18 Jujur

Di ruang meeting Shafa duduk di sebelah reno, terlihat seorang bapak² setengah baya bertubuh gandut dan bekepala botak menatap tajam ke arah nya, ada satu pria yang juga sangat tampan dan seorang wanita anggun yang juga berada di ruangan tersebut.

sebagai orang baru shafa lebih banyak diam, menunggu instruksi dari bos nya.

setelah menunggu beberapa menit akhir nya devan datang bersama sekertaris cantik nya, dengan penampilan super sexy mengenakan kemeja putih trnsparan super tipis, dan tercetak dengan jelas isi di dalam nya rok mini yang super mini menambah sang sekretaris terlihat semakin sexy.

"Baiklah, karena semua semua telah hadir, maka meeting ini kita mulai" Ucap reno, setelah 1 jam lama nya, meeting pun akhir nya selesai. shafa yang merasakan mules tidak bisa berkonsentrasi, ia lebih dulu pamit pada reno untuk keluar dari ruangan menuju ke toilet, shafa terlihat cuek pada devan seakan mereka tidak saling mengenal satu sama lain.

Devan hanya menatap shafa sekilas dengan tatapan dingin. Namun pandangan nya buru² ia alih ke arah lain ketika shafa tidak sengaja juga menatap ke arah nya

Devan dan evelin sekertaris nya keluar dari ruangan meeting lalu kembali ke kantor nya setelah berpamitan pada reno dan yang lain nya.

Reno telah menunggu shafa di dalam ruangan cukup lama,

karena buru2 pergi ke toilet, shafa bahkan meninggalkah handphone milik nya di atas meja, reno menatap foto di wallpaper shafa terlihat shafa bersama kedua orang tua

Meskipun ia sangat penasaran isi di dalam ponsel tersebut, namun ia lebih memilih mendiamkan nya. Ia lalu membuka ponsel nya dan membalas pesan² yang masuk di ponsel miliknya.

Ketika reno sedang asik dengan ponsel nya, ada sebuah panggilan masuk di ponsel shafa terlihat dari seorang pengacara R. Lagi² reno mendiam kan nya tanpa mau mengangkat nya

***

Karena shafa cukup lama, akhir nya reno memutuskan untuk menyusul shafa ke toilet. Dengan membawa ponsel milik shafa. Namun baru sampai depan toilet

Shafa telah lebih dulu keluar dari toilet, "maaf pak kelamaan menunggu" ucap shafa

"Apa kamu ada masalah? Apa kamu sedang sakit?" tanya reno,

"Saya hanya mules kemungkinan pagi tadi salah makan" jawab shafa,

"Apa perlu kita mampir ke dokter?" tanya reno,

"Tidak usah pak, ini sudah lebih baik" jawab shafa

"Beri tahu aku jika kamu ada masalah, aku akan mengantarmu ke dokter, ucap reno

Mereka pun akhir nya kembali sampai di kantor setelah berjibaku selama beberapa menit dengan kemacetan,

shafa merasa terharu dengan perhatian bos nya yang ternyata begitu baik, bahkan ia lebih merasa nyaman di posisi nya sekarang, menjadi sekretaris pribadi nya. Di banding saat sebelum di pindah kan.

Di dalam ruangan nya, reno kembali memikir kan shafa, ia sebenar nya ingin mengetahui tentang pengacara yang menghubungi nya, namun ia mengurungkan niat nya tersebut. Dan memilih berpura² tidak mengetahui nya.

*

*

"Ya pak bagaimana perkembangan gugatan saya?" Tanya shafa pada seseorang di dalam ponsel nya nya,

"Saya hari ini datang ke kantor tergugat dan ia memberikan bukti, surat kontrak yang telah anda tanda tangani, itu tanda tangan berada di atas materai jadi itu sah. Di dalam surat tersebut sah tertulis berlaku untuk satu tahun, ia bahkan sudah lebih dulu berkonsultasi ke pengacara nya sebelum anda datang ke saya. jadi anda tidak bisa bercerai sebelum satu tahun" ucap pria di dalam ponsel nya.

Shafa duduk lemas di lantai sudut ruangan kerja nya, tak terasa air mata nya mengalir deras dari sudut mata nya, ia benar² merasa bingung dan putus asa dengan pernikahan yang kini di jalani nya. Ia bahkan tidak bisa membayangkan yang terjadi satu tahun kedepan akan seperti apa.

Tanpa shafa sadari seseorang telah berada di belakang nya dan mendengar semua percakapan nya dengan pengacara nya. Suasana kantor telah cukup sepi karena sebagian karyawan telah pulang, hanya shafa dan reno yang masih terlihat di sana.

"Apa kamu sedang ada masalah?, Cerita kan lah, aku ingin mendengar nya" ucap reno, shafa kaget dan langsung berdiri mendengar ucapan bos nya, ia bahkan tidak tahu sejak kapan bos nya berada di sana.

"Tapi pak" jawab shafa.

"Tidak ada tapi²"

"Kamu bersiap lah, aku tunggu di mobil,ini sudah cukup sore, sudah bukan jam kantor pula" ucap reno penuh ketegasan seraya berlalu dari ruangan shafa.

Shafa mengusap air mata nya penuh penyesalan, kenapa ia begitu bodoh, ia tidak berfikir sama sekali saat menanda tangani perjanjian tersebut. Kini semua telah terjadi, ia hanya bisa menjalani pernikahan nya yang tanpa rasa cinta dan tanpa kebahagiaan hingga satu tahun kedepan.

Shafa memejam kan mata dan menarik nafas dalam² berusaha melupakan sejenak masalah yang ia hadapi lalu buru² merapikan meja kerja nya sebelum pulang.

Shafa berjalan kaki menuju mobil reno yang terparkir di pelataran gedung. Melihat shafa yang datang, reno lalu keluar dan membuka kan pintu membuka kan pintu sesuai janji nya tadi siang.

Tanpa menunggu lagi reno langsung melajukan mobil nya menuju sebuah kafe, ia memesan privat room supaya shafa bisa cerita dengan bebas.

"Sekarang cerita lah, di luar jam kantor jangan anggap aku atasan mu" ucap reno.

"Aku telah menikah," shafa

"Apa?" Reno yang sedang minum langsung menyemburkan minuman nya keluar.

"Ya aku terpaksa menikah dengan devan menggantikan saudara kembar ku yang menghilang 3 hari sebelum pernikahan.

"Devan??, Dia suami mu? Bagaimana mungkin, kamu tadi siang pura² tidak mengenal nya?"

"Maaf kan aku, aku tidak bermaksud membohongi mu. Aku dan devan tidak saling mencintai, aku ingin membatalkan pernikahan dengan meminta bantuan pengacara, namun aku sangat bodoh telah menandatangani kontrak pernikahan dengan nya" ucap shafa, dengan penuh penyesalan yang membuat dada nya serasa sesak.

"Kontrak pernikahan? Apa isi nya?" tanya reno

Aku lupa pasti nya, tapi di sana tertulis tidak ada kontak fisik selama pernikahan, dan mengizinkan jika dia atau aku punya kekasih begitupun sebalik nya. Dan tidak bisa bercerai sebelum satu tahun pernikahan.

Reno mendengarkan dengan seksama cerita shafa, gadis yang selama ini ada di hati nya.

"Benarkah? Kalau begitu mulai saat ini kita bisa menjalani sebagai pacar, aku telah menyayangi mu sejak lama, aku akan menunggu saat nya kamu resmi berpisah dengan nya.

Ucap reno

"Maaf kan aku reno, aku tidak bisa, biar bagaimana pun aku telah menikah dah jadi istri sah di mata hukum dan agama. Aku tidak ingin menjadi istri durhaka karena berselingkuh dengan mu." Ucap shafa seraya meneteskan air mata.

"Baik lah aku tidak ingin ada air mata di mata mu, aku akan menunggu hingga saat itu tiba" ucap reno

"Semua yang telah terjadi tidak akan bisa kembali seperti semula. Kamu jalani saja sesuai kesepakatan, aku akan selalu ada untuk mu" ucap reno.

Shafa merasa terharu mendengar kata² tulus dari pria tampan di depan nya, shafa pun akhir nya memeluk reno untuk beberapa saat..

"andaikan kamu mengatakan jauh sebelum ini, pasti aku akan jadi wanita paling bahagia di dunia ini" ucap shafa yang masih larut dalam pelukan dada bidang pria tampan tersebut.

continued..

thanks for reading

avataravatar
Next chapter