawan.

Terakhir bertemu ketika itu dia ceritakan semuanya tanpa "penyesalan" sedikit pun -kalau boleh dibilang begitu. Dengan tenang dia mengatakan entah kenapa tidur dengan wanita lain itu lebih menyenangkan dan lebih indah. Lebih tahan lama juga katanya. Dia tahu dan juga menyadari jika perbuatannya itu salah dan dosa besar. Tapi dia menyukainya. "Menyenangkan", katanya.

Di sini, di kamar ini aku sempat berfikir untuk mencooba hidup seperti dia. Tapi aku pengecut. Aku tidak punya nyali untuk memulainya. Apakah memang aku pengecut, ataukah Allah melindungiku dengan cara menjauhkanku dari hal sedemikian itu. Ada satu pernyataan darinya yang masih membuatku bimbang. Saat itu aku bilang ingin menjaga diri dari perbuatan itu selama hidup di dunia ini. Karena Allah telah menjanjikan semua keindahan itu di akhirat nanti. Lalu dia bilang

" Itu semua terjadi jika kita masuk surga. Jika tidak? Susah payah kita di dunia menahan diri, akhirnya masuk neraka juga. Kenikmatan apa yang kita dapat? Di dunia susah, di akhirat masuk neraka". Akhirnya aku pejamkan mata agar cepat tidur. Aku sudah memilih jalanku sendiri. Tak peduli apa jadinya di akhirat nanti, masuk surga atau neraka itu bukan urusanku. Menjalani hidup sebaik mungkin agar tidak ada penyesalan di kemudian hari itulah jalan hidupku.