webnovel

Jodoh tidak bisa di Prediksi

Seorang gadis muda dan cantik yang statusnya masih seorang pelajar, terlihat ia sedang Asyik membaca buku diteras depan kelasnya. Sepertinya ia terlalu pada isi cerita buku yang sedang ia baca, sehingga ia tak menyadari ada seorang siswa tampan seangkatannya datang menghampirinya. ' Begitu sukanya kah dia pada buku? ' gumam siswa itu, ia agak heran dengan gadis ini yang suka mengacuhkan orang lain demi buku. Siswa itu sepertinya kesal dengan sifat gadis itu, yang mengacuhkannya bahkan setelah ia mondar-mandir dihadapan gadis itu. Tapi gadis itu masih belum menggubrisnya sedikitpun, sampai pada akhirnya ia mengejutkan gadis itu, sampai gadis itu kembali kedunia nyata

Miy_Chan · Teen
Not enough ratings
15 Chs

Kucing vs Anjing

Nampak seorang siswa SMA yang berparas tampan menghampiri teman perempuannya yang sama juga seorang Siswi SMA yang tengah membaca diteras depan ruang kelas mereka..

Sekolah ini terletak di pusat perkotaan, siswa-siswi nya terdiri dari kalangan Inferior, menengah dan superior. Sekalipun mereka berbeda-beda kelas dan kalangan, tapi mereka menghormati satu sama lain dan diperlakukan dengan sama.

" Woyy!! " Ucap Shanie sengaja mengejutkan temannya itu yang hampir setiap saat membaca dan membaca __ Yshi

Dasar kutu buku

" APA!! " Yshi memekik agak keras, sembari menoleh kearah Shanie " Elo... Ngapain sii loe Pagi-pagi gini, udah way way woy woy? Bikin jantungan aja " Yshi menggerutu pada Shanie

Ia merasa tidak terima, karena temannya ini sudah membuat jantung dirinya berdetak tidak normal

" Hahaha.. Jantungan katanya!! Emang Loe punya penyakit jantungan?? " Shanie menertawakan Yshi yang menggerutu kepadanya dengan tidak karuan, yang di akhiri sunyam senyum

" Loe Stresss?? Sunyam senyum sendiri! " Yshi berkata asal ceplak sembari menyentuh kening teman cowoknya itu, untuk memastikan suhu badannya

" Tuh... Anggara!! "

Shanie menatap Cowok yang sebayanya yang tengah berjalan menuju kearah mereka

Anggara Persetio Wisesa itu adalah mantan pacarnya Yshi yang nama Aslinya Cyintia Yshikha Putri Lee Joon Qyoo karena namanya terlalu panjang dan terlalu sulit untuk diucapkan sehingga ia hanya dipanggil nama awalnya saja

" Pagi Bro!! " Shanie menyapa Anggara ketika ia sudah menghampiri mereka

" Pagi juga.. Eh bwt pagi-pagi gini udah mendung aja " Ujar Anggara sembari melirik Yshi yang tengah menatapnya dengan sinis

" Apa loe bilang?? Loe ngeledek gue?? "

" Nggak... Gue cuma bilang Shanie ganteng,,, iya kan Shan?? "

" Ya kalau itu tidak usah dibahas lagi kali,, sejak lahir gue mah emang sudah ganteng " Respon Shanie dengan 180° Percaya diri ya meskipun itu fakta sih

" Haha,, ya sudah kalau gitu gue duluan ya? Gue takut gunung berapi keburu meletus " Kata Anggara dengan santai menyindir Yshi sembari melirik Yshi lalu melenggang pergi

" Sana aja loe pergi! Sempit tahu kalau ada loe! " Kata Yshi setelah Anggara agak jauh dari mereka

" Sempit apa sempit?? " Respon Anggara mengingatkan suaranya supaya kedengaran oleh Yshi dengan diiringi kedipan sebelah matanya yang membuat Yshi semakin geram

....

" Hahahaha..... "

Akhirnya Shanie melepaskan tawanya dengan sepenuh hati

" Kenapa sii loe setiap loe lihat dia bertemu dengan gue loe suka sunyam senyum,, dan akhirnya tertawa sendiri,,.. Gak jelas banget "

" Ya lucu aja "

" Ghhh.. Mentang-mentang gue dan Anggara pernah ada Insiden___ " Yshi berhenti sejenak mengingat ingat " Padahal gue dan dia kan udah baikan "

Upps baikan disini bukan balikan ya? Tapi sejenis saling memaafkan dan ya melupakan semua kenangan buruk yang telah mereka lalu seperti itu

" Oya?? Masa iya.. Katanya udah baikan!! Tapi setiap bertemu kayak Anjing vs Kucing "

" Enak aja.... Gue disama-samain dengan binatang " Bantah Yshi tak terima

" Emang faktanya begitu "

" Ya terserah loe aja deh! Yang penting loe bahagia "

" Tentu... Gue ketawa pasti bahagia "

" Oya?? Tertawa diatas penderitaan orang!! "

" Haha biarin " Shanie merespon sembari memegang perutnya yang kesakitan karena tertawa yang berlebihan

" Upss napa loe?? Loe sakit perut ya?? Hahaaha " Ledek Yshi sembari tertawa yang dipaksakan

" Gak lucu!! " Tukas Shanie dengan ketus sembari menarik hidung Yshi hingga memerah

"Aww.. Sakit tahu! "

Yshi meringis kesakitan sambil mengusap-usap hidungnya

" Gila!! Sasaran loe selalu dihidungku mulu sih,,, entar lama-lama hidung gue panjang satu Meter lagi " Rutuk Yshi dengan kesal sembari membayangkan hidungnya panjang satu meter

" Ya loe bayangin aja... Kalau hidung loe panjangnya satu meter___" Ia diam sejenak untuk membayangkan bagaimana jika itu terjadi pada teman kutu bukunya ini yang juga galaknya minta ampun deh " Hahahahahahha "

" Sebaiknya loe diem deh... Jangan ketawa mulu nanti muka loe keriput kayak keras kelaparan " Yshi balik candain Shanie yang suka Usil itu

" Emang ada? Orang yang udah keriput kayak keras kelaparan??? "

" Ya... Mungkin ada,, dan sebaiknya loe bayangin kalau itu loe "

" Ishh.. Ngerri gue ngebayanginnya,.. Loe sadis banget sih! Nyama - nyamain gue yang ganteng,, dengan yang serem-serem gitu sih " Rengek Shanie sembari sok takut dengan merinding meskipun tidak terlalu takut juga karena ia tidak membayangkan itu

" Hahahaha " Yshi tawanya pecah

" Kenapa loe ketawa?? Loe stress? Makanya jangan kebanyakan baca buku terus! "

" Enak aja... Ya lucu aja... Hahahahhaha " Yshi menjawab sembari menahan tawanya sebelum kembali tertawa dengan lepas yang membuat Shanie jengkel

" Dasar!! " Rutuk Shanie sembari memukul Pantat Yshi menggunakan buku hingga gadis itu jatuh terjungkal ke lantai... Sebenarnya pukulan Shanie tidak terlalu keras tapi karena Yshi terlalu lemas Akibat tawanya maka dengan mudah ia akan terjatuh

" Aduhhh "

Shanie cepat-cepat menolong mengulurkan tangannya untuk membantu Yshi kembali bangkit... Namun Yshi rupanya jahil sehingga ia menarik tangan Shanie dengan kekuatan penuh sehingga cowok itu ikut terjatuh

" Hahhaha satu sama " Ucap Yshi sembari mengacungkan jari telunjuknya kehadapan Shanie... Sementara Shanie?...

Ia malah bengong menatap lekat gadis manis yang tengah terawa lepas

Entah apa yang sedang ia di fikirkannya,, setelah tawa Yshi reda Shanie membuang tatapannya sembari tersenyum samar yang tidak Yshi ketahui

Yshi segera bangkit sembari membantu Shanie bangkit juga...

Shanie bangkit dengan sedikit agak meringis...

Haha modus mau modus ni orang rupanya

" Apa kamu terluka?? " Yshi segera bertanya dengan cemas " Tolong maafkan aku!! "

" Gak apa-apa kok " Jawab Shanie menenangkan

" Gak apa-apa katanya tapi jalannya pincang " Ledek Yshi

" Aishh anak ini!! " Gerutunya

" Ayoo loe duduk dulu "

Yshi menuntun Shanie ke kursi lalu mendudukkannya dikursi

Yshi beralih kedepan Shanie sembari berjongkok

" Mau ngapain loe? "

" Mau lihat luka loe,, coba loe angkat celana loe!! "

" Enak aja!! Hanya istri gue yang boleh tubuh gue "

" Tapikan gue... Ehhh apa ya... Hmm ya gue cuma mau mastiin aja loe gak kenapa-napa,, lagian luka loe adanya ditutup deh jadii... "..

" Stop ya!! Kamu tahu dari pusar sampai mata kaki itu adalah aurat cowok yang tidak boleh diumbar "

" Hahaha tidak loe kasih tahu pun, gue udah tahu kali " Yshi tertawa dengan canggung dan sedikit merasa bersalah

" Nah udah tahu, terus kenapa tidak dipakai?? "

" Haha lupa " Jawab Yshi dengan malu sembari menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal itu " Malu ya?? " Tanya Yshi untuk menghindari kecanggungan

" Ya iya lah "

" Hahaha kalau kaki dilihat orang mahmau tapi.. Kalau pacaran gak pernah ada tuh yang namanya kata malu " Sindir Yshi sembari menoleh kearah lain dengan dengan posisi masih sama

" Loe nyindir gue? Bilang aja kalau loe cemburu! "

" Dih PD banget sih loe,, emang gue ini siapanya loe? harus cemburu segala lagipula tuh cewek yang pernah loe pacarin tidak pernah ada yang semanis dan secantik gue malah mereka dibawah gue " Ujar Yshi tak kalah narsis ya memang faktanya begitu sihh

" PD amat loe, pake bilang kalau cewek² yang pernah gue kencani itu dibawah loe lagi,, "

" Wah PD itu harus dong,,, oya apa kamu mau pulang?? "

Yshi mengalihkan topik pembicaraan kalau udah berdebat dengan cowok satu ini pasti dia yang akan kalah berargumen

Dasar Pengacara gadungan