webnovel

Bab 6 : Membujuk Tuan Kim

Dimana pun Liu Qiang berpijak, ia akan menjadi sorotan publik karena reputasi kesusksesan yang ia miliki. Bahkan ia sangat dihormati banyak orang, bahan tidak hanya dari kalangan rendah dan menengah, mereka yang terbilang cukup terpandang dan dihormati turut ikut memberi hormat kepada Liu Qiang.

"Terima kasih karena sudah Sudi datang ke perusahaan kami yang tidak seberapa ini Tuan Liu Qiang...!" Kata Tuan Kim menuangkan teh ke gelas Liu Qiang.

"Ini bukan perkara besar, aku kebetulan hanya lewat daerah sini dan mengingat Nona Jia, aku tipe orang yang sangat sulit untuk bisa diajak berbincang, tapi dengan Nona Jia entah mengapa saat wawancara, dia membuatku sangat nyaman dalam bercerita."

"Aku masih menyimpan tawaran untuk wawancara eksklusif di stasiun berita kalian..."

"Loh... bukankah Tuan tidak mau?"

"Setiap orang pasti akan berubah pikiran," Liu memanggil sekretarisnya untuk membawakan perjanjian wawancara eksklusif dari perusahaan Berita A.

Tangannya bergerak mencoret kolom tanda tangan di dalam dokumen tersebut.

Tuan Kim seketika takjub, ini akan menjadi berita Trending jika stasiun TV-nya bisa mewawancarai idola para wanita itu, secara eksklusif.

Tuan Kim bangkit dan membungkuk memberi hormat kepada Liu Qiang karena sudah bersedia melakukan wawancara secara Live tersebut.

"Ini belum selesai... aku akan memberikan sejumlah dana ke perusahaan ini, asalkan..." Liu berbisik ke arah Tuan Kim.

Wajah Tuan Kim terlihat berubah merah padam dan senyum yang mengembang berubah jadi kusam.

"Tuan... maaf tapi soal itu aku benar-benar tidak bisa melakukannya. Jia bukanlah sekedar jurnalis atau reporter di perusahaan ku, tapi Jia sudah aku anggap seperti adik kandungku sendiri." Kata Tuan Kim

"Oh... begitu...!" Liu melirik kearah asistennya dan menunjukan sebuah foto kearah Tuan Kim.

Foto Kim sedang berpesta dengan beberapa wanita di klub malam, dan foto saat Tuan Kim disuap oleh salah satu pejabat negara kota B.

Kala itu Jia Li berhasil membongkar salah satu kasus korupsi. Namun Tuan Kim menghancurkan barang bukti dengan mencurinya dari tas Jia Li atas perintah sang pejabat tersebut.

Jia masih tidak mengetahui siapa orang yang sudah mencuri bukti tersebut. Namun yang jelas, jika Jia tau, Tuan Kim lah yang sudah mengambilnya, maka kemungkinan besar Jia akan meninggalkan perusahaan berita ini.

Terkadang seseorang dibutakan karena uang, tidak perduli seberapa setia seseorang disisinya. Tuan Kim punya rasa bersalah itu, namun berat untuk mengakuinya kepada Jia Li.

Dan pada akhirnya terjadi kali kedua, dimana Tuan Kim harus menyetujui perkataan Liu Qiang dan menerima tawaran pria licik itu.

Menerima tawaran seorang singa buas bukanlah keputusan yang ingin dilakukan Tuan Kim, mengingat ia sendiri sudah menganggap Jia seperti keluarganya sendiri. Tapi apa boleh buat, Tuan Kim juga tidak ingin perusahaannya hancur dengan menolak tawaran Liu Qiang.

Dasar pria licik...! tapi aku benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa. Batin Tuan Kim.

Setelah melakukan pembicaraan, akhirnya kesepakatan mereka terselesaikan dengan dana yang langsung masuk ke perusahaan Tuan Kim. Tentu saja dana 1 Miliyar Dollar bukanlah suatu hal yang besar untuk Tuan Liu Qiang.

Liu meninggalkan perusahaan tv swasta itu diikuti beberapa orang yang setia mengawalnya dari belakang.

*******

Flashback tiga puluh menit yang lalu.

Jia menerima pesan dari Zhi Xiang Qin, dokter tampan, pria idaman Jia, untuk menemuinya dihalaman perusahaan.

Zhi Xiang Qin atau yang sering di sapa, Jia dengan sebutan "Zhi Qin".

Zhi Qin adalah dokter tampan berumur 28 tahun yang bekerja di rumah sakit umum kota A. Kepribadian Zhi Qin yang baik dan penuh dengan kelembutan, memikat hati gadis cantik seperti Jia Li. Sebenarnya untuk hal ini, Jia bersaing dengan banyak wanita untuk mendapatkan hati Zhi Qin.

Jia sudah memendam perasaannya selama setahun dan tidak pernah mengungkapkan isi hatinya kepada Zhi Qin, walau hubungan mereka sangat dekat antara satu sama lain.

Saat itu Zhi Qin sedang memberi makan seekor kucing jalanan. Jia yang menatapnya dari kejauhan tersenyum dan terpesona dengan tingkah dermawan Dokter tampan itu.

Kucing saja, ia perlakukan sebaik itu, apalagi pasangannya kelak. Dokter Zhi... andaikan kau tau perasaanku! batin Jia dengan mata yang berbinar-binar.

Jia berjalan mengendap-endap menghampiri Zhi, dan mengejutkan pemuda itu.

"Do-KTer Zhi...!" ada penekanan nada yang disengaja untuk membuat Dokter Zhi terkejut.

"Aku bisa mendengar suara kakimu, Jia...!" Dokter tampak itu terlihat tidak bergeming sedikitpun dan malah mengejek Jia.

"Huh...! aku berharap Dokter Zhi terkejut dan melompat, tapi malah kucingnya yang kabur."

Dokter Zhi menepuk telapak tangannya sambil menatap Jia.

"Usaha mu tidak buruk, setidaknya kau berhasil membuat seekor kucing kecil lari terbirit-birit." Kata Zhi mengejek sambil tertawa cekikikan.

Melihat Dokter tampan itu tertawa, mata Jia dibuat berbinar-binar dengan ketampanannya. Seperti ada bunga blossom yang jatuh di wajahnya, seketika walau tidak ada Jia merasakan harum bunga autumn yang sangat lembut di hidungnya.

"Oh ya..., kenapa disela kesibukan Dokter, dokter masih bisa datang kemari? apa ada sesuatu?" tanya Jia penasaran.

"Oh... aku hanya kebetulan lewat, dan membelikanmu sesuatu." Zhi menyerahkan seberkas bekal makan siang untuk Jia.

"Kepiting rebus kesukaanmu, tadi aku mampir di restoran yang selalu kau kunjungi. Kepiting ini mengingatkanku akan dirimu." kata Zhi membuat Jia tersipu malu.

Jia menerima bekal dari Zhi, dan tertawa mendengar celotehan Zhu terhadapnya. Mereka terlihat sangat akrab. Dan momen itu dilihat oleh Liu Qiang yang berdiri di teras perusahaan.