webnovel

82

*

rubi kembali ke rumahnya sudah sore dan melihat keamana rumah namun tak ada yang mencurigakan

saat rubi akan naik ke lantai atas di mana kamar pribadi berada dia melihat bi ina turun membawa nampan namun semua masih penuh belum tersentuh

"sisi gak mau makan bi"tanya rubi

"iya den..bibi udah coba bujuk tapi gak mau"jawab bi ina

"ya udah sini makanya biar aku yang coba kasih sisi makan"perintah rubi sambil mengambil nampan berisi makanan itu dan berlalu menuju kamar

"kenapa kamu gak makan"tanya rubi yang melihat sisi masih betah berbaring di ranjang dan sisi tidak menanggapi rubi hanya melihat sekilas lalu membalikan wajahnya karena enggan melihat rubi

"kasian loh bibi udah susah payah bikinin kamu makan"rubi mencoba membujuk sisi

"aku cuma mau pulang"jawab ketus sisi

"pulang ke mana ini rumah kamu"jawab rubi dengan lembut sambil membelai rambut sisi

"aku mau pulang ke rumah ayahku"kali ini sisi menjawab dengan nada keras

"iya besok kita akan berkunjung ke rumah orangtua mu..tapi sekarang kamu makan dulu"kata rubi sambil menarik sisi agar duduk

"kamu denger gak sih aku bilang jangan sentuh aku..lagian aku gak laper"teriak sisi

karena masalah yang begitu rumit membuat rubi geram dengan tingkat sisi yang kekanakan dia menyendokan bubur yang ada di mangkok itu ke dalam mulutnya sendiri lalu mendekati sisi dan memasukan makanan itu ke mulut sisi melalui mulutnya dengan paksa

"uhuk.. uhuk... kamu gila"teriak sisi yang mendapat serangan dadakan dari rubi

"aku bisa lebih gila jika kamu begini"jawab enteng rubi sambil mencoba kembali memasukan bubur lagi ke dalam mulut namun belum bubur itu mendarat ke mulut rubi sisi sudah mengambil paksa bubur itu dari tangan rubi

"aku bisa makan sendiri" ketus sisi dan memakan bubur itu dengan cepat

"good girl... lagian sekarang kamu makan juga bukan untuk dirimu sendiri tetapi ada anak kita di dalam sini"kata rubi sambil menyentuh perut datar sisi

"anak aku buka anak kamu"jawab sisi sambil melotot

"memangnya anak itu bisa tiba-tiba ada di dalam perutmu tampa kerja keras ku"rubi mencoba mengoda sisi untuk mencairkan suasana yang dari kemaren tegang

mendengar itu sisi segera meletakkan mangkuk bubur yang sudah kosong lalu mengambil bantal dan meleparkanya pada rubi sekuat tenaga sambil mengumpat

"dasar lelaki brengsek"

umpatan itu hanya mendapatkan senyuman jahil dari rubi.