webnovel

Kejamnya Kehidupan

DARA POV on

Aku tidak mengerti tentang semua ini, takdir Tuhan begitu kejam padaku.

Aku dilahirkan tanpa kedua orang tua dan dibesarkan di sebuah panti yang sudah tak layak huni.

Dari kecil aku dan anak anak di panti harus merasakan rasanya hidup susah, kami bahkan pernah makan hanya sekali sehari, itupun harus saling berbagi dengan yang lainnya.

Ibu Sisil dan Pak Danu, mereka sepasang suami-istri yang sudah merawat dan membereskan aku juga anak-anak lainnya.

semua yang aku jalani tak luput dari doa dan dukungan yang mereka beri.

Hingga kini mereka sudah tua, Pak Danu pun sudah tak kuat lagi bekerja untuk memenuhi kebutuhan anak-anak yang ada di panti kami.

Hingga pada suatu hari kami bertemu Pak Alex dan Istrinya yang sedang berkunjung ke panti kami, mereka menawarkan bantuan berupa renovasi panti dan biaya untuk kebutuhan anak anak disini.

Tapi mereka juga memberikan syarat yang membuat kami harus berpikir seribu kali untuk menerimanya.

Mereka mengatakan akan membantu panti asuhan jika aku mau menikah dengan Putra sulung mereka.

Jujur aku bingung, aku belum pernah bertemu dengan anak mereka tapi mereka malah memintaku untuk menikah dengan Putranya.

Tapi mengingat kondisi panti yang sudah sangat memprihatinkan membuat aku luluh dengan tawaran mereka.

Jujur aku bingung, aku belum pernah bertemu dengan anak mereka tapi mereka malah memintaku untuk menikah dengan Putranya.

Tapi mengingat kondisi panti yang sudah sangat memprihatinkan membuat aku luluh dengan tawaran mereka.

Lagipun usiaku sudah menginjak 24 tahun, umur yang cukup untuk aku menikah dan membangun keluarga kecil.

Sampai akhirnya aku menerima tawaran mereka. Terlihat bahwa mereka sangat senang dengan keputusanku, mereka juga menepati janjinya untuk merenovasi panti dan memberikan kebutuhan anak anak disini.

Hingga waktu tiba aku dipertemukan dengan sosok lelaki yang akan menjadi suamiku kelak, lelaki itu sangat tampan dan berwibawa membuatku terpana melihat nya.

"Nak perkenalkan ini Putra kami, namanya Gio. dia yang akan menjadi calon suamimu" ucap Ibu dari calon suamiku ini.

Aku hanya tersenyum menanggapinya, aku sempat melirik kearah Gio yang sedari tadi diam mendengar percakapan kami, aku sungguh canggung dengan suatu seperti ini.

Kulihat Gio tipe orang yang tidak banyak bicara, kadang ia menanggapi ucapan kedua orang tuanya hanya dengan mengangguk atau menggelengkan kepala.

Setelah pertemuan itu aku dan Gio tidak pernah bertemu lagi, hanya kedua orang tuanya yang kadang berkunjung ke panti untuk membahas acara pernikahan ku dan Gio.

Sampai hari pernikahan itu tiba aku merasa sangat gugup dan tenggang, acara pernikahan kami dilangsungkan sederhana dirumah mewah orang tua Gio.

Kami hanya mengundang keluarga dan anak anak panti, tidak ada teman atau rekan bisnis yang hadir saat itu.

Karna orang tua Gio bilang jika ini adalah permintaan Gio yang tidak mau mengundang banyak orang.

Saat inilah kami mengucapkan janji pernikahan untuk saling mengikat kami lebih dalam.

Aku begitu senang dan terharu kini aku telah menjadi seorang istri, aku harap akan muncul kebahagiaan dikeluarga kecil kami nanti.

Saat acara selesai Gio pamit untuk membawaku pulang ke rumah miliknya sendiri, diperjalanan kami hanya saling diam. Gio terlihat fokus pada jalanan sedangkan aku sesekali melirik kearahnya.

Saat sampai dirumah aku begitu terkejut mendapati wanita yang berada dirumah milik suamiku kini, dan ternyata wanita itu adalah kekasih dari Gio.

Agnes namanya, nama yang pernah aku dengar dari cerita mertuaku sebelum aku menikah, aku tidak menyangka Gio masih menjalin hubungan dengan kekasihnya. Bahkan mereka mencaci maki ku dengan kata-kata kasar.

Bahkan yang membuat aku terkejut lagi mereka tega akan menyewakan ku pada pria tua dari rekan bisnis Gio.

Disaat aku menangis dan memohon mohon mereka justru pergi dan tidak mendengarkan perkataanku.

Sungguh sakit rasanya disakiti dihari pernikahan oleh pria yang sudah sah menjadi suamiku kini, sekarang aku hanya bisa menangis menguatkan diri untuk menghadapi ujian Tuhan yang baru akan dimulai.

DARA POV off