1 Pertemuan pertama

Di suatu pagi, terlihat seorang perempuan yang memakai seragam restoran masuk ke sebuah minimarket. Saat dia sedang melihat barang- barang untuk dibeli. Di sampingnya terlihat bahwa ada seorang laki-laki yang terlihat lesu dan Kelaparan sambil mencari makanan. Dia terus berpindah-pindah tempat untuk mencari makanan murah di minimarket tersebut. Di saat Jesselyn masih dilanda kebingungan. Pria tersebut terlihat mengambil dan segera membayar air mineral berukuran kecil. Setelahnya, pria tersebut keluar dari toko dan duduk di depan minimarket tersebut tanpa disadari oleh Jesselyn.

"Laki-laki itu terlihat seperti belum makan beberapa hari. Sebenarnya aku ingin memberikanmu makanan. Tapi maaf, uangku hanya tinggal sedikit. Semoga ada orang baik yang memberikanmu makanan." Ucap Jesselyn dalam hati dengan penuh harapan sambil melihat uang yang dia bawa.

Setelah lama memilih, Jesselyn pun mengambil 1 makanan berupa mie instan karena makanan tersebut merupakan makanan paling murah di minimarket tersebut. Setelah membayar, Jesselyn pun ikut mengantri untuk menyeduh mie instannya. Beberapa saat kemudian, sampailah saat untuk Jesselyn menyeduh mienya. Ia menyeduh sambil melihat hpnya.

"Hah, aku diterima kerja di restoran cepat saji itu?!" Ucap Jesselyn yang merasa sangat bahagia di dalam hati.

Namun, kebahagiaan tersebut berhenti setelah dia melihat jam kerjanya yang dimulai pukul 11.00.

"Sekarang udah jam 10.15, mana sempat makan mie ini lagi. Mienya kasih ke orang lain aja kali ya?" Tanya Jesselyn dalam hati sambil mematikan air panas yang mengalir dari dispenser.

"Tapi, apa aku sanggup kerja tanpa makan?" Tanya Jesselyn sambil berjalan menjauhi dispenser sambil memegang mie instannya.

"Pasti bisa!" Jawab Jesselyn dalam hati yang lebih mementingkan pekerjaannya.

"Tapi, mie ini mau dikasih ke siapa?" Tanya Jesselyn dalam hati sambil melarutkan bumbu mienya.

Setelah bumbunya larut, dia pun melihat sekeliling minimarket. Beberapa menit setelah mencari, dia kemudian melihat di depan minimarket ada seorang laki-laki yang terlihat kelaparan tadi. Jesselyn pun pergi keluar tokoh dan memberikannya mie instan.

"Halo, selamat siang. Ini mie untuk kamu ya." Ucap Jesselyn yang meletakkan mienya di samping pria tersebut.

Pria tersebut tampak kaget dan bingung.

"いい人がいてくれたとは思いませんでしたが,この食べ物は安全ですか?" Translate "Tak ku sangka, ada orang yang yang memberikanku makanan. Tapi, apakah makanan tersebut aman?" Tanya laki-laki tersebut dalam hati.

"Lah, orang luar toh? Gue pikir orang sini." Ucap Jesselyn dalam hati yang merasa kaget.

"Really? thank you." Jawab laki-laki tersebut sambil tersenyum dan memegang mie instannya.

"You're welcome." Jawab Jesselyn yang kemudian pergi menjauh dari laki-laki tersebut.

Laki-laki tersebut pun langsung memakan mienya dengan lahap. Tak sampai 5 menit, mie instan tersebut sudah habis dimakan oleh laki-laki tersebut.

"Sorry, but can i borrow your phone? I want to call my family." Tanya laki-laki tersebut yang penuh harapan.

"Fine, but wait a minute." Jawab Jesselyn yang segera memesan ojek online. Setelah memesan, dia pun langsung memberikan teleponnya kepada laki-laki tersebut.

Laki-laki, tersebut pun langsung menekan nomor telepon keluarganya.

"Halo, ini adalah Tomioka Shoto. Saya ingin ibu segera menjemput saya, saya sudah tidak marah lagi, saya sudah cukup untuk merenung. Saya ingin pulang ke rumah, saya di minimarket dekat sekolah Cinta. Dan juga, jangan lupa untuk menyimpan nomor ini!" Perintah laki-laki tersebut sambil melihat ke arah Jesselyn yang tersenyum.

"Masih lama gak ya? Takut telat kerja aku." Ucap Jesselyn yang tersenyum padahal jantungnya sudah akan meledak karena sangat ketakutan.

"大丈夫ですが,多分私はあなたを迎えに行くために夕方まで必要になるでしょう.あなたは辛抱強く,私はあなたを迎えに行くためにできるだけ早く試みます." Translate "Baiklah, tapi mungkin saya membutuhkan waktu hingga malam hari untuk menjemputmu. Kamu yang sabar ya, aku akan berusaha secepat mungkin untuk menjemputmu." Jawab seorang ibu yang merasa sangat bahagia di dalam telepon.

"Shoto, aku sudah dari semalam menunggu kabar darimu loh." Ucap Ibu Shoto sambil tersenyum.

"Ada suara cewek, istrinya kah?" Tanya Jesselyn dalam hati yang merasa penasaran.

"Ya, tidak apa-apa. Aku bisa menunggu." Jawab Tomioka Shoto sambil menutup telepon.

"Thank you." Ucap Tomioka Shoto sambil tersenyum lebar dan mengembalikan ponsel milik Jesselyn.

"Yes, you're welcome." Ucap Jesselyn sambil tersenyun dan mengambil ponselnya kembali.

"Ajak kenalan gak ya?" Tanya Tomioka Shoto dalam hati yang merasa malu, takut dan ragu.

"Mungkin aku memang lebih baik mengajaknya kenalan." Ucap Tomioka Shoto dalam hati dengan wajah yang terlihat memerah.

"Who..." Ucap Tomioka Shoto yang terpotong karena kedatangan ojek online yang dipesan oleh Jesselyn.

"Permisi, mbak Jesselyn ya?" Tanya supir ojek tersebut.

"Iya, bener." Jawab Jesselyn sambil tersenyum.

"I'll excuse myself. Bye, hope to see you next time." Ucap Jesselyn sambil tersenyum dan mulai berjalan ke arah motor ojek.

"Yes, be careful." Ucap Tomioka Shoto sambil melambaikan tangannya dan tersenyum bahagia.

Jesselyn pun pergi ke tempat kerjanya.

"Tentu saja kita harus bertemu lagi, aku Tomioka Shoto akan membalas kebaikanmu yang sangat menyentuh hatiku ini." Ucap Tomioka Shoto dalam hati sambil tersenyum lebar.

"Apakah dia bersekolah dia situ?" Tanya Tomioka Shoto sambil melihat sekolah itu dari kejauhan.

"Sekolah itu tidak terlihat terlalu buruk." Ucap Tomioka Shoto dalam hati yang melihat dari kejauhan sambil tersenyum.

Di sisi lain, Jesselyn pun sampai di tempat kerjanya, dia segera Menganti bajunya.

"Untung belum telat. Kekuatan kebaikan nih bos, senggol dong." Ucap Jesselyn sambil berjalan ke arah dapur restoran dan mulai bekerja sebagai penggoreng ayam.

Waktu pun berjalan dengan cepat, tak terasa hari sudah malam. Jesselyn pun akhirnya bisa berjalan pulang ke rumahnya begitu juga dengan Tomioka Shoto yang sudah tiba di rumahnya.

"Mama, aku ingin meminta nomor telepon tadi." Ucap Tomioka Shoto sambil tersenyum.

"Ya, ini adalah nomornya." Ucap ibu Shoto sambil memberikan nomor telepon Jesselyn kepada Tomioka Shoto.

Tomioka Shoto pun langsung memberikan pesan kepada Jesselyn melalui Helloapp.

"Hai, saya adalah Tomioka Shoto. Orang yang tadi kamu beri mie instan." Pesan Tomioka Shoto yang merasa gugup dan malu.

Namun, Jesselyn tidak aktif karena sudah tidur.

"Dia sudah tidak aktif, aku sebaiknya tidur daripada menunggunya yang tidak pasti kapan aktifnya." Ucap Tomioka Shoto sambil berbaring dan mulai menutup matanya.

Bersambung...

Update setiap hari, pukul 20.00 WIB, di Noveltoon, Wattpad dan webnovel. 😁 👋 😉

avataravatar