Cinta itu Soal Timbal Balik

Mata Mia menampakkan kesedihan, meski hanya sekilas, sebelum dia kembali mengenakan topengnya yang biasanya. Dia kemudian berkata, "Karena aku takut kau akan berubah dan tidak memperlakukanku dengan baik lagi, lalu aku kecewa…."

Mia mengatakannya dengan setengah bercanda, sehingga sulit menerka apa yang sebenarnya dipikirkannya.

Petra menatapnya dengan tatapan tajam dan dalam, seolah ingin melihat menembusnya. "Kau istriku. Kalau bukan aku yang memperlakukanmu dengan baik, siapa lagi?"

"Ck, ck, manis sekali…." Mia tertawa, namun tidak berani menatap mata Petra terlalu lama. Takut Petra mengetahui perasaannya, dia cepat-cepat mengubah topik dan berkata, "Kenapa kamu bisa tahu buku apa saja yang kuinginkan?"

"Bukannya semua ini buku yang diinginkan arsitek manapun?" tanya Petra.

"Benar juga…." Mia mendongak dan tersenyum, matanya menyipit membentuk bulan sabit karena perasaannya yang begitu bahagia.