1 Mengaguminya Di Tiktok, Menyukainya di Dunia Nyata

Hai disini ada yang percaya seseorang mendapatkan jodohnya di meBeliau sosial? Seperti Facebook, atau Instagram misalnya atau bahkan tiktok?

Ya, aku menemukannya pada salah satu meBeliau sosial Beliautas.

Namanya Agam, Pemuda Religius yang sangat menyukai pembelajaran keagamaan.

Setiap update statusnya tidak pernah henti menyelipkan sebuah ilmu disana, rasanya terasa sangat aneh apabila ia memposhting sesuatu yang bukan mengenai sebuah ilmu agama yang akan menambah ketaatan kita kepada Allah.

Setiap hari, aku mengagumi cara beliau menyampaikan ilmu di meBeliau sosialnya. Mudah dicerna di otakku yang sedikit nge lag.

Tidak, paras wajahnya biasa saja namun ilmunya mampu membuat Aku memalingkan pandangan Aku dari itu.

Ilmunya menghiasi segala sesuatu yang ada pada dirinya, Tutur kata bahkan sampai cara ia berkomunikasi.

Aku tidak pernah meminta kepada Allah untuk menghadirkan Beliau, Aku hanya minta agar beliau dipertemukan dengan wanita yang akan selalu meng suportnya untuk tetap terus menyampaikan ilmu.

Aku meminta agar wanita itu mempunyai bahu yang kuat agar beliau bisa bersandar berkeluh kesah tentang perjuangannya menyampaikan agama Allah.

Usianya masih muda, tidak mungkin jika aku jatuh cinta pada pemuda yang lebih muda dariku yang umurnya beda 5 tahun.

Aku memang belum menikah, karena memang belum ada laki-laki yang berhasil meyakinkan aku harus menerima Beliau. Dan tidak akan mungkin jika aku ternyata dipasangkan dengan pemuda seperti Agam.

Pertama, ia jelas jauh lebih muda dan yang kedua ia jelas-jelas rebutan banyak perempuan dan sudah banyak kiyai yang menyarankan Putri mereka untuk menjadi mendamping Pemuda Religius itu.

Entah darimana beliau bisa mmengenalku, padahal aku hanyalah tukang edit videonya yang aku upload ulang di akun tik tok ku.

Bahkan aku saja tidak pernah memposhting apa pun tentang aku disana, semua hanya tentang pemuda itu.

Iya, benar aku mengaguminya tapi hanya sekedar mengagumi saja.

Tolong digaris bawahi, aku hanya berniat untuk membuat ceramahnya tampak menarik dimata orang-orang dari awalnya tertarik semoga saja mereka kecanduan dan ketagihan dengan ceramahnya beliau sehingga dapat melembutkan hati mereka untuk lebih mudah hidayah datang kepadanya.

Dan aku? Aku akan mendapat imbalan dari Allah karena melalui videoku lah hati merekaluluh dan kembali ke jalan yang benar.

Semoga Aku bisa mendapatkan keringanan dari Allah dalam hisabku karena sebab menyampaikan dakwah.

Sudah bertahun-tahun memegang akun itu ternyata pemuda yang selalu aku edit videonya itu telah lama mencariku, entah bagaimana prosesnya hingga kini ia menghubungiku via whatsapp.

Baru saja mengenalkan diri, keesokan harinya ia datang menemui orang tua ku dengan membawa rombongan keluarganya.

Tak disangka takdir ternyata begitu mengejutkan, Dari banyaknya wanita yang menjadi santrinya hanya aku lah yang ia pilih.

Padahal jarak kami sangatlah jauh, ternyata sejauh mana pun kita berasal jodoh akan tetap dipertemukan.

Itulah janji Allah, sesuatu yang kita anggap mustahil akan menjadi sangat mudah apabila Allah sudah berkehendak.

Setelah pernikahan kami, Ternyata ia sudah menyiapkan 1 rumah untuk ditempati kami kelak bersama keluarga kecil kami.

Kamu tau, Aku jatuh cinta kepadanya setiap hari.

Akhlaknya benar-benar membuat Aku terus semangat memperbaiki diri rasanya tidak ingin aku tertinggal jauh dengannya, Jujur aku pun ingin memasuki surga yang Allah janjikan dengannya.

Pemuda itu ternyata sangat rapuh, banyak beban yang ia pikul untuk memperjuangkan dakwahnya.

Hanya Aku lah tempat ia bersandar dan mendengarkan ceritanya setiap hari, Aku tidak pernah bosan justru Aku sangat senang ternyata Pemuda yang dahulu aku kagumi kini menjadikan Aku bagian dari kehidupannya yang Indah dijalan Dakwah.

Ia menganggapku sebagai wanita yang mulia, tidak pernah ia memintaku melayaninya ia hanya meminta agar Aku mengijinkannya Tidur dipangkuan ku dan menjadi teman ceritanya.

Sesekali kadang Aku mencoba memasak untuknya, Ia tidak pernah mengabaikan satu makanan pun yang aku buat.

Selain memujinya ia selalu menghabiskan Masakan ku dengan penuh kebahagiaan yang nampak di wajah nya yang hitam manis,.

Sesekali aku terlihat seperti anak kecil baginya, ia mengelus kepalaku dengan lemah lembut dan memanjakan ku setiap hari.

Banyak hal tak terduga yang terjadi setelah kami tinggal satu atap bersama, Ia yang biasa Aku lihat sebagai Pemuda yang Cuek terhadap perempuan ternyata bisa semanja itu bersama ku.

Ia bahkan tidak bisa tidur bila tidak memegang tanganku, bahkan hingga waktu sepertiga malam tiba tangannya masih memegang erat jari jemariku.

Lelaki itu benar-benar membuat hatiku seperti mentega yang sedang di tim lagi-lagi ia membuat Aku benar-benar Wanita yang special.

Jam sudah menunjukkan pukul 3, Suara lembut terdengar di telingaku.

"Sayang, Bidadariku Temenin Mas Sholat Tahajjud yuk." Bisiknya di telinga kiriku.

Aku terbangun, mataku sedikit buram kemudian tangannya mengusap kedua mataku " Bismillah, Baca do'a bangun Bobo dulu ya Istriku." Ucapnya dengan nada lembut.

"Eumm, Ah Iya mas. Alhamdulillahi ladzi Ahyana Ba'da Maa Amaa tamaa Wa ilaihi Nusur." Balasku dengan badan yang masih lemas.

"Wah MasyaAllah, kalo Masih mau bobo gapapa Mas sendiri aja deh." Balasnya.

Pemuda Itu mengusap kepala Istrinya dengan lembut dan segera mengambil Air wudhu.

"Eh Mas, Aku ikut." Sahutku.

Pemuda itu menoleh dan tersenyum lebar, kemudian menggendong istrinya Ke kamar mandi untuk sama-sama mengambil Air Wudhu. " Wah Alhamdulillah, Yuk sini mas gendong kasian Istriku masih lemas ya ha ha." Kata Agam dengan manja.

"Ah jangan di gendong nanti suka pengen kentut." Sahut Ara.

"Gapapa kentut Aja gratis kok." Balas Agam.

"Lah? Aku yang malu ." Lirih Ara.

Ara tersenyum malu dan membiarkan suaminya menggendongnya ke kamar mandi.

Agam menaruh Ara duduk di depan cermin, " Istriku, Mas mau Wudhu dulu kita gantian ya." Ucapnya.

Sembari menunggu Agam yang sedang berwudhu Ara menyenderkan dirinya di tembok, "Sambil nunggu enak kayanya sambil merem, ini lampunya terang banget bikin mata pengen bobo aja hi hi." Lirih Ara.

Melihat istrinya tertidur di kursi Agam segera menggendongnya ke kasur dan mencium keningnya. " MasyaAllah Terima kasih Ya Allah sudah diberikan Istri yang menggemaskan." Ucap Agam sembari membetulkan kancing bajunya.

Agam Akhirnya Melanjutkan Shalat sendirian, ia tak tega membangunkan Istrinya yang terlihat kelelahan.

...

Pemuda Itu menatap wajar Istrinya dan tersenyum, "Apa tadi terlalu lama ya, kok kayanya Istriku Kelihatan Cape sekali." Kata Agam tertawa kecil.

Agam mencium tangan Ara dan menaruh nya dipinggang nya, "Aku kira nikah menakutkan, ternyata senyaman ini punya teman hidup." Lirihnya.

Tiba-tiba Ara terbangun dan melihat sekeliling, ia melihat agam kemudian memindahkan dirinya dan tidur di pangkuan suaminya yang akan menelaah beberapa kitab itu. "Aku kira nyariin Suaminya, ternyata nyari tempat tidur ternyaman." Agam tersenyum dan memeluk erat Istrinya.

avataravatar
Next chapter