1 Prolog

Awan hitam menutupi bumi dengan ganas. Disusul kuatnya tiupan angin cukup membuat tubuh gemetar.

Hujanpun turun, memberitahu bumi bahwa awan tak dapat lagi membendungnya.

Beberapa pria berjas hitam memasuki gerbang dengan langkah teratur.

Decitan sepatu mereka terdengar jelas ketika memasuki koridor sekolah.

Terdengar jelas oleh seorang pria dengan tangan dan kakinya yang terikat dan wajahnya yang babak belur, terbaring lemah diruangan bertuliskan "LAB SISWA".

Kaos yang ia pakai bahkan sudah compang-camping dan sobek sana sini.

"Bos, kami sudah selesai" ucap salah satu pria jas hitam kepada bosnya.

Pukul 9:46.

Seorang pria dengan jas biru duduk tepat didepan pria yang terbaring tersebut.

Menaikan kakinya dan memajukan kursinya, mengangkat kepala pria yang sudah tak berdaya dan tertawa.

"Rian, coba saja kau setuju dengan tawaranku. Kau tak akan berakhir seperti ini, hahahaha" tawanya bahkan menggema keseluruh penjuru sekolah.

Pria yang dipanggil Rian itupun merintih kesakitan.

"Jalan yang kau pilih salah Alex,uhuk uhuk" ucap Rian sambil terbatuk.

Senyum pria yang bernama Alex itupun memudar. Ia mengangkat tangannya dan semua pengawalnya pun keluar.

Alex mendekatkan dirinya pada Rian dan berbisik.

"Kau benar benar... tidak ingin menguasai 경기 (Gyeonggi) bersamaku? Berbagilah sedikit" ucap Alex sambil tertawa.

Rian diam dan berusaha melepas tali yang mengikat tangannya.

"Beritahu aku kode brankasnya sekarang.."

Alex mendekatkan bibirnya ke telinga Rian dan kembali berbisik.

"Kau sangat naif... sahabatku"

****

avataravatar
Next chapter