1 keberangkatan

Di pinggir jalanan kota, kini Karin sedang menatap keramaian yang ada di hadapannya.

"Bismilah, semoga saja dengan keberangkatan aku ke kota ini adalah salah satu jalan untuk mengubah takdir hidupku ke depannya. Amin." Karin terus saja berdoa di sepanjang jalan

Lalu lalang kendaraan yang ada di jalan besar kota ini membuat Karin sedikit bingung dan pusing, pasalnya iya baru sekali menampakan kaki ke kota ini jadi Karin tak begitu mengetahui situasi kota

"Duh, ini aku harus kemana dulu ya, Cari kerjaan dulu atau cari kontrakan dulu. ya?" Karin kebingungan sendiri

Saat sedang melamun Karin tak sengaja menabrak seseorang.

Brak "Duh. Maaf, Maaf Ka aku tak sengaja." Sambil membenarkan kecamatannya

"Hati-hati kalo jalan!" wanita itu berhenti berbicara dan melihat Karin.

"Sepertinya kamu baru iya di kota ini?" wanita itu memandang Karin dengan tatapan aneh.

"Em iya Ka, Maaf ya Ka sekali lagi aku minta maaf," Sambil membungkukkan badan nya

"Tidak apa-apa, Oh iya sepertinya kamu lagi cari pekerjaan iya, Kalo kamu mau, Di tempatku ada satu lowongan kerja." wanita itu menawarkan Karin sebuah pekerjaan.

"Benar Ka? Kalo gitu aku mau Ka. Tapi, kerjaannya apa ya ka?"

"Office girl, Mau gak?"

"Mau-mau Ka, Tapi sebelum itu boleh kenalan dulu gak Ka?" Karin mengulurkan tangannya ke hadapan wanita itu.

" boleh dong, kenalin nama aku Maya," Sambil berjabat tangan

"Nama aku Karin ka, Senang berkenalan dengan Kaka." Karin menggenggam tangan Maya dengan senyuman.

"Habis ini kamu mau kemana Karin?" ujar Maya sambil menunggu bis datang

"Sepertinya aku harus cari kontrakan dulu deh ka, soalnya aku belum tau mau tinggal di mana?"

"Gimana kalo kamu tinggal di kontrakan aku, untung-untung patungan aja kita, Lagian kontrakan aku juga besar ko," Maya menatap Karin dengan senyuman

"Benar ka? Kalo gitu aku mau ka!" Karin antusias

Entah kenapa Karin bodoh atau terlalu polos, Bahkan kepada orang asing yang baru ia kenal saja ia langsung mau di ajak, Gimana kalo orang itu orang jahat?

"Nah ini kontrakan aku Rin, jadi kita tidur satu kamar iya, Tak apa-apa kan?" Maya meletakan tasnya di atas meja

"Tak apa-apa ko. Ka, Di kampung pun Karin suka tidur bareng temen Karin, Jadi Karin sudah biasa ko." Karin melihat sekeliling ruangan tersebut.

"Bagus, iya sudah kamu istirahat dulu iya, Besok kita akan datang ke tempat aku kerja!"

esokan paginya

"Ka Maya, Karin harus pakai baju apa buat ke tempat kerja?" Karin membongkar tas yang ia bawa

"Pakai baju yang bagi kamu nyaman dan sopan oke!" Maya melanjutkan aktivitasnya

"Ok, Ka " Karin mencoba mencari-cari baju kembali.

sesampainya di tempat kerjaan, Maya membawa Karin masuk ke dalam perusahaan tersebut

"Wih May, Lu bawa siapa tuh?" Tanya teman seperjuangan Maya

"Oh ini, Kenalin ini adek aku namanya Karin!" Maya memperkenalkan Karin kepada seluruh temannya

"Karin Ka, Hallo!" sapa Karin ramah ke temannya Maya

"Karin nanti kau tunggu di sini dulu iya, Aku harus kerja dulu, Nanti kalo bosnya sudah Dateng aku bakalan ngajak kamu ke sana!" Maya berucap sambil memegang pundak Karin.

"Ok ka, Oh iya ka, Boleh tidak jika aku berjalan jalan di sini?"

"Boleh, tapi jangan Sampai pergi jauh iya, Nanti kalo aku panggil kamunya susah,"

"Siap ka." Karin pun langsung keluar dari dalam kantor melalui pintu belakang

Karin pergi berkeliling perusahaan itu, Dari jauh Karin sudah melihat taman mini yang cantik yang berada di samping perusahaan itu.

"Wih indah iya, Jadi inget di kampung kalo kaya gini," Karin duduk di bangku taman itu

"Ibu dan bapak tenang aja iya, Alhamdulilah aku di sini bertemu dengan orang baik jadi kalian jangan khawatir sama Karin," ucap Karin sambil memandang langit

saat sedang ingin kembali ke dalam perusahaan tiba-tiba Karin di tabrak oleh seseorang.

"Duh, kalo jalan hati-hati dong, Gimana kalo kaca mata Karin jatuh coba? Kalo kaca mata Karin jatuh nanti Karin gak bisa kerja," cerocos Karin

"Duh, bisa diem gak sih kamu, Lagian kamu ini ko jam kerja malah keluyuran, Kamu ini di tugasnya bagian apa sih hah?" lelaki itu tak mau kalah

Karin menatap wajah menawan itu dengan mata yang berkaca-kaca, Pasalnya baru pertama kali ada orang yang membentaknya.

Dari kejauhan Maya berlalri menemui Karin yang sedang bersama lelaki.

"Duh, Maaf Pak, Tolong maafin adik saya. Pak."

"Oh jadi ini adik kamu, Tolong iya kasih tau dia kalo di sini tuh di larang berkeliaran di jam kerja!"

"Iya. Pak maaf sekali lagi, Karin ayo ikut aku!" Maya menarik tangan Karin

"Kamu ko bisa ada sama pak bos sih Rin?"

"Yang mana Ka?" Tanya Karin polos

" Itu loh Rin, Yang tadi yang sama kamu itu loh,"

"Oh itu, Tadi tuh dia nabrak aku ka," Karin mencoba membela diri

"Iya sudah pokonya kamu jangan pernah Deket-Deket sama bos yang tadi iya, Soalnya dia itu galak,"

beberapa jam kemudian nama Karin pun di sebut.

"Nona, Karin?"

"Iya saya ka," Karin berjalan ke arah ruangan tersebut

"Jadi, kamu yang namanya Karin?"

"Iya Ka, Eh maaf maksudnya Buk."

"Kamu hanya lulusan SMA iya?"

"Iya Buk!"Karin menjawab dengan lembut

"Baik, karena kamu cuman lulusan SMA kamu hanya bisa saya tempatkan di bagian office girl iya, Karena hanya itu Yang ada lowongan di sini!"

"Iya Bu makasih iya!" akhirnya Karin pun berpamitan Dan keluar dari ruangan itu

"Gimana Rin? Di terima gak?"

"Kayanya sih di terima Ka, Soalnya ibu tadi gak bilang apa-apa sih sama Karin," ucap Karin polos

"Iya sudah kalo seperti itu kamu pulang dulu iya, Kamu tau kan jalan pulangnya?"

"Tau ko ka, Aku pulang dulu iya Ka, nanti besok kita kerja bareng deh. Dah!" Karin melambaikan tangannya seraya pergi dari gedung itu.

Di depan gedung Karin kembali bertemu dengan peria itu, Tapi tunggu dulu peria itu sekarang tidak sendirian, dia di temani oleh seorang wanita, Tapi ko sepertinya mereka sedang berantem.

"Eh tunggu!" ucap peria itu

"Apa-apaan sih Lex ngapain kamu manggil wanita udik ini?"

Alex menarik tangan Karin dan mengapitnya begitu saja, Karin yang kaget dan syok hanya mampu diam tak bergeming

"Kenalin Tasya ini adalah calon istriku namanya,,," Alex melotot ke arah Karin

"Nama saya Karin Tante,"

Tasnya melotot karena di sebut Tante oleh Karin "Eh enak aja main manggil Tante-Tante

lagi!" Tasya tak terima dirinya di sebut demikian.

"Jadi kamu sudah tau kan kenapa aku gak mau balik lagi sama kamu?" ucap Alex

"Aku gak percaya ya Lex, kalo wanita cupu ini adalah calon istri kamu!"

"Iya sudah kalo kamu tak percaya, Aku sih masa bodo, Ayo sayang katanya tadi mau makan," Alex menggandeng tangan Karin dengan sangat erat

Karin yang sedang kebingungan hanya menurut saja.

Tasya yang melihat itu pun seketika menghentakkan kakinya ke jalan.

Di dalam mobil .

"Maaf, soal tadi," ucap Alex datar

Sedangkan Karin yang belum sadar dari kagetnya hanya mematung saja.

"Hey?" Alex menepuk pundak Karin

" Eh, iya ada apa Pak?" Karin tersadar dari terkejutnya

"Maaf, soal tadi Dan ini sebagai dispensasinya," Alex memberikan uang kepada Karin

"Maaf, Pak maksud Bapak apa iya?"

"Ini uang untuk tadi, Untuk kamu menjadi pacar saya tadi, Ini ambil!" Alex kembali menyodorkan uang itu

"Maaf, Pak Karin gak bisa Nerima uang itu, Itu bukan hak Karin!" Karin menggelengkan kepalanya

"Oh, iya sudah kalo tak mau," Alex kembali menyimpan uangnya

tiba tiba

"Turun kamu!" ucap alex

Karin pun kaget pasalnya, iya tak tau jalan tersebut.

"Gak mau, Karin gak mau turun, Karin gak tau jalan ini Pak!", Karin menatap mata Alex

Alex yang tak kuat melihat mata Karin pun menghindar dari tatapan itu.

"Terus kamu maunya gimana?"

"Anterin Karin pulang, kalo gak anterin Karin ke kantor tadi!" ujar Karin dengan wajah memerah

"Baik saya akan antar kan kamu ke kantor saja," Alex kembali menjalankan mobilnya

mobil Alex pun melesat begitu saja.

avataravatar
Next chapter