webnovel

Bab 21. Selalu curiga

Setiap Hari Rey mengajari Hani menyetir sampai di hari ke lima Hani sudah mulai lancar, Hani sangat bahagia, sebagai imbalan karena telah mengajari Hani menyetir Mobil, Hani mengajak Rey berbelanja, dan Rey boleh belanja apa saja, dan Hani yang membayarkannya. Rey membeli tas dan sepatu yang cukup mahal, dia benar-benar memanfaatkan kebaikan Hani.

Setelah berbelanja mereka juga makan siang di sebuag Resto, Rey mengusulkan Hani untuk membeli lingerie yang sexy untuk menyambut ke pulangan suaminya. dan Hanipun menuruti, setelah selesai berbelanja, Hani pulang untuk mandi terus berdandan dan memakai lingerie sexy berwarna merah,seperti yang di usulkan Rey.

Bagas pulang dengan penuh kerinduan, ia di sambut oleh Hani dengan penuh sukacita.

"Wow kamu cantik sekali sayang.. "Bisik Bagaa di telinga Hani. yang kaget dengan perubahaan istrinya karena Hani jarang memakai Lingerie apalagi berwarna merah, kebanyakan Lingerie yang di miliki Hani berwarna hitam.

Hani hanya tersenyum mendapat pujian dari suaminya. "Sayang kamu mau makan dulu aoa mandi dulu?" tanya Hani.

"Aku makan kamu saja. "kata Bagas.

"Itu nanti saja kamu harus mandi dulu,"kata Hani.

"Habis kamu begitu menggoda.. membuat aku berfantasi liar melihat penampilan kamu seperti ini."

"Tapi kamu suka kan?"

"Suka sayang, dapat ide dari mana kamu berpenampilan seperti ini?"

"Dari Rey.. Rey yang suruh aku beli lingerie sexy , transparan, berwarna merah, dia juga yang mengatakan agar aku jangan pakai bra dan cd, biar lebih menggoda dan harus pakai make up sedikit tebal. tapi kok aku ga nyaman berpenampilan seperti ini , aku seperti pelacur. "Kata Hani.

"Ya sudah sayang, kamu berpenampilan seperti biasa saja, Aku juga merasa kamu seperti orang lain Jika berpenampilan seperti itu, Aku mandi dulu ya" kata Bagas Sambil masuk ke kamar mandi.

"Jadi aku boleh ganti penampilan tidak seperti ini. " kata Hani. Bagas pun menganggukkan kepalanya. Hani pun mengganti lingerie merahnya dengan lingerie hitam, dan menghapus make up nya agar tidak terlalu tebal Hani merasa nyaman seperti itu. dan ketika Bagas keluar dari kamar mandi ia melihat senyuman di bibir Hani.Dan Bagas lebih menyukai penampilan Hani yang seperti ini karena menurut Bagas sama seperti pemikiran Hani penampilan yang tadi mirip seperti seorang pelacur.

Bagaspun mulai beraksi, melepaskan kerinduannya kepada istrinya, dengan mencium bibir istrinya.."Aku sangat merindukanmu.. sayang.. "Bisik Bagas di telinga Hani.

"Aku juga sangat merindukanmu.. Ougghhh..." Hani mendesah saat serangan bertubi-tubi dari Suaminya.

"Sayang tenang dulu, "Kata Hani.

"Aku udah ga tahan.. udah seminggu ga ngerasain milik kamu.. "Kata Bagas sambil terus menjelah tubuh Hani yang sudah telanjang setelah lingerie nya di lepaskan Bagas.

"Aku masuk yah.. aku dah ga tahan Honey.. "Bisik Bagas di telinga Hani. yang membuat Hani meremang. Hani pun menganggukkan kepalanya tanda setuju.

Bagas pun memasuki tubuh istrinya dengan menggerakkan pinggulnya maju mundur makin lama semakin cepat. desahan dan erangan keduanya saling bersahutan, membuat gairah meningkat semakin memuncak.

Demi memuaskan hasrat nya mereka melakukannya dengan berbagai gaya, hingga keduanya mencapai puncaknya. setelah lelah keduanya pun tertidur pulas hingga keesokan harinya baru mereka berdua bangun untuk memulai kembali aktivitasnya.

Mereka sarapan pagi bersama, "Sayang, aku boleh bawa mobilku sendiri yah ke kampus."Tanya Hani.

"Hahaha, memangnya kamu sudah bisa nyetir sendiri, aku mau ajarin aja kamu ga mau, aku suruh kursus juga ga mau, udah deh kamu tunggu mang Maman pulang dari kampungnya. untuk saat ini biar aku antar ke kampus, kalau aku sempat ga sibuk nanti aku jemput, "Kata Bagas.

"Mas, aku sudah bisa nyetir kok, selama mas tugas ke Medan seminggu aku diajarin Rey, dan sekarang aku sudah lancar mas, tinggal bikin SIM nya aja."Kata Hani.

"Yang bener sayang.. kamu beneran sudah bisa nyetir?" tanya Bagas ga percaya.

"kalau mas ga percaya ayo kita buktikan kita naik mobil dan aku yang nyetir."

"Sungguh? ya sudah nanti habis sarapan kita coba yah sayang." Merekapun menyelesaikan sarapannya setelah itu baru mereka pergi ke garasi untuk mengetest benar atau tidaknya Hani sudah bisa menyetir. dan benar saja ketika mereka masuk ke dalam mobil, Hani dengan lancarnya bisa mengendarai mobil tersebut. Bagas terkejut hanya bisa senyum-senyum sendiri.

"Bagaimana sayang, aku sudah bisa kan?" Kata hani.

"Iya sayang, nanti aku akan antar kamu bikin SIM, ga usah di test tingal foto saja, dan ga akan lama prosesnya nanti aku akan telpon dulu ke kantor samsatnya.. "

"Iya sayang, kebetulan kuliahku siang jadi kita bisa bikin SIM dulu. "

Baik lah nanti aku juga pergi ke kantor setelah mengantar kamu bikin SIM.

Bagas menelpon petugas samsat untuk memberitahukan kalau ia akan membuat SIM untuk istrinya, setelah itu baru mereka berangkat dan ketika sampai mereka langsung masuk ke ruangan Foto untuk di Foto, setelah selesai Bagas membikan amplop kepada mereka, lalu merekapun kembali pulang, Bagas mengantarkan istrinya pulang ke rumah karena kuliahnya siang sedangkan Bagas setelah itu dia langsung menuju ke kantornya.

"Hati-hati mengendarai mobilnya yah.. "

"Mas, mas ga kasih aku hadiah, kan aku sudah bisa nyetir.. "Kata Hani.

"kamu mau hadiah apa?" Tanya Bagas.

"Apa saja terserah mas.. "

"Ya sudah nanti pulang kerja mas akan kasih kamu hadiahnya.. "Kata Bagas. LaluBagaspun berangkat ke Kantor. sesampainya di kantor Bagas mendapatkan laporan dari asistennya kalau ATM yang di miliki istrinya keluar pengeluaran cukup besar, setelah di telusuri ternyata di pakai membeli tas dan sepatu branded.. Bagas merasa curiga, karena selama menikah Hani tidak pernah membeli barang-barang Mahal apalagi branded seperti itu.

Bagas menyuruh asistennya untuk menyelidikinya, karena Bagas takutnya Hani dimanfaatkan oleh seseorang. setelah di selidiki ternyata kecurigaan Bagas benar Tas dan sepatu itu bukan untuk Hani namun untuk temannya Rey, baru saja Bagas mengetahui hal itu tiba-tiba ada notifkasi pemberitahuan dari Bank kalau Hani mentranfer sejumlah uang yang cukup besar kepada seseorang atas nama Rey aprilia. sebesar lima ratus juta.

Bagas benar-benar kesal, kenapa istrinya tidak minta ijin terlebuh dahulu, atau minta pendapatnya, bahkan mengirim ibunya saja Hani selalu terbuka kepadanya, kenapa sekarang Hani seperti ini, memang itu adalah uang Hani yang di berikan Bagas, namun Bagas tidak rela kalau istrinya di manfaatkan oleh temannya itu.

Akhirnya Bagas memblokir kartu Atm milik Hani. daripada nanti terus di porotin sama temannya yang bernama Rey.

Hani pergi ke kampus dengan perasaan senang karena ia sudah bisa mengendarai mobilnya sendiri. sesampainya di kampus kedatangan Hani di sambut Rey. "Hani makasih yah, kamu sudah menolongku, meminjamkan uang, ibuku di Menado jadi bisa Operasi hari ini.. ini semua berkat kamu."

"Ya tidak apa-apa,aku senang bisa menolong kamu ."

Next chapter