webnovel

Istri Sang Juragan

Novel ini 50% terinspirasi dari kisah nyata beberapa orang yang saya kenal Selamat membaca. Salam MS Assalamualaikum...semangat pagi...mohon maaf kepada para pembaca novel "Istri Sang Juragan" untuk sementara penulisan novel ini dihentikan, di karenakan novel ini telah di bajak di aplikasi lain. anda jangan kaget kalau saya melakukan perubahan sub judul di novel ini, perubahan caver dan sebagian isi . terima kasih banyak kepada mereka lebih yang lebih memilih webnovel. saya mencintai reader semua...saya terharu atas kesetiaan anda di novel ini. salam hangat! MS.

Meri_Sajja · Realistic
Not enough ratings
599 Chs

Cinta Tanpa Batas

Om Aji tiba-tiba muncul lewat pintu dapur.Tumben banget. Biasanya Richman dan Murni yang pergi ke AHR setelah sarapan, mereka berada disana hingga sore atau malam. "Yuk Sarapan dulu, om", Richman menarik kursi untuk Om Aji duduk.Richman membuaykan Milo panas untuk Murni, dan nasi goreng. Richman mengambilkan nasi goreng untuk om Aji. Om Aji mendorongnya piring tersebut, " aku sudah kenyang", dia menepuk perutnya. Richman mengambilnya lagi untuk dirinya. " Minum?" Richman menawarkan lagi. " Minum Milo aja om....enak....rasanya beda", Murni meminum milo panas dengan nikmat. "Enaaaak", dia meminumnya seperti anak kecil yang lagi manas manasin temannya dengan makanan. Richman tertawa dengan ulahnya. Om Aji mengerutkan keningnya. Richman sangat memanjakan istrinya. Dia sudah sering melihat Richman membuatkan makanan dan minuman untuknya. Berbeda sekali dengannya, dia selalu dilayani istrinya. Ia menarik nafas dan menggeleng-gelemgkan kepala. "Kenapa, om....pengen ya", Murni menggodanya lagi. " Om minum kopi aja...enak juga", Murni malah menawarkan minuman lainnya, Murni menuangkan milo dari teko ke mugnya lagi sampai habis. Mug cantik warna pink bertuliskan namanya. Om Aji melotot, Murni tertawa senang. "Sabar ya om", Murni berdiri dari kursinya tangannya menepuk-nepuk pundaknya. "Jangan marah...nanti jodohnya jaauuuh". Om Aji terkejut. Apa Murni bisa meramal? dia seperti tau fikirannya. Murni membuatkan susu jahe untuk om Aji di Mug bertuliskan Aji Na Moto. "Nih ada nama om", Murni tertawa sambil menunjuk tulisan di Mug. Busyet ni anak keterlaluan. Murni tertawa geli Richman juga, mereka kompak mengganggunya pagi-pagi. Eh Bukannya dia yang mengganggu mereka.

"Man.... Mur....temani om ke tempat mbo Minah", om Aji bicara serius. " Mbo gak jual nasi kuning lagi, Om", Murni gak mau serius kalau ngomong. "Siapa bilang aku mau nasi kuning...!", Om Aji kesal. "Terus ngapain kesana pagi-pagi", Murni berlagak lugu. Tapi bibirnya melekung lebar." Om....kita harus bawa persiapan....". Benar nih Murni memang punya indra ke enam. Om Aji menatapnya tajam. "Betul katamu....harus ada persiapan...", Richman bingung. Mereka bicara pake telepati. Kok nyambung. Om Aji mengeluarkan sesuatu dari tangannya. Kotak Perhiasan. " Untuk apa ini?" dia bingung. "Aku mau melamar mbo Minah" Suara om Aji tegas dan mantap. Murni menjentikkan tangannya. "Oke! Let's go!" Murni berdiri dan bertepuk tangan gembira. "Dari kemaren-kemaren harusnya", Murni sudah lama menjodohkan om Aji dengan Mbo Minah di dalam hati. Om Aji tersenyum sebang. Anak ini memang tahu kemauannya. Richman tercenung. Kenapa jadi rumit begini keluarganya.

***

Mbo menatap orang-orang didepannya tak percaya. Demikian juga Rita dan suaminya, mereka saling bertatapan. Om Aji tersenyum penuh percaya diri. Richman hanya berdiam diri. "Ji...kamu se...rius....?" Mbo Minah ngga yakin. Ia sungguh tak mengira Om Aji membuktikan ucapannya ketika acara Repsepsi Murni dan Richman di Kota Raja.

"Ya seriuslah! Aku gak suka seriosa apalagi dangdut", om Aji masih bisa bercanda. "Miiin....kamu mau kan?" Om Aji bicara lembut dan menekan. Dia bisa memastikan Mbo Minah tidak akan menolaknya. Mbo Minah memandang Murni yang tersenyum ceria. "MAU!!" Murni yang menjawab. " Setuju kan?" kali Murni yang menekan Richman. Richman tersenyum hambar ia belum sepenuhnya menerima tapi tidak menolak. Murni tidak puas melihatnya, ia menghampiri Richman dengan suara manja kekanak-kanakan ia berkata, "Om Aji adalah kakekmu....dia tetap jadi kakek kita meski di panggil om...aku ingin dia menjadi om ku secara resmi", Suara Murni lembut penuh rayuan menatap sayu ke suaminya. Richman meleleh, memeluknya dan dengan lembut dan membelai rambutnya. Zul membuang mukanya yang memerah. Rita tidak suka melihatnya. Tidak suka dengam Murni pamer kemesraan begitu sekaligus iri. Tidak suka karena suaminya masih menaruh hati pada Murni.

"Hmmmm!" om Aji mengalihkan kembali ke masalahnya. " Kamu tidak setuju ya Man?" om Aji menembak Richman. "Setuju", ia menatap Murni yang bahagia. YES!! Murni berdiri tangannya bertautan dengam Aji.PLOK. Mereka kompak. Mbo Minah tidak perlu menjawab lamaran Om Aji. Karena pasangan Richman dan Murni sudah mewakilinya. Dia tersenyum malu. Di usia senja masih ada cinta yang membuatnya bahagia. "Kalau begitu kita kesebelah", Murni menarik Richman berdiri. "Kemana?"

"Haji Rahman...dia kan penghulu!"

"Secepat itu?" Richman gugup. Murni memonyongkan mulutnya. Bikin gemas.

"Lebih cepat lebih baik, ya kan om?" Om Aji tertawa senang Murni paling pengertian kepadanya.

Zul terpana, Murni sudah berubah. Dia bukan lagi gadis lugu dan pemalu. Murni sekarang wanita yang lincah penuh percaya diri. Rita mencubitnya dia marah suaminya meperhatikan Murni. "Kita telpon Lina", Lina anak bu Mega. " Untuk apa?""Lina sekarang jadi perias pengantin. "Dia kan di Samarinda". "Sudah pulang....ayo!" Murni mendorong punggung Richman yang enggan bergerak. Perdebatan suami istri yang saling mencintai ini membuat orang lain iri dan cemburu.

***

Mbo Minah merasa dirinya sangat tua dan dalam benaknya memang dirinya sudah sangat tua. Meski sudah berumur 50 tahun sebenarnya masih tetap cantik untuk ukuran wanita seperti dia, tubuhnya terpelihara dengan baik, dia tetap langsing, karena memakai pakaian tertutup dan longgar daster batik panjang ala emak-emak, jadi tidak terlihat penampakkan kalau dia sangat cantik. kulitnya bersih tanpa perawatan kosmetik. Sehari-hari dia selalu memakai pupur dingin¹ dari beras buatannya sendiri, sehingga kulit wajahnya bersih tanpa noda.

Om Aji mengenal mbo Minah ketika masih muda, tentu saja karena mereka teman sekolah. Jadi dia tau persis mbo Minah memang cantik sejak dulu bahkan sampai sekarang mbo Minah tetaplah cantik. Mereka dulu pernah dekat dan saling suka, ternyata waktu mempertemukan mereka kembali.

Maka bisa dibayangkan Om Aji sangat terkesima melihat mbo Minah yang cantik dengan baju kebaya pengantin dan di rias ala artis. Om Aji berdiri menyambutnya ketika keluar dari kamar setelah di rias.

Tetapi bukan hanya Om Aji yang terkejut, orang-orang yang hadir di acara pernikahan ini pun pangling melihatnya. Mbo Minah terlihat lebih muda dari usianya. Dengan kebaya putih yang menawan, memperlihatkan bentuk tubuhnya yang langsing dan indah.

Rafael datang dengan asistennya yang cantik Angelina, ia berkulit putih rambutnya di semir wana coklat. Dia sarjana Psikologi UI, Jakarta, menguasai 3 bahasa, keberadaannya menonjol dari para undangan wanita yang hadir berbusana muslimah.

Rafael masih bertahan tinggal di Indonesia dan untuk sementara ini bermukim di Desa Melintang untuk penelitiannya.

Rafael terpesona melihat mbo Minah yang keluar dari kamar, ia berdiri dab bertepuk tangan menyatakan kekagumannya, "beautiful....very beutiful....", ia menyalami om Aji memberikan selamat atas keberuntungannya.

Bagi Rafael ini pertama kalinya hadir dan mengikuti pernikahan menurut Islam.

Karena itulah ia hadir dengan menyesuaikan pakaian pria disini. Ia mencari pakaian muslim yang cocok untuknya. Tapi tidak ada yang sesuai karena ukuran tubuhnya yang tinggi dan besar. H Rahman memberinya baju gamis Arab ukuran besar kepadanya. Tetapi baju itu gantung di badanya, ia kemudian memadukan pakaiannya dengan sarung Samarinda dan peci warna hitam.

Di acara pernikahan ini walaupun kedua mempelai menjadi perhatian utama, tetapi dialah yang menjadi bintangnya.

Usai acara pernikahan orang-orang berebut berfoto bersamanya. Rafael melayani permintaan mereka dengan ramah.

Meskipun pernikahan ini dilaksanakan secara mendadak di Resort Aji dan dihadiri beberapa orang saja, hal ini tidak mengurangi ke khidmatan acara dan kebahagiaan orang-orang yang hadir.

Rafael secara khusus membantu Murni dan Richman mempersiapkan tempat acara supaya kelihatan indah dan romantis kayak orang barat. Dia menyusun kursi pengantin dan duduk para tamu dan menghiasnya dengan bunga-bunga liar yang ada di sekeiling rumah dan bunga mawar merah tertata cantik di meja pernikahan, bunga mawar yang ditanam Murni bibitnya diambil dari mawar tanaman Kartinii almarhum, seakan ikut jadi saksi pernikahan itu.

Rafael mengambil fota-foto setiap momen yang bagus dan merekamnya dengan handycam yang diletakkan di sudut yang baik.

Dia turut bahagia atas pernikahan sahabat yang baru dikenalnya. Dalam beberapa hari mereka menjadi akrab. Om Aji beberapa kali kesempatan menemani expedisinya menyusuri Sungai Mahakam dan mempelajari sejarah dan budaya lokal.

Kehadiran om Aji sangat membantunya dalam penelitian, karena ia belum membawa penterjemah secara khusus.

Rafael tertaut 10 tahun usianya dari om Aji dan belum menikah. Ia sangat antusias memberikan dukungannya. Menurutnya pernikahan ini sangatlah indah.

"beautiful and romantic wedding!"

Ungkapnya memuji. Ia menuliskan secara khusus di daily repotnya.

"Sorry....do you want to get married too?" om Aji memohon maaf dulu sebelum bertanya. Karena bagi pandangan barat pertanyaan itu tidak sopan karena hal itu privasi. Tapi Rafeal tidak tersinggung. Dia menjawabnya dengan bijak, "Everyone has their own destiny lines", katanya dengan tersenyum. Tapi ia berfikir mungkin ia juga mencari jalan yang sama dengan on Aji.

"Wanita Indonesia cantik-cantik", Om Aji menggodanya. Rafael tertawa. Tapi menurutnya wanita tercantik saat ini adalah Mbo Minah. Om Aji tertawa. Dialah pria yang paling bahagia saat ini. "You are also very lucky!" Rafael memeluk sahabatnya, dia sungguh terharu. Cinta memang tidak mengenal usia dan waktu.

Om Aji memboyong mbo Minah ke rumahnya di Kota Raja, mereka akan berbulan madu untuk beberapa lama di Samarinda dan mengadakan pesta kecil reunian dengan teman sekolahnya dulu di PGA.

___________

¹ Bedak basah bahan alami beras dan buah bengkoang. Orang-orang Kalimantan sering memakai bedak ini untuk mendinginkan kulit. Karena cuaca Kalimantan yang panas, membuat kulit kerap hitam jika sering terkena sinar matahari.

Tidak usah risau tentang pernikahan, setiap orang sudah mendapatkan garis takdirnya masing-masing

Meri_Sajjacreators' thoughts