webnovel

Belajar Hari Kedua

Tidak terasa sudah tiga hari anggota BEM berada di desa itu, mereka masing-masing menikmati suasana yang ada. Dan kini, mereka sudah berkumpul di balai musyawarah untuk mengajarkan hal baru pada semua warga yang hadir. Dan sesuai janji mereka kemarin, anggota BEM akan memberikan cara paling efektif untuk petani agar bisa mengelola hasil panen dengan lebih baik lagi.

Semua sudah berkumpul, kegiatan belajar mengajar pun mulai di lakukan. Ada banyak warga yang datang untuk belajar, terutama belajar tentang dunia marketing pertanian. Semuanya terlihat begitu semangat, begitu juga anak-anak BEM yang ada di sana.

Pelajaran di mulai, semua warga terlihat serius mendengarkan. Lalu mereka masing-masing mulai bisa membaca dan menulis dengan kata-kata yang benar, lalu juga menghitung angka-angka yang terbilang cukup banyak. Semua berlalu begitu cepat, semua ilmu mengalir dalam pikiran mereka.

"Baiklah bapak, ibu, adek, kakak semua, bagaimana pelajaran hari ini? Apakah bisa di pahami?" Tanya Aziz mulai berinteraksi dengan para warga.

"Wah hebat pisan ya kalian, kami bisa dengan mudah memahami apa yang kalian ajarkan." Jawab salah satu warga memuji.

"Iya nih, kami jadi tau huruf-huruf dan angka." Lanjut seorang lainnya.

"Benar, baru dua hari kami belajar tapi sudah mengerti semuanya." Sambung seorang warga laki-laki.

"Syukurlah kalau memang seperti itu, kamu ikut senang mendengarnya." Balas Aziz santai.

"Iya, lagipula tugas kami memang membantu semua warga desa." Lanjut Putri.

"Benar sekali, kemajuan warga desa adalah prioritas tugas kami saat ini. Karna itulah kamu memiliki tempat ini, agar kami bisa memberi arahan kepada warga yang belum mengetahui sistem modern." Sambung Fatimah dengan senyumannya.

"Karna itulah kami memberi pelajaran ini untuk semua warga desa, agar kalian juga bisa maju dan berkembang sedikit demi sedikit. Setidaknya bukan hanya kota saja yang harus maju, tapi desanya juga harus maju dan berkembang menjadi lebih baik lagi." Lanjut Ali memberi penjelasan.

Semua warga desa tersenyum mendengar perkataan anak-anak BEM, padahal mereka semua anak kota yang hidup dalam sistem modern. Tapi ternyata masih ada sebagian dari mereka yang peduli akan kemajuan desa-desa terpencil seperti desa itu, dan hal itu membuat warga desa jadi semakin senang.

"Nuhun pisan karna kalian sudah mau membantu kami, setidaknya sekarang kami bisa membaca dan menulis." Ungkap salah seorang warga.

"Iya, kami juga jadi tau apa yang selama ini salah dari sistem pertanian kami." Lanjut seorang warga lainnya.

"Benar pisan, kami jadi tau lebih banyak hal sekarang." Sambung seorang anak muda.

"Jangan terlalu berlebihan, kamu hanya membantu sedikit saja. Kalian tetap melakukannya sendiri, dan atas usaha kalian itulah yang membuat kalian menjadi lebih baik." Balas Ali dengan senyumannya.

"Nah benar sekali, kalian jangan terlalu memuji kami karna pada dasarnya kalian sendiri yang sudah berusaha keras untuk menjadi lebih baik. Jika kami mengajarkan, tapi kalian menolak itu kan sia-sia. Jadi, semua perubahan baik ini tentu dari usaha kita semua yang ingin menjadi lebih baik lagi." Lanjut Fatimah menegaskan.

Para warga saling melirik satu sama lain, tapi apa yang Ali dan Fatimah katakan itu memang benar adanya. Semua perubahan baik itu atas usaha semua orang yang ingin berubah, dan hal itu membuat warga desa menjadi lebih percaya diri untuk menjalani kehidupan.

"Baiklah, karna semua sudah mengerti sekarang kita lanjut ke pelajaran selanjutnya. Sesuai janji saya kemarin, hari ini kita akan mempelajari tentang sistem penjualan yang sama untung dan bertahan lama. Bagaimana, kalian sudah siap?" Ungkap Ali pada semua warga yang hadir.

Para warga mengangguk setuju, karna mereka juga sudah menantikan hal itu sejak tadi. Dan kini, tibalah untuk mereka mempelajari sistem pertanian modern yang saling menguntungkan untuk mereka.

Ali menoleh pada Putri, lalu Putri mengangguk paham dengan arti tatapan ketua BEM itu. Putri pun melangkah maju, lalu ia mulai menuliskan beberapa kata istilah dalam bisnis pertanian.

"Baiklah semuanya, saya yang akan menjelaskan tentang bisnis modern dalam pertanian ini. Bisa dengarkan saya baik-baik, karna pelajaran ini sangat penting untuk sistem pertanian kalian." Ucap Putri dengan semangat.

Semua warga yang hadir pun mengangguk paham, lalu mereka semua terdiam dan membiarkan Putri yang bersuara seorang diri untuk menjelaskan pelajaran yang mereka inginkan. Di sana semua terlihat serius, terutama para warga yang merasa pelajaran itu memang sangat penting untuk mereka.

1 jam berlalu, Putri selesai dengan penjelasannya yang sangat panjang dan penuh makna itu. Bahkan para warga sampai manggut-manggut serius, dan mereka mulai mengerti apa yang salah dalam sistem penjualan mereka selama ini.

"Jadi seperti itu, pantas atuh selama ini kita selalu rugi." Ungkap salah seorang warga.

"Iya yah, ternyata kita salah perhitungan. Kita pikir kita akan untung banyak, eh taunya malah sedikit sekali untungnya." Jawab salah seorang warga lainnya.

"Nah, karna kalian sudah paham dimana letak kesalahannya. Maka perbaiki mulai sekarang, gunakan sistem yang baru seperti yang tadi saya ajarkan ya?" Balas Putri mengingatkan.

"Pasti atuh ari kitu mah, sudah jelas cara ini lebih untung." Jawab seorang warga perempuan.

"Iya, cara yang neng berikan benar-benar mudah di lakukan dan cukup memuaskan hasilnya. Pasti akan kami coba, semoga saja panen yang selanjutnya bisa lebih baik." Lanjut seorang warga lainnya.

"Iya benar, pasti kami coba." Jawab warga-warga lainnya yang setuju dengan cara itu.

Putri dan anggota BEM lainnya tersenyum melihat respon warga yang menerima saran mereka, rasanya tidak sia-sia peluh yang menetes di dahi mereka itu.

"Alhamdulillah kalau memang para warga semua menerima saran kami, justru kami yang merasa sangat senang dengan kepercayaan yang warga berikan." Ungkap Ali dengan wajah tenangnya.

"Baiklah, untuk pembelajaran hari ini di anggap selesai. Jangan lupa untuk datang kembali besok, karna besok akan ada ujian dasar untuk semua warga." Jelas Aziz memberitahu.

"Nah benar sekali, untuk ujian ini ada hadiahnya loh. Siapa pun yang bisa mendapatkan nilai sempurna, maka akan di beri hadiah spesial dari kami. Karna itu, ayo semua datang dan ikuti ujiannya." Lanjut Fatimah dengan semangat.

Para warga langsung saling melirik, mereka terlihat tertarik dengan hadiah yang di katakan oleh Fatimah itu. Hal itu pun membuat para warga jadi ingin tau, dan sudah pasti mereka akan datang lagi besok untuk mengikuti ujiannya.

"Wah ada hadiah, aku pasti ikut." Ucap salah seorang warga.

"Iya, aku juga akan ikut." Jawab warga lainnya.

"Kira-kira apa ya hadiahnya? Jadi penasaran." Gumam seorang ibu-ibu.

Para warga pun jadi penasaran, dan mereka berencana ikut ujian besok.