webnovel

JONGOS QOE

Seorang wanita cantik, seksi, pintar dan pemimpin perusahaan yang sudah terkenal di Asia dan Eropa. Tidak ada seorangpun pria yang bisa membuatnya jatuh cinta dan mencintai. Semua berubah saat cinta datang membuat hidupnya porak poranda, semua kebiasaan dan kesukaannya berubah drastis karena cinta. Apa yang membuat dia seperti itu? Apakah dia bisa mendapatkan cinta sejati atau hanya karena materi yang dimilikinya? Ini Novelku yang ke-6, semoga suka dan jangan lupa ya reviews, comment dan PSnya...

Ms_Azr · Urban
Not enough ratings
44 Chs

Malam Panjang

Warning!!!! +21

Dosa ditanggung sendiri2

Hehehehe...author gak mau ikutan nanggung

___________________________________________________________________________

Glekkk! Kyra menelan salivanya melihat milik Lingga yang selalu membuatnya suka. Lingga kembali mencium bibir Kyra, kali ini Lingga bersikap lebih lembut dan tanpa menunggu lama, dia menghujamkan juniornya ke liang Kyra, Kyra yang terkejut langsung memeluk tubuh Lingga dan menghujamkan cakarnya karena dia merasa milik Lingga sesak memenuhi liangnya.

" Apakah masih sakit?" tanya Lingga lembut.

" Sedikit!" jawab Kyra menggigit bibirnya menahan sakit.

Lingga kemudian mengecup leher Kyra, kyra melepaskan pelukannya dan menatap Lingga mesra. Lingga melumat kembali bibir Kyra.

" Maaf, sayang! Aku akan pelan!" kata Lingga. Kemudian dia menggerakkan juniornya perlahan dan lama-kelamaan menambah kecepatannya.

" Al! Ohh! I'm going...o..utttt!" ucap Kyra. Lingga mempercepat gerakannya di titik G-Spot Kyra dan Kyra menjerit tertahan di dada Lingga. Lingga menghentikan gerakannya memberikan kesempatan Kyra untuk istirahat. Lalu dipacunya kembali tubuhnya hingga Kyra kembali mendapatkan pelepasannya. Lingga mengulang hingga 3 kali lalu di semprotkannya cairan kental itu ke rahim Kyra. Lingga jatuh diatas Kyra, lalu dia mencabut juniornya, mengecup kening Kyra dan merebahkan dirinya disamping Kyra.

" Tidurlah bersamaku!" kata Kyra menarik tangan Lingga saat Lingga akan beranjak dari ranjang. Lingga manatap Kyra, lalu Kyra meringkuk di atas tangan Lingga dan menggunakannya sebagai bantal. Kyra memainkan dada Lingga.

" Sorry! Menyebutmu impoten! Itu satu-satunya cara kamu mau melakukannya denganku!" kata Kyra.

" Stop it! Or I..."

" What?" tanya Kyra seakan menantang. Lingga hanya terdiam menahan gairahnya yang sedikit terpancing kembali.

" Aku lelah!" ucap Kyra.

" Berjanjilah padaku jika kamu akan ada disini memelukku saat aku bangun!" pinta Kyra. Lingga terdiam, saat ini yang ada dipikirannya hanya perasaan rindunya pada wanita yang di pelukannya itu.

" Janji?" tanya Kyra menatap wajah Lingga. Lingga menganggukkan kepalanya.

" Aku janji!" jawab Lingga. Kyra tersenyum dan mengecup dada Lingga lalu tertidur di pelukan Lingga. Lingga memeluk erat tubuh Kyra, menghirup dalam-dalam aroma tubuh wanita itu. Yang dia inginkan saat ini hanyalah mengikuti kemauan sang Nona Besar dan hatinya. Dikecupnya rambut Kyra yang telah tertidur pulas akibat perbuatannya. Lingga terbangun dengan Kyra yang terus memeluk tubuhnya, dia melepaskan tangan Kyra perlahan dan bangun dari tidurnya. Dia berjalan ke balkon kamar hotelnya dan menghubungi seseorang. Kyra mengerjap-ngerjapkan matanya, dia melihat ke sekeliling dan mengingat kenapa dia ada disitu. Dengan cepat dia terbangun dan duduk dicarinya sosok pria yang telah membuat hatinya porak poranda. Kamu kemana? Kamu bohong! batin Kyra saat setetes airmata lolos dari pipinya.

" Good morning!" sapa Lingga yang melihat Kyra terbangun dan tertunduk di kedua lututnya. Kyra mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Lingga. Lingga terkejut melihat airmata yang membasahi pipi Kyra.

" Hei! Ada apa? Kenapa kamu menangis?" tanya Lingga yang berlari mendekati Kyra dan duduk di sebelahnya.

" Aku pikir kamu pergi!" ucap Kyra sedih sambil memeluk erat tubuh Lingga.

" Aku sudah janji padamu bukan?" jawab Lingga mengecup rambut Kyra. Lingga menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang dan Kyra bersandar di dada pria itu.

" Apa yang akan kita lakukan?" tanya Lingga.

" Tetaplah bersamaku! Aku tidak akan mampu jika harus kalian tinggalkan lagi!" ucap Kyra sedih.

" Tapi kau akan menikah dengan Ari!" kata Lingga.

" Bawa aku pergi sejauh mungkin!" ucap Kyra.

" Kenapa kamu menginginkanku? Apa karena aku ayah Kenzie?" tanya Lingga.

" Apa jika Ari ayah Kenzie kamu akan menginginkannya?" tanya Lingga membuat Kyra bingung menjawabnya.

" Jawab Key!" kata Lingga.

" Apakah selama ini kamu tidak bisa melihat apa yang terjadi padaku? Aku bukan wanita yang mudah mengatakan cinta pada seorang pria! Karena aku tidak pernah jatuh cinta pada pria manapun!" jawab Kyra.

" Mandilah! Kita sarapan!" kata Lingga.

" Apa kamu marah?" tanya Kyra.

" Kamu mommynya Kenzie! Aku tidak akan pernah bisa marah padamu!" kata Lingga. Meski Kyra sedikit kecewa dengan jawaban Lingga, tapi dia bersyukur karena Lingga ada disisinya. Lingga telah memesan sarapan dan menatanya di meja. Kyra keluar dari kamar dengan dandanan yang membuat Lingga terpesona. Didekatinya wanita itu dan dipeluknya pinggang ramping itu.

" Kamu sangat cantik Nona Kyra Hutama Adi! Aku sangat beruntung dan paling beruntung menjadi pria yang bisa memilikimu saat ini!" ucap Lingga lalu mengecup kening Kyra.

" Kamu sekarang jadi pintar merayu!" kata Kyra cemberut.

" Jadi benar gosip diluar sana jika kamu suka tebar benih dimana-mana?" tanya Kyra ngambek.

" Dan kamu percaya?" tanya Lingga.

" Entahlah! Buktikan jika aku salah!" ucap Kyra memainkan dada Lingga.

" Apa kamu sengaja membuat dia bangun?" bisik Lingga.

" Dasar Omes! Milikku masih terasa perih akibat perbuatanmu semalam! Aku nggak nyangka kalo cowok pendiam seperti kamu ternyata ganas juga!" jawab Kyra malu.

" Kenapa wajahmu memerah?" goda Lingga.

" Aku...aku...sudah! Aku lapar sekali!" kata Kyra mendorong pelan Lingga lalu duduk di meja makan. Lingga tersenyum melihat Nona Besarnya tersipu malu. Mereka sarapan dalam diam, Lingga menatap Kyra tanpa berkedip dan membuat wanita itu salah tingkah.

" Jangan menatapku seperti itu! Aku tidak suka!" kata Kyra.

" Apa kamu lebih suka aku menatap gadis lain?" tanya Lingga menggoda.

" Awas aja kalo berani!" kata Kyra dengan wajah garang.

" Kamu tidak boleh menatap gadis lain selain aku!" ancam Kyra.

" Astaga! Possesif sekali Nona Besar yang satu ini! Kalo relasiku wanita bagaimana?' tanya Lingga.

" Tidak! Aku tidak akan mengijinkanmu kerja sama dengan wanita manapun!" kata Kyra tegas.

" Hmmm! Baiklah! Sesuai permintaan Mommy Kenzie!" jawab Lingga tersenyum. Dia mengenal Kyra sejak lama, jadi dia sudah tahu sifat anak bekas majikannya itu. Setelah sarapan, mereka duduk di balkon kamar. Kyra duduk diatas pangkuan Lingga.

" Bukankah disitu ada banyak kursi?" ucap Lingga.

" Tapi aku suka duduk dikursi ini!" kata Kyra.

" Baiklah, aku akan pindah!" goda Lingga.

" Jangan! Aku suka duduk di pangkuanmu!" kata Kyra cepat.

" Dasar manja! Sudah punya anak juga!" kata Lingga menggoyang-goyang hidung Kyra. Kyra cemberut karena perlakuan Lingga, dia memajukan bibirnya. Dengan cepat Lingga menangkup wajah Kyra dan melumat bibir Kyra dengan panas.

" Jangan melakukan itu lagi, aku tidak akan tahan untuk melumatnya!" kata Lingga mengakhiri ciumannya. Kyra terpaku akan perbuatan Lingga, dia tersipu malu karena Lingga selalu membuat dirinya terkejut.

" Apa kamu tidak dicari calon suamimu?" tanya Lingga.

" Biar saja!" jawab Kyra.

" Daddy dan mommymu pasti khawatir!" kata Lingga

" Aku hanya ingin bersamamu dan Kenzie!" ucap Kyra memeluk erat tubuh Lingga.

" Tapi kamu harus pulang!" kata Lingga.

" Tidak!" jawab Kyra mempererat pelukannya.

" Kau akan pergi lagi jika aku kembali!" kata Kyra takut.

" Lalu kita harus bagaimana?" tanya Lingga.

" Please, just like this! I miss you so much!" ucap Kyra pelan. Lingga menghembuskan nafasnya dan mengusap-usap punggung Kyra.