webnovel

BAB 1: Reunion

Hari itu, kota Seoul tengah diselimuti oleh awan mendung yang menggantung rendah di langit, memberikan nuansa sejuk di tengah musim semi yang baru saja dimulai. Di sebuah acara amal yang diadakan di salah satu hotel mewah di pusat kota, Jaemin berdiri di antara kerumunan tamu yang berpakaian rapi dan penuh semangat untuk mendukung tujuan baik acara tersebut.

Dengan kamera di tangan, Jaemin dengan cermat menangkap momen-momen yang paling mengesankan dari acara tersebut. Dia terbiasa dengan sorot mata penuh harapan para tamu yang hadir, tetapi ada satu wajah yang membuatnya terkejut.

Di sisi ruangan, di antara kerumunan yang ramai, dia melihat Yasmine Ezara. Wajahnya yang cantik dan aura keanggunan tidak pernah luntur meskipun waktu telah berlalu sejak terakhir kali mereka bertemu. Yasmine, dengan gaun malam yang elegan dan senyuman yang hangat, menarik perhatian Jaemin seperti tidak ada yang lain.

Jaemin merasa detak jantungnya berdebar lebih cepat saat dia melangkah mendekati Yasmine. Mereka belum bertemu selama enam tahun terakhir, sejak saat-saat mereka terakhir kali berbagi kenangan bersama. Waktu itu, mereka masih muda dan penuh ambisi, belum tahu apa yang akan membawa mereka pada titik di mana mereka berada saat ini.

Dengan langkah yang mantap, Jaemin mendekati Yasmine. Ketika mereka saling bertatapan, ekspresi kaget dan senyum hangat terpantul di wajah mereka.

**Jaemin:** "Yasmine, apakah benar ini kamu?"

**Yasmine:** "Jaemin, aku tidak percaya kita bisa bertemu di sini!"

Mereka berdua tersenyum dengan penuh kebahagiaan dan kekaguman. Percakapan mereka mengalir dengan lancar seperti air yang mengalir dalam sungai yang tenang. Mereka mulai berbagi cerita tentang apa yang telah terjadi dalam hidup mereka sejak terakhir kali mereka bertemu, membagikan tantangan dan pencapaian mereka.

Dalam momen-momen yang singkat namun berarti itu, Jaemin merasa seperti ada sesuatu yang berbeda di antara mereka. Ada magnet yang menariknya pada Yasmine, bukan hanya sebagai teman lama, tetapi sebagai seseorang yang menginspirasinya secara pribadi.

Pertemuan kembali ini menjadi titik awal dari sebuah perjalanan baru dalam hidup Jaemin dan Yasmine. Di dalam diri mereka masing-masing, ada rasa penasaran dan harapan bahwa mungkin, pertemuan ini tidak hanya kebetulan, tetapi sesuatu yang lebih dalam, yang akan membawa mereka pada jalan yang penuh makna dan kebahagiaan.

Jaemin dan Yasmine saling bertatapan dengan penuh kekaguman di tengah kerumunan acara amal yang mewah itu. Meskipun sudah enam tahun berlalu sejak terakhir kali mereka bertemu, tak ada yang bisa menghapus kenangan indah mereka bersama. Jaemin merasa kembali seperti terjebak dalam pesona Yasmine yang begitu memikat.

**Jaemin:** (dengan senyum lembut) Yasmine, begitu menyenangkannya bisa bertemu denganmu lagi setelah sekian lama.

**Yasmine:** (tersenyum hangat) Sama-sama, Jaemin. Siapa sangka kita akan bertemu di sini?

Mereka mulai memperbarui satu sama lain tentang apa yang terjadi dalam hidup mereka selama bertahun-tahun terakhir. Yasmine menceritakan tentang karirnya di dunia influencer yang semakin berkembang, sementara Jaemin berbagi tentang perjalanannya sebagai fotografer dan penemuan dirinya dalam aspek spiritual.

**Jaemin:** (tersenyum) Aku baru-baru ini memeluk Islam, Yasmine. Itu adalah perjalanan yang menakjubkan bagi saya.

**Yasmine:** (terkejut) Sungguh? Aku sangat senang mendengarnya, Jaemin. Bagaimana kamu merasa setelah memeluk Islam?

**Jaemin:** (bercerita dengan antusias) Rasanya seperti menemukan kedamaian yang selama ini aku cari. Aku merasa lebih dekat dengan Tuhan dan lebih fokus pada makna sejati kehidupan.

Yasmine mendengarkan dengan penuh perhatian, merasa terharu dengan perubahan yang dialami oleh Jaemin. Dia sendiri telah menemukan kedamaian dalam Islam sejak beberapa tahun yang lalu, dan kebersamaan mereka dalam iman ini menambah kedekatan mereka.

**Yasmine:** (tersenyum) Aku sangat senang mendengar bahwa kamu menemukan apa yang kamu cari, Jaemin. Ayo berbagi lebih banyak lagi tentang perjalanan spiritualmu.

Mereka terus berbicara, menikmati kehadiran satu sama lain dalam lingkungan yang hangat dan meriah. Di antara tawa dan cerita, Jaemin merasa hatinya semakin terbuka untuk Yasmine, tidak hanya sebagai teman lama, tetapi mungkin juga sebagai seseorang yang akan menemani hidupnya dalam perjalanan yang baru.

### Sambungan Bab 1: Pertemuan Kembali

Jaemin dan Yasmine duduk di sudut ruangan yang tenang, membiarkan percakapan mereka mengalir dengan alami. Suasana hangat dan akrab antara mereka seperti membangkitkan kembali kenangan masa lalu yang manis, di mana mereka berdua masih muda dan penuh ambisi.

**Jaemin:** (tersenyum) Yasmine, kau masih sama cantiknya seperti dulu.

**Yasmine:** (tersipu malu) Terima kasih, Jaemin. Kamu juga terlihat luar biasa dengan karya fotografi terbarumu.

Mereka terus berbagi cerita tentang perjalanan hidup masing-masing, dari tantangan profesional hingga momen pribadi yang membentuk mereka menjadi orang yang mereka adalah hari ini. Jaemin mengungkapkan bagaimana fotografi telah menjadi lebih dari sekadar pekerjaan baginya; itu adalah cara untuk mengekspresikan perasaan dan pandangannya tentang dunia.

**Jaemin:** (bercerita dengan penuh semangat) Aku selalu merasa ada kekuatan luar biasa dalam momen-momen kecil yang tertangkap dalam foto. Itu membuatku merasa hidup.

**Yasmine:** (tersenyum mengerti) Aku bisa membayangkan betapa mendalamnya pengalaman itu. Bagaimana perjalananmu dalam fotografi selama ini?

Pada saat itu, Yasmine menceritakan tentang bagaimana kehidupan media sosial telah membawa dirinya ke tempat yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Namun, di balik sorotan terang panggung dan sorotan kamera, ada keinginan yang mendalam untuk lebih dari sekadar kesuksesan dan popularitas.

**Yasmine:** (dengan serius) Meskipun hidupku terlihat glamor di media sosial, aku sering merasa ada kekosongan di dalam hatiku. Aku mencari makna yang lebih dalam.

**Jaemin:** (menatap Yasmine dengan penuh empati) Aku juga merasa begitu. Baru-baru ini, aku menemukan kedamaian dalam Islam. Itu memberiku kekuatan baru untuk menghadapi hidup.

Yasmine terkesiap mendengar pengakuan Jaemin. Kedua orang tua mereka adalah teman dekat, dan mereka sering menghabiskan waktu bersama saat masih kecil. Sekarang, berada di sini bersama Jaemin membuatnya merasa nyaman dan dilindungi.

**Yasmine:** (dengan hangat) Aku senang mendengar kamu menemukan kebahagiaan dalam imanmu, Jaemin. Aku ingin belajar lebih banyak tentang perjalanan spiritualmu.

Jaemin dan Yasmine terus mengobrol sepanjang malam, menikmati kehadiran satu sama lain. Di tengah-tengah percakapan mereka, ada keintiman yang tumbuh di antara mereka, membawa mereka lebih dekat satu sama lain daripada sebelumnya.

**Jaemin:** (dalam hati) Mungkin takdir telah membawa kami bersama lagi untuk alasan yang lebih dalam. Aku ingin tahu apa yang ada di depan kami.

Pertemuan kembali ini menjadi titik balik dalam kehidupan mereka, membuka pintu bagi petualangan baru dalam cinta dan keimanan. Bagaimana hubungan mereka akan berkembang dan apa yang akan mereka temukan di sepanjang jalan, hanya waktu yang akan memberi tahu.