1 Prolog ~

Udara dingin menyapu penjuru bumi menjelang malam kala itu.

Hingga bulan pun tampak menerangi dengan bintang-bintang yang senantiasa menemani indahnya langit. Namun tidak dengan suasana pria yang tengah menatap pemandangan malam dari dalam kaca gedung.

Siapa sangka di balik ekspresi datarnya tersimpan rasa pedih di hati.

Dengan perlahan kedua mata elangnya terpejam. Mengingat semua kenangan bersama seseorang yang sudah lama di cintainya, bahkan hingga detik ini perasaan itu masih tersimpan dan terus tumbuh di hati pria tersebut.

"Aku sangat merindukanmu"

Untuk kesekian kali kata itu terus meluncur dari mulutnya dan berakhir dengan hembusan nafas yang berat. Lagi-lagi ia harus berusaha menerima kenyataan dan berusaha berdamai dengan keadaan.

"Pak Revan, apa anda baik-baik saja ?"

Ya ! Dia adalah Revan, yang sadari tadi hanya diam termenung mengingat masa-masa yang telah berlalu dihidupnya.

Revan tak bergeming, tak ada satupun niatan untuk menjawab pertanyaan sang sekretaris sekaligus asisten pribadinya -Bima.

Bima yang saat ini tengah berdiri tepat di depan pintu, kontan langsung mengerti apa yang sedang terjadi dengan tuannya.

"Kalau begitu saya tunggu di lobby, pak. Mobil bapak juga akan saya siapkan" Pamitnya undur.

Setelah kepergian Bima, barulah Revan kembali membuka kedua matanya itu.

"Aku berharap, kita bisa bertemu kembali, Clarissa"

avataravatar