434 Terpencar

"Gelap sekali… dimana ini?" Suara Karin terdengar sedikit menggema saat berada dalam ruangan tersebut. Ia yang ingin melangkahkan kakinya mendadak di hentikan oleh Ayah Alisya.

"Tetap di tempatmu, kita tak tahu apa yang sedang kita hadapi sampai keadaan benar-benar terang.  Jadi sebaiknya kita memastikan lingkungan kita terlebih dahulu." Ucap Ayah Alisya sambil terus mempertajam indranya untuk mengenali keadaaan disekitar mereka.

"Dimana pria bodoh itu? Kenapa aku tak mendengarnya bersuara sama sekali?" gumam Karin mencari keberadaan Ryu yang tak terlihat sama sekali.

"Sepertinya kita sedang terpisah dengan dia.!" Tepat setelah Ayah Alisya menjawab pertanyaan Karin, lampu ruangan itu menyala dengan sangat terang.

"Jangan bergerak!" ucap Ayah Alisya cepat saat mengenali tempat mereka yang berada di tengah-tengah ratusan ular berbisa.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter