webnovel

Jonathan The Savior

Dikisahkan di sebuah negeri yang sangat maju, tempat di mana banyak umat manusia tinggal di sana. Tetapi, sebagian kecil di negeri itu bukanlah manusia bisa seperti pada umumnya dan disebut dengan Manusia Terpilih. Mereka mempunyai kelebihan yang berbeda-beda, seperti berteleportasi, telekinesis, dan masih banyak lagi. Suatu ketika, beberapa Manusia Terpilih membuat sebuah kelompok yang bernama The Rulers. Mereka berniat untuk menguasai negeri itu dan membuat para Manusia yang Terpilih menjadi ras yang paling berkuasa dari yang lainnya. Seorang anak muda bernama Jonathan mempunyai sebuah mimpi untuk menghancurkan The Rulers. Dibantu dengan teman-temannya yaitu Billy, Mario, Jack, William, Bruno. Apakah mereka berhasil mewujudkan mimpi Jonathan?

Cyber_Killer4 · Fantasy
Not enough ratings
1 Chs

Joseph dan Jonathan Savior

Pada suatu masa, di sebuah negeri yang sangat maju dengan memiliki pemandangan yang indah di berbagai penjurunya, hiduplah sekumpulan manusia. Uniknya, di negeri itu tidak semuanya manusia seperti pada umumnya. Ada beberapa dari manusia itu memiliki kelebihan yang hebat dan berbeda-beda. Masyarakat di negeri itu biasanya menyebut manusia yang berbeda itu "Manusia Terpilih."

7 Juli 1990...

Segerombolan kecil Manusia Terpilih itu berkumpul di suatu tempat. Mereka membahas mengenai kekesalan mereka yang derajatnya disamaratakan oleh manusia biasa. Salah seorang di antara mereka kemudian berpidato dan mengajak yang lainnya untuk membuat sebuah kelompok yang bernama The Rulers. Dia memilih nama itu karena mempunyai arti Sang Penguasa, di mana itulah harapan mereka yang ada di tempat itu.

Tiga hari kemudian, The Rulers resmi menjadi sebuah kelompok untuk para Manusia Terpilih. Beberapa orang mulai bergabung dengan kelompok itu dan berpikir bahwa kelompok ini mempunyai niat baik untuk Manusia Terpilih yang terkadang diasingkan dari masyarakat karena berbeda. Namun, lama-kelamaan kelompok ini mulai menunjukkan niat sesungguhnya yaitu ingin menguasai negeri itu.

Berbagai tindakan kejahatan di negeri itu merupakan ulah dari The Rulers. Negeri itupun menjadi negeri yang hampir hancur, hingga saat seorang Manusia Terpilih yang tidak menyukai kelompok The Rulers mulai memberantas tindak kejahatan yang dilakukan oleh The Rulers. Orang itu bernama Joseph dan masyarakat menyebutnya dengan nama "Joseph The Savior."

Pada tahun 1995, istri Joseph melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Jonathan. Joseph bersama istrinya yang merupakan seorang manusia biasa membesarkan Jonathan dengan baik.

15 tahun kemudian, Jonathan tumbuh menjadi seorang anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi akan segalanya. Orang tuanya bahkan membelikan banyak buku bacaan untuknya. Jonathan diperbolehkan untuk keluar rumah namun dalam waktu yang sebentar karena Joseph takut sesuatu yang buruk akan menghampiri Jonathan saat di luar rumah.

Suatu hari, Jonathan pergi keluar rumah untuk membeli sebuah buku di toko yang berada 300 meter dari rumahnya. Joseph mengizinkannya karena berpikir bahwa tidak apa-apa bila pergi ke toko yang dekat itu, lagipula toko itu merupakan langganan Joseph saat dulu dia membeli buku untuk Jonathan.

Saat hampir sampai menuju toko buku, Jonathan melihat ada segerombolan orang yang sedang merampok di sekitar toko buku. Diapun segera bersembunyi di balik dinding sebuah bangunan. Namun, ada orang lain juga yang bersembunyi di situ.

"Sialan, selalu saja The Rulers berulah di daerah sini," kata orang itu.

Jonathan memperhatikan orang itu dengan seksama. Dengan pakaian bergaya seperti seorang petani, Jonathan berpikir bahwa orang itu berasal dari sebuah desa yang agak jauh dari sini.

"Sepertinya mereka harus dibuat kapok agar tidak mengulangi perbuatan ini lagi," kata Jonathan dengan santai.

"Apa maksudmu?" tanya orang itu.

"Kita harus mengalahkan mereka," kata Jonathan.

Orang itu menatap heran Jonathan dan berpikir bahwa mustahil menghentikan perbuatan The Rulers saat itu. Namun, Jonathan mengucapkan sebuah kata yaitu Time Pause.

Seketika, pergerakan yang ada di sekitar Jonathan perlahan-lahan mulai berhenti karena efek dari waktu yang terhenti akibat kemampuan Jonathan yang bisa menghentikan waktu.

Jonathan dengan santai berjalan mendekati gerombolan anggota The Rulers dan memberikan mereka masing-masing tiga pukulan di bagian vital. Lalu, Jonathan kembali menuju tempat semula yaitu di balik dinding sebuah bangunan di ujung jalan tempat orang yang baru ia temui. Setelah itu, Jonathan mengucapkan kata Time Resume dan seketika waktu berjalan dengan normal.

Anggota The Rulers tiba-tiba roboh satu-persatu akibat pukulan yang dilakukan oleh Jonathan saat menggunakan Time Pause. Orang yang bersama Jonathan terkejut dengan apa yang terjadi saat itu.

"Mustahil! Mereka semua tumbang secara tiba-tiba," kata orang itu.

"Mereka terlalu bodoh dan lemah, itulah kenapa mereka tumbang," kata Jonathan.

Orang itu kemudian menatap Jonathan dengan curiga dan berpikir bahwa Jonathan lah yang melakukan itu.

"Ini pasti perbuatanmu, bukan?" tanya orang itu dengan curiga pada Jonathan.

Untuk pertama kalinya, Jonathan memberitahukan kekuatannya pada orang lain. Orang itu pun terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Jonathan dan mengajaknya pindah dari tempat itu ke tempat yang lebih baik untuk mengobrol.

"Dari mana kau bisa mendapatkan kekuatan Time Pause? Jujur, ini pertama kalinya aku mendengar dan melihat langsung ada orang yang memiliki kemampuan ini," kata orang itu.

Jonathan pun menceritakan bagaimana pada saat berumur 7 tahun dia pertama kali menyadari kekuatan Time Pause miliknya dan memberitahukan kemampuan spesial ini pada ayahnya. Dan itu merupakan sebab mengapa Jonathan tidak boleh terlalu lama keluar rumah.

"Berarti, kau adalah Manusia Terpilih. Oh ya, kita mengobrol terbuka seperti ini namun belum saling mengenal nama masing-masing. Perkenalkan, namaku adalah Billy Rosefield. Nama belakangku Rosefield karena keluargaku adalah seorang pemilik kebun bunga mawar yang ada di negeri ini dan bisa dibilang aku hanyalah manusia biasa," kata orang itu.

"Namaku Jonathan Savior, entahlah kenapa aku mempunyai nama belakang seperti ini namun cukup keren," kata Jonathan.

Kemudian, mereka pun berjabat tangan dan mengobrol lebih terbuka lagi. Hingga saat Jonathan teringat bahwa dia harus pergi ke toko buku dan pulang kerumah dengan segera agar ayahnya tidak marah. Kemudian, merekapun saling berpamitan dan berpisah pada saat itu juga.