1 Hutama Adi

Sebuah pesawat jet pribadi yang terbang dari Aussie ke Bandara Soekarno Hatta Jakarta beberapa saat lagi terlihat akan mendarat. Seorang wanita cantik dan seksi duduk didalam kursi pesawat sambil mendengarkan musik dari ponselnya dengan memakai headset, tangannya asyik memainkan jarinya di atas note book miliknya.

" Daddy!" teriak gadis yang tadi duduk di dalam pesawat itu sambil melambaikan tangannya pada seorang pria separuh baya yang berdiri di depan sebuah mobil mewah. Pria tersebut membalas lambaian tangan gadis itu, lalu gadis itu turun dari tangga pesawat jet pribadinya yang baru saja mendarat dengan mulus. Rambutnya yang panjang berwarna kecoklatan berkibar tertiup angin saat dia berjalan mendekati pria tersebut..

" Baby!" jawab seorang pria setengah baya sambil berjalan menyambut gadis itu.

" I miss you so much, daddy!" ucap gadis itu dengan manja dan memeluk pria itu.

" I miss you too, baby!" jawab pria itu membalas pelukan gadis itu lalu mencium kepala putrinya.

Tama atau lebih dikenal sebagai Hutama Adi adalah seorang pengusaha yang sangat terkenal di dunia, kekayaannya tidak akan habis dimakan walau sampai 10 turunan ( lebay banget, thor! biasanya juga 7 turunan aja). Tama memang sudah terlahir sebagai orang kaya, karena dia merupakan keturunan ke 3 dari keluarga besar Adi Pratama. Buyut Tama adalah seorang Pengusaha yang sangat sukses di bidang perkebunan dan perikanan. Usaha tersebut telah diturunkan kepada kedelapan anaknya yang berasal dari empat orang istrinya, dimana mereka masing-masing melahirkan 2 orang anak. Salah satunya adalah kakek Tama yang terlahir sebagai anak pertama dari istri keempat dan satu-satunya anak laki-laki di keluarga itu. Sebagai usaha turun temurun keluarga, Kakek Tama menurunkan pada ketujuh anaknya yang terlahir dari 3 orang istrinya. Papa Tama merupakan anak pertama dari istri ketiga dan juga merupakan anak laki-laki satu-satunya di keluarga itu. Sedangkan Papa Tama hanya menikah 2 kali itupun karena istri pertamanya mandul sehingga dia diminta istrinya untuk menikah lagi dengan mama Tama. Tama adalah anak pertama dari istri kedua papanya, dia memiliki 2 orang saudara, yaitu Panji Pratama dan Sinta Pratama. Tama dirawat oleh ibu tirinya sejak dia bayi dan dibawa ke Singapore saat Panji lahir atas persetujuan mama kandung Tama. Papa Tama sebenarnya berat melepaskan istri pertamanya, karena dia sangat mencintainya, tapi dia tahu jika tidak ada seorang wanita yang rela melihat suaminya bersama wanita lain meskupin itu atas permintaannya sendiri. Papa Tama menikah lagi dengan sekretarisnya akibat kebodohannya hingga sekretaris itu hamil dan melahirkan Sinta. Perasaan mama Tama sangat hancur saat itu, lalu dia memutuskan untuk menyusul istri pertama suaminya ke Singapore dan tinggal berdekatan disana. Sedangkan papa Tama akhirnya sekarang tinggal sendiri dirumah setelah menceraikan istri ketiganya yang ketahuan berselingkuh. Panji dan Sinta telah telah berumah tangga dan masing-masing telah diberi perusahaan oleh papa mereka. Tapi Tama muda tidak ingin menggeluti usaha tersebut, dalam didikan ibu tirinya, dia sekolah ke luar negeri dan belajar tentang bisnis. Dan memang terbukti, darah pebisnis sangat kental mengalir ditubuhnya membuat Tama muda yang dalam jangka waktu 10 tahun, dia telah memiliki berbagai macam usaha di bidang real estate, perhotelan, dan masih banyak lainnya.

Kyra Hutama Adi atau yang lebih akrab dipanggil baby oleh kedua orang tuanya dan juga biasa dipanggil Kay atau Kyra oleh keluarga besarnya, adalah anak tunggal dari Hutama Adi. Tama hanya menikah sekali walau dia hanya memiliki satu orang anak perempuan. Om dan Tantenya juga sepupu-sepupunya sebenarnya menyuruhnya menikah lagi, karena seorang Adi harus menikah lebih dari satu orang, tidak boleh lebih dari 4 orang. Tapi Tama tidak memperdulikan mereka semua, dia tidak mau menyakiti hati istrinya, meskipun Marion sebenarnya tahu dengan jelas tradisi keluarga Tama yang menikah lebih dari satu. Marion pernah mengijinkan Tama untuk menikah lagi, tapi saat tahu Tama bermesraan dengan wanita lain, padahal itu hanya permainan Tama saja untuk mengetahui kesungguhan hati Marion, Marion langsung pulang ke negaranya membawa Kyra. Kyra baru saja menyelesaikan kuliah S3nyadi Inggris dan akan duduk sebagai presdir di perusahaan papanya. Kyra memang telah yakin untuk meneruskan kerajaan bisnis papanya karena dia merupakan anak tunggal dari Tama. Kyra sendiri telah memimpin usaha papanya yang ada di Aussie dan Inggris. Kyra adalah anak yang sangat cerdas dan tegas, sehingga bisa mampu menyelesaikan seluruh pendidikannya dengan cepat dan membuat bisnis papanya menjadi maju dengan pesat.

Tama sangat antusias dengan kedatangan putri tunggalnya itu, karena selama 3 tahun mereka hanya bertemu beberapa kali saja. Dia telah menunggu putrinya itu selama hampir 2 jam didalam mobilnya lalu berdiri di depan mobil tersebut saat diberitahu pesawat putrinya akan mendarat.

" Where's mommy?" tanya Kyra sambil merenggangkan pelukannya dan kepalanya melongok mencari-cari kekanan kekiri dia melongok ke dalam mobil.

" Sorry, baby! She can't come! Mommymu sedang ada jadwal operasi besar hari ini!" jawab Tama dengan wajah sedih karena telah membuat kecewa putrinya. Kyra mengernyitkan dahinya, dia memang kecewa karena ketidak hadiran mamanya saat menjemputnya.

" Surgery?! I thought she's no longer doing that!" kata Kyra.

" She just doing that once a while, baby!" jawab Tama.

" Ow! It's hot here! Let's go home, Dad! It's to hot here!" ajak Kyra lalu mengelap lehernya dengan tissue. Dirangkulnya pinggang Tama, lalu Tama menganggukkan kepalanya dan mengecup kembali kepala putrinya kemudian mereka berdua masuk ke dalam mobil.

" Stop by at Star like always, Pak Made!" kata Kyra siang itu saat mobil mereka tengah menyusuri kepadatan kota Jakarta.

" Yes, Miss Kay!" jawab Made, sopir keluarga Tama. Star adalah sebuah kafe yang sangat terkenal di daerah Jakarta Pusat, dikarenakan disana menyediakan berbagai macam kopi dari berbagai belahan dunia.

" You still like it?" tanya Tama pada putrinya yang saat ini sedang memeluk lengannya.

" Yes, Dad! Always!" jawab Kyra.

" It's very hot in Indonesia!" kata Kyra.

" You'll get used to it!" jawab Tama tersenyum.

" Ya! I almost forget how hot it is!" kata Kyra lagi.

" Apa kamu besok sudah mulai ngantor, baby?" tanya Tama.

" Hari ini aku ingin memperkenalkan diri langsung, Pa!" jawab Kyra. Tama tersenyum mendengar jawaban putri semata wayangnya dan dia sudah bisa menebaknya. Kyra tidak pernah membuatnya malu dan selalu membanggakan keluarga besarnya. Setelah Made membeli kopi kesukaannya, mereka pergi ke perusahaan pusat.

" Apa itu anak Presdir?" kasak-kusuk beberapa pegawai saat melihat Kyra keluar dari mobil Tama bersama papanya.

" Iya!"

" Cantik sekali! Seperti Nyonya Bos!"

" Seksi!"

" Sempurna!"

" Sangat beruntung pria yang jadi suaminya!"

" Iya!"

" Pasti sudah dijodohkan!"

" Iya! Pasti!"

Berbagai asumsi tentang Kyra berterbangan diudara, mereka memuji tentang kecantikan dan keseksian Kyra. Memang mereka tidak salah, siapa yang tidak meneteskan air liur melihat Kyra? Sudah kaya, cantik, pintar, anggun, seksi lagi, itu semua karena Kyra sangat memperhatikan penampilannya. Dia bukan tidak suka dengan operasi plastik, tapi dia lebih suka pergi ke gym dan spa, minum vitamin dan sedikit ramuan kesehatan, dia sangat menyyukai kealamian. Makanannya juga harus bergizi seimbang dan semua telah ada yang mengatur takaran gizinya dengan baik.

avataravatar
Next chapter