1 Bab. 1 

--Jangan pernah keluar pada malam hari pada bulan oktober karena kau akan di buru oleh monster yang bahkan tidak sempat kau lihat.--

Itu adalah kata-kata yang sering orang-orang tua katakan. Semua orang melakukannya dan tidak ada yang benar-benar keluar rumah. Suasana kota sangat sepi ketika bulan oktober. Itu adalah hal yang unik.

"Apa kau gila? Adikku sedang sakit, tetapi kau bilang rumah sakit sedang tutup. Kau pasti bercanda," keluh Jeck. Dia tidak pernah berpikir kalau bahkan rumah sakit tidak ingin menolong orang yang sedang membutuhkan.

Jack Mellon tinggal bersama dengan adiknya. Mereka hidup dalam kesederhanaan. Mereka hanya memiliki satu buah rumah yang sudah tua dan satu buah motor butut.

Malam ini adiknya sedang demam tinggi. Dia ingin membawa adiknya ke rumah sakit, tetap rumah sakit ternyata tutup. Ada orang yang sedang berjaga, tetapi mereka tidak ingin membuka pintu. Mereka takut dengan legenda bulan Oktober.

"Maafkan kami tuan! Kami benar-benar tidak bisa melakukannya." perawat itu meminta maaf dengan sangat, tetapi Jack tidak terima. Dia ingin adiknya di bawa masuk dan diberi perawatan.

"Kalau kau tidak membukanya, maka adikku dalam masalah. Bisa-bisa di mati. Kalau itu terjadi itu adalah salah kalian," keluh Jack. Dia mencoba menurunkan nada bicaranya. Jack juga menambah efek memelas agar mereka kasihan. Sayangnya itu tidak berhasil.

"Maafkan kami, tuan. Kami tidak bisa. Bukankah tuan tahu sendiri kalau kita tidak boleh keluar rumah pada bulan oktober? Kami tidak bisa mengambil risiko hanya untuk satu orang. Kalau kami memberikan izin dan membuka pintu, maka rumah sakit ini akan terkena sial. Tidak ada yang ingin hal itu terjadi," jawab perawat yang sedang berjaga.

"Kalian percaya dengan lolucon bodoh itu? Jangan bercanda denganku!" teriak Jack. Dia ingin tertawa, tetapi tidak bisa karena di pikirannya hanya tentang cara menyelamatkan adiknya. Nama adiknya adalah Jissie Mellon.

"Maafkan kami tuan!"

Tidak lama kemudian perawat itu menutup kain yang membuat mereka bisa saling melihat satu sama lain. Jack terdiam. Dia tidak menyangka kalau dia dan adiknya akan diabaikan hanya karena mitos tentang Iblis yang muncul di bulan oktober.

"Buka! Cepat buka pintunya!" teriak Jeck sambil memukul-mukul pintu.

Tidak ada jawaban sama sekali.

"Pu … lang, Kak!" pinta Jissie.

"Tidak bisa. Aku harus memberimu perawatan. Mereka harus membuka pintu. Mereka harus melakukannya," keluh Jeck. Dia ingin protes lagi, tetapi Jissie memegang tangan Kakaknya dengan sangat lembut.

"Pulang," ucap Jissie dengan suara yang sangat lembut. Suaranya terlalu lembut, itu membuat Jack menjadi semakin khawatir. Suhu tubuh Jissie sangat panas.

"Pulang," ulang Jissie. Kali ini suaranya lebih lembut. Malah terdengar sangat kecil. Hampir tidak terdengar. Untung saja Jisse berbicara tepat di samping telinga Jack. Itu membuat Jack bisa mendengar apa yang Jisse katakan.

"Baiklah," ucap Jack.

Dia pun pergi dari sana dengan wajah lesu dan kecewa. Dia tidak percaya orang lebih mementingkan rasa takut daripada kemanusiaan. Dia mengayuh sepeda dari rumahnya sampai ke rumah sakit. Jarak yang harus dia tempuh adalah tiga kilo meter. Jarak yang tidak terlalu jauh kalau menggunakan sepeda motor atau mobil. Sedangkan, dia tidak memiliki kedua hal itu. Yang mereka miliki hanyalah sepeda tua yang sekarang sedang dia gunakan.

"Kau baik-baik saja, Jissie?" tanya Jack.

Dia tidak merasakan pergerakan Jisse lagi. Hembusan napas Jissie yang selalu mengenai daun telinganya pun sudah tidak ada. Itu membuat Jack panik. Dia langsung menghentikan sepedanya dan langsung menurunkan Jisse.

"Bangunlah!" pinta Jack.

Jissie sama sekali tidak bergerak. Napasnya sudah tidak berhembus lagi. Air mata Jack langsung mengalir membasahi pipinya. Dia sangat sedih, marah, kesal, kecewa dan beberapa emosi lainnya yang bercampur aduk.

"Aku mohon bangunlah! Bangun, bangun, bangun, bangun. Aku mohon!" teriak Jack.

Tidak ada yang mendengar teriakannya. Tidak ada yang peduli dengan apa yang dia alami sekarang. Jissie sudah tidak bernapas lagi. Dia sudah pergi selamanya. Jack sudah tidak memiliki keluarga lagi.

"Aku mohon bangunlah!" pinta Jack. Tidak ada respons sama sekali. "Aku mohon bangunlah. Apapun itu aku mohon bangunkan Jissie. Aku akan melakukan apa pun demi dia. Bahkan kalau perlu ambil saja nyawa ku sebagai gantinya," pinta Jack. Dia sudah tidak peduli lagi. Dia rela melakukan apa pun asal adiknya bisa bangun lagi.

Tubuh Jissie sudah sangat dingin. Wajahnya yang pucat sudah menjadi lebih pucat lagi. Kulitnya menjadi lebih lembut, lebih tepatnya lebih lentur daripada sebelumnya.

"Iblis!" teriak Jack. Dia ingat kalau ini adalah bulan oktober yang katanya waktu para Iblis turun ke bumi untuk mencari mangsa. Dia juga pernah mendengar kalau Iblis bisa menghidupkan orang yang telah mati, tetapi denga bayaran yang jauh lebih besar. "Kalau kau memang ada, maka kabulkanlah permohonanku. Berikan Jisse kehidupan lagi. Aku akan menukar hidupku sebagai gantinya." Jack serius dengan apa yang dia katakan.

Tidak terjadi apa pun. Mitos yang beredar hanyalah omong kosong. Iblis itu tidak ada.

Tiba-tiba di sekeliling Jack muncul asap berwarna hitam dengan sedikit ada warna mereka. Asap itu memiliki aroma yang sangat enak. Itu terasa seperti sebuah parfum mahal yang sering digunakan oleh bos Jack.

"Aku bisa mengabulkan permintaanmu, tetapi kau harus memenuhi permintaanku lebih dulu," ucap seseorang dari balik asap hitam itu. Tidak lama kemudian dari balik asap itu muncul orang yang mengenakan jas berwarna hitam dengan dasi berwarna merah, celana panjang hitam dan sepatu pantofel yang juga berwarna hitam. Dia memiliki rambut yang disisir sangat rapi.

"Siapa kau?" tanya Jack.

"Kau tadi meminta bantuan, tetapi sekarang kau lupa. Kau bercanda atau kau memang bodoh!" sosok itu mengerutkan keningnya. Terlihat sekali kalau dia kesal.

"Apa maksudmu? Aku tidak pernah meminta bantuan kepada pesulap."

Sosok itu terdiam. Dia menarik napas dan menghembuskannya perlahan. Sosok itu berusaha menenangkan dirinya.

"Aku adalah Iblis dan namaku adalah Abadon sang penguasa neraka," ungkap sosok itu.

"Kau Iblis?" tanya Jack. Tidak akan ada yang percaya kalau ada orang yang berpakaian rapi mengaku sebagai Iblis. Bahkan orang bodoh sekalipun tidak akan percaya, tetapi nyata dia benar-benar Iblis.

Sekejap Abadon mengubah wujudnya ke wujud aslinya. Itu membuat Jack kaget. Dia terdiam dengan wajah yang pucat dan tangan yang gemetar. Wujud asli Abadon sangat mengerikan.

"Aku akan menghidupkan adikmu lagi, tetapi kau harus melakukan tugas dariku lebih dulu. Kalau kau selesai melakukannya, maka aku akan menghidupkannya kembali," ungkap Abadon. Beberapa detik kemudian Jissie menghilang dari pangkuan Jack.

"Tidak perlu khawatir. Dia tidak akan dalam masalah. Aku hanya menyimpannya di tempat yang aman. Sekarang kau harus melakukan apa yang aku perintahkan," lanjut Abadon.

avataravatar