webnovel

bab 4

dinda telah sampai di kantornya...

harini gue mau ngomong ke loh dan mau minta pendapat dari loh.

apa yang mau loh ngomongin dinda ?

begini harini selama ini gue hanya pendam sendiri gue nggak mau cerita sama siap- siap...

namun sekarang gue sudah nggak tahan lagi harini.

emangnya apa yang mau ngomongin, cerita aja sama gue?

dari pertama gue menikah dengan dimas gue nggak pernah merasa senang, bahkan gue tidur terpisah dengan dimas,

hah loh serius dinda ? " harini kaget mendengar cerita dari dinda"

kok bisa seperti itu ? emang loh nggak beritahu orang tau loh ?

gue nggak berani ngasih tau ke orang tua gue harini, gue takut..

gue menikah dengan dimas hanya terpaksa begitu juga dengan dimas dia menikah dengan gue karena terpaksa. jadi sini gue juga bingung harini gue nggak tau harus giman lagi..

sabar yah dinda, lama kelamaan pasti dimas akan mencintai kamu, loh perlu banyak sabar dan jalani saja...dan gue mau kasih pendapat mendingan loh urusin aja perkerjaan loh...

dan harini yang membuat aku saki hati banget itu dimas sudah menikah sirih dengan pacarnya dan pacarnya tinggal bersama dengan kami.

apa ? gue nggak salah dengar ? loh nggak becanda kan ?

gue nda bercanda dan nggak bohong ini beneran..

memang laki-laki tidak tau diri dimas itu, loh kan istrinya kok bisa dia berbuat begitu ?

loh keluar aja dari apertemannya dan loh cari tempat tinggal lain.. gila bener tu dimas itu udah sinting dia kali. nggak punya hati dia. tega sekali dia seperti itu ngapain dia nikahin loh kalau akhirnya dia seperti ini manusia nggak ada hati dia.

dan loh dinda hanya diam saja dengan semua yang dia perbuat ke loh..loh harus balas dendam loh kan istri sahnya dimas jadi loh yang berkuasa,

tapi harini gue takut sama dimas,, untuk melihat mukaku saja dimas nggak mau. dia selalu bermesraan dengan karina di depan mata gue, itu membuatku saki hati.

loh nggak boleh menyerah loh harus memperebut apa yang menjadi hak loh..loh nggak boleh diam seperti ini.

iya harini setidakan hati gue menjadi tenang setelah semua yang gue pendam bisa di keluarkan, membuat hatiku menjadi lega,

iya dinda loh harus semangat nggak boleh lemah harus kuat." harini sambil memeluk dinda"

makasih yah harinj loh mau mendengar cerita gue.

iya sama-sama dinda.

sesampainya di rumah dinda sudah di perhadapkan dengan dimas dan karina yang sedang bermesraan. dinda langsung menuju ke dalam kamarnya.

"dimas dan karina"

sayang kita harus segera mempunyai anak, gue mau qt segera mempunyai anak.

tapi dimas gue kan hanya istri sirih gimana nasib anak gue?

sudah tenang saja nanti dia di daftarkan menjadi anak gue sama dinda.

tapi pasti dinda nggak mau? sudah kamu tenang saja dia pasti mau.

tapi dinda kelihatan nggak suka dengan hubungan kita ini ?

dia suka atau tidak suka aku tidak perduli.

tapi mas apakah kamu nggak merasa kasihan sama dinda ? dia itu istri kamu loh

aku nggak merasa kasihan bahkan nggak merasa cinta sama perempuan itu, kamu tenang saja lama kelamaan aku pasti akan menceraikan dia.