webnovel

Jangan Ambil Anakku

Venus, seorang gadis sederhana yang terjebak dalam permainan cinta pria dengan hati sedingin es. Perasaan yang tidak dapat dikendalikannya, membawanya ke dalam kehidupan yang rumit dan menyakitkan Merasa hancur dan putus asa akan perjalanan hidup yang dia jalani tanpa bisa dia kendalikan sehingga membuatnya terpuruk sedalam-dalamnya. (21+)

mel_az · Urban
Not enough ratings
32 Chs

Bahagia

Venus membuka matanya perlahan, dimana ini? Kok, harum banget kamar ini? batin Venus. Lalu dia mengingat-ingat, dasar bego! Aku kan lagi di...Venus merasakan ada yang mengganjal di belakang pantatnya, dia meraba lalu memegang dengan tangan kirinya, keras tapi lembut.

" Menggodaku?" tiba-tiba ada suara seorang pria dibelakangnya. Venus agak kaget, fia membalikkan badannya tanpa melepas pegangannya. Pria itu melihat kebawah badannya, Venus mengikuti pandangan pria itu.

" Aaaaaaa!" teriak Venus melepas tangannya. Matanya terbelalak melihat tangannya memegang milik Calleb. Lebih kaget lagi ada pria tampan tidur seranjang dengannya.

" Calllll!" teriak Venus. Calleb membungkam mulut Venus dengan bibirnya. Venus berusaha menutup bibirnya. Calleb menarik wajahnya.

" Aku belum sikatan!" ucap Venus lalu berlari ke kamar mandi. Tidak lama kemudian Callebpun berlari menyusul Venus. Venus terkejut melihat Calleb masuk juga hanya memakai celana dalam. Venus menatap tubuh kekar Calleb, dan saat dia sampai dibagian bawah, dia melihat milik Calleb sudah memberontak ingin keluar. Venus menutup matanya.

" Aku mau mandi! Kamu keluar dulu!" ucap Venus malu. Tiba-tiba Calleb mengangkat tubuh Venus ala bridal style. Venus yang kaget membuka tangannya fan melingkarkannya ke leher Calleb.

" Tanggung jawab!" ucap Calleb lembut. Belum sempat Venus membuka mulut, Calleb sudah melumat bibirnya dan membawa Venus ke shower. Merekapun melakukannya beberapa kali lagi.

Venus memasang dasi Calleb, tiba-tiba dia merasa mual dan berlari ke westafel. Calleb panik melihat keadaan Venus.

" Vee!" panggil Calleb.

" Stop! Jangan kesini, aku nggak mau kamu lihat aku begini," kata Venus sambil mengangkat tangannya ke arah Calleb. Calleb langsung berhenti.

" Sorry! Pasti gara-gara aku!" ucap Calleb. Venus berdiri dan berjalan ke arah Calleb. Mata itu, terlihat kesedihan yang dalam, Venus memegang wajah Calleb.

" Mungkin cuma kecapekan dan masuk angin," ucap Venus sambil mengelus pipi dan jambang Calleb.

" Sorry, Vee! Aku begitu gila bila melihatmu!" kata Calleb sambil memeluk Venus.

" Aku nggak mau kamu kenapa-kenapa! Maaf!" kata Calleb lagi. Venus melepas pelukannya sambil tersenyum.

" Kamu sadar, kalo ini pertama kali kamu bicara banyak?" kata Venus. Calleb juga heran dengan dirinya. Lalu dia mengangkat Venus dan mbaringkannya di tempat tidur.

" Stay here! Kamu harus istirahat! Jangan membantah!" ucap Calleb. Venus hanya diam dan mengangguk. Lalu Calleb keluar dari kamar, Venus tersenyum dan merasa sangat bahagia dengan kasih sayang yang diberikan Calleb. Dia menyalakan ponselnya, tiba- tiba pintu kamarnya diketuk. Venus kaget, ngapain Calleb pakai ketuk pintu segala, batin Venus.

" Masuk aja! Ngapain pake ketuk pintu segala!" kata Venus.

" Permisi, Bu! Saya disuruh bapak mengantar sarapan buat ibu!" seorang wanita tengah baya masuk membawa nampan.

" Ibu siapa?" tanya Venus.

" Saya Mbok Mira! Yang menjaga rumah ini," ucap Mbok Mira sambil tersenyum dan meletakkan nampan diatas nakas.

" Bapak mana?" tanya Venus.

" Bapak langsung berangkat, katanya ada rapat," jelas mbok mira.

" Ooo, makasih, ya, mbok!" ucap Venus.

" Kalo ada apa-apa, Ibu bisa panggil saya," kata mbok mira.

" Iya, mbok!" jawab Venus. Lalu ponselnya berbunyi. WA dari Calleb

* Makan sarapannya, tunggu aku dirumah, maaf nggak pamit

Dasar! Beraninya bicara di WA, batin Venus.

* Ok!

balas Venus. Calleb didalam mobil tersenyum membaca balasan WA Venus.

Sesampai dikantor, Calleb langsung sibuk dengan pekerjaannya. Telpon dari Viola tidak pernah dijawabnya, bahkan nomor Viola dibloknya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi saat dia meeting, nama kakek tertera di layar. Sialan! Pasti Viola merayu kakek buat nelpon gue! batin Calleb. Calleb ijin sebentar untuk menjawab telpon.

" Halo, kek!...Iya, kek!...Saya sibuk, kek! Pulang kerja langsung tidur...Gara-gara saya tinggal kemarin, para investor marah-marah, Gerry hampir dituntut!...Kakek seperti nggak kenal Viola aja....Berapa lama lagi kakek disana?...Iya, kek!...Iya!...

Lalu Calleb masuk ke ruang rapat.

" Ada yang menarik, Bos? Dari tadi liat Hp senyum terus?" tanya Gerry yang penasaran sama sikap Calleb yang aneh. Nggak biasanya dia berlama-lama pegang Hp. Calleb menatap Gerry dengan tajam. Lalu mereka menyelesaikan beberapa pekerjaan yang baru saja didapat.

" Pulang!" ucap Calleb tiba-tiba. Gerry terkejut, biasanya kalau baru dapat proyek, bisa liembur sampai jam 12 malam. Ini baru juga jam 11 malam sudah mau pulang. Tanpa menunggu lama, Calleb pergi meninggalkan Gerry yang terheran-heran.

Calleb sampai di rumah jam 12 malam. Perlahan dia masuk dan menuju lantai 2, dia akan ke kamar saat matanya melihat Venus tertidur diruang TV. Dia mendekati Venus dan menatapnya dengan lembut. Diciumnya kening Venus, lalu diangkatnya tubuh Venus.

" Hai! Sudah pulang?" tanya Venus saat membuka mata dan mencium bau harum maskulin juga merasa ada yang mengangkat tubuhnya.

" Maaf!" ucap Calleb. Venus tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Calleb membaringkan Venus di ranjang dengan lembut, lalu pergi mandi. Saat selesai, dilihatnya Venus telah tertidur dan diapun tidur disampingnya. Keesokan harinya, Calleb bangun dari tidurnya dan tidak menemukan Venus disampingnya, dia langsung panik mencari didalam kamar mandi, tidak ada. Calleb keluar ke ruang TV, tidak ada juga. Lalu dia turun bermaksud menanyakan mbok mira, tapi dilihatnya Venus sedang berdiri didepan kompor. Dengan cepat Calleb memeluk Venus dari belakang. Venus kaget mendapatkan pelukan Calleb.

" Cal! Ada mbok mira disini!" kata Venus pelan. Mbok Mira yang melihat keintiman mereka hanya tersenyum dan pergi meninggalkan mereka.

" Tu kan, mbok mira pergi!" kata Venus lagi.

" Kupikir kamu pergi!" ucap Calleb. Venus membalikkan tubuhnya. Bangun tidur aja dia sangat tampan! batin Venus.

" Mana mungkin aku pergi! Aku akan pergi kalo kamu usir atau..." ucap Venus serius.

" Atau?" tanya Calleb.

" Kamu mengkhianatiku!" jawab Venus. Calleb seketika memeluk Venus dengan erat.

" Aku bisa mati!" Venus melepas pelukan Calleb dan menutup mulut Calleb dengan tangannya.

" Jangan bicara gitu! Kita nggak akan kenapa-kenapa kalo kita saling jujur dan percaya," tutur Venus.

" Kalo aku bohong?" tanya Venus.

" Aku akan membencimu seumur hidupku dan gak mau ketemu kamu lagi," jawab Venus. Calleb menatap wajah Venus dengan sedih. Venus melihat kesedihan dimata Calleb.

" Ada apa? Kenapa tiba-tiba sedih?" tanya Venus. Calleb menggelengkan kepalanya dan memeluk Venus. Maaf, Vee. Sebelum lo pergi ninggalin gue, gue gak akan sia-siakan saat sama lo, batin Calleb. Calleb meninggalkan Venus untuk mandi, setelah selesai, dia memakai pakaian yang sudah disiapkan Venus didepan lemari dan turun kebawah. Venus sudah duduk dimeja makan. Calleb memberikan senyum tipisnya.

" Pelit sekali bapak satu ini kalo senyum!" ucap Venus.

" Aku ikut kerja, ya? Nggak enak sama Pak Gerry," ucap Venus.

" Bilang cuti," jawab Calleb.

" Kita masih bisa ketemu disini," ucap Venus lagi.

" Aku nggak suka ada yang liat wajahmu," tutur Calleb.

" Cal! Kayak aku ini artis aja!" ucap Venus malu.

" Bayu!" ucap Calleb dengan tekanan.

" Kamu cemburu sama bayu?" tanya Venus.

" Gerry!" ucap Calleb lagi.

" Dia juga?" Venus terkejut. Mata Calleb membesar. Venus menggelengkan kepalanya.

" Semua pria!" ucap Calleb.

" Posessif!" ucap Venus sambil cemberut.

" Kamu? Apa kamu boleh deket-deket ato liat-liat pegawai ato wanita diluar sana?" tutur Venus. Calleb mendekati Venus dan berbisik.

" I'm loyal!" ucap Calleb mesra, Venus tersenyum lega. Merekapun mulai makan. Saat Venus akan memasukkan makanan dalam mulutnya, tiba-tiba Venus mual dan lari ke westafel dapur. Calleb kaget meliht hal itu dan menyusul Venus.

" Vee!' panggil Calleb. Venus mengangkat tangannya seperti sebelumnya, tapi kali ini Calleb tidak menghiraukan, dia memijit tengkuk Venus dan membersihkan mulutnya.

" Sorry!" ucap Venus.

" Apa kita ke dokter aja?" tanya Calleb.

" Nggak! Kemarin q pake tiduran aja mualnya hilang," jawab Venus. Dengan cepat Calleb menggendong Venus ke kamar dan membaringkannya di ranjang. Calleb mencium kening Venus. Venus melingkarkan kedua tangannya keleher Calleb. Seketika bagian bawah Calleb terasa sesak.

" Menggodaku?" ucap Calleb. Venus menggelengkan kepala sambil tersenyum nakal.

' Tanggung jawab!" kata Calleb sambil melihat ke bawah, Venus ikut melihat, dia melihat sesuatu yang agak menonjol di celana Calleb. Dengan cepat Calleb melumat bibir Venus. Akhirnya pakaian Calleb berantakan dan mereka bermain dengan lembut tapi penuh nafsu yang menggebu. Venus sangat menikmati permainan Calleb dan itu membuat dia jadi lupa segalanya. Setelah beberapa kali pelepasan, mereka kehabisan tenaga. Venus sampai langsung tertidur. Calleb mencium kening Venus dan pergi ke kamar mandi.

" Pak!" panggil mbok mira, saat melihat Calleb turun. Calleb menatap mbok mira.

" Kemarin juga ibu mual terus!" lapor mbok mira.

" Apaaaa...ibu hamil?" tanya mbok mira. Calleb terkejut mendengar ucapan mbok mira, hamil? Apa orang hamil begitu? batin Calleb.

" Beli alat tes!" kata Calleb sambil memberikan uang pada mbok mira. Lalu Calleb pergi ke kantor. Dikantor dia tidak dapat berkonsentrasi, dia gelisah. Gerry menyadari kegelisahan Bosnya.

" Apa ada masalah, Bos?" tanya Gerry. Calleb diam saja! Is she really pregnant? batin Calleb.