webnovel

BERIKAN PANDANGAN YANG BENAR

“Ya ayah aku paham, dulu aku sering ayah disuruh buat kan skripsi, ada yang bayar 3 juta ada yang bayar 5 juta kalau susah, makanya aku bisa beli tanah ini, dan bangun rumah ini dengan cepat,” katanya.

“Jadi rumah ini dibeli dan dibangun dengan duit kayak gitu?” tanyaku lagi.

“Hehehehe…tidak juga sih,, ya nyampur yah,” katanya.

“Dasar, nanti kalau ayah dah ada uang dari menulis akan ayah beli rumah sebelah terus kita tinggal di situ saja!” kataku.

“Sip ayah, ini yang kadang memang aku butuhkan supaya tidak salah jalan dan berkah hidupku!” kata istriku.

“Ya ayah hanya kasih pandangan saja, kita harus melihat yang benar-benar hak buat kita dan orang lain. Jangan kamu merampas hak orang lain demi kepentingan kita sendiri, tidak dibenarkan oleh Allah dan itu semua adalah godaan dari Iblis dalam badan kita!” kataku menjelaskan.

“Ya terima kasih ayah, aku sayang ayah,” katanya memelukku.

“Ayah juga sayang bunda,” kataku sambil kukecup kening nya.

“Ada lagi tidak yang mau diminta pendapatku bundaku yang cantik?” tanyaku sambil merayu nya.

“Ayah, itu loh masalah Dilan! dia kebetulan kan kerjanya baru saja pindah, terus sekarang dia super sibuk, aku suruh tinggal di Mess kampus saja yah?” tanyanya.

“Iya tidak papa kan disana dia lebih dekat pekerjaan nya, kalua anak laki-laki mah cuek saja bunda, kasih mereka kebebasan sekalian cemplung ke dunia nya. Tapi tetap dengan pengawasan kita bunda, jangan sampai dia kecemplung dunia hitam seperti Narkoba!!” kataku.

“Kalau itu sih tidak akan ayah, aku tau Dilan, dan dia merokok saja tidak!” katanya lagi.

“Memang narkoba semuanya harus di hisap kayak rokok?” tanyaku.

“Tidak juga sih ya ayah, hehhehehe,” katanya.

“Malahan yang berbahaya itu yang di suntik loh Bunda,’ kataku.

“Iya sih Ayah,” katanya.

“Jadi dia biarkan saja ya disana biar mandiri?”katanya.

“Iya biar mandiri, oh iya dia kenapa tidak kuliah saja bunda?” tanyaku.

“Iya tahun ini dia akan coba lagi ke negeri, tahun kemarin dia terlambat kasih dokumen nya karena sakit sayang,” katanya.

“Oh gitu, dia kayak nya ahli dalam komputer ya?” tanyaku.

“Iya dia senang sama computer yah, kalau bisa tahun ini akan mencoba lagi daftar ke negeri,” katanya.

“Ya sebaiknya begitu bunda, ini anakku Abimanyu juga masuk negeri aku harap kuliahnya tahun ini,” kataku.

“Oh iya mas Abimanyu udah lulus ya tahun ini?!” tanya istriku.

“Iya bunda, aku tidak tau kabarnya, nomer nya dah ganti lagi,” kataku.

“Iya sabar saja ayah mungkin mereka juga sibuk, apalagi masa pandemi ini masa yang sulit buat apa-apa, untung bunda masih bisa mengajar walaupun jadi guru honorer dan di kampus juga masih jadi admin,” katanya.

“Oh ya bunda sekarang pekerjaan dikampus bagaimana?Masih hari sabtu dan minggu kan?Udah UTS belum itu mereka?harusnya udah mau UTS ya sayang?” tanyaku.

“Hm kok Ujian Tengah Semester sih ayah, udah lewat UTS, Bulan depan dah mau masuk ke Ujian Akhir Semester lagi,’ katanya.

“Oh ya yah udah lewat ya bunda, hehehehe,” kataku.

“Ayah nanti kalau disuruh mengajar bisa kan?” tanyanya.

“Bisa dong bunda, kan masih belajar online bunda?Kalau ketemu di kampus bisa tidak yah?” tanyaku.

Mereka itu kan asalnya jauh-jauh ayah, jadi bisanya mereka hari sabtu dan minggu kalau hari biasa kayak nya tidak bisa mereka. Kan mereka rata-rata juga sudah kerja semua, kalau yang tidak kerja mungkin saja datang, tapi kalau dari luar kota ya susah juga ayah,” katanya.

“Pak dekan kasih saya berapa mata kuliah yah bunda?” tanyaku.

“Kayak nya dua atau tiga ayah, karena dosen nya emang sedikit di Fisipol Ayah,” katanya.

“Oh jadi kekurangan dosen ya di fakutas itu?” tanyaku.

“Iya yah, kemaren kan Dekan Fisipol, kalau ayah mau ke Fakultas lain bisa kenalan lagi ayah, biar ayah bisa mengajar disana juga, “ Kata istriku.

“Ya kita lihat saja nanti, soalnya tugas ayah menulis juga makan waktu banyak. Dan kalau mau besar penghasilan per bulannya harus menjadi pekerjaan tetap bunda," kataku.

“Ya ditekuni saja ayah, soalnya lumayan, kalo ayah sudah lumayan penghasilannya aku akan mundur kerjanya, aku disini urusin ayah saja dan mencari pahala dari ayah,” katanya.

“Nah begitu dong sayang, walaupun Cuma jadi guru honorer tapi ayah liat kamu seperti kerja kantoran saja, masuk pagi pulang sore,” kataku.

“Ya ayah, yuk kita masuk, aku capek mau bobo dulu,” katanya,

“Sholat Isya dulu yuk baru kamu tidur,” kataku.

“Yuk,” ajak nya.

Setelah sholat Isya berjamaah, Istriku minta ditemani sambil tiduran dan mengobrol.

"Yah, aku ini tadi ditawari jadi admin sama SMK nya pak Boy, aku dah temenan sama pak Boy dah lama yah. Dia kan SMK nya lagi merosot terus sekarang ada donatur atau investor yang mendanai SMK nya. Dia nawarin aku jadi admin disana dan minta gaji berapa katanya?" kata istriku.

"Jam kerjanya bagimana?" tanyaku.

"Jam kerja ya dari pagi sampai sore ayah, cuma aku kan malas nya kan dia babat alas lagi dan belum tentu siswa nya banyak," jelasnya padaku.

"Ya terserah kamu bunda, jadi masih mau menjajaki di SMK yang sekarang dulu, jadi guru dan admin?" tanyaku.

"Iya ayah, kamu kok tau! ini aku per minggu depan ada tambahan mengajar dua mapel lagi tambahan karena gurunya mengundurkan ayah," katanya lagi.

"Ya tidak papa kan kamu tetap masih dengan jam sekolah kan?" kataku.

"Iya sih yah, cuma aku lebih capek nya nanti mengocehnya di kelas tambah banyak," katanya cemberut.

"Hahahahaha...emang pake mengoceh ya yank?" tanyaku.

"Iya yah, kan makin banyak saja mengocehnya setiap hari," katanya.

"Jadi ada tambahan berapa jam bunda seminggu?" tanyaku.

"Ya kira-kira 20 jam yah," katanya.

"Wah tambah banyak dong. ya disyukuri saja asal kamu bisa bagi jam kerjanya dan jam istirahatnya supaya kamu tidak gampang sakit," kataku sambil mengelus rambutnya.

"Iya sih yah, aku akan lepas ah yang mengajar di SMK nya pak Boy, tidak sanggup bolak-baliknya ayah, jaraknya ya lumayan 5 km," katanya.

"Ya bunda, aku percaya kalau kamu bisa memutuskan yang terbaik sayang!" kataku.

"Ya udah ayah, aku mau tidur dulu ya, nguantuk banget," katanya sambil memejamkan matanya.

"Ya sayang tidurlah," sambil kukecup kemudian pipi dan keningnya, "Love you Bunda" kataku.

"Love you too ayahku," balasnya.

Kemudian setelah istriku tidur, aku selimut kan dia agar tidak dingin dan aku lanjutkan kerjaku menulis. Sebelumnya aku cek dulu ke kotak lebah yang kemaren sempat mau aku pisah, kalau malam lebah tidak akan keluar walaupun dibuka kotaknya, mereka mengerti malam tidak bisa pulang ke kotaknya lagi...hahahaha

****

Jangan lupa Teman-temanku Para Pembaca, Klik LIKE dan KOMEN ya di ceritaku ini, Komen yang kalian berikan memberikan semangatku untuk lebih baik lagi...