44 LAGI?

Kyra melepaskan permainan bibir mereka lalu merosot kebawah dan langsung memainkan junior Lingga dengan cepat tapi penuh tekanan.

" Ehmmmm!" geram Lingga. Tangan Lingga sesekali mengusap rambut istrinya dan menariknya kebelakang hingga dia bisa melihat istrinya sedang menghisap lolypopnya.

" Keyyyy!" desah Lingga. Kyra merasa tangannya sedikit kebas, karena Lingga yang sangat kuat berlama-lama menahan diri. Lingga tahu jika istrinya sedikit lelah. Tanpa aba-aba, dia menarik juniornya dan melepaskan celananya lalu mengangkat tubuh Kyra ke ranjang.

" Kau nakal sekali! Aku akan membuatmu mengandung adik Liora!" ucap Lingga penuh penekanan. Sebelum Kyra sempat menjawab, Lingga melesakkan juniornya ke dalam inti Kyra dan memacu tubuhnya dengan cepat.

" Ahhh! Perih, sayang!" kata Kyra manja, membuat Lingga semakon menggebu-gebu mendengar perkataan manja istrinya yang selalu menggodanya.

" Sayang! Faster! Kamu sangat hebat disana!" puja Kyra yang beberapa kali mendapatkan pelepasannya.

" Jangan menggodaku!" erang Lingga lalu mempercepat gerakan tubuhnya membuat dada Kyra meloncat-loncat dan wanita itu menjerit-jerit nikmat.

" Akhhh, sayang! Ka...mu...akhhhh!" teriak Kyra.

" Akhhhhhhhh! Akhhhhh!..."

Lingga menyemburkan cairannya setelah membolak-balik istrinya dan membuatnya kelelahan lagi.

" Jangan berani merayu pria lain dengan bahasa tubuhmu! Atau aku akan memberikanmu hukuman!" bisik Lingga yang meninggalkan Kyra setelah mengecup kening wanita itu. Kyra tersenyum penuh kemenangan dan kebahagiaan. Apakah suaminya sedang bucin? batin Kyra menutup tubuhnya dengan selimut dan kembali tertidur.

Kyra yang telah bangun dan membersihkan tubuhnya meminum obat yang disiapkan suaminya di atas nakas. Dia keluar kamarnya dengan langkah sedikit menahan perih di pangkal pahanya, tapi dia sangat rindu dengan putrinya. Kyra melihat Rosma yang menggendong Liora sambil bernyanyi hingga putrinya itu tertidur di pundaknya. Dia melihat suaminya berjalan mendekati Rosma.

" Dia sudah tidur?" tanya Lingga melihat putrinya.

" Sudah, Tuan!" jawab Rosma terkejut dan malu.

" Jangan menggendongnya saat menidurkannya, nanti dia bisa kebiasaan dan membuatmu lelah!" kata Lingga. Hati Kyra terbakar cemburu mendengar suaminya yang perhatian dengan wanita lain. Rosma memang cantik, kulitnya yang hampir seputih Kyra, hidungnya mancung dan bibirnya sedikit tebal dengan rambut hitam panjang. Kyra bisa melihat tatapan Rosma pada suaminya, tatapan gadis yang menyukai seorang pria.

" Ayo, tidurkan saja dikamarnya!" kata Lingga lalu berjalan menuju kamar Liora yang berada di bawah. Rosma mengangguk dan mengikuti Lingga, dia tersenyum menatap punggung majikannya itu. Cih! Dasar pelakor! batin Kyra yang buru-buru mengikuti mereka. Rosma meletakkan dengan hati-hati Liora, sementara Lingga menaikkan selimut Liora dan menutupnya ke tubuh putrinya. Rosma menatap dengan lekat majikannya itu dan dia menahan nafas saat Lingga membungkukkan tubuhnya melewati wajahnya. Rosma memejamkan matanya menghirup aroma parfum majikannya dan semua itu tidak luput dari penglihatan Kyra. Ckkk! Awas aja kalo berani-berani! batin Kyra. Rosma memajukan sedikit tubuhnya dan saat Lingga menegakkan tubuhnya, sikunya menyentuh bongkahan dada Rosma yang cukup kenyal, tiba-tiba Rosma menjatuhkan tubuhnya ke belakang. Dengan sigap Lingga menahan tubuh Rosma agar tidak terjatuh, mata mereka bersirobok dengan posisi tangan Lingga memegang punggung Rosma dan gadis itu melingkarkan tangannya di leher Lingga.

" Kamu tidak apa-apa?" tanya Lingga sesaat kemudian.

" Ti...tidak, Tuan!" jawab Rosma.

" Ehmmmm!" Kyra mengeraskan dehemannya. Lingga terkejut dengan kehadiran Kyra dan menyadari posisinya dengan Rosma yang seperti sedang berpelukan. Dengan cepat Lingga menegakkan tubuh mereka dan melepaskan tangannya dari tubuh Rosma yang telah berdiri disampingnya dengan kepala tertunduk.

" Masih kurang semalaman peluk-peluk istri? Apa masih butuh istri lagi!" sindir Kyra.

" Pergilah, Rosma!" kata Lingga.

" Permisi, Tuan! Nyonya!" pamit Rosma menunduk lalu pergi dengan cepat.

Sementara Kyra telah berdiri dengan tangan bersidekap di depan dadanya, menatap tajam suaminya yang sepertinya tidak merasa bersalah sama sekali.

" Aku harus ke kantor ada meeting setelah makan siang! Kamu jangan keluar rumah dulu, aku yakin kalo Kinan dan anteknya pasti sangat marah saat ini!" kata Lingga dengan tenang.

" Itu saja?" tanya Kyra kesal.

Dia tahu jika dia tidaka kan bisa kemana-mana dan dia tidak berniat kemana-mana tanpa suaminya bersamanya. Yang dia inginkan hanya penjelasan Lingga tentang kejadian yang baru saja terjadi. Lingga mengernyitkan dahinya menatap istrinya seakan bertanya apalagi.

" Aku mau kamu memecat babysitter Liora!" kata Kyra tegas.

" Kita bicarakan nanti!" kata Lingga berjalan meninggalkan Kyra yang membulatkan matanya mendengar ucapan Lingga.

" Al! Berhenti!" teriak Kyra. Lingga menghentikan langkah kakinya karena tidak mau Liora terbangun.

" Aku serius!" kata Kyra marah. Lingga memutar tubuhnya lalu mengangkat Kyra ala bridal style dan membawanya ke kamar sebelah lewat pintu penghubung.

" Alll! Apa yang kamu lakukan?" kata Kyra meronta-ronta, tapi pelukan suaminya itu sangat kuat walau tubuh Lingga sedikit kurus.Lingga melemparkan istrinya ke atas ranjang lalu membuka pakaiannya dan mengakibatkan mata Kyra membulat sempurna melihat sikap suaminya.

" Apa yang kamu lakukan? Aku tidak mau! Ituku masih perih!" kata Kyra berusaha berlari dari atas ranjang. Tapi Lingga segera menangkap tubuh Kyra dan melumat bibir istrinya itu. Kyra meronta-ronta karena kesal, tapi lambat laun dia tidak berdaya dengan gairah yang timbul akibat sentuhan suaminya.

" Allll...ka...mu...gila...ahhhh!" Kyra mendesah dan mengerang sambil merutuk suaminya. Lingga membobol istrinya hingga 2 kali dan dalam tempo cukup lama dan cukup membuat Kyra kembali kelelahan dan tidak bisa berjalan.

" Aku serius, sayang!" rajuk Kyra yang telah berbaring lemah di tangan suaminya.

" Ckkk! Dia yatim piatu, Key! Dia tetanggaku di desa dan Liora sudah cocok dengan dia!" jawab Lingga mengecup kening istrinya.

" Tapi dia genit dan menginginkanmu!" sela Kyra kesal.

" Apa kamu cemburu?" goda Lingga tersenyum.

"Ckkk! Pokoknya ganti!" rengek Kyra.

" Key! Apa kamu ragu dengan cintaku? Hmm?" tanya Lingga pura-pura marah.

" Aku hanya takut..."

Lingga menunggu ucapan istrinya sambil menatap wajah Kyra yang mendongak ke arahnya.

" Aku takut kamu tergoda dia! Karena dia masih ranum dan dadanya besar!" kata Kyra jujur.

" Hahaha! Kamu pikir diluar sana nggak banyak yang melebihi dia? Astaga, Key! Kamu lupa perjuanganku menaklukan seorang Hutama Adi?" kata Lingga yang merasa bahagia karena cinta istrinya sangat besar padanya.

" Aku tidak akan pernah lupa itu, tapi..."

" Aku akan bilang jika aku selingkuh atau menyukai wanita lain, jadi kamu tidak akan merasa aku curangi!" kata Lingga membuat mata Kyra berkaca-kaca mendengar ucapan suaminya tentang wanita lain.

" Tapi aku tidak akan pernah melakukan itu dan tidak akan pernah terjadi diantara kita, Key! Karena aku sangat mencintaimu dan juga anak-anak kita yang tampan dan cantik! Bagaimana mungkin aku berpaling jika kamu melahirkan bibit yang sempurna! Jadi...percaya sama aku, Kayra Hutam Adi Budiono! Mama dari Kenzie dan Liora! Istri dari pemuda desa yang culun Lingga Budiono ini!" tutur Lingga yang membuat airmata Kyra bercucuran karena bahagia.

" Kamu janji akan bersamaku sampai maut memisahkan?" tanya Kyra lagi.

" Iya, sayang! Sampai kapanpun! Sampai kita bertemu diatas sana!" jawab Lingga mendekap erat istrinya.

avataravatar